BAB 07 TERTAWAN

0
0
Terkunci
Deskripsi

Seseorang membukakan pintu, lalu mengangguk santun, "tuan___?!" sapanya, nada suaranya menggantung saat menyebut ‘tuan’, sinar matanya berucap tanya.

“Bawa dia ke atas, suruh dia mandi dan ganti baju, aku tunggu di meja makan!” Kuning hanya menurut saja, ketika perempuan itu membawanya ke lantai atas, keduanya masuk ke sebuah kamar. “Silahkan mandi dulu, Nona. Saya akan menyiapkan pakaian anda,” ucap perempuan itu santun, lagi-lagi Kuning hanya menurut. 

Perempuan yang membawanya, membuka pintu...

1 file untuk di-download

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
65 konten
Akses 30 hari
1,000
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
53
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya BAB 01 ANGGER
0
0
Hatinya hancur, ketika mengetahui bahwa kekasihnya sudah menikah, bahkan memiliki seorang putri dan seorang putra. Dalam kegilaan, dia menunggang kuda melewati kedalaman hutan. Air matanya terus mengalir, menganak sungai. Kemarahan dan kebencian menguasai dirinya, bercampur dengan cinta dan kehampaan.Bodohnya aku! Memikirkan pria mapan seperti dia belum beristri! Seharusnya aku menggunakan otakku! Mimpiku terlalu jauh hingga tidak berusaha melihat kenyataan! Dia terus mengutuk dirinya sendiri. Jalan yang terus menanjak tidak menjadi penghalang bagi kudanya. Kuda yang terlatih dengan medan berat, bukan halangan baginya berlari di ketingiian belantara. Lagi pula, ini bukan pertama kalinya melewati belantara. Kudanya berhenti di bagian terdalam hutan belantara Raung. Hutan yang berbatasan dengan jurang. Jurang yang memisahkan kaki Raung terdekat dari Lembah Biru. Perlahan dia turun, lalu berjalan lemas ke tepi jurang dan duduk di sana. Kakinya mangklung ke jurang. Air matanya telah mereda, tetapi tatapannya kosong. Tanpa sepengetahuannya, seseorang telah berdiri di sana. Mengawasinya sejak dia turun dari kuda. Tertegun, matanya tidak pernah lepas darinya. Dia duduk di sana sepanjang hari, berusahan meredakan galau di hatinya. Saat senja menjelang, dia mengangkat kakinya lalu memeluk lututnya. Bahunya bergetar, tangisnya pecah lagi. Seseorang yang telah berdiri di sana, memperhatikanya sejak dia turun dari kuda, perlahan berjalan mendekat. “Dik, Sunyi___,” panggilannya mengantung, terkejut Sunyi mengangkat kepala, Dia menatap kekasihnya tidak percaya, detik berikutnya dia bangkit menghambur ke pelukan Hujan. Air mata semakin deras membasahi dada Hujan.Hujan memeluk erat Sunyi, sambil terus menghiburnya. Ketika tangis Sunyi mereda, dia mendongak. Menatap Hujan penuh cinta, bibirnya berkata, Why me, Mas?  Hujan tidak menjawab, tapi membenamkan Sunyi ke dalam pelukan. Sambil terus menciumi kepala Sunyi dengan penuh cinta. Bibirnya terus berkata, Maafkan aku, Dek____,Tiba-tiba Sunyi mengudar pelukan, Dia mulai memukuli dada Hujan, mulutnya histeris berteriak, I HATE YOU!I HATE YOU! Hujan membiarkan Sunyi melampiaskan amarah. Akhirnya, Sunyi kelelahan. Tubuhnya merosot ke bawah, seolah-olah kakinya tidak bertulang. Reflek Hujan menyangga tubuh Sunyi. Dia mengangkat tubuh wanita yang sangat dia cintainya, lalu dibaringkannya di rerumputan. Dia membaringkan Sunyi di rerumputan lalu memegang pergelangan tangannya, Hujan mengechek urat nadi milik Sunyi. Dia tampak mengerutkan kening lalu membelai perut Sunyi sambil memejamkan mata seolah sedang meyakinkan dirinya atas sesuatu. Beberapa saat kemudian Hujan menempelkan telinganya ke perut Sunyi, wajahnya tampak sumringah.Entah sejak kapan membuka matanya, tiba-tiba Sunyi melingkarkan tangan di leher Hujan, bibirnya begitu dekat dengan bibir Hujan. Keduanya saling menatap untuk sesaat. Udara panas dari nafas Hujan menyapu wajah Sunyi. Wajah Sunyi tampak memerah. Tanpa pikir panjang, Hujan mendaratkan bibirnya, Sunyi yang terkejut tertegun sejenak. Tapi kemudian, dia mulai membalas ciuman Hujan.Tanpa sepengetahuan mereka, sepasang mata indah sedang memperhatikan mereka berdua. Dia mengepalkan tinjunya sambil menyeka air matanya,Aku bersumpah, apapun yang terjadi, aku akan menyingkirkanmu, bangsat!_____________ 
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan