
Sejak kejadian yang mebuatku tidak nyaman di toilet untuk ke 2 kalinya, bel sekolah sudah berbunyi menandakan jam pelajaran pertama berakhir untuk hari ini.
Aku bergegas menuju kelas setelah merapikan pakaianku, lalu aku berjalan menuju kelas. Anak anak didalam kelas sudah selesai dengan tugas yang ku berikan, lalu aku berpamitan dan meminta ketua kelas untuk membawa tugas yang sudah terkumpul ke mejaku karena aku akan mengajar ke kelas selanjutnya.
Hari yang panjang ini akhirnya berakhir juga dengan...
Dengan cepat aku berjalan menuju tempat parkir motorku tanpa menghiraukan guru guru dan siswa lain yang menyapaku
"Maaf yah lagi buru buru" ucapku
Parkir motor untuk guru di sekolah ini terletak di samping sekolah dan tidak melalui jalan utama, aku merasa lega karena tidak harus bertemu budi. Yang aku tau siswaku itu tidak pernah membawa kendaraan ke sekolah.
Ku nyalakan sepeda motorku dan mulai keluar dari gerbang samping sekolah. Baru saja aku keluar dari gerbang, sosok budi langsung terlihat oleh mataku
Budi menghampiriku
"Pak boleh nebeng yah sampe rumah?" Tanyanya
"Ehmm gimana ya bud... sebenernya.. ehmm bapak lagi buru buru" jawab ku agak terbata bata karena memikirkan cara agar bisa menolak permintaan budi
"Ayo lah pak, rumah budi deket kok di perumahan permata, cuman 20 km dari sini terus kita searah juga kan pak?" Jawabnya lagi
"Sial bagaimana dia tau alamatku" pikirku
"Gimana ya bud.. bapak... emmm.... oh gak bawa helm lagi nih bud" jawabku pada budi sambil berpikir bahwa jawabanku dapat diterima oleh budi
"Tenang pak aku bawa kok" tiba tiba budi mundur ke trotoar dan mengambil helm yang ada di situ
"Kenapa gak kelihatan olehku yah" kesalku sendiri
"Ayo lah pak, kalau bapak gak mau budi sebar nih foto bapak yang kemarin ke twitter?" Ancam budi sambil sedikit tersenyum
"Jangan bud, oke oke cepet naik takut guru guru lain pada liat" jawab ku mengiyakan
"Makasih pak ganteng" jawab budi sambil naik ke belakamg motorku
Aku berpikir hanya mengantarkan pulang saja mungkin tidak akan ada yang aneh aneh
Ternyata selama perjalanan 5 menit dari sekolah. Budi mulai merapakan duduknya di punggungku, duduknya sangat rapat sampai aku bisa merasakan tonjolan penisnya yang besar menggesek gesek pantatku
"Sial, sejak kapan anak ini ngaceng" pikirku
Bukan hanya badan dan penisnya saja yang suda beraksi, tapi tangannya juga perlahan lahan mulai masih kedalam jaketku dan menggerayangi tubuhku
Dari mulai perut, dada, dan penisku tidak lepas dari jamahan tangan budi
Kadang tangannya meremas dadaku
Kadang tangannya memilin dan mencubit putingku
Dan terakhir yang membuatku tidak nyaman karena tangan budi mulai mengocok penisku dan sedikit meremasnya dari luar celanaku
"Ahhhh" pekik ku merasa tidak nyaman oleh perlakuan budi tapi disatu sisi aku menikmatinya
Untung jala yang kami lalui sepi, jalan ini lebih ke jalan biasa buka jalan nasional jadi sedikit kendaraan yang berlalu lalang
Budi terus melancarkan tanggannya di penisku, intensitas kocokannya dari pelan sampai cepat. Kadang tangan itu mengelus dari gerakan yang sangat lambat lalu meremas dengan kuat penisku sampai aku merasakan ngilu pada batang penisku
Penisku suda berdiri sepenuhnya, aku pun menarik tangan budi keatas dengan sebelah tanganku
Tapi tidak lama tangannya di letakan lagi kebawah ke batang penisku
"Ehmmmm ehmmm ehmm" aku mengerang setiap remasan yang dilakukan budi
Bukan hanya batang penisku, tapi buah zakarku pun ikut dia service dari luar celanaku
Celana dalam berbentuk renda milik istriku ini menambah rasa tidak nyama pada penisku yang sudah full ereksi karen teksturnya yang kasar terus menggesek kepala penisku yang sudah sensitif
Bukan hanya itu saja perlakuan budi padaku
Bahkan setiap ada polisi tidur aku bisa merasakan penis budi yang sudah keras seperti batu itu terus menumbuk bongkahan pantatku
Kepala kontolnya terasa sangat besar itu terus saja menggangguku
Aku sudah tidak tahan di buatnya
Precum sudah membanjiri celana dalamku
"Ehmm ehmm ehmm" erangku saat ejakulasiku hampir dekat dan benar saja
Crrooot crrrot crrrrooottt
Berkali kali semburan spermaku keluar didalam celanaku, sudah basah rasanya celanaku ini sedari pagi
Aku rasa budi juga merasakannya karena aku merasa bagian pantatku juga sudah basah, pasti budi juga sudah ejakulasi
Sengaja selama perjalanan motor aku bawa sangat pelan, dan aku berusaha fokus mengendarai motorku walau bagian bawah ku diservice tangan budi.
Aku kira permainan budi sudah selesai, tapi aku salah
Tangannya masih terus meremas tonjolan di balik celana basahku, anehnya penisku pun masih berdiri padahal sudah tidak terhitung berapa kali aku keluar hari ini.
Aku mulai melihat tanda jalan yang budi sebutkan sebelumnya menuju Komplek perumahan budi, semakin dekat dengan tujuan gesekan dan remasan budi baik belakang tubuhku atau depan tubuhku makin budi percepat
Tangan kirinya meremas penisku sedangkan tangan kanannya meremas dada kananku
Gila aku dibuatnya, sampai ingin rasanya menghentikan motor dan turun dari motor ini sekarang juga.
"Ahhhhh" teriakku agak sedikit ku tahan
Saat aku rasakan cairan dari dalam penisku akan keluar kembali, semburan yang aku tahan selama ini akan keluar lagi untuk sekia kalinya
Penisku makin berdenyut denyut dengan cepat dan
"Ahhh ahhh ahh" erangku saat motor ku hampir masuk kedalam gerbang perumahan budi
Croottttt croooottt crootttt
Aku crot untuk kesekian kalinya hari ini
Celana dalamku sudah banjir rasanya karena maniku yang tidak berhenti keluar
Ada rasa ngilu di kepala penisku tapi ada rasa puas juga dari dalam diriku ini
Mungkin karena aku belum pernah merasakan ini sebelumnya.
Akhirnya budi melepas tangannya di badan ku dan memundurkan duduknya, aku rasa dia juga keluar saat aku keluar barusan karena celana ku bagian belakang sangat lengket
"Halo pak" sapaku pada satpam penjaga perumahan tersebut
"Halo pak, silahkan masuk" sapa satpam tersebut
"Halo mas budi" sapa satpam pada budi yang duduk di belakangku
Kami pun melanjutkan perjalanan yang tidak jauh dari gerbang tampak rumah yang sangat megah dengan gaya arsitektur modern khas eropa
"Nah itu pak blok B" tunjuk rudi sambil menepuk bahuku
Aneh sekali, penjang perjalanan ini kami hampir tidak banyak bicara tapi saat hampir sampai baru saling mengobrol
Aku pun berhenti di rumah tersebut dan menurunkan budi
"Makasih yah pak udah anterin saya pulang" ucapnya sambil tersenyum dan matanya melirik tonjolan penisku dibawah
"Sama sama, kalau gitu bapak pulang yah" ucapku agak malu
Sebelum aku jalan tidak lupa budi mendekatiku dan berbisik
"Besok pake celana dalam yang lebih seksi lagi yah bapak sayang" ucap budi sambil tangannya meremas gundukan penisku didepan
Gila pikirku bagaiamana kalau ada orang yang lihat, tapi untuk situasi disekitar perumahan sepi mungkin karena siang hari dan tidak ada aktivitas dari warga sekitar
Apa yagng harus kulakukan dengan benda yang ada dipantatku ini pikirku
Bersambung.........
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰