
Seseorang membukakan pintu, lalu mengangguk santun, "tuan___?!" sapanya, nada suaranya menggantung saat menyebut ‘tuan’, sinar matanya berucap tanya.
“Bawa dia ke atas, suruh dia mandi dan ganti baju, aku tunggu di meja makan!” Kuning hanya menurut saja, ketika perempuan itu membawanya ke lantai atas, keduanya masuk ke sebuah kamar. “Silahkan mandi dulu, Nona. Saya akan menyiapkan pakaian anda,” ucap perempuan itu santun, lagi-lagi Kuning hanya menurut.
Perempuan yang membawanya, membuka pintu...
TERSESAT
1
0
7
Berlanjut
PROLOGKuwait City, Kuwait, awal tahun 2003.Seperti orang gila Sapu Jagat mencari kakaknya, Kuning. Di antara mayat-mayat dan peti mati di ruang bawah tanah, ribuan mayat ada di sana. “Ruang bawah tanah ini begitu luas, bau khas mayat yang diawetkan menyeruak memenuhi rongga hidung, menyengat.” Namun itu tidak dipedulikannya, tujuannya cuma satu, menemukan mayat Kuning. Meski entah mengapa, hatinya begitu yakin bahwa Kuning masih hidup.Bathinya bertanya, “mengapa ada mayat yang ditaruh di dalam peti mati, ada juga yang cuma digeletakin. Ada juga yang ditumpuk? aaackh itu bukan urusanku!” Sapu Jagat berusaha menguatkan hati, terus melihat satu-peresatu setiap mayat yang ada. Iya beruntung memiliki akses untuk bisa masuk ke tempat ini. Bossnya memang bukan orang sembarangan. Ini adalah tempat terlarang, tempat yang dirahasiakan. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk.Sapu Jagat jatuh terduduk saat dia telah memeriksa semua mayat dan dia tidak menemukan mayat kakaknya. Ia memeluk lututnya, mulai menangis, bahunya sampai terguncang. Antara bingung, sedih, marah, campur aduk jadi satu. Dalam hati, dia berharap Kuning masih hidup.Kuning menghubunginya tiga hari lalu, saat mereka sedang berbicara tiba-tiba dia mendengar ada suara laki-laki membentak Kuning, terdengar suara Kuning sangat ketakutan. Setelahnya, terdengar keributan, jeritan Kuning seperti sedang kesakitan, merintih meminta tolong. Memohon agar laki-laki itu itu menganpuninya.“Berhentilah memukul, mohon ampuni aku,” suara Kuning memohon, Sapu Jagat yakin Kuning sedang dipukuli. BUUUKKK!BUUUKKK!BUUUKKK!Itu berlangsung hampir sepuluh menit, Sapu Jagat terus berteriak-teriak panic, lalu tendengar benda dibanting dengan keras,PRAAAKKK!dan jaringan telpon terputus.“Tempat ini adalah harapan terakhirku,” setelah sebelumnya dia sudah ke agency, kantor polisi dan rumah sakit. Lagi-lagi dengan pertolongan bossnya. Sistem di negara ini mempermudah pencariannya. Karena semua tercatat di sistem secara online. Dia hanya perlu datang ke rumah sakit dan memberikan nama Kuning, dari situ terlihat bahwa Kuning tidak terdaftar di rumah sakit mana pun di Kuwait. Begitu juga kantor polisi.Agencynya tidak banyak membantu, karena ternyata Kumimh sudah dijual ke ageny lain. Saat Sapu Jagat datang ke agency tersebut ternyata kantornya disegel dengan garis polisi, telah terjadi kebakaran sebulan yang lalu, menurut penuturan orang-orang di sekitarnya hampir semua penghuninya meninggal dalam kebakaran tersebut.“Sepertinya agency menyembunyikan sesuatu?” hanya saja Sapu Jagat belum tahu pasti apa yang mereka sembunyikan. "Aku harus balik ke agency!" ucap Sapu Jagat, Ia bangkit, tergesa meninggalkan ruang bawah tanah. Perasaannya begitu kuat mengatakan bahwa Kuning masih hidup, sedang dalam bahaya. Sepanjang jalan Sapu Jagat merutuki diri sendiri. "Aku sudah membayar seluruh ganti rugi yang mereka minta untuk memulangkan Kuning. Bukannya dipulangkan, malah dijual ke agency lain! Bajingan!" Sapu jagat begitu yakin ada yang bermain curang, dia berjanji akan menemukan cara untuk mengusut hal ini sampai tuntas. "Aku harus menemukan Kuning, hidup atau mati!"____________
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
BAB 01 ANGGER
0
0
Hatinya hancur, ketika mengetahui bahwa kekasihnya sudah menikah, bahkan memiliki seorang putri dan seorang putra. Dalam kegilaan, dia menunggang kuda melewati kedalaman hutan. Air matanya terus mengalir, menganak sungai. Kemarahan dan kebencian menguasai dirinya, bercampur dengan cinta dan kehampaan.Bodohnya aku! Memikirkan pria mapan seperti dia belum beristri! Seharusnya aku menggunakan otakku! Mimpiku terlalu jauh hingga tidak berusaha melihat kenyataan! Dia terus mengutuk dirinya sendiri. Jalan yang terus menanjak tidak menjadi penghalang bagi kudanya. Kuda yang terlatih dengan medan berat, bukan halangan baginya berlari di ketingiian belantara. Lagi pula, ini bukan pertama kalinya melewati belantara. Kudanya berhenti di bagian terdalam hutan belantara Raung. Hutan yang berbatasan dengan jurang. Jurang yang memisahkan kaki Raung terdekat dari Lembah Biru. Perlahan dia turun, lalu berjalan lemas ke tepi jurang dan duduk di sana. Kakinya mangklung ke jurang. Air matanya telah mereda, tetapi tatapannya kosong. Tanpa sepengetahuannya, seseorang telah berdiri di sana. Mengawasinya sejak dia turun dari kuda. Tertegun, matanya tidak pernah lepas darinya. Dia duduk di sana sepanjang hari, berusahan meredakan galau di hatinya. Saat senja menjelang, dia mengangkat kakinya lalu memeluk lututnya. Bahunya bergetar, tangisnya pecah lagi. Seseorang yang telah berdiri di sana, memperhatikanya sejak dia turun dari kuda, perlahan berjalan mendekat. “Dik, Sunyi___,” panggilannya mengantung, terkejut Sunyi mengangkat kepala, Dia menatap kekasihnya tidak percaya, detik berikutnya dia bangkit menghambur ke pelukan Hujan. Air mata semakin deras membasahi dada Hujan.Hujan memeluk erat Sunyi, sambil terus menghiburnya. Ketika tangis Sunyi mereda, dia mendongak. Menatap Hujan penuh cinta, bibirnya berkata, Why me, Mas? Hujan tidak menjawab, tapi membenamkan Sunyi ke dalam pelukan. Sambil terus menciumi kepala Sunyi dengan penuh cinta. Bibirnya terus berkata, Maafkan aku, Dek____,Tiba-tiba Sunyi mengudar pelukan, Dia mulai memukuli dada Hujan, mulutnya histeris berteriak, I HATE YOU!I HATE YOU! Hujan membiarkan Sunyi melampiaskan amarah. Akhirnya, Sunyi kelelahan. Tubuhnya merosot ke bawah, seolah-olah kakinya tidak bertulang. Reflek Hujan menyangga tubuh Sunyi. Dia mengangkat tubuh wanita yang sangat dia cintainya, lalu dibaringkannya di rerumputan. Dia membaringkan Sunyi di rerumputan lalu memegang pergelangan tangannya, Hujan mengechek urat nadi milik Sunyi. Dia tampak mengerutkan kening lalu membelai perut Sunyi sambil memejamkan mata seolah sedang meyakinkan dirinya atas sesuatu. Beberapa saat kemudian Hujan menempelkan telinganya ke perut Sunyi, wajahnya tampak sumringah.Entah sejak kapan membuka matanya, tiba-tiba Sunyi melingkarkan tangan di leher Hujan, bibirnya begitu dekat dengan bibir Hujan. Keduanya saling menatap untuk sesaat. Udara panas dari nafas Hujan menyapu wajah Sunyi. Wajah Sunyi tampak memerah. Tanpa pikir panjang, Hujan mendaratkan bibirnya, Sunyi yang terkejut tertegun sejenak. Tapi kemudian, dia mulai membalas ciuman Hujan.Tanpa sepengetahuan mereka, sepasang mata indah sedang memperhatikan mereka berdua. Dia mengepalkan tinjunya sambil menyeka air matanya,Aku bersumpah, apapun yang terjadi, aku akan menyingkirkanmu, bangsat!_____________
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan