Kaelion : Bangkitnya Bayangan Leluhur 1

1
0
Deskripsi

BAB 1

Pengkhianatan di Balik Mahkota

 

Langit di atas ibu kota Eltherion berwarna merah darah, seolah ikut menyaksikan tragedi yang akan terjadi malam itu. Api unggun besar menyala di tengah alun-alun kerajaan, nyalanya menari di balik bayangan menara dan patung-patung raja masa lalu. Warga berkumpul, tertawa, menari, merayakan kemenangan besar yang tidak pernah benar-benar mereka pahami.

Di antara kerumunan, seorang pemuda berjubah biru tua berjalan pelan, matanya tenang, namun dalam dadanya hati bergemuruh—Kaelion Ardyn, penyihir muda yang berjasa besar dalam perang melawan bangsa iblis di Utara. Ia berjalan menuju istana, tempat di mana raja memanggilnya untuk menerima penghargaan atas keberaniannya.Kaelion tersenyum kecil. 

“Mungkin akhirnya, dunia ini bisa damai…”

Namun ketenangan itu hanya bertahan sejenak.

Di dalam aula emas istana, raja berdiri di ujung ruangan, dikelilingi oleh para bangsawan, jenderal, dan... teman-teman Kaelion. Tiga dari mereka: Liora si pemanah cahaya, Dren sang ksatria, dan Velren sang penyembuh, tersenyum lebar padanya.

"Akhirnya kau datang, Kaelion," 

ucap Raja Thamund. Suaranya tenang namun dingin, seperti angin musim gugur yang menyelinap ke dalam tulang.

             “Aku datang sesuai perintah, Yang Mulia,” jawab Kaelion dengan hormat.

Tiba-tiba, Dren melangkah maju dan menarik pedangnya.

             “Maafkan aku…”

             “Apa—?”

Kilatan cahaya. Sihir pengikat menjerat tubuh Kaelion dalam sekejap. Tiga dari teman terdekatnya menghampiri—menatapnya tanpa air mata, tanpa penyesalan.

            “Kau terlalu kuat, Kael. Terlalu berbahaya… Kau tahu terlalu banyak,” bisik Liora.

             “Ini untuk kerajaan,” 

tambah Velren tanpa berani menatap matanya.

  “Untuk kerajaan?” Kaelion berbisik. “Setelah semua yang kulakukan?”

Tubuhnya bergetar, bukan karena sihir, tapi karena luka yang lebih dalam dari tusukan pedang—pengkhianatan.

            Raja melangkah mendekat, memegang belati upacara, dan menancapkannya ke dada Kaelion.

            “Terima kasih atas jasamu, Pahlawan.”

            Malam itu, tubuh Kaelion dibuang ke jurang hitam di luar istana. Hutan terlarang yang dikenal sebagai Hollow Spire, tempat di mana makhluk terkutuk tinggal, dan di mana sihir kuno terkubur.

Namun, di balik tanah gelap itu, sebuah roh tua terbangun.

             "Jiwa yang dipenuhi pengkhianatan… Apakah kau ingin kembali?"

Darah Kaelion menetes di atas batu ritual kuno. Matanya yang mati perlahan terbuka, menyala dengan cahaya yang bukan milik dunia ini.

            "Aku… belum selesai…"

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Kaelion: Bangkitnya Bayangan Leluhur 2
0
0
BAB 2Kebangkitan dari Kegelapan
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan