
Nyi Puspo Cempoko,
Bagi kalian yang tinggal di daerah jawa tengah, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama tersebut.
Bukan nama seseorang, nyi puspo cempoko adalah nama lelembut yang dipercaya bisa memberikan kekayaan.
Pesugihan nyi Puspo cempoko ini terbilang cukup nyeleneh karena salah satu syaratnya, pelaku pesugihan harus bersetubuh dan harus bersedia memuaskan Nafsu nyi Puspo di malam-malam tertentu.
Tidak main-main, kekayaan yang dijanjikan nyi puspo cempoko kabarnya tidak bisa terbayangkan.
Cara...
5,283 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
TULANG HIDUP JELANGKUNG (Full Story)
0
0
Cerita paling seram yang pernh kmi dptkan ini mah 😱Jelangkung,Ya jika kita mendengar nama Jelangkung mungkin pikiran kita akan seketika mengarah kearah sebuah permainan yang sengaja dimainkan untuk memanggil setan.Bukan hanya memanggil, dalam isi permainannya kita akan diajak untuk berkomunikasi dengan setan yang dimana setan tersebut akan merasuki sebuah boneka yang biasanya boneka tersebut terbuat dari batok kelapa.Dengan sedikit bacaan mantra, boneka akan bergoyang goyang menandakan jika setan yang dipanggil sebelumnya sudah datang.Hingga akhirnya Setelah permainan dinyatakan telah usai boneka akan kembali menjadi benda mati yang menjadi tanda bahwa setan tersebut telah pergi.Namun apa jadinya jika permainan jelangkung yang dimainkan keluarga Cahyo kala itu bukan sebuah permainan jelangkung biasa.Cahyo sengaja memanggil arwah mbah Jiwo yang ternyata terror itu akhirnya datang menghancurkannya.Tulang tangan mayat mbah Jiwo yang sengaja digunakan sebagai rangka bonekanya seolah menyiratkan jika apa yang dilakukan Cahyo waktu itu bukan sekedar ritual jelangkung biasa.Bismillahirrahmanirrahim.
TULANG HIDUP BONEKA JELANGKUNG
Ngawi, 23.30.Sluku-sluku bathok, bathok’e ela-elo Si romo menyang solo, oleh-oleh’e payung muntho Mak jenthit lo-lo lobah, wong mati ora obah Yen obah medheni bocah Jaelangkung jaelangkung disini ada pesta, pesta kecil-kecilan datang tak dijemput, pulang tak diantar,“Hong Hiyang Ilaheng Hen Jagad Alusan Roh Gentayangan Ono'e Jelangkung Jaelengsat siro Wujud'e Ning kene Ono Bolon'e Siro Wangsul Angslupo Yen Siro Teko Gaib Wenehono Tondo Ing Golek Bubrah Hayo Enggalo Teko Pangundango Hayo Ndang Angslupo Ing Rupo Golek Wujud..Wujud..Wujud!”Sayup sayup suara mantra dan lagu jawa terdengar pelan dengan sesekali Gayatri terlihat mengguyur bonekanya dengan darah ayam cemani.Bukan boneka biasa, boneka yang di pegang Gayatri malam itu adalah boneka jelangkung yang sengaja dibuat dari tulang orang mati sebagai rangkanya.Kain kafan sebagai bajunya dan batok kelapa tua berlubang yang menjadi kepalanya.Sesajen lengkap yang terlihat sudah siap juga sudah menjadi tanda jika ritual jelangkung yang dilakukan Gayatri waktu itu bukan sebuah ritual biasa.
...Disitu Cahyo yang notabennya adalah anak dari Gayatri terlihat hanya diam, dia mengintip di kejauhan dan merasa keheranan apa yang sedang dilakukan oleh ibunya tersebut. Apa yang sebenarnya dilakukan ibu, sudah 3 kali ini aku melihat ibu melakukan semua itu ucap Cahyo dalam hatinya dengan pandangan matanya tidak sekalipun dialihkan.Puncaknya, setelah beberapa lama membaca mantra, suhu diruangan yang sebelumnya dingin, malam itu tiba-tiba terasa panas.Angin sesekali menerpa dengan bau amis yang tiba-tiba tercium kuat seolah menjadi tanda jika apa yang diharapkan Gayatri sepertinya berjalan sesuai rencananya.Tidak hanya itu, beberapa saat setelah itu, Boneka yang dipegang Gayatri perlahan mulai bergerak dengan sendirinya.Entah karena digerakkan tangan Gayatri atau tidak Cahyo tidak berani memastikannya, namun yang jelas boneka jelangkung bergerak malam itu benar-benar nampak didepan matanya.Melihat hal itu tubuh Cahyo mulai bergetar, jantungnya berdetak kencang dengan terus menatap kearah Gayatri yang malam itu masih berada dalam konsentrasinya. Bonekanya bergerak ucap Cahyo keheranan.Anehnya belum sampai Cahyo kebingungan, pandangan Cahyo tiba-tiba teralihkan dengan adanya sosok nenek tua yang terlihat sedang memperhatikannya dari kejauhan.Sosok nenek tersebut berdiri didepan rumah dengan raut wajah sayu tidak karuan.Melihat adanya nenek nenek tersebut, Cahyo tidak berani berbuat macam macam karena diapun tau, jika Cahyo sampai bergerak apalagi berteriak, maka Gayatri akan mengetahui posisi Cahyo dan bukan
Tidak mungkin Cahyo akan dihajar habis habisan karena sudah berani mengintip.Berbeda dengan Gayatri, sambil mengucapkan mantra dia terlihat terus mengendalikan boneka jelangkung yang malam itu bergerak tidak karuan.Puncaknya, karena gerakannya yang terlihat semakin kencang, Gayatri pun akhirnya melemparkan boneka tersebut keatas lantai dengan raut wajah yang cukup kuwalahan.Merasa semakin tidak aman, Cahyo pun memutuskan untuk segera kembali kedalam kamar karena selain ketakutan, Cahyo merasa jika didalam rumahnya tersebut seperti sedang banyak sekali orang.Keadaan rumah ini aneh, padahal sepi tapi rasanya banyak sekali orang ucap Cahyo kebingungan.Dan disitulah, belum sampai Cahyo kedalam kamarnya tiba-tiba dia mendengar suara teriakan Gayatri yang terdengar dengan cukup kencang.Setelah Cahyo menolehkan kepalanya, tubuh Cahyo seketika terpaku karena saat itu, tepat didepan matanya, nampak dengan sangat jelas ada sosok hitam besar yang memiliki tanduk di kepalanya.Tidak hanya itu, di sebelah kanan Cahyo nampak dua sosok pocong kerdil yang juga terlihat sangat hancur wajahnya.Melihat hal itu dengan sangat cepat Cahyo pun berlari kearah Gayatri, dia menarik tangan ibunya yang saat itu sudah terasa kaku tidak terkira.Mata Gayatri melotot dengan nafas tersedak sudah menandakan jika malam itu Gayatri sedang berusaha menahan ketakutan.Dengan terseok seok, Gayatri dan Cahyo akhirnya masuk kedalam kamarnya dan menguncinya dari dalam.Dengan bertahan didalam kamarnya Gayatri memeluk erat Cahyo dengan raut wajah kosong seperti orang linglung.Meskipun Linglung Gayatri sempat berpesan kepada Cahyo agar dirinya membuang Boneka jelangkung tersebut jauh dari tempat tinggalnya.Dengan tidak menjawab ucapan ibunya, Cahyo malam itu hanya diam dipelukan nya sembari sesekali mendengar suara erraman hewan buas yang berasal dari dalam rumahnya.. Keesokan harinya, bukannya membaik semuanya malah semakin aneh saja.Gayatri sudah tidak bisa lagi diajak komunikasi seperti biasanya.Sepanjang hari, Gayatri menghabiskan waktunya hanya diam didalam kamar dan tidak jarang pula Gayatri tiba-tiba memberontak dengan menghancurkan perabotan di dalam rumahnya.Karena dianggap membahayakan, akhirnya tubuh Gayatri di ikat oleh para tetangga dengan harapan Gayatri tidak lagi bisa melukai orang yang tinggal di sekitarnya.Tapi anehnya, masih semalam Gayatri di ikat didalam kamarnya tiba-tiba Gayatri menghilang dan tidak ada satupun orang yang tau kemana perginya.Cahyo adalah satu satunya orang yang tinggal didalam rumah bersama Gayatri.Namun di malam hilangnya Gayatri Cahyo dengan sangat yakin berkata jika sesaat sebelumnya ibunya masih terikat didalam kamarnya dengan kondisi semua pintu rumah dalam keadaan terkunci seperti sebelumnya.Banyak orang beranggapan jika Gayatri telah dibawa ke alam ghaib oleh makhluk halus namun anggapan itu belum berani dipastikan sebelum mereka melakukan pencarian.Puncaknya tepat 40 hari setelahnya, Gayatri ditemukan sudah dalam keadaan linglung dirumah kosong milik almarhum mbah Jiwo yang tidak lain dan tidak bukan mbah Jiwo adalah orang tua Gayatri dan nenek dari Cahyo.Ketika ditemukan Gayatri mengaku hanya menginap selama 7 hari didalam rumah almarhum mbah Jiwo namun faktanya, Hilangnya Gayatri sudah sekitar 40 hari dan bahkan sebelumnya oleh Warga sudah dicari beberapa kali didalam rumah mbah Jiwo namun anehnya Gayatri tidak pernah ditemukan.Setelah Gayatri kembali, dia dipisahkan dengan Cahyo karena menurut Marni (kakak Gayatri), hidup Cahyo akan berbahaya jika terus bersama Gayatri.Singkat cerita Cahyo akhirnya dirawat oleh Marni, sedangkan Gayatri di tempatkan di rumah saudaranya yang ada di surabaya.Bahkan kala itu ada rumor yang berkembang bahwa Gayatri ditempatkan di rumah sakit jiwa yang ada di daerah Surabaya tersebut.Hal itu sengaja dilakukan karena sesekali Gayatri menunjukan tingkah aneh tidak karuan.Mulai dari menangis, berteriak histeris, ketakutan, mengamuk tidak karuan, bernyanyi lagu jawa, memakan hewan peliharaan hidup-hidup dan tidak jarang pula Gayatri tertangkap basah sedang menggali kuburan orang.Dianggap sebagai orang dengan gangguan jiwa akhirnya Gayatri diasingkan dan diobati agar apa yang terjadi kepadanya bisa segera teratasi.Disisi lain, Cahyo adalah orang yang sangat paham dengan tingkah ibunya sebelum semua ini terjadi.Ritual Jelangkung yang dia lihat di malam itu sepertinya menjadi penyebab awal kenapa hidup ibunya bisa menjadi berantakan seperti itu.Namun apa tujuan sebenarnya Gayatri melakukan itu, Cahyo sama sekali tidak mengetahui, yang dia tau Ritual jelangkung yang dilakukan ibunya tersebut berhasil mendatangkan makhluk halus....20 tahun kemudian.Ngawi 23.30Malam itu memang berbeda dari malam-malam biasanya, entah bagaimana menjelaskannya, yang jelas suasana waktu itu sangat hening tidak seperti biasanya.Hawa dingin dengan sesekali bau bunga sedap malam tercium semerbak seolah memberi tanda jika sepertinya apa yang dilakukan Cahyo telah sesuai harapannya.Bengi iki wes tintrim, koyok e kabeh bakal kedaden. ( Malam ini hening, sepertinya semuanya bakal kejadian). Ucap Wigati dengan sesekali melirik mata Cahyo yang malam itu terus saja menatap lukisan Mbah Jiwo.Tidak berhenti disitu saja, belum lama mereka berdua duduk bersila tiba-tiba dari kejauhan sayup sayup suara anjing terdengar menggonggong tidak karuan.Bukan gonggongan biasa, jika didengarkan dengan lebih teliti lagi, Anjing milik pak Firman tersebut menggonggong seperti sedang melihat sesuatu yang menakutkan.Disitu jantung Wigati mulai berdetak kencang, tubuhnya bergetar dan dengan perlahan tangan Wigati mulai memegang baju Cahyo dengan sesekali membisikkan.Mas, Aku takut bisik Wigati pelan.Lagi-lagi Dengan tidak sekalipun menjawab ucapan Wigati, Cahyo malam itu hanya diam dengan tatapan matanya sama sekali tidak dialihkan.Lukisan mbah Jiwo yang terpampang di dinding rumah terlihat seolah olah nampak murung padahal semasa hidupnya mbah Jiwo dikenal sebagai orang yang cukup dihormati.Entah bagaimana menjelaskannya yang jelas lukisan mbah Jiwo malam itu terlihat berbeda.Puncaknya, Beberapa saat kemudian, Tubuh Cahyo yang sebelumnya diam malam itu perlahan mulai bergetar.Kepalanya menoleh kekiri dan ke kanan dan akhirnya dengan bangkit dari duduknya, Cahyo berkata jika apa yang sebelumnya dikhawatirkan sepertinya akan datang.Bener jare mbah kakung, awak e seng salah perhitungan, rupane batok kelopo iku balik maneh. (Benar kata mbah kakung, kita yang salah perhitungan, sepertinya batok kelapa itu kembali lagi) ucap Cahyo dengan matanya yang menatap kearah luar rumah yang ternyata, dari kejauhan nampak kembali boneka yang sebelumnya sudah beberapa kali berusaha mereka buang tersebut.Duh Gusti mugi-mugi paringi slamet, (ya allah, aku minta perlindungan) ucap Wigati dengan matanya yang melotot menandakan, jika dirinya masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat di kejauhan.Jelangkung iku balik maneh dek, (Jelangkung itu kembali lagi dek) ucap Cahyo kencang.Wes iki kabeh gak beres mas, ayo ndang njauk tulung, sakdurunge dadi molo.(Ini sudah tidak beres, ayo kita cari pertolongan sebelum terjadi malapetaka) Sahut Wigati lalu dengan cepat diapun bergegas menarik tangan Cahyo.Tapi sayangnya bukannya segera berdiri, tubuh Cahyo malam itu tiba-tiba terlihat kaku.Matanya melotot dan dengan Nafas tersedak Cahyo seketika tidak bisa bergerak.Cahyo merintih sembari menangis menandakan jika malam itu dia benar-benar ketakutan dan sepertinya malam itu Cahyo juga melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh Wigati.Tidak ingin larut dalam keadaan Wigati terus saja menenangkan Cahyo dan meyakinkan jika semuanya pasti akan baik-baik saja.Ayo mas, ayo ndang ngaleh, ojo kalah karo demit. (Ayo mas kita cepat pergi, jangan mau kalah sama dedemit). Ucap Wigati berulang ulang dengan tangannya yang terus saja menarik tubuh Cahyo.Dengan sisa sisa tenaganya, Wigati terus menarik tubuh Cahyo keluar dari rumah mbah Jiwo dan sesekali pandangannya teralihkan dengan adanya sosok aneh yang terlihat berdiri di balik tirai kusut milik almarhum mbah Jiwo.Tubuh besar dan bertanduk, sempat dilihat dengan mata kepala Wigati.Namun karena Wigati tidak ingin terlalu lama menatap makhluk aneh tersebut, dengan seketika dirinya menundukkan kepalanya lalu kembali fokus menyeret suaminya yang masih kaku karena ketakutan tersebut.Dan puncaknya, Wigati berhasil keluar dari rumah mbah Jiwo dengan kondisi yang sangat ketakutan.Keringatnya bercucuran dan tidak jarang pula, Wigati dan Cahyo terlihat nampak sangat bersyukur karena sudah berhasil keluar dari rumah mbah Jiwo tersebut.Ini permainan ke tiga kita dan dia akhirnya benar-benar datang. Tadi aku sempat melihatnya, dia memiliki tanduk .ucap Wigati dengan nafasnya yang terus ngoss ngossan."Namun sayangnya semua itu hanya permulaan.Sejak Wigati dan Cahyo mengucapkan mantra pertama mereka tidak menyadari jika mereka sebenarnya sudah terikat perjanjian dengan makhluk tak kasat mata....Keesokan harinya Wigati dikejutkan dengan keadaan Cahyo yang tiba-tiba berubah seperti orang yang terkena epilepsi.Tubuhnya kaku, mulutnya menganga, bola matanya memutar dengan terus mengeluarkan air liur dari dalam mulutnya.Mengetahui hal itu, Wigati seketika terkejut, dia menjerit lalu dengan sigap dia berlari kerumah para tetangganya untuk meminta bantuan.Namun sayangnya, ketika Wigati dan para tetangganya kembali kedalam rumah, mereka menemukan Cahyo sudah dalam keadaan tidak bernyawa.Ketika ditemukan di beberapa bagian tubuh cahyo perlahan mengeluarkan luka memar yang begitu banyak jumlahnya.Tidak hanya memar, ada bagian yang terlihat memerah yang jika dilihat dengan lebih teliti lagi, luka memerah tersebut adalah luka seperti bekas cakaran hewan buas.Disitu Wigati seketika menjerit histeris, dia menangis tersedu sedu sembari sesekali berteriak tidak percaya dengan apa yang sudah dialami oleh suaminya tersebut.Singkat cerita setelah ditenangkan oleh Warga akhirnya jenazah Cahyo pun mulai disiapkan dan dibersihkan sebelum mulai diberangkatkan ke kuburan.Dan di momen itulah pandangan Wigati teralihkan dengan datangnya satu orang.Bukan orang Asing, orang itu adalah Gayatri yang tidak lain dan tidak bukan adalah ibu kandung dari almarhum Cahyo itu sendiri.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan