
Kata-kata manis terucap keluar dari mulut seorang lelaki tampan berusia tiga puluh tahun. Menjanjikan pernikahan pada sang kekasih yang akan di nikahinya, beberapa hari lagi.
"Aku mencintaimu, maukah kau menikah denganku Kim Eunna," kata pria itu, seraya bersimpuh di depan sang pujaab hati.
Gadis bernama Kim Eunna terkejut melihat sang kekasih berlutut di depannya, melamarnya seperti seorang pangeran berkuda putih.
Rasa bahagia menyelimuti hatinya, tidak di pungkiri olehnya bahwa dia sangat senang...
Post ini tidak mengandung file untuk diunggah/baca ataupun tulisan panjang.
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Obsession
0
0
Dentuman musik DJ melantun seirama dengan gerakan pinggul dari seorang gadis yang tengah mabuk berat. Lee Yora gadis berusia sembilan belas tahun, baru saja putus cinta. Kekasih yang di pacarinya selama kurang lebih dua tahun belakangan ini berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Yora nama panggilannya, memutuskan pergi ke klub hanya untuk melupakan sakit hatinya pada pria sialan itu. Namun, ia tidak sadar sejak ke datangannya ke klub ini Yora sudah menjadi pusat perhatian pengunjung klub, di tambah lagi ia di perhatikan oleh seorang pria yang tidak jauh dari tempatnya berdansa. Yora menari dengan begitu sensual, mengikuti alunan musik elektro yang di mainkan oleh seorang DJ profesional. Tanpa disadari Yora pria yang tadi tengah memperhatikannya, menghampiri dan memeluk Yora dari belakang. Seksi, satu kata itulah yang keluar dari mulut pria itu. Mendengar suara dari belakang tubuhnya membuat Yora membalikan tubuhnya, menghadap pria itu. Saat wajah Yora sudah berada di depan wajah pria itu, mereka hanya saling bertatapan, terdiam, mengamati setiap bagian wajah dari mereka. Berbeda dengan pria itu, ia lebih menarik melihat bibir cherry Yora yang terlihat merah. Mengundangnya untuk di cium. Sial! Bibirnya sangat menggiurkan? Aku tidak sabar mencicipi bibir seksi itu, ucap pria itu dalam hati, tidak lepas dari bibir Yora. Akan tetapi, tak ia duga. Yora mengecup bibirnya, hanya menempel, tidak ada lumatan yang di berikan oleh wanita di depannya. Dan pada saat Yora melepas bibirnya, pria itu menarik tekuk Yora, melumat, bahkan tangannya yang satu penarik pinggang Yora agar lebih mendekat. Sementara Yora yang baru saja pertama kali berciuman terkejut, ia tidak membalas, diam. Lambat laun ia pun terbawa suasana akibat mabuk yang sudah melanda dirinya. Bibirnya mulai bergerak mengikuti gerakan bibir dari pria itu, penuh, bahkan lidahnya pun ikut membelit, mengabsen setiap deretan gigi dan rongga mulut pria itu, bertukar saliva tentu saja. Bahkan tangan Yora sudah dikalungkan ke leher pria itu. Ciuman, pagutan, lumatan, terus mereka lakukan, saling mengisi, hingga ciuman itu berpindah ke leher jenjang Yora, mengisap, menjalarkan lidah, menggigit, dan memberi tanda di leher mulus Yora. Ahh... Hmmpp... satu desahan Yora pun lolos,keluar dari dalam mulutnya. Pria yang tengah mencumbu Yora pun tersenyum mendengar desahan Yora lolos, terdengar begitu seksi di telinganya. You're so hot, baby! I want eat you now. ucap pria itu, yang langsung di jawab oleh Yora. Let's play! Yeah, follow me. pria itu pun menarik tangan Yora, meninggalkan lantai dansa dan pergi dari klub itu. ****Pria itupun membawa Yora ke hotel yang berada di atas klub tersebut, menyewa satu kamar untuk mereka berdua. Sesampainya di daam kamar pria itu mendorong Yora hingga tubuhnya terbentur dinding. Kemudian, ia pun mencium Yora, menuntut, kasar, dan penuh tekanan, dominan, hingga Yora tak bisa menghimbangi gerak bibir pria itu yang melumat bibirnya kasar. Lalu, ciumannya berpindah ke leher jenjang Yora, meyesap, mejalarkan lidah dan meninggalkan jejak di leher jenjang nan mulusnya. Tangan pria itu pun mulai merayap masuk ke dalam dress Yora, menyingkap hingga ke atas perut, lalu tangannya mulai ia masukan ke dalam kain penutup aset berharga Yora, mengusap lembut sampai sang empu menggelinjang, kenikmatan. Ohh... Ahh... Yashh.... desah Yora tidak tahan dengan sensai jari tangan milik pria itu bermain di benda kecil serupa daging. Apa kau menyukainya, baby? tanya pria itu, tersenyum smirk. Yora mengangguk, setuju. Dengan ucapan pria itu. Selama ia menjalin kasih dengan mantan kekasihnya Yora tidak pernah melakukan hal lebih seperti sekarang ini. Hanya sebatas cium kening saja. Lantas pria itu pun mengangkat kaki Yora memindahkan kaki jenjang, mulus, ke pinggangnya. Mempermudah pria itu semakin menyusup jarinya mengusap benda kecil serupa daging. Milikmu sudah basah, baby. Apa kau ingin aku memasukanmu sekarang? tanya pria itu, dengan suara deep voicenya. Hmm... Do it now! suruh Yora, gairah dalam dirinya sudah terbakar. Pria itu pun menggendong Yora seperti koala tanpa melepaskan pagutan liarnya. Menaruh Yora di atas ranjang, membuka satu- satu pakaian yang dikenakan wanita itu. Saat tubuh polos Yora terpampang jelas pria itu pun takjub. Melihat tubuh sempurna Yora tanpa ada satu pun kecacatan. Pria itu mulai memainkan permainannya, menindih Yora yang sudah bergairah. Lalu, ia mulai mencium Yora lagi, menyesap setiap inci wajah Yora tanpa ada satu pun yang terlewat. Berpindah ke leher jenjang Yora dan memberikan tanda kemerahan lagi di lehernya. Kemudian, kecupan basah itu berpindah turun ke bawah hingga berada tepat di dua benda kenyal milik wanita yang tengah dicumbunya. Pria itu pun mulai, menyesap, menjilat, memilih. Bahkan lidahnya pun bermain di dua nipple pink yang sudah mengacung, tegang. Menambah gairah pria itu untuk segera bermain dengan benda kenyal menggiurkan dimatanya. Ahhh... desahan Yora kembali keluar, lolos tanpa tahu malu. Membuat pria yang berada di atasnya tengah bermain di nipple pinknya gairahnya bertambah. Aku sangat menyukai dua benda kenyalmu, baby. Begitu pas di tanganku! ucap pria itu di sela- sela ia mencumbu dua benda kenyal Yora. Sesudah puas bermain dan memberikan rangsangan pada Yora, pria itu pun berpindah, turun ke bawah. Sampai berada di titik pusat milik Yora. Lalu, pria itu pun membuka kedua paha Yora, lebar. Melihat bentuk yang sama dengan wanita lain. Tapi milik Yora sangatlah menggoda, daging kecil di dekat pintu masuk surga kenikmatan Yora berwarna pink, begitu mungil, dan ia suka dengan bentuknya. Kemudian, lidahnya pun mulai di julurkan ke kacang polong Yora, bergerak liar sehingga wanita itu menggelinjang tak kuasa menahan sensasi yang memabukan. Ahh... Ahh... Oh... Fuck! ucap Yora mendesah sambil mengumpat. Pria itu pun terus memberikan sesuatu yang berbeda, merangsang setiap titik pusat surga ilusi Yora. Hingga cairan milik Yora pun keluar membasahi tangan dan mulut pria itu. Setelah puas, Pria itu mengeluarkan pedang saktinya yang bisa mengeluarkan lava panas berwarna putih dari dalam dirinya. Lalu, ia pun memposisikan pedang itu agar masuk ke dalam surga kenikmatan Yora. Dengan satu hentakan kasar, pedang sakti milik pria itu pun masuk sempurna ke dalam surga ke nikmatan Yora. ••• LV hotel, Seoul. Korea. Yora terbangun lebih dulu dari pada pria yang tidur bersamanya tadi malam. Ia terkejut melihat tubuhnya tanpa satu helai benang, dan merasakan inti tubuhnya sakit, perih. Hahh... Sial! Apa yang aku lakukan semalam! Argh.. Dasar Yora pabo! umpat Yora pada dirinya sendiri. Lantas, Yora pun tak ingin berpikir panjang. Ia pun bergegas memakai kembali pakaiannya. Bukan pakaian miliknya tapi kemeja milik pria yang semalam tidur bersamanya. Sesudah Yora memakai baju, ia pun mengambil uang dan meninggalkan pesan yang di tulisnya. From : LY"Terima kasih atas malamnya. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Karena aki benar- benar mabuk. Jika kita melakukan sesuatu semalam, tolong lupakan. Karena aku pun akan melupakan kejadian semalam. Ah... Dan satu lagi, aku meninggalkan uang di atas nakas samping ranjang kau tidur. Aku harap kita tidak bertemu lagi. Selamat tinggal. Tertanda : LY.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan