Nisan

6
0
Deskripsi

Rindu ….

"Halo sayangku, bagaimana kabarmu?" sapaku lembut, "maaf, baru kali ini aku bisa  mengunjungimu."

Kuletakkan setangkai bunga mawar berwarna putih di dekat nisan mungil itu. Aku mengambil posisi jongkok di sebelahnya, kuulurkan tanganku untuk menyentuh gundukan tanah itu. 

"Kamu sedang apa di sana?" 

Tak ada jawaban. Tak kutemukan satupun bayangan manusia selain aku di pemakaman itu. Aku mencoba untuk tersenyum. Berat. Rasanya, kepedihan memenuhi hatiku. "Ah aku lupa, kamu sudah tak ada lagi di sisiku." 

"Kamu tahu? Setiap malam aku selalu memikirkanmu, tak pernah tidak. Doaku tak pernah putus untukmu." Dadaku terasa sesak. Susah sekali untuk melanjutkan ucapanku. 

"Aku rindu waktu-waktu berhargaku denganmu. Aku rindu ketika aku mendekap erat tubuhmu, merasakan kehangatanmu. Aku rindu saat aku mengecup keningmu setiap menjelang tidur. Aku juga rindu kala kita menghabiskan waktu bersama, tak ada siapapun yang bisa menggantikan kebersamaan kita." 

Untaian kata-kata panjang lebar itu membuatku tak tahan lagi. Aku menutup mulutku, tak sanggup menahan tetesan air yang mengalir deras dari pelupuk mataku. Aku berpindah posisi, memeluk nisan itu erat. 

"A–aku … aku kangen sama kamu!" bisikku di sela-sela isak tangis. Nisan yang bertuliskan: 

Nyolong pindangnya Ibu, nyakarin kursi tamu, bolongin selimut, membawa pergi hati kami

                               TEDJO 

                           (2016-2022) 

Sampai jumpa di surga, kesayangan kami. 

Love,

Ibu, Ayah, Kakak

dengan latar foto makhluk imut berbulu putih yang meringkuk di atas selimut, perlahan basah. 



 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Ospek
2
2
Seorang perempuan yang mengisi mimpi-mimpi malamku ….
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan