
Petrus,
Kalau mendengar nama ini, mungkin seketika fikiran kita akan kembali mengarah ke masa orde baru yang dimana, saat itu terjadi operasi rahasia yang bertujuan menanggulangi tingkat kejahatan dan kriminalitas yang saat itu memang cukup tinggi.
Bukan operasi biasa, operasi yang dimaksud adalah sebuah operasi penembakan ditempat terhadap orang-orang yang dianggap meresahkan masyarakat, mengganggu kestabilan dan keamanan negeri seperti preman, rampok, begal dan masih banyak lagi.
Penyebutan nama...
2,924 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Cerita HorrorCerita HantuPetrusCerita SeramCerita MistisHorrorHorror StoryJawa TimurLakon Story
Selanjutnya
21+ Full Story KOST PUTRI JALAN MELATI
14
2
Kost kostan angker,Benar, jika kita membicarakan tempat kost mungkin tidak hanya sekali, banyak orang-orang diluar sana yang juga pernah mengalami kejadian horror yang sangat menakuti.Namun apa jadinya, jika tempat yang ditinggali tersebut ternyata memiliki sejarah kelam yang sampai saat ini masih belum terpecahkan ?.Dan tidak berlebihan jika kami mengatakan jika ini adalah cerita tentang tempat kost yang paling menyeramkan yang pernah kami dapatkan.Andai saja waktu itu Ningsih ini tidak berhasil keluar untuk menyelamatkan diri, mungkin cerita ini tidak akan pernah bisa kita baca dan kita dengarkan seperti saat ini.....Bismillahirrahmanirrahim langsung saja.(Kost Putri jalan Melati.)Jawa timur.
2000 anBenar malam itu hujan sedang turun dengan cukup deras, Ningsih yang baru saja turun dari busnya tentu saja seketika mencari tempat berteduh sembari menunggu rekan ayahnya yang saat itu hendak menjemputnya.Sayup sayup suara teriakan orang yang menawarkan jasa ojek juga sama sekali tidak dihiraukan olehnya dengan sesekali matanya melihat ke setiap sudut kota.Suasana kota yang terkenal dengan sebutan kota pelajar tersebut, saat itu memang nampak sepi karena derasnya hujan yang terlihat terus turun tidak berhenti.Karena badan yang mulai terasa lelah akhirnya Ningsih pun mulai menyandarkan bahunya ke tembok dengan sedikit menghela nafas panjangnya.Singkat cerita, beberapa lama kemudian, nampak laki-laki tua yang mengendarai motor butut terlihat mendekati Ningsih sambil mulai menyapa.Ningsih !Mendengar hal itu, Ningsih pun terdiam, dahinya berkerut menandakan jika dirinya tidak mengenali laki-laki tua tersebut.Kamu Ningsih kan ?, saya pak Prapto, saya yang disuruh jemput kamu disini ucap Laki-laki tua tersebut sembari memperkenalkan diri.Disitu, dengan terkejut Ningsih terlihat tersenyum membalas ucapan pak Prapto.Oh iya pak, sahut Ningsih sopan.Puncaknya, setelah beberapa saat berkenalan, Ningsih pun akhirnya menaiki motor pak Prapto sembari melanjutkan obrolannya disertai derasnya hujan yang terus mengguyur jas hujan yang saat itu sudah mulai dikenakan.Kamu sudah besar ya, dulu saya sering nginap di rumahmu loh waktu kamu masih kecil. Ayahmu teman baikku ucap pak Prapto dengan nada suara yang lebih dikencangkan.Iya pak heheh, ayah cerita banyak tentang bapak. Terimkasih banyak ya pak sudah dibantu, mohon maaf jadi merepotkan sahut Ningsih pelan.Sudah santai saja, Malam ini kamu tidur dirumah saya dulu ya, sudah kusiapkan kamar. Tenang saja anak saya juga cewek seumuran dengan kamu. Namanya Linda, besuk pagi biar dia yang mengantarmu untuk cari tempat kost di kota ini ucap pak Prapto dengan mulai mempercepat laju motornya.Singkat cerita tepat sekitar pukul 21.00 malam, Ningsih pun akhirnya sampai dirumah pak Prapto yang disitu sudah ada bu Lasmi (istri pak Prapto) dan tentu saja Linda yang terlihat berdiri menyambutnya.Disitulah akhirnya Ningsih ini mulai bercengkrama bersama keluarga pak Prapto yang saat itu memang terlihat sangat baik.Tidak sekedar baik, jika dirasakan kembali, keluarga pak Prapto ini sudah seperti orang tua Ningsih sendiri.Mereka benar-benar mengetahui semua tentang Ningsih, Hal itu bisa dibilang wajar karena sejatinya, keluarga pak Prapto adalah teman dekat dari keluarga Ningsih.Jadi kamu diterima di universitas mana mbak ? Ucap Linda memulai obrolannya. Di Universitas negeri mbak, om Rano yang ngurus pendaftaran, saya tidak tau apa-apa tiba-tiba sudah diterima disana heheh sahut Ningsih sopan.Oalah iya, ya sudah kamu sekarang istirahat saja, besuk biar ditemani Linda cari tempat kost ya sahut bu Lasmi yang akhirnya Ningsih pun tidur dirumah keluarga pak Prapto.Keesokan harinya, Ningsih bersama Linda mulai terlihat mengelilingi kota untuk mencari kost yang rencananya akan ditempati Ningsih tersebut.Namun sayangnya, sudah seharian mereka berkeliling, mereka tidak kunjung mendapatkan tempat kost karena ternyata kebanyakan tempat kost dikota tersebut sudah dipesan oleh orang lain atau mahasiswi baru seperti Ningsih.Disitu, perasaan Ningsih mulai cemas, dia merasa sunkan dengan pak Prapto jika belum berhasil mendapatkan kost karena diapun tau, Rumah pak Prapto cukup kecil, jadi jika Ningsih kembali tidur dirumah tersebut tentu saja akan kembali merepotkan keluarga pak Prapto.Namun untungnya, belum lama Ningsih dan Linda ini mondar mandir, tiba-tiba Pandangan Ningsih teralihkan dengan selembaran yang menempel di tiang listrik yang disitu, nampak sebuah brosur lama yang bertuliskan info kost putri lengkap beserta nomor ponsel yang bisa dihubungi.Tanpa melewatkan kesempatan itu, tentu saja Ningsih mencoba menghubungi nomor tersebut yang ternyata setelah nomor dihubungi terdengar suara perempuan paruh baya yang menjawab telepon Ningsih tersebut.Selamat sore bu, apa kost Putri nya masih ada ? Ucap Ningsih tanpa basa basi.Oh iya ada, langsung saja ke jalan melati, nanti masuk gang gereja, kostnya ada diujung gang,. Tanya orang disana, bilang cari kost bu Ningrum ucap suara perempuan tersebut lalu dengan singkat diapun langsung menutup teleponnya.Karena sudah tidak ada pilihan lain Akhirnya Ningsih ini langsung menuju alamat yang diarahkan oleh ibu-ibu lewat telepon tersebut.Disitu, Linda yang terlihat memang sangat menguasai daerah tersebut tanpa terlihat kesulitan, sekitar pukul 18.00 wib, Ningsih pun akhirnya Sampai di depan kost sesuai arahan dari ibu-ibu dalam telepon tersebut.Sesampainya didepan kost, Ningsih dan Linda ini sebenarnya sudah terlihat keheranan karena saat itu, Kost yang ada didepannya tersebut nampak cukup jauh dari pemukiman warga.Berada sekitar 100 meter dibelakang gereja bangunan Kost Putri tersebut memang terlihat lebih kecil dari kost pada umumnya.Hmm, saya baru tau kalau di sini ada kost Putri, setau saya gang ini gang buntu, belakang itu kan sudah sawah warga. Kalau lihat bentuknya ini kost baru deh, tuh lihat bentuknya kecil banget. Sepertinya ini sebelumnya rumah warga tapi direnovasi dan dijadikan kost ucap Linda dengan matanya yang mulai memperhatikan setiap bagian dari bangunan kost tersebut karena dia terlihat sangat yakin jika di daerah tersebut sebelumnya tidak ada kost putri.Iya sih, tapi gak apa apa wes mbak, daripada saya gak dapat kost, ini juga gak terlalu jauh kok dari kampus, aku bisa jalan kaki kalau ngampus ucap Ningsih pelan.Eh sebentar, kalau saya tidak salah ingat, di daerah ini dulu pernah ada...Namun sayangnya, belum selesai Linda menyelesaikan obrolannya Linda dikejutkan dengan adanya wanita paruh baya yang terlihat kesulitan berjalan alias pincang.Selamat malam mbak, mbaknya tadi yang telepon bu Risma ya ?, perkenalkan nama saya bu Ningrum, saya yang jaga kost ini ucap ibu ibu paruh baya tersebut memperkenalkan diri.Disitu dengan tetap diam sambil menganggukkan kepalanya, Ningsih dan Linda ini mengikuti langkah kaki bu Ningrum yang terlihat mulai memperlihatkan bentuk kost tersebut.Benar seperti perkataan Linda sebelumnya, bangunan Kost tersebut memang terlihat sangat kecil daripada kost pada umumnya.Jika bangunan tempat kost pada umumnya terkesan besar dengan banyak kamar yang berjejer.Di kost tersebut, nampak hanya ada 6 kamar saja dengan 2 toilet umum yang ada di luar kamarnya.Dibagian samping dan belakang kost tidak ada rumah warga, yang ada hanya sawah dan beberapa pekarangan yang terlihat tidak dirawat oleh pemiliknya.Dalam kesempatan itu, bu Ningrum terlihat mulai menjelaskan semuanya.Nah, ini mbak kostnya, silahkan dilihat lihat saja dulu. Kost ini milik bu Risma, beliau orang Surabaya. Saya disini cuma penjaga kost, rumah saya ada didepan, di gang gapura sebelum kalian masuk tadi. Kamar kost disini ada 6, tapi yang sudah terisi hanya 4 kamar. Kamar nomor 1 dan 2 ditempati perempuan asal Ngawi dan Semarang. Selanjutnya kamar nomor 3 ini ditempati Ajeng, dia tidak kuliah tapi bekerja di cafe. Kerjanya selalu malam, jadi kalau malam dia tidak pernah ada di kost, kecuali dia libur. Nah kamarmu ada di kamar nomor 4 ini, tepat disamping kamar Ajeng. Kalau kamar nomor 5 dan 6 masih tidak bisa ditempati karena tidak ada kasur dan almarinya. Oh iya, Kost disini tidak dilengkapi kamar mandi dalam, Semua kamar mandi ada diluar. Tapi tenang saja, meski kamar mandi luar, namun ada 2 kok kamar mandinya, Jadi tidak berebut. Kalau bayar kost bisa ke saya dan kalau butuh apa-apa juga bisa kerumah saya. Saya jarang kesini kalau tidak ada perlu jadi kalau butuh apa-apa mending mbaknya langsung kerumah saya saja terang bu Ningrum menjelaskan.Mendengar hal itu, Ningsih dan Linda hanya diam sembari terus mendengarkan penjelasan dari bu Ningrum yang pada akhirnya, kost tersebut sepakat disewa oleh Ningsih.Dan tidak butuh waktu lama, Ningsih ini seketika menempati kost tersebut malam itu juga karena lagi-lagi dia tidak mau merepotkan keluarga Prapto seperti sebelumnya.Singkat cerita akhirnya waktu pun berlalu begitu saja.Di awal menempati kost tersebut, Ningsih sama sekali tidak pernah mengalami hal aneh ataupun yang lainnya.Yang dia rasakan saat itu benar-benar sebuah ketenangan karena asal kalian tau, kost tersebut benar-benar sangat sepi seperti tidak berpenghuni.Penghuni kamar nomor 1 dan 2 yang terlihat jarang ada ditambah, Ajeng yang katanya menghuni kamar nomor 3 tersebut juga sangat jarang terlihat batang hidungnya membuat perasaan Ningsih waktu itu bisa dikatakan cukup puas karena pada dasarnya, Ningsih ini adalah anak introvert yang tidak terlalu menyukai keramaian.Setiap harinya, dia disibukan dengan semua kegiatan mahasiswi barunya, ospek dan semua kegiatan lain yang ada di kampusnya.Hal itulah yang akhirnya membuat setiap Ningsih ini sampai di kost dia selalu kelelahan dan langsung tertidur.Singkat cerita sekitar 1 minggu setelahnya untuk pertama kalinya, Ningsih akhirnya melihat penghuni kamar nomor 1 dan 2.Malam itu ketika dia tertidur lelap, tiba-tiba dia terbangun karena mendengar suara motor yang datang ke teras parkir depan kostnya.Karena fikiran yang tidak enak, Ningsih pun akhirnya mengintip melalui celah kordennya yang ternyata, saat itu dia melihat ada 2 wanita yang seumuran dengannya dan 2 laki-laki yang terlihat sudah paruh baya.Mereka terlihat bergandengan tangan dengan pasangannya masing masing lalu dengan langkah kaki yang tergesa gesa mereka terlihat masuk kedalam kamar nomor 1 dan nomor 2 tersebut.Disitu tentu saja perasaan Ningsih ini seketika penasaran, dia semakin membuka kordennya lalu dengan pelan diapun membuka pintunya.Setelah Pintu terbuka, Ningsih mulai mendekati kamar nomor 1 dan nomor 2 yang ternyata, setelah Ningsih sudah berada tepat di antara kedua dinding kamar tersebut Ningsih mendengar suara desahan seperti orang yang sedang berhubungan badan.Karena Korden kamar nomor 1 dan nomor 2 yang tidak ditutup rapat, akhirnya dengan sangat jelas Ningsih ini bisa melihat apa yang dilakukan oleh penghuni kamar nomor 1 dan nomor 2 tersebut.Benar, disitu dengan mata kepalanya sendiri Ningsih benar-benar melihat wanita wanita muda…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan