LELAYU ( BERITA KEMATIAN ) PART 3

6
0
Deskripsi

LELAYU

( Berita Kematian )

Part 3

" Pendusone wes obah, mariki rupane wes mari,,,Yuni mbek Selly ben turu kene ae ( keranda mayatnya sudah bergerak, setelah ini sepertinya sudah selesai,, Yuni dan Selly biar tidur sini saja ) " imbuh mbok Marmi sambil berjalan masuk kedalam kamarnya.

Mendengar hal itu, aku yang sebelumnya kebingungan dengan semua maksud percakapan ibuku, saat itu perasaanku berubah menjadi ketakutan saat aku mendengar kata kata keranda mayat yang diucapkan oleh mbok Marmi.

Malam itu,...

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya LELAYU ( BERITA KEMATIAN ) PART 4
6
0
LELAYU( Berita Kematian )Part 4( Cerita ini juga bisa kalian dengarkan di Youtube Lakon story ) Selly koyok e wes wayah e eroh mas,,, lek gak ndang di duduhi selak luput ( selly sepertinya sudah waktunya tau mas, kalau tidak segera diberi tau bisa bahaya imbuh ibuku,Iyo e,,aku maleh mikir e dek ( iya e, aku jadi kefikiran jawab ayah singkat.Mendengar hal itu tentu saja aku semakin yakin jika sebenarnya orang tuaku menyembunyikan sesuatu tentang hal itu kepadaku.Namun karena aku berfikir mungkin mereka punya alasan lain untuk tidak menceritakannya kepadaku, akhirnya pagi itu akupun hanya diam sambil terus menata perabotan agar kembali rapi.Dan belum selesai kami membersihkan rumah, tiba tiba kami semua dikejutkan dengan suara pengumuman dari Masjid tentang berita Lelayu dari pak Markun.Suara pengumuman tersebut terdengar jelas dari speaker masjid yang letaknya agak jauh dari rumah kami.Mengetahui hal itu, orang tuaku nampak biasa biasa saja sambil terus melakukan aktifitasnya. Innalillahi wa innalillahi rojiun, Pak Markun genok yah ( Innalillahi wa innalillahi rojiun, Pak Markun, meninggal yah ucapku, Iyo mariki tak paranane jawab ayah santai.Mendengar jawaban ayahku yang seolah sudah tidak kaget dengan kematian pak Markun, aku sangat terkejut dan semakin tidak mengerti dengan semua ini, pagi itu mereka seolah sudah mengetahui bahwa pak Markun akan meninggal hari ini.Dan setelah aku mengingat ingat kembali kejadian kemarin malam, aku teringat ucapan Mbok Marmi tentang suara keranda mayat yang memang sempat terdengar ketika kami berada di rumah pak Yosep.Ternyata suara keranda mayat yang kudengar semalam adalah pertanda jika pak Markun akan meninggal, Fikirku dalam hati.Di sela sela aku masih memikirkan hal itu,tiba tiba ibu menepuk pundakku sambil memerintahkanku untuk tetap berada dirumah. Ngkuk ibuk nglawat, samean ndk omah ae yo, rijikki omah e ora usah dolen sek, ono seng kate ibuk omongno ( nanti ibu ngelayat, kamu dirumah aja, bersihin rumahnya, gak usah main dulu, ada yang mau ibu bicarakan ) terang ibu.Dan seperti biasanya, karena profesi ayah sebagai modin, setiap mendengar berita lelayu yang diumumkan, ayah langsung mempersiapkan diri untuk segera berangkat menuju rumah orang yang tertimpa musibah tersebut.Tidak lama setelah itupun kami juga kedatangan tamu para pemuda desa yang saat itu bermaksud untuk memberi kabar kepada ayah. Pak ,,,,assalamualaikum ,,, pak,,pak modin ucap para pemuda tersebut. Bapak sek adus mas, disiko wes bapak wes eroh, mariki cek budal dewe ae gakpopo, jukuen penduso ne sek ae wes mas. ( bapak masih mandi mas, kalian duluan saja, bapak sudah tau, sebentar lagi biar berangkat sendiri saja tidak apa apa, kalian ambil dulu keranda mayatnya ) jawab ibu.Saat itupun akhirnya para pemuda desa langsung pergi meninggalkan rumah kami.Dan sesuai arahan ibuku, waktu itu aku tetap berada dirumah sambil terus membersihkan bagian bagian rumah yang belum dibersihkan sambil melihat ayahku yang terlihat mulai melakukan persiapan.Dan setelah selesai melakukan persiapan, akhirnya ayahkupun berangkat menuju rumah Almarhum. Budal yo nduk, tungguk en omah e, ( berangkat ya nak, jagain rumahnya ). Ucap ayah, Enggeh, ( iya ) jawabku sopan.Dan beberapa lama kemudian, ibukupun juga ikut berangkat dengan membawa sedikit beras yang di tentengnya.Waktu itu, setelah ayah dan ibuku pergi, aku langsung kembali membersihkan rumah yang memang masih sangat berantakan.Pada kesempatan itu, tentu saja aku juga membersihkan bagian kamar tidur orang tuaku yang menjadi tempat pertama kali aku melihat ibuku kesurupan.Ketika aku sedang membersihkan bagian kamar orang tuaku, waktu itu tiba tiba aku merasakan ada hal aneh yang seakan menyambutku.Suasana mendadak berubah menjadi dingin disertai dengan terciumnya aroma bunga melati yang entah dari mana asalnya. Lho kok bau bunga melati, perasaan semua orang disini gak ada yang pernah menanam bunga ini deh fikirku.Dengan bulu kuduk yang seketika merinding, akupun terus melangkahkan kakiku masuk kedalam kamar sambil membawa sapu.Dan tanpa lama lama lagi, akhirnya akupun mulai menata selimut, bantal, kursi, meja yang saat itu berantakan tidak karuan.Waktu itu, ketika aku sedang asyik menata kembali barang barang yang ada di kamar orang tuaku. Tiba tiba pandanganku teralihkan dengan kotak kecil yang berada di bawah ranjang.Kotak tersebut terlihat sangat aneh, selain seperti disembunyikan, bentuk kotak juga sangat mencurigakan karena dibalut dengan kain yang berwarna putih.Karena penasaran, tanpa fikir panjang akupun waktu itu langsung membuka kotak tersebut dan melihat isinya.Ketika aku melihat isi kotak tersebut, aku sangat terkejut karena waktu itu aku melihat banyak sekali benda benda aneh yang disimpan disini.Mulai dari boneka rajut, cermin, emas, benda perak, jarum, gunting emas, tombak kecil, keris keris kecil, cincin akik, potongan2 kain, parfum, tulisan tulisan aneh dan masih banyak lagi..Melihat hal itu tentu saja aku sangat terkejut luar biasa karena aku berfikir semua ini pasti barang barang simpanan Ayahku. Astagfirullah, opo ae iki,, gae opo ngeneki kok akeh men, ( Astagfirullah, apa aja ini,,buat apa ini semua kok banyak sekali ). Ucapku dalam hati.Ketika aku sedang membolak balik satu persatu benda benda aneh tersebut..tiba tiba tubuhku kembali terasa dingin seketika.Rasa dingin itu sangat terasa berjalan dari ubun ubun sampai ke kaki,Bulu kuduk merinding dan seluruh badan tiba tiba gemetar kesemutan.Merasakan hal itu tentu saja aku langsung merasa tidak nyaman dan langsung menutup kembali kotak tersebut dan mengembalikan ke tempat asalnya.Dan belum selesai aku menata kembali kotak tersebut, tiba tiba aku dikejutkan dengan bayangan perempuan yang seolah sedang melihat kegiatanku dari arah luar jendela kaca kamar ini.Meskipun waktu itu jendela kaca kamar orangtuaku sudah ditutup dengan korden, aku masih bisa melihat jika ada orang yang sedang mengawasiku.Itu terlihat dari bayangan hitam yang menutupi cahaya matahari masuk kedalam kamar.Bahkan bayangan hitam tersebut terlihat jelas menyerupai perempuan dengan rambut yang lumayan panjang.Melihat hal itu tentu saja aku langsung berteriak untuk memastikan apakah memang benar ada orang yang sedang mengawasiku. Heyy,,sopo iku..( hey, siapa itu, ) teriakku sambil bergegas menuju jendela kaca kamar orang tuaku.Saat aku masih berjalan mendekati jendela tersebut, waktu itu tiba tiba aku mendengar suara perempuan dewasa yang tertawa lalu pergi. Hi, hi, hi, hi, hi,,,,Suara itu terdengar bersamaan dengan bayangan tersebut yang terlihat bergerak pergi .Mendengar hal itu tentu saja aku langsung mempercepat langkahku karena aku khawatir ada orang yang ingin berbuat jahat kepadaku. Hei siapa itu,,,heeyy tunggu teriakku kembali sambil membuka jendela dan melihat kearah luar samping rumahku.Saat aku melihat kearah luar, anehnya aku sama sekali tidak melihat siapapun yang ada di luar rumah.Sebenarnya itu adalah hal yang wajar, karena memang disamping rumahku ini tidak ada jalan sama sekali, yang ada hanya pagar tanaman yang sengaja dipasang oleh pemilik kebun sebelah rumahku.Jadi sepertinya tidak mungkin jika ada orang disini. Iku maeng sopo yo,,koyok e gak mungkin deh ono uwong lewat kene,,,ndek kene kan genok dalanne,,tapi wong iku maeng nandi yo kok gak onok. ( Itu tadi siapa ya, sepertinya tidak mungkin deh ada orang lewat sini,, kan disini tidak ada jalannya. Tapi,,orang itu tadi kemana ya, kok gak ada ). Fikirku dalam hati.Ketika aku masih memikirkan suara tawa dan bayangan tersebut, lagi lagi aku melihat hal yang sangat aneh yang ada di samping rumahku.Waktu itu, aku melihat seluruh tembok rumahku banyak sekali bekas lemparan telur busuk.Itu terlihat dari banyaknya sisa sisa cangkang telur yang berserakan di samping rumah dan tembok yang dipenuhi dengan kuning telur yang menempel tidak karuan.Karena aku mulai merasa ketakutan, akhirnya akupun langsung menutup rapat jendela kamar orangtuaku dan kembali melanjutkan aktifitasku yang memang sempat terhenti.Dan kembali lagi,Tidak lama setelah itu, saat aku sedang membersihkan kamar orang tuaku, tiba tiba aku mendengar suara orang mengetuk pintu rumahku dengan sangat keras. Tok, tok ,tok ,tok,,,,,tok,tok,tok Mendengar hal itu tentu saja aku langsung berjalan ke ruang tamu dengan tangan yang masih memegang Sapu. Iya,,,,Sebentar ", teriakku dari dalam.Waktu itu, dari dalam rumah, aku melihat seperti ada orang yang sedang berdiri di balik pintu rumahku.Dan sebelum aku membukakan pintu, seperti biasanya, aku mengintip dari balik korden terlebih dahulu untuk memastikan siapa tamu tersebut.Ketika aku membuka sedikit kordenku, waktu itu aku melihat seorang laki laki dewasa yang sedang berdiri sedikit jauh dari pintu rumahku, laki laki tersebut tidak memakai baju dan hanya mengenakan celana kain berwarna hitam.Bahkan aku masih ingat dengan jelas kulit laki laki tersebut berwarna putih pucat dengan penuh luka lebam yang membiru di seluruh tubuhnya...Bersambung...........
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan