Menunggu Pulangnya Kum

0
0
Deskripsi

Mengisahkan seekor tikus kecil bernama Jee 🐀 yang menunggu pulangnya sahabat landak yang bernama Kum 🦔.

Cerita fabel ini seringan kapas kecantikan, jadi bisa dibaca untuk untuk melepas stress 💅🏼

Menunggu Pulangnya Kum

 

   Di sebuah tumpukan jerami, hiduplah seekor tikus bernama Jee. Jee memiliki banyak teman dan mereka selalu berkumpul untuk makan bersama. Teman terbaiknya adalah seekor landak kecil yang bernama Kum. Setiap pagi Kum akan selalu pergi ke rumah Jee dan mencari makanan bersama-sama sebelum mereka berkumpul dengan teman yang lain. 

 

   Pada suatu pagi, Jee menunggu kedatangan Kum di rumah. Jee menunggu sangat lama namun Kum tidak kunjung datang. Beberapa saat kemudian, seekor katak yang bernama Fegy datang menghampirinya.

“Jee, teman-teman sudah menunggu mu untuk makan bersama. Kemarilah!”, kata Fegy.

“Sebentar Fegy, apa Kum ada di sana?”

“Sayangnya tidak. Tapi kami pun sedang membicarakannya di sana, ayo ikut aku!”, Fegy melompat menuntun jalan.

   Sesampainya Jee di perkumpulan, semuanya menoleh ke arah Jee. Seekor tikus putih yang bernama Ayi datang menghampiri Jee dengan raut sedih. Ayi pun memberikan sebuah bungkusan dari daun kepada Jee.

“Jee, Kum menitipkan ini padaku untuk mu. Dia meminta maaf karena tidak bisa memberikannya langsung karena dia sedang terburu-buru.”

   Jee pun membuka bungkusan itu dan isinya adalah beberapa bulir beras. Di lingkungan mereka, beras adalah makanan paling berharga. Memberikan beras yang dibungkus daun melambangkan bentuk kebahagiaan atau perpisahaan. Ketika ada yang melahirkan, teman-temannya akan memberikan beras kepadanya sebagai bentuk kebahagiaan. Ketika ada yang harus pergi, yang pergi tersebut akan memberikan beras kepada sahabat terbaiknya sebagai bentuk perpisahaan.  Namun beras juga bisa diberikan sebagai bentuk terima kasih.

Jee yang melihat isinya pun terkejut dan bingung.

“Apa maksudnya ini? Kum pergi ke mana? Dan kenapa ia pergi secara tiba-tiba?!”

“Kami pun tidak tahu, dia hanya bilang dia harus pergi tapi tidak mengatakan pergi ke mana”, sahut Ayi.

“Aku tidak terima ini!”, Jee langsung memberikan bungkusan itu pada Ayi dan berlari pergi.

“Jee!!”, teman-temannya berteriak tapi Jee tidak menggubris. Jee berlari menuju rumah sahabat landaknya itu.

   Jee berlari dengan kencang hingga ia pun tiba di rumah Kum yang bertempat di gundukan tanah. Jee langsung masuk ke pintu yang tidak terkunci, ia melihat sekitar dan Kum tidak ada di sana. Di dalam rumahnya hanya ada jerami sebagai alas tidur dan beberapa alat-alat kecil milik Kum. Jee menyadari bahwa tas bekal Kum tidak ada di sana, menandakan Kum benar-benar sudah pergi. Jee terduduk lemas tidak tahu harus berbuat apa. Ia terduduk di samping jerami dengan sedih dan menoleh kesana-kemari karena kebingungan.

*cling✨*

   Kemudian matanya menangkap sesuatu yang berkilau terkena cahaya di bawah jerami. Jee mengambil benda tersebut. Matanya seketika terbelalak karena benda itu adalah batu berwarna merah yang Jee berikan kepada Kum sebagai hadiah persahabatan sejati. 

   Kala itu, Kum sangat senang mendapat hadiah dari Jee. Kum berkata “ Aku akan menyimpan batu ini di mana pun aku tinggal, jika batu ini tidak ada di suatu tempat berarti aku tidak tinggal di sana”. Mengingat kenangan itu, Jee pun kembali bersemangat. Ia tahu bahwa Kum tidak pergi selamanya, dia pasti akan kembali. Setelah melihat batu itu, Jee pun menjaganya di rumahnya sendiri sampai Kum kembali pulang.

   Jee setiap hari menunggu kedatangan Kum, dari pagi buta sebelum matahari terbit, hingga malam sampai ia mengantuk. Sesekali Jee juga mampir ke rumah Kum, seandainya Kum tiba-tiba sudah kembali. Sudah lebih dari seminggu, teman-temannya melihat Jee yang selalu termenung pun menjadi khawatir.

            “ Jee, sebaiknya kau istirahat kalau Kum kembali kami pasti akan memberitahu mu”, kata Fegy

            “Aku baik-baik saja, semuanya. Aku sudah beristirahat”, kata Jee.

            “Tapi pikiranmu tidak!”, kata Ayi.

            “ Benar, kamu terlihat tegang dan tidak ceria seperti dulu.”, kata temannya yang lain.

            “ Teman-teman, terima kasih sudah menghawatirkan ku tapi aku sedang ingin menyendiri”. Jee melangkah pergi meninggalkan teman-temannya. Jee pergi ke rumah Kum dan memilih untuk tidur di sana.

     Keesokan paginya, ketika matahari terbit Jee terbangun di rumah Kum. Sepertinya kemarin ia sangat kelelahan sampai tidak bisa bangun lebih pagi. Jee pun bergegas kembali ke rumahnya untuk mengecek keadaan di rumah sebelum mencari makan. Seperti biasa di perjalanan pulang, pandangan Jee selalu ke depan sampai ia bisa melihat rumahnya dari kejauhan. Tapi hari ini, Jee melihat sesuatu yang menghentikan langkahnya. 

   Di depan rumahnya ia melihat seekor landak sedang duduk membelakanginya, melihat ke arah fajar. Mata Jee pun berkaca-kaca dan ia pun berlari ke arah landak tersebut.           

“Kuuumm!!”

Landak itu pun menoleh dan dengan bahagia membuka lebar tangannya, “Jeee!!”.

Jee pun meloncat dan menjatuhkan diri ke pelukan Kum.

 “Kum, kamu dari mana saja?! Apa yang membuat mu pergi begitu lama dan tak terduga?!”, Jee menangis.

“Maaf membuatmu khawatir.. aku pergi untuk ini. Aku pergi begitu lama karena tempatnya sangat jauh”, kata Kum sambil memberikan sebuah bungkusan kelopak matahari kepada Jee. 

“Apa ini?”, Jee membuka bungkusan tersebut. Ternyata isinya adalah sebuah mutiara.

“Hadiah untukmu karena hari ini kamu berulang tahun”, jawab Kum.

Mendengar itu, Jee pun menangis dan dipeluk lagi oleh Kum.

“Jee, kamu orang pertama yang memberiku hadiah dan aku sadar kalau aku belum memberimu apa-apa.. karena itulah..”, kata Kum.

“Kamu tidak perlu sampai sejauh ini, sahabatku.. tapi terima kasih…!, ini sangat indah! Bagaimana caramu mendapatkannya?”

“Akan kuceritakan saat kita berkumpul dengan teman-teman yang lain, ayo temui mereka aku juga membawa beberapa makanan!”, kata Kum.

“Baiklah!”, teriak Jee.

   Jee dan Kum pun berkumpul seperti sebelumnya dan di sana Kum bercerita panjang lebar pengalamannya selama perjalanan jauh. Akhirnya setelah sekian lama, Jee dan Kum pun kembali menjalani rutinitas mereka bersama seperti biasa dan saling menyayangi bagai keluarga.

= Selesai =

 

 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Kum Kuki
Selanjutnya My Life Comic
0
0
Gallery ini berisi kumpulan komik strip yang udah aku upload di instagram. Biar gak bercampur dengan foto-foto ku yang lain dan biar gampang bacanya jadi aku kumpulin di sini wkwkw
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan