DRUMBAND HANTU JOGJA

4
0
Deskripsi

Kali ini lakon story akan membagikan cerita yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat jogja, mungkin hingga sampai saat inipun masih banyak yang pernah mengalami interaksi ataupun mendengar fenomena yang satu ini.

Benar sekali, ini adalah suara Drumband Hantu yang memang sering terdengar di berbagai daerah di jogja.

Untuk kali ini kami akan membagikan cerita yang dialami oleh narasumber kami.

Yuk langsung saja,

DRUMBAND HANTU " JOGJAKARTA "

( Semua nama dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf...

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐Ÿฅฐ

Selanjutnya GUNUNG PUTRI TIDUR
5
0
Catatan Kelam GUNUNG PUTRI TIDUR ( Semua nama dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan ).Perkenalkan namaku Wahyu, aku adalah anak satu satunya dalam keluargaku, menjadi anak Tunggal terkadang menjadi beban tersendiri bagiku, karena mungkin harapan orang tuaku yang terlalu besar terhadapku. Namun bukanlah hal itu yang membuatku akhirnya mendapatkan cerita ini.Berawal dari tertangkapnya Ayahku karena kepergok selingkuh dengan istri pejabat di Desaku, hari hariku saat itu langsung berubah menjadi tidak menyenangkan.Hampir setiap hari aku melihat kedua orang tuaku bertengkar bahkan tidak jarang pula mereka memecahkan barang perabotan rumah di tengah pertengkaran mereka.Masih teringat jelas di kepalaku, waktu itu adalah pertama dalam kehidupanku aku mengalamai trauma yang sangat berlebihan.Saat itu,aku mengikuti perkumpulan yang diadakan oleh warga desaku.Dan seperti biasanya, saat itu semua pemuda berkumpul menjadi satu di dalam acara tersebutDan waktu itu entah siapa yang memulai, yang jelas dalam pertemuan itu aku merasa dipojokan oleh teman temanku,karena keluargaku dianggap memalukan nama desa karena kasus ayahku yang saat itu memang sempat menghebohkan hingga beritanya menyebar kemana mana.Saat itu tentu saja aku langsung tertekan,minder dan langsung keluar dari acara tersebut.Tanpa fikir panjang akupun langsung kembali pulang dan memutuskan untuk tidak lagi mengikuti acara yang diadakan oleh warga.Sesampainya dirumah, lagi lagi aku melihat orang tuaku yang sedang bertengkar, tapi kali ini pertengkaran mereka lebih parah dari biasanya.Waktu itu karena aku semakin tertekan dan stres akhirnya aku memilih untuk keluar dari rumah. Jika ayah sama ibu setiap hari bertengkar, aku akan pergi dari sini, ucapku.Dan entah kenapa saat itu aku tiba tiba langsung menaiki motor dan langsung keluar dari rumah.Akupun waktu itu juga tidak tau akan pergi kemana, jadi sepanjang jalan aku hanya melamun sambil terus memikirkan keadaan keluargaku.Waktu itu, tanpa terasa akhirnya aku sampai di alun alun kota.Karena alun alun saat itu ramai pengunjung, akhirnya aku memilih untuk berhenti mencoba menyegarkan fikiranku.Tapi saat aku di alun alun kota, bukan ketenangan yang aku dapatkan, melainkan hanya perasaan iri kepada orang lain ketika aku memperhatikan mereka terlihat bahagia dengan keluarganya masing masing.Akhirnya saat itu aku hanya duduk diam sambil melamun.Ketika aku masih melamun, tiba tiba pandanganku teralihkan dengan kemegahan Gunung yang memang terlihat jelas dari alun alun kota ini.Dan tanpa fikir panjang, akhirnya siang itupun kuputuskan untuk mendaki gunung tersebut.Saat itu, aku memang mencoba menyendiri dan menghindar dari kedua orang tuaku.Akupun berniat mendaki sendirian dengan tidak mengajak satupun teman bahkan ponselku pun kumatikan.Karena saat itu aku juga tau kalau kedua orang tuaku saat ini pasti sedang sedih dan mencari keberadaanku.Jadi kufikir Gunung ini cocok jika digunakan sebagai tempat menenangkan diri sekaligus sebagai tempat pelarian agar orang tuaku tidak bisa menemukan aku untuk sementara waktu. Wah cocok nih gunung, Selain aku sudah pernah mendaki gunung ini beberapa tahun yang lalu, Seingatku Gunung ini memiliki rute pendakian yang jelas dan tidak memakan waktu yang lama, jadi sangat cocok nih buat menenangkan diri Ucapku.Akhirnya saat itu aku langsung menuju tempat persewaan tenda yang kebetulan berada tidak jauh dari alun alun kota.Dan setelah aku selesai menyewa peralatan di tempat persewaan tenda, akupun langsung menuju pintu utama pendakian gunung ini.Dan setelah aku sampai di pos pendaftaran,Aku tidak menjumpai satupun pendaki lain.Kondisi gunung saat itu sangat sepi sekali,karena selain hari itu bukan malam minggu ataupun hari libur, aku juga sempat melihat hanya ada beberapa nama saja di dalam buku pendaftaran yang ada di pintu masuk, hal itu tentu saja membuat aku semakin yakin bahwa pengunjung gunung tersebut saat itu benar benar sangat sedikit.Akhirnya akupun memulai pendakian.Selama pendakian, aku sangat jarang sekali menjumpai pendaki lain, hanya sesekali bertemu pendaki yang memang sedang berjalan turun.Namun itu semua tidak menjadi masalah bagiku, karena niatku kesini sejak awal memang ingin mencari ketenangan dan bukan mencari kesenangan.Dan tanpa terasa akhirnya aku sampai di Pos 1,Di pos 1, aku hanya menjumpai 3 tenda yang sepertinya juga akan turun di hari itu, karena saat itu aku melihat mereka mulai bersih bersih di tempat sekitar mereka mendirikan tenda.Dan tanpa beristirahat akupun melanjutkan perjalananku.Selama perjalanan, aku hanya diam dengan sesekali melamun, karena selain memang tidak adanya lawan bicara, saat itu aku juga masih terus memikirkan masalah yang menimpa keluargaku.Dan tanpa terasa,Pada sekitar pukul 21.00, akhirnya aku sampai di puncak gunung ini.Sesampainya di puncak,aku hanya melihat 2 tenda pendaki lain, hal itu tentu saja membuat aku bebas memilih tempat yang strategis untuk menikmati indahnya pemandangan di gunung ini.Dan setelah aku menentukan tempat yang kuanggap tepat, akupun langsung bergegas untuk mendirikan tenda.Dan setelah tendaku berdiri, akupun langsung mempersiapkan makanan karena memang seharian perutku belum terisi sama sekali.Saat aku sedang asyik menikmati makanan,tiba tiba aku merasakan ada hal aneh, bulu kudukku merinding dan tidak lama setelah itu tiba tiba ada yang meniup telingaku dari belakang. Tentu saja saat itu aku sangat terkejut dan langsung mengarahkan senterku ke arah kanan dan kiri tendaku.Dan setelah aku mengarahkan senterku ke salah satu sudut di puncak ini, aku tiba tiba kembali terkejut karena saat itu aku seperti melihat ada seseorang yang sedang mengawasiku. Sosok tersebut berdiri menatapku di sela sela rumput dan pepohonan yang tidak jauh dariku. Namun saat itu aku tidak menghiraukannya karena aku berfikir itu hanyalah halusinasikuDan mungkin karena badanku yang masih kelelahan, akhirnya tidak lama setelah itu akupun ketiduranKeesokan harinya, sekitar pukul 5 pagi aku terbangun karena suara berisik dari pendaki lain. Dan memang sesuai kebiasaan di gunung ini, jam segini para pendaki biasanya memang bangun untuk menikmati indahnya matahari terbit.Akhirnya akupun bangun dan ikut menikmati indahnya matahari terbit.Saat itu aku bisa melihat dengan jelas wajah para pendaki lain yang ikut serta menikmati indahnya matahari terbit di pagi itu.Aku melihat ada enam orang cowok yang bergerombol dan satu orang cewek yang berdiri agak jauh dari gerombolan cowok tersebut.Cewek itu berdiri lumayan jauh sambil sesekali mengarahkan pandangannya kearahku.Waktu itu aku hanya membalasnya dengan senyuman sambil terus menikmati matahari yang mulai menyinariku.Dan setelah puas menikmati matahari terbit, akupun kembali masuk kedalam tenda untuk melanjutkan tidurku, karena selain mataku masih sangat mengantuk, cuaca saat itu benar benar sangat dingin sekali.Dan singkat cerita,akupun terbangun sekitar pukul 10.00, saat itu aku melihat kondisi puncak sangat sepi sekali hanya ada tendaku satu satunya yang masih berdiri.Dan akupun waktu itu juga berfikir mungkin pendaki yang lain sudah turun pagi tadi ketika aku masih tidur.Siang itu akupun langsung keluar dari tendaku dan membersihkan sisa sisa sampah pendaki tadi serta merapikan potongan potongan kayu yang masih berserakan.Saat aku membuang potongan potongan kayu tersebut aku tiba tiba sangat terkejut.Karena aku saat itu benar benar melihat bekas telapak kaki dan daun daun yang terselingkap dengan bekas seperti darah yang belum mengering, semua jejak tersebut berada tepat di tempat aku kemarin melihat sosok orang yang kurasa sedang mengawasiku tersebut. Jadi kemarin memang benar benar ada seseorang yang sedang mengawasiku dari sini, ah,,, sudahlah, yang penting aku tidak menganggu , Ucapku dalam hati.Akhirnya akupun melanjutkan aktifitasku,Dan di saat aku masih sibuk membersihkan area puncak, tiba tiba aku kembali sangat terkejut.Saat itu aku melihat ada cewek yang terlihat sibuk menata carriernya di salah satu sudut puncak ini. Karena kurasa cewek tersebut adalah cewek yang kulihat tadi pagi, akhirnyaakupun menghampirinya. Lho kok sendirian mbak, temannya kemana, tanyaku sopan, Barusan sudah turun mas, aku masih pingin disini, masnya gak turun ? jawabnya, Enggak mbak, aku turun besuk saja, aku masih males pulang kerumah jawabku, Misalkan aku ikut masnya turun besuk boleh gak mas ? tanyanya, Lho la nanti temen temennya gak nyariin ? jawabku heran, Enggak mas, sebenarnya saya memang nungguin masnya bangun, hehe, jawabnya. Lho maksudnya gimana tanyaku, Sebenarnya tadi aku sama rombonganku juga mau turun besuk mas, tapi karena salah satu anggota kami ada yang sakit, akhirnya ketua rombonganku mengajak turun tadi pagi.Karena aku gak mau turun, akhirnya aku disuruh nunggu masnya bangun, suruh nanya, boleh gabung apa enggak hehe terangnya, Wah nekat ya,, misalkan tadi aku juga mau turun hari ini gimana mbak tanyaku, Ya, pilihannya aku harus ikut masnya turun atau nunggu pendaki lain yang datang. jawabnya jelas.Saat itu aku berfikir kalau wanita ini benar benar nekat tanpa memikirkan kemungkinan apa saja yang bisa terjadi kepadanya, ditambah aku juga heran kepada rombongannya, kenapa anggotanya ditinggal, padahal kan dia wanita, ucapku dalam hati.Karena saat itu aku tidak ada pilihan lain akhirnya aku tidak bisa menolak permintaan wanita tersebut. O gitu, yasudah silahkan mbak, kita turun besuk pagi ya, mbaknya namanya siapa, rumahnya mana ucapku, Saya Putri mas, rumahku di desa bawah, itu kelihatan dari sini jawabnya, Oalah, deket berarti, pantesan nekat banget, aku punya banyak temen lho di desamu sahutku.Siang itu akhirnya kami langsung berkenalan,Dan ngobrol kesana kemari.Saat itu semua masalahku juga kuceritakan kepadanya dan dia menanggapinya serta mau mendengarkan curhatanku dengan baik.Hal itulah yang membuat aku sedikit lega dan merasa lebih baik dari sebelumnya.Dan tanpa terasa akhirnya malampun tiba,Malam itu ada beberapa pendaki lain yang datang dan langsung mendirikan tenda yang lumayan jauh dari tendaku.Akupun saat itu tidak menghiraukannya karena itu memang sudah kuanggap menjadi hal yang biasa di tempat ini.Malam itu,cuaca sudah tidak seperti kemarin,Sekarang lebih banyak kabut dan sudah mulai turun hujan. Kamipun saat itu hanya duduk didalam tenda dengan sesekali bercerita tentang pengalaman pengalaman kami masing masing.Dan sekitar pukul 21.00,karena cuaca sangat dingin sekali, saat itu kamipun memutuskan untuk beristirahat lebih awal agar badan kami tidak kedinginan.Dan setelah beberapa lama kemudian, tiba tiba tanpa sengaja aku mendengar suara orang yang sedang menangis, akupun langsung kaget dan mencoba memberitahu Putri.Tapi karena saat itu aku melihat Putri yang sudah tertidur lelap, akhirnya akupun mencoba mendengarkannya sendirian.Suara tersebut terdengar lirih ditengah tengah suara rintikan hujan yang sedang turun. Karena kurasa suara tersebut tidak jauh dariku, akupun berniat mencari sumber suara tersebut.Saat kurahkan senter ke salah satu sudut gunung ini, aku sangat terkejut karena saat itu aku melihat sosok nenek nenek yang sedang duduk tidak jauh dari tendaku.Nenek tersebut duduk kehujanan sambil seperti membawa sesuatu ditangannya.Karena penasaran akhirnya akupun mencoba mendekatinya.Ketika aku keluar dari tenda dan berjalan ke arah nenek nenek tersebut, tiba tiba Putri menarikku seolah mengingatkanku bahwa tindakanku adalah tindakan yang berbahaya. Jangan dihiraukan mas, mereka sengaja mau menganggumu karena fikiranmu saat ini sedang kacau Terang Putri tiba tiba.Saat itu tentu saja aku sangat terkejut dengan penuturan Putri.Darimana dia bisa tau kalau aku mau menghampiri nenek tersebut.Apa mungkin dia tadi juga mendengar apa yang kudengar yaa,,apa memang dia ini Indigo atau memang dia ini orang lokal jadi sudah terbiasa dengan semua ini, fikirku kebingungan.Tentu saja saat itu aku menuruti Putri dengan langsung berjalan kembali ke tenda sambil sesekali menoleh kearah nenek nenek tersebut.Sesampainya di dalam tenda, aku tiba tiba langsung mencium aroma bunga melati yang sangat menyengat.Namun lagi lagi Putri memberi senyuman kepadaku seolah memberi tanda bahwa semuanya akan baik baik saja.Karena malam itu hujan sudah reda, akhirnya kami memilih untuk membuat secangkir kopi dan duduk di depan tenda agar suasana tidak membosankan.Malam itu,keadaan gunung semakin berkabut, aku sudah tidak lagi bisa melihat apapun bahkan aku tidak bisa melihat tenda pendaki lain yang tadinya terlihat jelas meskipun agak jauh dari tendaku.Dan sekitar pukul 24.00 malam, aku kembali sangat terkejut karena saat itu aku melihat sosok perempuan yang berbaju compang camping yang menatap kearahku.Dan setelah beberapa menit menatapku, sosok tersebut tiba tiba berjalan pelan kedalam hutan.Saat aku hendak membicarakan hal itu kepada Putri, tiba tiba perasaanku berubah menjadi tidak karuan,Waktu itu Putri tiba tiba memegang tanganku sambil menyandarkan kepalanya di bahuku.Tentu saja hal itu seketika membuat aku salah tingkah dan lupa dengan penampakan yang barusan kulihat. Masuk ke dalam yuk,,,, dingin banget nih ucap Putri tiba tiba.Dengan perasaan yang masih tidak karuan, akupun menuruti ajakan Putri tersebut.Kamipun waktu itu masuk kedalam tenda dan dia akhirnya tertidur sambil memelukku dengan erat.Keesokan harinya, aku terbangun karena dibangunkan oleh Putri.Saat itu Putri terlihat sudah bersiap untuk turun. Mas aku turun duluan ya, aku mau bareng sama pendaki sebelah Ucap Putri, Lo gak nunggu aku Put, tungguin aku dong jawabku, Aku dirumah ada urusan mas, lagian itu pendaki sebelah sudah siap mau turun, tadi pagi kamu kubangunin susah banget sih hehehe. Yasudah aku duluan ya,, terimakasih banyak ya mas, jawab putri.Saat itu aku hanya mengangguk, karena waktu itu aku juga melihat pendaki lain sudah siap untuk turun, sedangkan aku belum bersiap siap sama sekali, bahkan tendakupun belum kubongkar.Akhirnya aku dan Putri pun berpisah.Saat itu karena aku masih mengantuk akhirnya akupun melanjutkan tidurku.Dan sekitar pukul 13.00 siang, akupun bangun dan langsung menyalakan kompor untuk membuat mie instan sebelum melakukan perjalanan turun.Di sela sela aku membuat mie instan, tiba tiba hujan turun dengan sangat lebat, tentu saja hal itu membuat aku khawatir karena sebentar lagi aku akan turun dari gunung ini.Dan setelah menunggu lama, hujan tersebut tidak kunjung reda, karena persediaan makanan sudah hampir habis ditambah tenda juga harus dikembalikan, akhirnya saat itu kuputuskan untuk tetap turun meski kondisi cuaca sangat tidak memungkinkan.Selama perjalanan turun, aku tidak menjumpai satupun pendaki lain,. Waktu itu aku berjalan sangat pelan sekali karena selain jalanan yang licin saat itu pandanganku juga sangat terbatas.Dan setelah beberapa lama berjalan,Aku merasakan badanku sudah gemetar kedingingan, jari jariku sudah mati rasa dan kakiku seperti sudah tidak bisa digerakan lagi.Karena sudah tidak kuat berjalan lagi, akhirnya aku memutuskan untuk kembali mendirikan tenda sambil menunggu hujan sedikit reda.Saat itu kekhawatiranku semakin menjadi jadi, ditambah ponselku mendadak tidak bisa dinyalakan karena basah kehujanan. Namun aku mencoba menenangkan diri sambil terus memanjatkan doa.Dan setelah beberapa lama kemudian,karena hujan tak kunjung reda dan waktu sudah sore, akupun berniat untuk melanjutkan perjalanan.Kalau aku telat mengembalikan tenda, aku bisa kena denda nih,Fikirku.Akhirnya waktu itu aku melanjutkan perjalanan dengan sesekali beristirahat karena badan sudah terasa sangat berat.Dan mungkin karena aku sudah kelelahan aku jadi tidak bisa konsentrasi lagi,Saat itu aku mulai merasa aneh ketika jalan yang kulewati ini semakin lama semakin sempit.Dan setelah beberapa lama akupun tersadar kalau aku keluar jalur.Saat aku menyadarinya akupun sangat kaget dan langsung merasa kebingungan.Dan disela sela aku kebingungan tiba tiba aku mendengar suara wanita yang sedang tertawa cekikikan.Tentu saja waktu itu aku langsung berlari ketakutan sambil berteriak minta tolong.Semakin aku berlari, suara tawa wanita tersebut semakin terdengar keras, hal itulah yang membuatku tidak berhenti berlari untuk menyelamatkan diri.Dan setelah beberapa lama kemudian, aku benar benar tersadar kalau saat itu aku tersesat. Hujan yang tidak berhenti turun dan kabut yang semakin tebal membuat aku saat itu seolah sudah tidak bisa berbuat apa apa.Karena tenagaku yang sudah habis dan badanku sangat kedinginan, akhirnya kuputuskan untuk mendirikan tenda dan kembali melanjutkan perjalanan esok hari.Malampun tiba,Malam itu, suasana semakin mencekam, karena disekitar tenda aku tidak bisa melihat apa apa, seolah saat itu aku mendirikan tenda di tengah tengah rumput yang sangat tinggi yang jauh dari jalan.Waktu itu aku sering sekali mendengar suara mendesis hingga suara seperti suara harimau yang seolah sedang mengitari tendaku.Namun semua itu kubiarkan saja aku hanya memilih diam sambil terus berdoa di dalam tendaDan setelah beberapa lama, tiba tiba aku kembali sangat terkejut, karena saat itu tendaku seolah di jatuhi oleh tubuh orang dewasa. Masih sangat teringat jelas di kepalaku, saat itu bentuk kepala, tangan dan kakinya mengecap dengan jelas diantara kain kain tendaku.Sosok tersebut menghantam tendaku dengan sangat keras sekali. Bruaaakkkkk Saat itu aku langsung berteriak ketakutan dan tidak berani memastikan sosok seperti apa yang merobohkan separuh tendaku tersebut.Di sela sela aku ketakutan, aku tiba tiba mendengar suara tawa laki laki.Suara tersebut serak serak seperti seolah mengusirku dari tempat tersebut.Malam itu aku hanya bisa menangis sambil terus berteriak minta tolong.Dan sekitar pukul 02.00,aku tiba tiba kembali mendengar suara kuda yang sedang berlari dan seolah berhenti tepat di depan tendaku.Karena saat itu aku berfikir itu adalah bantuan akhirnya akupun membuka pintu tendaku.Ketika aku membuka tenda, aku sangat terkejut,,, karena saat itu aku melihat ada sosok hitam tinggi besar berdiri tepat di depan tendaku.Aku tidak bisa memastikan sosok apakah itu, yang jelas saat itu dia memiliki rambut yang sangat panjang dan giginya seperti gigi babi hutan.Tentu saja saat itu aku langsung berteriak ketakutan dan langsung menutup kembali tendaku.Dan setelah beberapa lama kemudian, lagi lagi aku mendengar suara seperti orang yang sedang ngobrol.Dan setelah kuintip dari sela sela tenda, aku sangat terkejut karena saat itu aku melihat ada sepasang pendaki yang sedang duduk.Dan tanpa fikir panjang akupun saat itu langsung keluar dari tenda untuk meminta bantuan. Mas tolong mas,, mas tolooongg Teriakku.Akupun berjalan cepat kearahnya sambil terus mengarahkan senterku kepadanya.Sesampainya di depan mereka berdua, aku sangat terkejut karena saat itu aku melihat wajah dua pendaki tersebut sangatlah menyeramkan.Satu pemuda tersebut berwajah putih pucat dengan mata yang hitam seluruhnya ditambah bibirnya yang sobek seperti mayat yang telah membusuk.Yang satu lagi berwajah lebih menyeramkan karena saat itu aku melihat mata, pipi dan hidung pendaki tersebut seolah meleleh kebawah.Mereka berdua memakai baju yang sudah robek robek ditambah bau mereka sudah tidak sedap seperti bau bangkai.Tentu saja waktu itu aku langsung berlari kembali ke dalam tenda sambil berteriak ketakutan.Karena aku merasa sudah tidak aman lagi akhirnya kuputuskan untuk tidak lagi membuka tenda meskipun apapun yang terjadi, waktu itu aku langsung memejamkan mata sambil terus berdoa.Malam itu aku mendengar semuanya, mulai dari suara Tawa, tangis hingga suara gertakan.Bahkan saat itu tendaku juga di lempari kayu hingga bangkai hewan.Namun aku mencoba bertahan sambil terus menutup mata dan telingaku.Dan akhirnya akupun berhasil bertahan hingga pagi hari.Pagi harinya, aku langsung melanjutkan perjalanan.Saat itu keadaan di sekitarku sudah mulai terlihat karena sudah tidak adanya kabut, namun aku tetap tidak menemukan jalan karena rumput yang terlalu tinggi.Dan setelah beberapa jam berjalan, tiba tiba aku mendengar suara wanita yang memanggilku.Dan saat itu aku sangat yakin kalau suara tersebut adalah suara Putri.Tentu saja saat itu aku langsung lega dan berlari kearah sumber suara tersebut. Put....Putt. aku disini,. Put... Teriakku.Dan setelah beberapa lama kemudian aku tidak kunjung menemui Putri, Tapi saat itu tiba tiba aku menemukan jalan setapak yang kuduga itu adalah jalan turun.Dan setelah berjalan menyusuri jalan tersebut, akhirnya aku sangat lega karena saat itu aku tiba tiba sampai di pinggir desa.Dan tidak beberapa lama aku berjalan di desa tersebut,tiba tiba aku bertemu Ayah dan ibuku yang tampak gelisah di teras rumah salah satu warga di desa ini.Tentu saja saat itu aku langsung disambut dengan isak tangis kedua orang tuaku.Dan akhir cerita akupun langsung dibawa kembali kerumah oleh orang tuaku.Selain sangat bahagia akupun saat itu juga masih kebingungan.Darimana ayahku tau kalau aku saat itu pergi mendaki Gunung, dan bagaimana ayah bisa tau kalau aku turun di Desa itu yang ternyata desa itu berada di sisi lain Gunung yang aku daki tersebut.Waktu aku menanyakan hal itu, orang tuaku hanya menjawab kalau Ayah di beritahu wanita yang mengaku temanku.Namun hal itu tentu saja tidak kuhiraukan dan akupun kembali memeluk orang tuaku sambil merasa sangat bersuyukur karena masih diberi keselamatan.Terlepas dari itu semua, hendaknya kita selalu berfikiran positif jika hendak mendaki gunung ataupun berkunjung kemanapun, karena jika kita terlalu banyak melamun dan berfikiran kosong, bukan tidak mungkin kejadian seperti yang dialami oleh tokoh Wahyu juga bisa terjadi kepada kita.Terimakasih teman teman semoga cerita ini menemani hari hari kalian.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan