Keajaiban Takdir (TMOF) Bab 6 - Penderitaan Yang Hampir Sama

3
0
Deskripsi

“A-a-apa yang akan dia lakukan Minho.” Tanya Jesung lirih kepada Minho.

“A-aku juga tidak tahu, kenapa dia seperti ingin membuka bajunya.. Siall, mataku akan ternoda.” Jawab Minho sembari memalingkan wajahnya.

Seketika raut wajah Jesung berubah menjadi aneh saat mendengar jawaban dari Minho.

“Baru kali ini aku mendengar ucapan pria seperti itu, bukannya senang malah akan ternodai, dasar kakak bodoh.” Gumam Jesung dalam hati.

Bab 6

Ketika semua orang sedang berfikir ke arah yang lain dan ingin berbalik agar tidak melihat apa yang akan di lakukan oleh wanita asing itu.

Terlihat Yojung malah terus menatap wanita asing dengan pikiran yang sangat bercampur aduk.

Wanita asing yang melihat semua orang tiba-tiba menjadi aneh itu membuatnya bingung, namun terus menggerakkan tangannya untuk melepas kancing bajunya.

Dan ketika semua kancing sudah terlepas, di saat itulah, Yojung dan yang lainnya langsung menutup mata mereka dan membalikkan badan.

“Hahaha..Ternyata kalian semua takut melihat tubuhku, tapi sungguh sayang, aku sama sekali tidak akan menunjukkan tubuh indahku di hadapan pria brengsek seperti kalian, apalagi dirimu, dasar pria paling brengsek.” Ucapnya dengan tegas dan menunjuk ke arah Yojung.

Sedangkan Yojung yang merasa dirinya di hina oleh seorang wanita, tanpa memperdulikan yang lainnya, dirinya langsung menghilang dalam sekejap dan muncul di hadapan wanita asing dengan leher yang sudah di cekik oleh Yojung.

Dan untuk Lili sendiri, dia sedari tadi terlihat sangat aneh karena melihat kelakuan Tuan dan kakak-kakaknya.

Padahal wanita asing itu hanya ingin mengambil sebuah kipas yang ia sembunyikan di balik bajunya.

Kkkkhhh…

“Tolong lepaskan, apa yang kamu lakukan pria aneh.” Ungkap wanita asing itu dengan nafas yang tercekat.

Kkkkkhh…

Yojung sendiri ketika melihat wanita asing itu ternyata tidak membuka bajunya, lantas melepaskannya dan melangkah mundur menjauh, melihat apa yang telah terjadi.

“Hisshhh, Uhukk.. uhukk..” 

“Apa yang tadi kau lakukan?” Tanya Yojung dengan tatapan tajam ke arah wanita asing.

“Woi, bisakah kau tidak menuduh orang sembarangan, aku hanya ingin mengambil kipasku, kenapa kelakuan kalian menjadi aneh seperti itu, bahkan kau telah mencekikku juga.” Jawab Wanita asing sembari memegang lehernya yang terasa sakit dan panas.

Lili yang melihat wanita asing itu kesakitan, akhirnya dia memutuskan untuk berjalan ke arah Yojung dan berbisik sesuatu.

“Tuan, tolong maafkanlah dirinya, aku akan membawanya kembali menuju ke kediamanku, sepertinya dia adalah wanita yang bisa di andalkan.” Bisik Lili kepada Tuannya.

“Baiklah, jika itu yang kau mau, bawalah dia, aku juga merasakan ada yang aneh dari dirinya, jangan sampai dia pergi dan lolos dari pengamatan kita.” Jawab Yojung sembari menatap tajam ke arah wanita asing.

Setelah itu, Lili akhirnya memberi hormat, lalu bergegas pergi dengan menyeret wanita asing tadi.

Srrrttttt….

“Woe, bisakah kau memperlakukanku dengan lembut, aku sudah menolongmu tadi.” Ucap wanita asing yang sedang di seret keluar oleh Lili.

Akan tetapi sebelum sampai keluar pintu, terdengar suara Yojung yang seketika membuat Lili langsung berhenti.

“Sebentar, Bisakah kau menyebutkan namamu.” Ucap Yojung sedikit lirih.

Wanita asing yang mendengar itu pun lantas dengan bangga menyebutkan namanya.

“Aku? hahaha.. Namaku adalah Yuuna.” Jawabnya dengan keras.

Setelah mendengar jawaban dari wanita asing itu, akhirnya Yojung menganggukkan kepalanya ke arah Lili.

Melihat isyarat dari Tuannya, Lili kemudian menghilang bersama dengan Yuuna.

Sedangkan Yojung sendiri, setelah kepergian Lili, dia langsung bergumam sendiri menyebut-nyebut nama Yuuna dengan lirih, tapa memperdulikan yang lainnya.

Padahal sedari tadi Minho, Jesung dan yang lainnya telah mendengar percakapan mereka, dan juga ucapan Yojung yang menyebut-nyebut nama Yuuna secara terus menerus.

“Sepertinya ada yang aneh dengan Tuan.” Bisik Minho kepada Jesung.

“Mmm-mmm.. Aku merasakan akan ada yang berubah di masa depan.” Jawab Jesung menganggukkan kepalanya.

Mendengar percakapan lirih antara Jesung dan Minho, akhirnya Yojung tersadar dan langsung berbalik menatap pengikut setianya itu.

“Kembali ke posisi kalian, semua sudah selesai, dan nanti kau Jesung, temani aku ke kediaman Lili.” Ucap Yojung.

“Dan untuk yang lainnya, saat ini kita batalkan dulu pertemuan kita, aku sangat lelah, kembalilah ke tempat kalian dahulu, nanti biarkan Minho menghubungi kalian jika waktu pertemuan sudah di tetapkan.” Lanjutnya.

“Baik Tuan Hyo.” Jawab Minho dan yang lainnya secara bersamaan lalu menghilang.

***

Keesokan harinya..

Di sebuah tempat, dengan halaman yang sangat besar dan di tumbuhi oleh bunga-bunga yang berwarna-warni, sehingga membuat tempat itu terlihat sangat indah dan terdapat juga sebuah bangunan yang sangat mewah di belakangnya.

Seperti suasana di dalam istana kerajaan, tempat itu di kelilingi oleh beberapa orang untuk berjaga di setiap sudutnya.

Di tengah-tengah rumah mewah itu, terdapat sebuah aula yang cukup besar, yang juga terdapat sebuah satu meja panjang dan sepuluh kursi.

Saat ini, tempat itu terdapat dua orang wanita yang sedang menyiapkan dan menata beberapa hidangan makanan dan minuman.

Kedua wanita itu adalah Lili dan juga Yuuna.

“Yuuna, sepertinya, kau sangat mahir dalam memasak, dari baunya saja, ini sepertinya sangat nikmat.” Ucap Lili yang sedang membawa sebuah botol arak.

“Mmm.. memasak adalah tugasku sehari-hari di saat semuanya masih baik-baik saja.” Jawab Yuuna dengan nada suara yang semakin lirih namun masih tetap menunjukkan sebuah senyuman.

Lili yang mendengar jawaban dari Yuuna itu, membuat dirinya sedikit penasaran dengan jawabannya.

“Ada apa dengan semuanya, bolehkah dirimu menceritakannya sedikit kepadaku.?" Jawab Lili dengan penasaran dengan tangan yang mengisyaratkan Yuuna untuk segera duduk.

Yuuna yang melihat Lili menyuruhnya untuk duduk pun, lantas langsung duduk dan sedikit terdiam sebentar dengan mata yang menatap sayu ke arah Lili.

Sedangkan untuk Lili sendiri, dirinya hanya diam dan juga menatap dengan senyuman ke arah Yuuna.

Dia tidak akan memaksa Yuuna untuk bercerita, dan hanya menunggunya saja.

“Jika dirimu tidak ingin menceritakannya tidak apa-apa Yuuna, namun jika kau ingin bercerita, maka aku siap untuk mendengarkannya.” Ungkap Lili dengan lembut.

Yuuna yang mendengar ucapan dari Lili pun akhirnya sedikit mengangguk, dan akan memulai menceritakan sedikit dari kehidupannya.

Sebelum Yuuna bercerita, Lili pun terlihat sedang berdiri dan berpindah tempat untuk duduk di samping Yuuna.

Dia kembali merasakan sebuah aura kesedihan yang sangat dalam, maka dari itu dirinya langsung berpindah tempat di samping Yuuna.

Sebenarnya, tanpa Yuuna sadari, Lili mampu membaca dan merasakan perasaannya, namun karena Lili merasakan sebuah penderitaan dan kesedihan yang mendalam dari dalam diri Yuuna, Dia pun tidak mengungkapkannya dan sengaja bertanya kepada Yuuna agar mau menceritakan masalalunya.

Karena dengan bercerita, Yuuna pasti akan merasa sedikit lebih lega.

“Tidak apa-apa, aku akan menunggu dirimu sampai tenang terlebih dahulu.” Ucap Lili yang melihat Yuuna sedikit meneteskan air matanya.

“Terimakasih kak Lili, karena sudah bertanya tentang perasaanku dan bahkan ingin mendengar ceritaku.” Ungkap Yuuna lirih.

Lili yang mendengar itu, hanya mampu terdiam dan mengusap air mata Yuuna dengan lembut.

Dirinya saat ini benar-benar merasakan sebuah kesedihan dan penderitaan dari dalam diri Yuuna, sehingga tanpa sadar, itu juga membuatnya sedikit meneteskan air matanya.

“Apakah seperti ini juga yang di rasakan oleh Tuan Hyo, atau bahkan lebih sakit dari ini.” Gumam Lili di dalam hati sembari membayangkan penderitaan yang di alami oleh Tuannya selama bertahun-tahun.

Yuuna yang melihat Lili tiba-tiba meneteskan air matanya, itu membuatnya sedikit bingung, padahal dirinya belum sempat untuk memulai bercerita.

“Kak Lili, dirimu kenapa, padahal aku belum juga bercerita.” Tanya Yuuna dengan kepolosannya.

“Mmm.. tidak apa-apa, apakah dirimu sudah siap untuk bercerita.” Jawab Lili yang dengan cepat mengusap air matanya.

“Sepertinya lain kali saja kak, kita selesaikan semua ini dulu saja.” Jawab Yuuna yang kembali berdiri dan menata makanan dan minuman lagi.

Sedangkan untuk Lili sendiri, dirinya hanya mampu menghela nafas, lalu kemudian membantu Yuuna kembali, sembari sesekali menatap Yuuna.

Karena dirinya masih merasakan sebuah aura kesedihan yang sangat mendalam dari diri Yuuna.

Lili saat ini benar-benar penasaran dengan masalalu Yuuna, karena seperti waktu itu, saat Yuuna pingsan, Lili dan Yojung tidak mampu melihat isi dalam pikirannya, seperti terhalang oleh sebuah tabir untuk melindungi semua yang ada dalam diri Yuuna.

***

Di malam hari sebelumnya, di kediaman Yojung, kini terlihat Jesung yang sedang tertidur di kursi yang berada di ruang tamu, dan Yojung yang berada di kamarnya tiba-tiba terbangun.

“Uhuukkk…”

“Perasaan macam apa ini, kenapa tiba-tiba datang.” 

“Apa yang terjadi dengan diriku, mengapa tiba-tiba muncul sebuah bayangan dirinya di dalam pikiranku.?”

Ungkap Yojung yang secara tiba-tiba terbangun dari tidurnya.

Dia seperti sedang bermimpi, namun juga seperti sebuah kenyataan, gambaran-gambaran bayangan yang ada di dalam mimpinya seakan-akan memperlihatkan sebuah kejadian yang pernah dirinya dapatkan ketika mendapat sebuah siksaan di alam kehampaan, namun saat ini semua itu seperti di tanggung oleh orang lain.

Dan orang lain yang mendapat sebuah siksaan itu seperti sengaja ingin menanggung semuanya, bahkan dirinya seperti sempat melihat dengan samar-samar di punggung orang lain yang mendapat siksaan itu terdapat sebuah luka yang hampir sama dengan luka miliknya.

“Pertanda apa semua ini.” Gumam Yojung lirih sembari melamun memikirkan mimpinya.

Semakin dirinya mengingat-ingat mimpinya, tanpa dia sadari semakin lama pikirannya menuju ke arah Yuuna.

***

 

Sedikit informasi, untuk teman-teman yang ingin mendapat potongan harga, bisa masukkan kode voucher berikut: 

Voucher Diskon : Keajaibantakdir 

Hanya bisa di gunakan untuk pembelian paket saja.

Terimakasih atas dukungannya :)

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Keajaiban Takdir (TMOF) Bab 7 - Pak Tua Asing
4
0
“Hssshh.. siall.” Gumam Yojung lirih lalu kembali tidur.Sehingga tak terasa waktu telah berlalu begitu cepat dan pagi pun akhirnya datang.Terlihat Yojung yang sudah siap dengan pakainnya dan terlihat sangat rapih sedang berjalan keluar dari dalam kamarnya.Namun ketika sampai di ruang tamu, dirinya di kejutkan oleh Jesung yang masih saja tertidur.“Hiisshh, berandalan ini.” Gumamnya lirih sembari bergegas berjalan ke arah Jesung yang masih tertidur.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan