
Nyi Puspo Cempoko,
Bagi kalian yang tinggal di daerah jawa tengah, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama tersebut.
Bukan nama seseorang, nyi puspo cempoko adalah nama lelembut yang dipercaya bisa memberikan kekayaan.
Pesugihan nyi Puspo cempoko ini terbilang cukup nyeleneh karena salah satu syaratnya, pelaku pesugihan harus bersetubuh dan harus bersedia memuaskan Nafsu nyi Puspo di malam-malam tertentu.
Tidak main-main, kekayaan yang dijanjikan nyi puspo cempoko kabarnya tidak bisa terbayangkan.
Cara...
5,283 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Sebelumnya
SUMPAH POCONG 2 (FULL STORY)
2
0
Ketika hukum sudah tidak lagi bisa memberikan keadilan, sumpah pocong adalah jalan terakhir yang mungkin saja bisa memberikan sebuah pilihan.Meski nyawa menjadi taruhan, jika harga diri sudah dipermainkan apapun yang diperlukan pasti akan dilakukan.Terror pocong yang terjadi di dalam keluarga Atmaja malam itu menjadi sebuah tanda jika sepertinya sumpah pocong tersebut benar-benar berjalan sesuai rencana.Namun dengan hadirnya sesosok pocong apakah bisa menentukan siapa sebenarnya yang menjadi pelaku utamanya ?.Pocong itu datang tidak hanya untuk membalas dendam, tapi sepertinya dia ingin menunjukan sesuatu yang tidak dilihat oleh semua orang.Bahkan pocong tersebut kabarnya telah meneror satu persatu warga yang kala itu datang untuk menjadi saksi sumpahnya.Sebelum cerita ini dimulai, tidak berlebihan jika kami mengatakan ini adalah cerita paling seram tentang sumpah pocong yang pernah kami dapatkan.Sebelumnya kami pernah mendapatkan kasus sumpah pocong yang juga sudah bisa kalian baca di akun sosial media lakon story.Berawal dari sumpah pocong, akhirnya yang menjadi pelaku bisa terungkap.Namun apa jadinya jika sumpah pocong kali ini tidak mengungkap sebuah kenyataan melainkan malah menimbulkan dendam yang sangat dalam ?.Dalam cerita ini kami sebagai orang pertama kali yang mendengar ceritanya sempat terkejut dan tidak menyangka jika akhirnya bisa seperti ini.Bismillahirrahmanirrahim. Sumpah Pocong 2.
(Kematian yang tertunda)...Jika diajak kembali mengenang cerita itu mungkin warga desa sekar arum sudah banyak yang tau.Dan bahkan, banyak yang tidak menduga jika sumpah pocong itu akhirnya benar-benar dilakukan.Imbasnya, Terror itu tidak terbayangkan dan andai saja kasus tersebut tidak berhasil terungkap mungkin pocong Dasimah akan menghabisi seluruh warga desa karena dendam yang dia bawa kedalam kematiannya.....Jika tidak salah ingat, semua cerita ini terjadi di pertengahan tahun 90an di salah satu daerah yang ada di jawa tengah.Desa sekar arum yang awalnya biasa-biasa saja, kala itu dikejutkan dengan hilangnya sekotak perhiasan milik keluarga Atmaja.Hilangnya Perhiasan tersebut tentu saja menggemparkan desa karena selain beritanya cepat menyebar kemana mana, keluarga Atmaja ini dikenal sebagai keluarga kaya yang ada di desa tersebut.Selain kaya raya, keluarga Atmaja juga sangat berpengaruh di desanya dengan Perkebunan kopi miliknya yang sangat luas bentuknya.Hampir separuh warga juga mengabdikan dirinya kedalam perkebunan kopi tersebut yang akhirnya ketika ada kabar kehilangan yang dialami oleh keluarga Atmaja para Warga seketika berbondong bondong datang untuk membantunya.Dasimah menjadi orang pertama yang dicurigai oleh Atmaja dan keluarganya karena semua pun tau, jika Dasimah adalah pembantu satu satunya yang ada didalam rumah Atmaja.Didalam rumahnya, Atmaja tinggal hanya bersama Gayatri, mereka memiliki satu anak perempuan yang bernama Mayang.Namun sejak duduk dibangku kuliah, Mayang terlihat jarang sekali pulang kerumahnya.Dia kost didekat kampusnya dan jika dihitung dalam satu bulan Mayang pulang hanya sekitar 4 kali setiap hari minggu saja.Untuk memenuhi dan membantu kebutuhannya, Atmaja dan Gayatri ini mempekerjakan Dasimah sebagai pembantu rumah tangga mereka.Meski tidak pernah menginap karena letak rumah Dasimah tidak terlalu jauh, namun bisa dikatakan 10 jam dalam sehari Dasimah selalu berada didalam rumah Atmaja untuk melakukan semua pekerjaannya.Tidak sebentar, Dasimah ini bekerja bersama Atmaja sudah puluhan tahun dan bahkan, Mayang sejak kecil juga dirawat oleh Dasimah.Untuk itu tidak dianggap sebagai pembantu, Dasimah rasanya sudah dianggap sebagai salah satu bagian dari keluarga Atmaja.Bahkan, di usianya yang menginjak 65 tahun, kala itu Dasimah masih saja kerja bersama Atmaja....Perlu diketahui, Dasimah ini adalah Janda sebatang kara, semua anaknya sudah menikah dan hidup bersama keluarganya masing-masing.Jadi meski memiliki anak Dasimah bisa dibilang hanya hidup seorang diri dan lebih banyak menghabiskan waktu dirumah Atmaja ketimbang dirumahnya sendiri.....Kembali lagi ke kasus awal.Waktu itu tepat di hari senin pukul 17.00 sore, Atmaja dan Gayatri yang sebelumnya beberapa hari opname dirumah sakit akhirnya kembali pulang kerumahnya.Namun anehnya, sesampainya dirumah, Atmaja dikejutkan dengan hilangnya Perhiasan milik keluarganya yang disimpan rapi di kotak kecil dalam almarinya.Untuk pertama kali dalam hidupnya Atmaja waktu itu tiba-tiba kehilangan seluruh perhiasan milik istri dan anaknya.Hal itu tentu saja sangat disesalkan karena selain nilai perhiasan yang sangat mahal, diantara perhiasan yang hilang tersebut ada perhiasan mas kawin pemberian Atmaja kepada Gayatri ketika mereka dulu menikah.Tidak hanya itu, perhiasan Mayang pemberian dari neneknya yang penuh sejarah kala itu juga raib tak tersisa yang akhirnya membuat Atmaja yang sebelumnya dikenal sebagai orang yang cukup sabar waktu itu terlihat seketika marah besar.Semua bagian isi rumah digeledah untuk mencari keberadaan sekotak perhiasan tersebut yang anehnya sudah cukup lama mereka mencarinya namun mereka tak kunjung menemukannya.Orang pertama yang dicurigai Atmaja kala itu adalah Dasimah karena sebelumnya yang ada didalam rumah tersebut hanya Dasimah sedangkan Atmaja dan Gayatri sedang berada dirumah sakitTuduhan itu tentu saja ditampik oleh Dasimah karena menurut keterangan Dasimah, di hari hilangnya perhiasan tersebut Dasimah sama sekali tidak masuk kedalam kamar Atmaja.Hari itu aku tidak masuk kedalam kamarmu, aku hanya bersih-bersih area taman kemudian pulang karena saat itu aku kurang enak badan. Aku pulang waktu itu sekitar pukul 09.00 pagi. Kunci rumah aku taruh di belakang rak sepatu seperti biasanya terang Dasimah menjelaskan karena diapun tau, posisi menyimpan Kunci dibelakang rak sepatu adalah rahasia dan tidak ada seorang pun yang tau selain Dasimah dan keluarga Atmaja.Selain itu tidak adanya tanda-tanda orang asing masuk kedalam rumah Atmaja seolah semakin menguatkan dugaan jika hilangnya perhiasan tersebut tidak dicuri oleh orang luar melainkan oleh orang dalam.Sembari terus menggeledah setiap bagian isi rumah, pandangan Atmaja sudah terlihat berbeda di mata Dasimah.Secara tersirat waktu itu Atmaja benar-benar mencurigai Dasimah.......Beberapa hari kemudian, Mayang yang diberitahu jika perhiasannya juga hilang waktu itu seketika pulang dari tempat kostnya.Kepulangan Mayang waktu itu juga sempat mengejutkan Atmaja karena tidak seperti biasanya, waktu itu Mayang terlihat diantar oleh laki-laki Asing yang Atmaja sendiri terlihat tidak mengenalnya.Sesampainya dirumah, Mayang seketika marah besar sembari secara terang terangan dia menuduh Dasimah yang telah mengambil perhiasan tersebut.Karena suara pertengkaran yang terdengar kencang membuat pak RT dan beberapa warga yang sebelumnya lewat didepan rumah Atmaja, Waktu itu ikut masuk kedalam rumah Atmaja karena sengaja dipanggil oleh Mayang.Mayang sengaja mengumpulkan orang untuk menjadi saksi agar kasus tersebut bisa segera mendapatkan solusi.Bukan tanpa alasan, sebagai orang yang berpendidikan, kasus hilangnya perhiasan tersebut menurut Mayang sudah bisa dinalar tanpa menunggu adanya pembuktian.Dirumah ini selain kita, cuma mbok Dasimah yang pegang kunci rumah, kalau perhiasan itu hilang dan tidak ada tanda tanda maling ya sudah tidak bisa disangkal lagi pasti mbok Dasimah pelakunya ucap Mayang kencang sembari raut wajahnya terlihat sangat kesal.Mendengar tuduhan yang didengar di telinganya, Dasimah kembali membela dirinya.Aku sudah puluhan tahun ikut orang tuamu, jika aku mau mencuri kenapa tidak aku lakukan sejak dulu. Buat apa perhiasan sebanyak itu untukku, aku sudah tidak butuh uang lagi, aku dirumah hanya seorang diri. Aku tidak punya hutang di orang dan aku tidak butuh uang banyak. Setiap hari aku hidup dan makan juga sudah dirumah ini. Gajiku lebih dari cukup untuk kebutuhan pribadiku di sisa hidupku ini. Demi allah, aku tidak mengambil perhiasan itu. Selama Atmaja di rumah Sakit, kamar mereka dikunci dan sama sekali tidak pernah aku buka dan tidak pernah aku bersihkan ucap Dasimah dengan mata yang terlihat mulai berkaca kaca.Disitu sebagai sesama perempuan sepertinya Gayatri merasakan ketulusan Dasimah, dia menjadi kembali memikirkan semuanya meski tidak bisa dipungkiri dalam hatinya masih ada kecurigaan terhadap Dasimah.Jika maling mau mengakui perbuatannya penjara akan penuh mbok. Ya mana mungkin orang mau mengaku, aku disini cuma menjelaskan keadaan tersebut dengan akal ! Ucap Mayang kencang.Disitu Dasimah seketika menangis, dia seolah tidak menyangka dengan apa yang sudah Mayang tuduhkan kepada dirinya. Perempuan yang sejak kecil telah dia rawat seperti anaknya sendiri, waktu itu dengan tega menuduhnya tanpa adanya bukti.Apa yang harus aku lakukan agar kalian percaya kepadaku, sungguh aku tidak melakukan semua itu ucap Dasimah dengan nada suara yang terdengar sedikit lebih pelan.Kita lapor polisi saja ucap Mayang kencang seolah meyakinkan kepada orang tuanya jika saat itu Dasimah lah yang menjadi pelakunya.Belum sampai menjawab ucapan Mayang, Atmaja terlihat mendekati Mayang, dia menyela lalu dengan pelan, Atmaja terlihat membisikan beberapa perkataan.Sepertinya sulit jika kita lapor polisi soalnya tidak ada bukti kuat yang mengatakan jika mbok Dasimah adalah pelakunya. Seseorang bisa dinyatakan sebagai tersangka jika sudah terbukti telah melakukan semua tuduhan kita. Ya minimal ada saksi lah, kan kalau kasus ini sama sekali tidak ada bukti dan tidak ada saksi. Ucap Atmaja berbisik kepada Mayang.Aduh mau saksi apalagi sih pa, sudah jelas pasti mbok Dasimah yang mencuri. Orang yang tau seluk beluk rumah ini cuma mbok Dasimah kok, selain kita loh, paksa Mayang terlihat kesal.Meskipun begitu tetap tidak bisa diproses, ini semua masih dalam kategori tuduhan tanpa bukti sahut Atmaja pelan.Kamu kenapa sih kok terlihat maksa banget, tenang dulu, kita cari dulu buktinya dan tunggu sampai mbok Dasimah mengakuinya sahut Gayatri yang sepertinya dia juga mendengar obrolan Mayang dan Ayahnya tersebut.Aku cuma ingin membuktikan kepada kalian jika memang mbok Dasimah yang mengambil semua perhiasan itu. Mahal lo itu, ada perhiasanku juga, kalau sampai perhiasanku tidak kembali, aku minta ganti rugi dua kali lipat. ucap Mayang kencang.Sudah, sudah jangan kencang kencang malu sama orang. Tenang saja nanti ibu beri uang untuk ganti perhiasanmu ya, sekarang kamu tenang dulu ucap Gayatri menenangkanDan disitu belum selesai mereka mengobrol pak Firman yang notabennya adalah ketua RT setempat tiba-tiba memberikan ide yang cukup mengejutkan.Kalau urusannya sama polisi dalam kasus ini sepertinya sulit karena belum cukup bukti. Kalau keadaannya sulit seperti ini jalan satu satunya adalah sumpah pocong ucap pak Firman tenang sembari menatap tajam kearah Dasimah.Disitu Dasimah seketika terbelalak, dahinya berkerut dengan nafas yang seolah terasa berhenti sejenak.Berbeda dengan Mayang, dengan tegas dia kembali memprovokasi hingga suasana didalam rumah itu terasa benar-benar cukup tegang.Benar juga, bagaimana kalau sumpah pocong, jika mbok Dasimah bersedia sumpah pocong mungkin aku tidak akan menuduh mbok Dasimah lagiucap Mayang kencang.Disitu Gayatri yang sebelumnya lebih banyak diam, tiba-tiba menyela, dia menenangkan Mayang sembari mencoba agar obrolan tersebut tidak sampai merembet kemana mana.Sudah sudah jangan sumpah pocong, kalau memang mbok Dasimah tidak merasa mengambil ya sudah, kita cari saja pelakunya sampai ketemu, tidak ada kejahatan yang sempurna, aku yakin pasti suatu saat bakal ketemu siapa orang yang sudah mengambilnya. Jangan pakai sumpah pocong segala, bahaya, taruhannya nyawaucap Gayatri sembari mencoba menenangkan suasana.Anehnya dengan raut wajah yang terlihat mantab, Dasimah malah menyetujui sumpah tersebut dengan tidak sedikitpun ada keraguan didalam wajahnya.Aku bersedia sumpah pocong jika itu memang perlu. Aku tidak mau harga diriku diinjak injak seperti ini. Aku memang orang tidak punya, tapi setidaknya aku masih punya harga diri ucap Dasimah.Baik kita sumpah pocong saja biar semuanya jelas. Sahut pak Firman tegas.Disitu semua orang yang ada didalam rumah tersebut terlihat seketika diam.Mereka saling memandang seolah tidak percaya apakah sumpah pocong benar-benar akan mereka lakukan.Hal itu tentu saja wajar mereka pikirkan karena merekapun tau, jika proses sumpah pocong bukanlah proses sumpah biasa seperti pada umumnya.Sumpah pocong adalah sumpah sakral yang jika sampai sumpah dilanggar atau pelaku sumpah berbohong, resiko yang akan dia terima adalah terror setan menyeramkan yang bisa menyebabkan kematian.Singkat cerita beberapa saat kemudian pak Firman perlahan lebih mendekatkan dirinya kearah Atmaja sembari menjelaskan tentang apa saja yang akan dia lakukan.Jika sudah setuju, sumpah pocong akan dilakukan besuk sore setelah sholat ashar di masjid yang ada di ujung desa. Sumpah pocong akan dipimpin kyai Burhan karena beliau yang mengerti bagaimana tata cara sumpah ini dilakukan. Besuk pagi aku akan belanja semua keperluan sumpah pocong seperti kain kafan, minyak, bunga bunga dan beberapa perlengkapan lainnya. Dan nanti aku juga akan mengerahkan 40 warga desa untuk datang menjadi saksinya karena setahuku, sumpah pocong harus disaksikan 40 warga desa dan ada sholat jenazah juga. Ucap pak Firman menjelaskan.Sudah lakukan saja apa yang perlu kamu lakukan, sebenarnya aku kurang setuju jika sumpah ini dilakukan karena berapapun nilai perhiasan yang hilang tidak akan pernah bisa sebanding dengan nyawa. aku khawatir jika nanti sampai terjadi sesuatu dengan mbok Dasimah, tapi kalau memang keadaan mengharuskan sumpah pocong itu dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan, ya silahkan saja.ucap Atmaja pelan sambil memandang Dasimah yang sedari tadi sudah duduk diam.Ya kalau sampai terjadi apa-apa kepada mbok Dasimah, berarti dia benar yang mencuri perhiasan kita, ucap Mayang lalu dengan sigap diapun pergi meninggalkan ruang tamu dan mulai masuk kedalam kamarnya sendiri.Singkat cerita setelah obrolan panjang, semua orang yang ada dirumah Atmaja terlihat mulai berpamitan pergi.Pak RT dan beberapa rekannya juga terlihat keluar dengan membawa sejumlah uang pemberian Atmaja untuk belanja kebutuhan sumpah pocong yang rencananya akan dilakukan di keesokan harinya.Begitu juga dengan Dasimah, dengan langkah tua dan kaki yang gemetar diapun juga pulang kembali kerumahnya dengan perasaan yang sudah campur aduk tidak terkira.Sesampainya dirumah, Dasimah tidak bisa tidur, dia mendirikan sholat tahajud, sholat taubat dan sholat sholat sunnah lainnya dengan besar harapan keesokan harinya dia mendapatkan perlindungan dari tuhan yang maha kuasa.Disisi lain semalaman Atmaja dan Gayatri benar-benar dibuat kebingungan.Dia merasa ada yang aneh dengan semua keadaan.Jika memang Dasimah pelakunya kenapa dia berani melakukan sumpah pocong yang dikenal cukup berbahaya tersebut.Namun jika bukan Dasimah siapa lagi pelakunya karena menurut yang diketahui, tidak ada satupun orang asing yang mengetahui seluk beluk rumah itu selain Dasimah seorang.Sudah beberapa kali Atmaja memeriksa ulang kondisi rumahnya untuk mencari jejak jejak kemungkinan jika ada orang luar yang masuk kedalam rumahnya.Namun disitu, Atmaja tidak menemukan satupun jejak orang asing yang terlihat masuk kerumahnya.Pikiran pikiran seperti itulah yang akhirnya membuat Atmaja dan Gayatri semakin kebingungan yang akhirnya malam itupun berlalu begitu saja.Keesokan harinya, keadaan Masjid Baiturrahman yang sebelumnya nampak biasa-biasa saja waktu itu seketika terlihat ramai oleh warga desa.Mereka berkumpul ingin melihat bagaimana proses sumpah pocong Dasimah dilakukan.Bahkan sekitar 40 orang sengaja diperintahkan masuk kedalam masjid oleh kyai Burhan untuk menjadi saksi sumpah pocong Dasimah agar sumpah pocong tersebut bisa dinyatakan sah sesuai ketentuan.Sebelum sumpah pocong dilakukan, ibu ibu yang ada ditempat tersebut terlihat mulai memandikan Dasimah layaknya orang yang sudah meninggal dunia.Guyuran demi guyuran disiramkan oleh ibu ibu tersebut sembari sesekali mereka terlihat meneteskan air mata seolah menyiratkan, jika mereka benar-benar takut kehilangan Dasimah yang sebelumnya dikenal sebagai orang yang cukup baik tersebut.Tidak hanya itu, di sela sela memandikan, para ibu-ibu juga sempat kembali mengingatkan Dasimah agar dia tidak melanjutkan sumpah pocong tersebut.Namun lagi-lagi karena ada kehormatan yang harus dia jaga, dengan tersenyum sayu Dasimah terlihat ikhlas menjalani satu persatu proses sumpah pocong sembari berpesan kepada orang ditem
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan