
Deskripsi
Full story
( Semua nama dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan ).
Cerita ini juga bisa kalian dengarkan versi podcast di youtube lakon story.
" KAMPUNG SETAN "
Perkenalkan namaku Mega dan Suamiku Angga, kami adalah pasangan suami istri yang dikaruniai seorang putri kecil bernama Shela.
Karena kami tergolong masih baru dalam menjalin rumah tangga, jadi masih belum berpengalaman dalam mengurus bayi. Oleh karena itu sering kali kami mengunjungi rumah orang tua kami, selain untuk berkunjung...
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐ฅฐ

Selanjutnya
GENTAYANGAN COVID
2
0
Lakon story akan membagikan pengalaman pilu tentang sebuah keluarga yang konon katanya terpapar virus Corona hingga salah satu dari anggota keluarga tersebut meninggal Dunia.Namun karena isu tersebut belum tentu kebenarannya, membuat arwah tersebut menjadi tidak tenang dan akhirnya Gentayangan.Yuk langsung saja di gas,COVID - 19 ( Gentayangan )( Semua nama dalam Cerita ini Disamarkan ).Pagi itu memang berbeda, aku merasakan kesedihan yang sangat dalam karena aku di tinggal ayahku untuk selama lamanya.Menurut keluargaku, ayahku meninggal karena komplikasi penyakit, dan karena saat itu sedang gencar gencarnya Virus Corona melanda negeri ini, akhirnya menyebar isu bahwa ayahku meninggal karena Virus tersebut.hal itu tentu saja membuat aku dan keluargaku langsung di jauhi oleh masyarakat sekitar.Meskipun begitu aku dan ibuku mencoba tetap tegar meski sebenarnya di dalam hati kami, kami sangat terpukul.Setelah kepergian ayah, kini aku tinggal di rumah hanya berdua dengan ibuku, hari hari yang semula menyenangkan kini berubah jadi sepi yang dibalut dengan kesedihan.Aku dan ibuku lebih banyak murung dan menjadi pendiam, dan setelah ayahku diisukan meninggal karena Corona, kamipun oleh warga kampung perlahan mulai dijauhi.Sudah tidak ada lagi warga yang mau menemui kami bahkan saudarakupun tidak ada yang berani berkunjung kerumah kami.Hal itu membuat perasaan kami semakin sedih dan terpukul, namun kami coba bersabar dan memilih untuk tidak keluar rumah.Di hari ke 3 setelah ayah meninggal, sekitar pukul 8 malam, aku mendengar Ibuku seperti ngobrol dengan seseorang di dalam kamar, hal itu terdengar jelas dari kamarku yang memang letak kamarku tepat bersebelahan dengan kamar ibuku.Saat itu aku mendengar dengan sangat jelas seolah ibuku sedang ngobrol hingga tertawa terbahak bahak. Karena penasaran akhirnya aku menuju ke kamar ibuku untuk memastikannya.Setelah sampai di depan pintu kamar ibu, aku melihat ibuku sedang duduk dan ngobrol seorang diri, hal itu tentu saja membuat aku sangat sedih, karena saat itu aku juga sangat mengerti perasaan ibuku pasti terpukul dan belum bisa menerima kenyataan.Akupun coba membiarkannya dan memilih kembali ke kamarku. Dan saat perjalanan ke kamarku, tiba tiba aku melihat seperti ada seseorang dari luar rumahku yang sedang mengawasiku.Karena waktu itu aku penasaran, akhirnya aku berjalan keluar rumah untuk memastikannya.Sesampainya di teras rumahku, aku sangat kebingungan, karena waktu itu aku tidak menemukan siapa siapa, Tapi anehnya saat itu aku menemukan sisa tanah yang berserakan di teras rumahku. Padahal di sekitar rumahku tidak ada tanah sama sekali, semua sudah dilapisi Ubin dan batako, kalau ada tanahpun itu ada di seberang jalan, jadi sepertinya tidak mungkin kalau disini tadi tidak ada orang, pasti ada orang yang habis dari sini, Fikirku.Akupun coba tidak menghiraukannya dan memilih kembali ke dalam rumah.Ketika di dalam rumah, aku mencium bau yang sangat busuk sekali, dan setelah ku telusuri, ternyata bau tersebut berasal dari dalam kamar ibuku yang saat itu sudah tertutup rapat.Tok tok tok...... Bu.... Apa semuanya baik baik saja tanyaku, Ibu mengantuk, kamu tidur saja jawab ibu singkat.Akupun saat itu, hanya diam dan langsung menuju ke kamarku. Karena bau busuk tersebut masih menyengat, akhirnya kamarku ku semprot dengan pengharum ruangan agar aku tidak terganggu dengan bau tersebut dan bisa istirahat dengan tenang.Di hari ke 4, semua semakin aneh, pagi ituAku terbangun pagi sekali karena mendengar suara orang yang sedang memasak di dapur. Dan dengan geloyoran karena masih mengantuk, akupun berjalan menuju dapur.Ternyata memang benar, saat itu ibuku sedang sibuk mempersiapkan sarapan untukku.Tanpa fikir panjang aku langsung duduk di meja makan sambil menunggu masakan ibu matang. Masak apa bu tanyaku, Buat opor ayam kesukaan ayahmu nduk jawab ibuku. Wah enak nihh, ayah mana bu, kok tumben belum bangun tanyaku, Sudah, itu masih di kamar mandi jawab ibu.Saat itu memang ada suara seperti orang yang sedang mandi, dan akupun seakan ikut terlupa jika ayahku memang sudah meninggal.Dan tidak lama kemudian, tiba tiba ayahku keluar dari kamar mandi, beliau lewat tepat di depanku sambil tersenyum dengan terus berjalan menuju kamarnya.Karena aku belum juga sadar, akupun bersikap biasa biasa saja sambil terus sibuk bemain HP.Akhirnya masakan ibuku pun siap,dan seperti kebiasaan anak jaman sekarang, akupun saat itu mengambil photo masakan ibuku dan ku buat story di WA, karena jarang jarang ibu masak opor ayam yang memang kesukaan kami seperti saat ini. Sebentar aku ke kamar dulu, mau siapin baju ayahmu, kamu mandi dulu, baru sarapan perintah ibuku.Saat itu aku hanya mengangguk sambil terus mengotak atik hpku, dan akhirnya akupun sangat kaget ketika temanku mengomentari story WA ku, Maaf ya Nit, kita semua gak bisa dateng di pemakaman ayahmu, kita semua mendoakan, semoga ayahmu di terima di sisinya isi pesan WA tersebut.Setelah membaca isi pesan WA tersebut, aku langsung gemetar dan hpku langsung jatuh ke lantai. Waktu itu aku langsung sadar kalau ayahku sudah meninggal.Dan tidak lama setelah itu, ibuku keluar dari kamarnya dan duduk di depanku sambil mempersiapkan makanan. Ayah mana bu tanyaku sambil gemetar, Dia di kamar, dia bilang kurang enak badan Jawab ibu,Saat itu akupun langsung menyadarkan ibuku bahwa ayah sudah meninggal. Bu ayah sudah meninggal bu, bu istigfar ucapku, Kamu ini ngomong apa, jadi anak yang sopan, kamu doain ayahmu meninggal, anak macam apa kamu ini jawab ibuku yang saat itu tiba tiba emosi, Ayo kita lihat di kamar kalau ibu gak percaya ajakku.Dan ketika aku hendak melangkahkan kakiku ke kamar, tiba tiba ibuku semakin emosi dan memarahiku. Saat itu aku dikira gak waras dan masih banyak lagi, akhirnya ibukupun menutup pintu kamarnya dan mengatakan agar tidak menganggu ayah.Jika aku bersikukuh menganggu, aku diancam akan di antar ke tempat kostku saat itu juga.Akupun waktu itu hanya diam dan tidak berani membantah, dan akhirnya aku menuju kamar mandi untuk segera membasuh mukaku.Dan anehnya,Kamar mandi saat itu seolah benar benar seperti selesai digunakan orang.Itu terlihat dari air yang masih bergoyang, sabun yang masih Berbusa dan dinding masih basah terkena cipratan air.Waktu itu aku mulai ketakutan dan merasa ada orang lain dirumah ini selain aku dan ibuku.Karena masih takut, akhirnya aku berlama lama di kamar mandi. Dan ketika di kamar mandi, lagi lagi aku mendengar suara ibu yang sedang ngobrol seolah sedang membicarakan hal yang serius dengan seseorang. Ketika aku coba mendengarkan lebih dalam, aku semakin terkejut saat aku mendengar isi obrolan tersebut sama seperti obrolan ibu dengan ayahku sehari hari.Karena waktu itu aku tidak bisa mencari bantuan kepada siapapun, akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri penderitaan ini sendiri.Saat itu tanpa fikir panjang aku langsung keluar dan mencari sumber suara tersebut, dan lagi lagi aku hanya menjumpai ibu seorang diri.Dan setelah aku mencoba menjelaskan kembali, akhirnya ibuku semakin memarahiku hingga ibuku saat itu menampar pipiku, hal itu seketika membuat aku menangis dan akupun langsung masuk ke dalam kamarku.Di dalam kamar, aku menangis tersedu sedu karena memikirkan kondisi keluargaku saat itu. Fikiran sudah kacau tidak karuan, sedih, takut, semua campur menjadi satu.Dan akhirnya, akupun seharian berada di dalan kamarku dan tidak mau keluar.Malam pun tiba,Saat itu aku hendak pergi ke kamar mandi karena memang seharian aku belum mandi.Ketika aku melewati depan kamar ibu, aku sempat melirik ke dalam kamar, dan betapa terkejutnya saat itu ketika aku mengetahui bahwa benar benar ada sosok ayahku di dalam kamar tersebut.Aku coba terus berjalan ke kamar mandi sambil kebingungan. Setelah selesai mandi, aku kembali melewati kamar ibu.Dan ketika aku melihat lagi, saat itu aku benar benar kembali terkejut karena sosok ayahku menoleh kearahku sambil tersenyum.Sontak aku langsung lari ke kamarku sambil ketakutan.Keesokan harinya,semua berjalan seperti semula, ibu kembali memasak dan melakukan aktifitas seolah ayah masih ada.Saat itu aku hanya diam dan langsung menuju kamar mandi, di dalam kamar mandi, tiba tiba aku mendengar suara ibuku memanggil namaku. Nanti kalau selesai sarapan, bantu ibu bersih bersih, jangan di dalam kamar melulu, aku harus jaga ayahmu yang masih sakit kata ibuku.Akupun saat itu hanya diam dengan terus melanjutkan mandiku.Setelah selesai mandi, aku tidak bisa melihat lagi ke kamar ibuku, kali ini kamar ibu sudah tertutup rapat. Hal itu membuatku tidak bisa lagi melihat ke dalam.Akhirnya aku pun sarapan. Opornya habis bu tanyaku, Habis, ayahmu suka sekali, sampai kamu tidak di sisai jawab ibu sambil tersenyum.Saat itu aku sudah tidak bisa berkata kata lagi dan kebingungan dengan keadaan di dalam rumahku ini.Setelah sarapan aku langsung membersihkan rumahku sesuai perintah ibu,Dan ketika aku menyapu teras, aku sempat menemui beberapa tetangga yang lewat di depan rumahku,Namun saat itu hal aneh terjadi, mereka tiba tiba lari ketakutan seolah melihat sesuatu yang aneh dari diriku.Akupun saat itu kebingungan dan kembali masuk kedalam rumah.Ketika di dalam rumah,aku melihat ibu keluar dari kamarnya sambil membawa tumpukan baju ayah, sepertinya saat itu ibu hendak mencuci baju ayah dan lupa menutup kembali pintu kamarnya.Kesempatan itu tentu saja tidak kusia siakan, aku segera melangkah perlahan untuk melihat ke arah kamar ibu,Dan betapa terkejutnya aku saat itu, ketika melihat di dalam kamar ibu ada sesosok pocong tinggi besar sedang duduk di ranjang. Akupun sontak langsung berteriak dan lari ke kamarku.Karena mendengar teriakanku, saat itu ibuku langsung menyusulku ke dalam kamarku dan melihat keadaanku.Akupun waktu itu tidak mengatakan yang sejujurnya kepada ibuku, karena aku tau pasti aku yang akan dimarahi jika aku mengatakan apa yang sebenarnya aku lihat.Saat itu aku hanya diam dan ketakutan.Melihat kondisiku saat itu, entah kenapa tiba tiba ibu langsung menutup pintu kamarnya seakan akan ibuku sebenarnya juga mengetahui apa yang aku lihat.Waktu itu aku sudah mulai curiga kepada ibuku, aku berfikir bahwa ibu memang sengaja menyembunyikan sesuatu dariku.Keesokan harinya,Berbekal informasi dari internet, aku mengetahui bahwa sebelum 7 hari setelah anggota keluarga kita meninggal, konon katanya arwahnya masih ada di sekitar kita, dan jika ada urusan dunia yang belum selesai, arwah tersebut akan terus gentayangan dan tidak tenang.Oleh sebab itu, hari itu aku coba ingin menyadarkan ibuku dengan perlahan, agar tidak sampai emosi seperti waktu itu, karena saat itu aku berfikir, keadaan seperti ini tidak bisa di biarkan berlarut larut.Setelah bangun tidur,pagi itu aku langsung menuju kedapur dan membantu ibu memasak sambil berpura pura bahwa semuanya baik baik saja. Gimana keadaan ayah bu tanyaku, Sudah mendingan, ini kubuatkan soup biar hangat badannya jawabnya, Alhamdulillah, kenapa gak di bawa ke dokter aja bu tanyaku, Gak usah jawabnya singkat, Aku dari kecil gak pernah diajari ayah berbohong bu, jadi aku tidak pandai berbohong, tapi aku tau kalau ada orang membohongiku tuturku.Saat itu ibu hanya diam dan terus melanjutkan aktifitasnya.Hari itu pun berlalu terasa sangat cepat, ibuku seharian diam saja dengan menghabiskan waktu di dalam kamarnya.Dan malam pun tiba,Saat itu, ketika aku sholat isya, tiba tiba aku merasakan seperti ada yang mengawasiku dari belakang,Dan setelah aku melihat dari pantulan cermin yang ada di depanku, aku sangat terkejut, karena saat itu aku melihat ada sosok pocong yang sedang duduk diam di ruang tengah sambil menatap kearahku.Tentu saja hal itu membuat sholatku berantakan, akupun coba menguatkan diri dan memejamkan mata sambil terus melanjutkan Sholatku.Dan setelah selesai melakukan sholat, akhirnya akupun langsung menutup pintu kamarku dan menguncinya dari dalam.Karena masih ketakutan akupun langsung memejamkan mata hingga akhirnya aku ketiduran.Sekitar pukul 12 malam, aku terbangun karena aku kembali merasakan seperti ada hembusan nafas tepat di belakangku,Dan ketika aku menoleh kebelakang, ternyata ada sosok pocong yang saat itu tepat berada di belakang ku. dan masih teringat jelas di kepalaku, wajah pocong tersebut setengah hancur, dengan darah yang masih mengalir di dahinya, Tapi saat itu aku sangat yakin bahwa sosok tersebut bukanlah Ayahku.Akupun langsung terkejut dan berteriak sekuat tenaga, lalu aku berlari ke arah ruang tamu sambil terus menangis.Dan tidak lama setelah itu, ibuku menyusulku dan memelukku sambil ikut menangis.Ketika aku dan ibuku masih menangis, tiba tiba di kursi yang tidak jauh dari kami, kami melihat sosok pocong yang duduk sambil menundukan kepala.Saat itu ibuku langsung menutupi mataku, dan kemudian berteriak. Pergi Mas, kamu sudah meninggal, jangan ganggu kami terus, aku janji aku akan membersihkan namamu, aku akan klarifikasi ke warga kampung.Tolong jangan ganggu kami ucap ibuku.Saat itu tiba tiba terdengar suara piring dan perabotan dapur seperti di lempar dan dihancurkan. Dan tidak lama setelah itu, akhirnya sosok tersebut tiba tiba telah menghilang begitu saja.Keesokan harinya setelah aku bangun, keadaan sudah berbeda, ibu sudah tidak lagi memasak makanan dan kini beliau duduk di ruang tengah sambil menungguku.Aku pun menghampirinya sambil kembali memeluknya, saat itu ibu meminta maaf kepadaku sambil kembali meneteskan air mata.Di sela sela ibuku memelukku, aku melihat ke arah kamar ibuku. Dan aku sangat kaget melihat keadaan kamar ibu saat itu.Kamar ibu saat itu sangat berantakan dengan lantai penuh sisa makanan yang berserakan,Singkat cerita,akhirnya ibu menceritakan bahwa sebenarnya memang ada sosok yang menyerupai ayahku yang setiap hari datang kerumahku.Sosok yang menyerupai ayahku tersebut datang dan selalu menganggu keluargaku, karena keluargaku saat itu memang sedang di kucilkan oleh masyarakat karena isu Corona.Dalam video diyoutube, kami akan membahas lebih dalam tentang apa yang sebenarnya dilihat dan dirasakan oleh bu Santi saat itu. Siapa sebenarnya sosok tersebut hingga membuat bu Santi lupa dengan kenyataan, apakah sosok tersebut benar benar pak Feri ? jika bukan, berarti ibu santi sekitar satu minggu hidup bersama Setan, dan apa yang membuat pak Feri meninggal dunia, apakah benar benar covid ?,kami akan coba menyampaikan seluruhnya apa yang di tuturkan oleh bu Santi kepada kami.Kenapa cerita ini tidak ditulis dari sudut pandang bu Santi ?, Karena dalam cerita ini, bu Santi adalah tokoh yang paling tidak bisa menerima kenyataan.Jadi beliau sangat sensitif, bahkan cenderung hanya diam ketika diajak mengingat kembali tentang kejadian ini.Tentunya hal itu akan membuat kami kesulitan jika cerita ini di tulis dari sudut pandang beliau.Untuk itu apa yang sudah di sampaikan oleh bu Santi kepada kami, akan kami bahas secara singkat di channel youtube Lakon Story.Terimakasih teman teman semoga cerita ini menemani hari hari kalian.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan