

ㅡBAEKHYUN POVㅡ
Kicauan burung mulai terdengar menyapa gendang telinga, beriringan dengan terpaan sinar mentari yang berhasil lolos dari celah celah jendela yang mulai mengetuk kelopak mataku agar segera terbuka dan berusaha memberi isyarat bahwa sekarang 'sudah saatnya untuk bangun!'
Ku coba membuka mataku perlahan,
benar...ini sudah pagi.
Ketika aku hendak beranjak dari posisiku saat iniㅡkenapa tubuhku terasa berat?
ahh~ aku baru sadar, ternyata ada yang memeluk pinggangku erat.
Kubalikkan posisiku menghadapnya.
Tampan~
Entah apa yang menyihirku untuk menyunggingkan sebuah senyuman saat aku melihat wajah terlelapnya, kkkkk~ bahkan dia tertidur melebihi seorang bayi. Sangat menggemaskan!
CHANYEOL, Park Chanyeol.
Nama dari pria tadi, aku dan dia sudah menjalin hubungan 7 tahun lamanya. Kata orang orang, kami terlihat sangat serasi, ahahah, kurasa memang begitu. kkkk~
tunggu tunggu, kenapa wajahku seketika memanas seperti ini? oh tidak! jangan sampai dia melihat rona wajahku, sangat memalukan bukan?
Perlahan, ku ulurkan tanganku untuk membasuh wajah tampanya, bagai mengapsen setiap inci lekuk wajah milik Pria yang telah memberi jutaan warna baru didalam hidupku ini,
kusentuh keningnya,
matanya,
hidungnya,
dan errrr bibirnya.
DEG DEG DEG!~
sial! aku yakin wajahku kembali merona saat ini, dan dengan segera kutarik tanganku dari wajahnya. Namun, saat aku hendak melakukan hal ituㅡ
GREEBㅡdia menahan pergelanganku. Gawat! jangan sampai dia terbangun.
"apakah kekasihku senakal ini?" ucapnya namun masih menutup kedua bola matanya, kupikir...dia mungkin sedang mengigau?
"memegang bibirku, heum?"
arrrgghhttt, tidak tidak, dia tidak mengigau...dia benar benar sudah dalam keadaan sadar sekarang! Ya tuhan, kenapa perasaanku jadi tidak enak begini?
Ku coba memejamkan mata 'seolah olah' sekarang aku masih dalam keadaan terlelap.
"ohh~ ternyata kekasihku masih tidur? tapi aku yakin, tadi ada yang menyentuh beberapa daerah dibagian wajahku. Seperti..kening" ia menyetuh keningku.
"mata" i-iya menyetuh mataku.
"hidung" oh goshh, gawat gawat!
"danㅡ"
DEG
DEG
DEG
Chu~
"bibir" dia menciumku ㅜㅜ aku hanya berharap tidak ada hal menakutkan lain yang terjadi setelah ini. Meskipun ciuman tadi hanya sekilas, yah sekedar Morning Kiss maybe, namun entah mengapa aku masih sedikit takut jika Chanyeol melakukan hal itu padaku. Mengingat bahwa dia begitu agresifㅋㅋ Akupun masih setia menutup kelopak mataku dan berusaha untuk acting sebaik mungkin.
"ahh~ ternyata benar dia masih tertidur. Baiklah, kesempatan emas buatku untuk melakukan yang lebih errrrr~"
GLEK!ㅡkutelan salivaku dengan sangat berat. Hawa dingin mulai menyeruak menyapa saraf sarafku yang mengharuskan tubuhku seketika menegang saat mendengar ucapan Chanyeol tadi.
"jika dalam hitungan ketiga pelakunya tidak bangun, yah~ mau tidak mau aku harus melakukan hal yang kumaksud tadi" a-apa? oh gosh apa yang harus aku lakukan?
"satu ....."
"dua....."
"ti........"
"YA AKU SUDAH BANGUN" Teriakku dengan sangat keras dan langsung membuka kelopak mataku untuk mengakhiri acting yang bisa di bilang failed ini.
"kkkkk~ selamat pagi manis, eumm tidak tidak, selamat pagi nakal"
Kutautkan keningku bingung, "na-nakal?"
"iya, karna telah membangunkan pangeran dari mimpi indahnya"
"pangeran? pppffhhtt~ percaya diri sekali kau, dan siapa yang membangunkanmu?"
"ohh jadi sang pelaku tidak mau mengaku?"
"pe-pelaku?, ahh terserah. Sekarang lepaskan tanganmu dari pinggangku, aku ingin kekamar kecil"
"tidak!"
"ihhhh Chanyeol, lepaskan!"
"tidak!"
"lepaskan"
"boleh, tapi..."
"tapi apa?"
"sentuh ini dengan ini" ucap Chanyeol sambil menunjuk kearah bibirnya kemudian beralih menyentuh bibir milikku, what?
"a-apa? ta-tapi, tadikan... kau sudahㅡ"
"yasudah, kalau tidak mau aku tidur lagi saja" kini Chanyeol semakin mempererat pelukannya pada pinggangku.
"ihhh Chanyeol, lepaskan! sesak"
"......................."
"Chanyeol!"
"......................"
Kubuang nafasku kasar saat beberapa kali tidak mendapatkan respon dari lawan bicara yang terbilang sangat menyebalkan ini.
"baiklah, aku akan melakukannya, tapi... temani aku untuk menanam bibit bunga yang sudah diberikan oleh Minseok padaku, bagaimana?"
Kuperhatikan, Chanyeol sedikit membuka salah satu matanya untuk mengintip kearahku, kkkk~ dia pikir aku tidak melihatnya?
"mau tidak?"
Chanyeol mengangguk.
"dasar! baiklah eumm...."
aiishh, mau tidak mau aku harus melakukan hal memalukan ini, kau curang Park Chanyeol, dan demi apapun kau sangat menyebalkan pagi ini. Setelah beberapa saat beradu argumen dengan diriku sendiri, aku mulai mendekatkan wajahku kearahnya, dan mulai mengecup bibirnya sekilas.
"sudah, sekarang lepaskan tanganmu dari pinggangku"
"......................."
"Chanyeol!"
"a-ahh? ada apa?" ucap Chanyeol dengan ekpresi wajah mengantuk yang sungguh sangat menyebalkan bagiku, apakah dia sengaja?
"aku sudah melakukannya, sekarang lepaskan tanganmu!"
"melakukan apa?"
"asdfghjkl isshhhh kenapa hari ini kau sangat menyebalkan? lepaskan tanganmu"
"tapi tadi aku tidak merasakan apapun"
Ya Tuhan, beri aku kesabaran. Kubuang nafasku kasar dan mulai menatap kearahnya, kemudian menekuk wajah milik Chanyeol dengan kedua tanganku, danㅡ
CHU~
Aku kembali menciumnya, sedikit shock saat Chanyeol secara tiba tiba menekan tengkupku untuk memperdalam ciuman kami. Aku mencoba meronta, namun kurasa tenagaku tidak akan pernah sebanding dengannyaㅜㅜ
Dengan tenaga yang tersisa, aku mencoba memukul mukul dada milik Chanyeol, sungguh aku butuh pasokan oksigen. Dan kurasa..mati dalam keadaan seperti ini sangat tidak lucu bukan?
Hingga pada akhirnya, Chanyeol melepas tautan kami.
"HAHHHH~~~! KAUHH MAHHHHUUU MEMBUNUHKUHHHH (kau mau membunuhku) ?" teriakku dengan deru nafas yang masih terengah rengah.
"kau yang akan membunuhku karna bibirmu yang manis itu sayang" balas Chanyeol cuek, arrrgghhhttt MENYEBALKAN!
"isshh terserah, sekarang lepaskan tanganmu dan bergegaslah kekamar mandi untuk membersihkan wajahmu karna sebentar lagi kita akan bercocok tanam, yeeyyyy" Aku mulai berbicara dengan nada yang sedikit riang -lebih tepatnya heboh sendiri-, namun kuperhatikan Chanyeol kembali menutup kelopak matanya? hey hey! apakah dia akan tidur lagI?
"YAK! CHANYEOL, KENAPA KAU TIDUR LAGI?"
".............................."
"Chanyeol~~ ayo bangun ... ini sudah pagi pemalas, dan kau sudah berjanji padakukan?" ucapku manja dan mulai mengguncang guncang tubuhnya yang berat.
Namun, lagi lagi tidak ada respon darinya. Baiklah, aku berinisiatif untuk naik keatas tubuh Pria menyebalkan ini. Ya Tuhan, entah sudah berapa kalori yang terbakar didalam tubuhku pagi ini, hanya karna menyuruh seseorang untuk bangun? ck!
"Chanyeol~ ayoo bangun~ kau sudah berjanji akan menemaniku menanam bibit yang diberikan oleh Minseok kan? kau curang~" Aku mulai memukul mukul dadanya perlahan agar ia benar benar terbangun. Tapi, responnya masih saja sama. Dan jangan lupa kalau sekarang aku sedang duduk diatas tubuh terbaring Chanyeol.
"baiklah, kalau kau tidak mau bangun, akan kucari orang lain saja yang mau menemaniku, dan kupastikan itu bukan Minseok, mungkin Seh-" Belum selesai kalimat yang ingin ku ucapkan, Chanyeol tiba tiba membungkam bibirku (lagi) dengan bibir miliknya. Ku bulatkan mataku shock~
"jangan sebut nama itu lagi, aku tidak menyukainya" ucap Chanyeol dengan nada yang sangat dingin.
Ku sunggingkan sebuah senyuman jahil.
"maaf, karna pagi ini kau sungguh sangat menyebalkan sayang" kutarik hidungnya gemas dan mulai berlari menjauh dari arahnya.
"awas kau nakal"
Chanyeol mengejarku.
"hahahaha, kau tidak bisa menangkapku"
"kau tidak akan bisa lari dariku sayang" errr~ bagiku kalimat tadi bukan sebuah kalimat yang romantis, tapi kalimat yang terkesan sedikit horror.
Ku coba berlari mengelilingi ruangan demi ruangan dan menghindari Chanyeol yang jaraknya tidak terlalu jauh dariku ini, hingga secara tiba tibaㅡ
BRUUKK!ㅡAku terjatuh.
"awww~"
"BAEKHYUN! KAU BAIK BAIK SAJA? MANA YANG SAKIT?" tercetak jelas ekpresi wajah panik milik Chanyeol. Aku hampir saja berkata 'tidak apa apa, aku baik baik saja', jika saja aku tidak mengingat bagaimana cara ia mengerjaiku hari ini, mau tidak mau aku harus membalasnyaㅋㅋ
"awww~ di bagian ini sakit Chanyeol, disini dan disini juga~ huhuhuhu" ucapku dengan nada yang sengaja dibuat sedih dan menunjuk letak rasa sakit yang ditanyakan oleh Chanyeol dengan asal asalan, dan yah~ sebenarnya tidak ada rasa sakit sama sekali, hahaha.
"MANA? YANG INI? aiishhh~ seharusnya aku tidak mengejarmu tadi. Tunggu sebentar, aku akan mengambil kotak obat untukmu" Chanyeol mulai berlari kearah dapur untuk mengambil kotak obat yang ia maksud. Ekpresinya masih terlihat sama dengan yang tadiㅡsangat panik ㅡ kapan lagi aku bisa mengerjainya, kkkkk~
Selang beberapa menit, Chanyeol akhirnya datang dengan sebuah kotak berukuran sedang yang ada di genggamannya.
"biar ku olesi ini dulu" ucapnya dan mulai mengolesi sebuah baby oil? namun, aku memilih untuk diam dan berusaha menahan tawaku yang bisa pecah kapan saja.
"yang sakit bagian inikan? aku akan mimijitnya" kubalas dengan anggukan kecil.
"hah~ seharusnya tadi aku tidak mengejarmu sayang, aku sunggul menyesal" ucapnya yang masih sibuk memijiti bagian lutut dan kakiku yang sebenarnya tidak terasa sakit itu. Secara refleks, kubekap mulutku dengan kedua tanganku, sungguh~ aku mati matian menahan tawaku saat ini.
"kau memang bodoh Chanyeol, pantas saja waktu sekolah dulu kau selalu menempati posisi 35 dari 35 siswa, lihat.. bahkan sekarang orang yang kau sayangi bisa merasakan sakit seperti ini karna ulahmu" gumamnya yang memaki kebodohannya sendiri, well~ aku menyerahㅡ
"A-AHAHAHAHAHA" Aku mulai tertawa sekeras yang aku bisa yang membuat Chanyeol tampak kebingungan dan menatapku dengan ekpresi datar.
"CHANYEOL~ KAU SANGAT LUCU SAYANG, HAHAHAHA"
Dia mengerutkan keningnya.
"kau mengerjaiku?" tanyanya dengan ekpresi idiot yang sungguh sangat menggelitik. Ku balas dengan anggukan imut dan kembali membekap mulutku agar tawaku dapat terhenti.
"jadi, kau tidak merasa sakit sama sekali?"
Aku mengangguk dan kembali tersenyum.
"baiklah~" Chanyeol membuang nafasnya kasar. "kurasa kau benar benar sudah sangat nakal sayang dan kau harus dihukum"
GLEK!
"C-Chanyeol kumohon jangan menghukumku, ampuni aku" ucapku dengan nada yang sangat memohon sembari memperlihat
kan ekpresi se-imut mungkin agar dia dapat luluh dan membatalkan niatnya untuk menghukumku.
Chanyeol menggeleng.
"tidak! kau akan tetap dihukum, kau sungguh sangat nakal sayang" Ucap Chanyeol dengan senyuman mesum khas miliknya, errrr demi apapun aku bergidik ngeri melihatnya, sungguh~
"huaaaaaaa ayah .. ibu.. Chanyeol ingin menghukumku, siapa saja tolong aku, huaaaa" Perlahan, aku mulai menjauh dari arahnya, sedikit mundur kebelakang namun,ㅡ
dia sudah meraih pundakkuㅜㅜ
"untuk hukuman pertamamu, kita ulang adegan tadi" hu-hukuman pertama? adegan yang tadi? tunggu tunggu, hukumannya lebih dari satu? dan adegan tadi yang ia maksud yang mana?
CHU~
Tanpa peringatan darurat atau sekedar aba aba kecil, Chanyeol langsung melumat bibirku dengan sangat ganas. Dan aku hanya bisa terdiamㅜㅜ
"hahh~ rasanya selalu saja manis, baiklah sayang, hukumanmu yang selanjutnya akan aku pikirkan setelah kita menanam bibit yang diberikan oleh Minseok"
Aku cemberut namun tetap mengangguk.
"kkkkk~ sering seringlah berbuat nakal sayang, agar aku dapat menghukummu, ahahah"
"iissshhh"
Kuperhatikan, Chanyeol mulai mengubah posisinya dan memunggungiku.
"ayo naik!" pintahnya dan menepuk nepuk bagian pundaknya.
"maksudmu?"
"aiishh, naiklah kepundakku, aku akan menggendongmu sampai di halaman depan"
Aku tersenyum dan mulai mengaitkan kedua lenganku pada leher putihnya.
"nah~ sudah siap sayang?"
"siap kapten!"
"ahaha, ayo berangkat!" setelahnya, Chanyeol mulai bangkit dan berlari seperti anak berusia 5 tahun. kkkk~
Dia selalu tau bagaimana membuatku tersenyum. Aku sungguh mencintanyai.
