
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
KINAN dan KINARA
2
0
kisah dari teman ini benar-benar bisa membuat emosi saya campur aduk. Saya bisa merasakan kesusahannya, kesenangannya, bahkan kesedihannya sekalipun. Terlepas dari itu semua, banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah ini.Sebuah kisah dari Mahendra Hadiningrat atau nama panggilannya Hendra, menceritakan salah satu kisahnya yang menurut saya cukup menarik. Namun terlepas dari sebegitu campur aduk perasaannya, tetap saja, cerita ini mampu membuat saya merasa bergidik. Sore itu langit mendung tanpa hujan, Hendra memulai ceritanya.“Nyesek...nyesek banget rasanya kalau ingat jaman kecil dulu.” “Memangnya, dulu semasa kecilmu gimanaa, Ndra.”“Bayangkan, aku dari kecil sudah bisa melihat yang namanya setan. Terus masuk TK yang harusnya lagi senang-senangnya main bersama teman-teman, satu pun gak ada yang mau berteman denganku. Aku di kucilkan. Di kira aneh. Sampe umurku 6 tahun, yang lagi butuh-butuhnya kasih sayang seorang ibu, ibuku malah meninggalkanku karena kecelakaan..... Untungnya aku punya satu teman yang mau menemaniku. Tapi dia bukan seperti kita, dia adalah Qorin. Dia pengertian banget sama aku, selalu menyemangatiku kalau lagi sedih, susah, senang. Sampai umurku 16 tahun, bapakku menyusul ibuku. Aku terpuruk. Rasanya mau menyerah. Aku benar-benar gak kuat. Tapi temanku itu terus-terusan memberi semangat hidup sampai aku bisa seperti ini.”Percakapan kami saling menyahut, membuatku semakin penasaran. Dan dari sinilah, kisah Mahendra di mulai.****
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan