SASUKE 1999 [ Chapter 2 ]

2
1
Deskripsi

Sasuke yang masih sibuk dengan buku Icha - icha series baru yang di belikan oleh pamannya. Kedipan lucu setelah membacanya, perutnya terasa berbunga - bunga membayangkan dirinya dan Sakura melakukan hal tersebut.
 
 

" Ku pastikan Sakura adalah takdirku." 

 

Suara getaran ponsel terdengar setelah mendapatkan panggilan alam di kamar mandi seusai membersihkan tubuh.

Suara guncuran air terdengar oleh sang kakak yang menunggunya selesai mandi. Ketokan terdengar oleh Sasuke yang sedang sibuk mengangkat ponsel yang berada di dalam ember yang berisi dengan pakaian kotor milik keluarga beserta dirinya.

Susah payah menggeserkan logo berwarna hijau ke kanan dengan tangan basah yang sempat mengenai permukaan layar.

" SABARRR SEDIKIT!! " Bentak Sasuke dengan nada tinggi yang cukup merusak mood pagi hari, ketukan pintu semakin kencang setelah berteriak.

" Sasukeh! Cepatlah, aku ada meeting kelas pagi ini. Kumohon cepat!." Dengan nafas tersengah -sengah sang kakak memohon kepada sang adik.

Sasuke menutup ponsel setelah mendengar permohonan sang kakak jarang sekali sang kakak memohon seperti itu di pagi hari.

Tangan kanan mengambil handuk setelah mengguyur tubuhnya dengan air bersih yang berada di bak mandi dengan gayung berbentuk lambang Uchiha.

" Sudah. Masuklah." Ucap Sasuke datar kepada Sang kakak dengan mata besar sebelah menandakan sang kakak bingung dengan sikap sang adik.

" Tumben sekali."

Sasuke mengendus kesel setelah mendengar pengakuan dari Sang kakak " Kau menghinaku? Atau memujiku."

" Hn." Balasnya acuh menutup pintu kamar mandi setelah masukan dirinya kedalam kamar mandi.

Sasuke berjalan lima langkah melirik kearah meja kecil berukuran sedang berwarna hitam melihat Name Tag bernama Uchiha Itachi.

" Dasar ceroboh." Ucap Sasuke pelan mengingat semalam sang kakak mencari setengah mati Name Tagnya membuat seisi rumah panik yang dimana hari ini ada meeting kelas harus berpakaian lengkap.

" Itachi, Name tag mu ku bawa ke kamar. Kau bisa mengambilnya." Teriak Sasuke sebelum benar - benar melangkah jauh meninggalkan ruangan dapur yang dekat dengan kamar mandi.

****
 


Uzumaki Naruto laki - laki ini selalu saja muncul di harapan Sasuke setiap hari, padahal Sasuke tidak berniat menemui sosok laki - laki berambut kuning.

" Bisakah kau absen sehari saja untuk tidak muncul dihadapanku."

" Jika aku tidak mau?" Balasnya dengan nada sengit bahkan tatapannya terbilang seperti ingin by-one satu sama lain.

Decihan terdengar, Sasuke melangkahkan kedua kaki menjauhi laki - laki berambut kuning menyebalkan.

" Urusai."

Setelah langkahan jauh, tidak sengaja menabrak seseorang perempuan cantik berkarisma beserta membuat jantungnya berdetak kencang saat emelard manik hijau dari perempuan tersebut menatap onyx kelamnya secara intens.

" Aa. Gomenasai, Uchiha - san." Perempuan tersebut membungkuk kebodohan apa yang Sakura lakukan di hadapannya saat ini tangan kanan Sasuke ingin menyuntuh bahu Sakura memintanya untuk bersikap biasa tapi egonya menahan tangannya.

Hingga perempuan tersebut hilang dari pandangannya setelah membungkuk meminta maaf telah menabrak tubuhnya.

Bersabar, itulah yang dikatakan oleh sang ego kepada hatinya.

***
 


 


 


 

Pelantikan Osis dan organisasi yang sang kakak buat di sekolah cukup elit di Konoha ini. Beberapa Sasuke memijit pelipisnya dan beberapa komentar mengenai sang kakak tentang pendiri Organisasi Akatsuki dan pantikan Osis sebagai Ketua membuat Sasuke geram mengetahui itu semua.
 

 

" Sial! Aku kalah jauh." 
 

Kabar burung setiap hari terdengar oleh Uchiha Sasuke sang adik, membuat dirinya semakin murka dengan ketenaran Uchiha Itachi. 
 
 

Pagi ini,Sasuke mendudukan diri di kursi berukuran satu orang menatap ketua osis yang tak kalah lain adalah Uchiha Itachi.
 


 

" Jawab dengan jujur, Uchiha - san. Alasan mengapa anda masuk kedalam organisasi ini?" 
 


 

Sasuke mengeritkan dahi setelah mendapatkan ucapan sopan dan ramah sang kakak yang cukup berbeda dari yang lain. 
 


 

" Sasuke -san? " Tanya Itachi lagi. Kediaman Sang adik membuatnya sedih bertanya - tanya kenapa sang adik diam? Apa karna ucapanya yang salah atau memang adiknya pendiam.
 


 

" Hn—ya. Aku ingin mengasah sikap tanggung jawabku untuk mempermudahkan kegiatan lain selain itu..." Sasuke melirik kearah Itachi yang sedang menatapnya sacara serius dan sesekali melirik kearah temannya yang berambut sama seperti Uzumaki Naruto berwarna kuning panjang dengan ikat kuda. 
 


 

"Selain itu?" Tanya Itachi penasaran dengan penjelasan sang adik yang sedikit menggantung. 
 


 

" Selain itu, aku ingin melebihi kakak ku sendiri." Lanjut Sasuke dengan nada tajam tapi terkesan lembut di pendengaran Itachi dan Dairada laki - laki di samping Itachi. 
 


 

Itachi mengangguk mengerti, lalu melirik kearah Daidara untuk melanjutkan interviuw yang akan di lanjutkan oleh laki - laki tersebut. 
 


 

***
 


 

Jemari lentik Sasuke membuka kaleng minumam yang sudah ia beli di mesin tempat fsvoritenya. Tanpa di sadar satu kakinya tersangkut oleh kaki seseorang.
 


 

" Mau apa kau?" Tanyanya sengit kepada laki - laki berambut kuning yang sudah menghentikan langkahan kaki dengan kaki laki - laki itu. Bagaimana jika dirinya terjatuh? Lalu minuman kesayanganya yang ada di tangannya terjatuh hanya karna ulah Uzumaki Naruto.
 


 

Naruto menarik kaki kanannya menatap tajam kearah bola mata hitam pekat Sasuke " Aku tau kau sudah mengetahui bahwa Sakura sudah putus, ku pastikan pertemanan dan persaingan kita akan berakhir minggu - minggu ini." 
 


 

" Apa maksudmu?" 
 


 

" Kau akan tau nanti." Bisik Naruto kepada Sasuke yang sedang bingung, dia sangat senang bermain- main dengan Uchiha Sasuke terutama tatapan polos dari laki - laki tersebut. 
 


 

***
 


 

Sudah 5 hari Naruto mendekati Sakura dengan lapang dada memberikan hatinya penuh kepada Sakura.
 


 

" Terimakasih, Naruto sudah membantuku untuk mengangkat meja ini." Ucap Sakura lembut dengan nada malu - malu.
 


 

Naruto menepuk pucuk kepala Sakura sedikit mengacak rambutnya " Dangan senang hati Sakura - chan." 
 


 

Sakura yang mendengar ucapan hangat dari Laki - laki berambut kuning yang masih berada di dalam kelas menatapnya secara halus berbeda dengan Lee setelah menatapnya.
 


 

Naruto terdiam sejenak menutup kedua mata setelah merasakan jantungnya berdetak sangat kencang. 
 


 

" Pulang sekolah, kita akan pulang bareng." Ucap Naruto to the poin't untuk melanjutkan aksi berikutnya.
 


 

Perasaan hangat yang Sakura dapatkan membuat hatinya kembali berbunga setelah meninggalkan Lee sudah 5 bulan lebih. 
 


 

***
 


 

Sasuke yang masih sibuk dengan buku Icha - icha series baru yang di belikan oleh pamannya. Kedipan lucu setelah membacanya, perutnya terasa berbunga - bunga membayangkan dirinya dan Sakura melakukan hal tersebut.
 


 

" Ku pastikan Sakura adalah takdirku." 
 


 

Buku yang Sasuke baca membuatnya banyak belajar mengenai perasaan perempuan dan sikap Sasuke yang terlihat sangat berbeda jika ia ingin mempraktekan secara langsung dengan seorang perempuan yang mencintai dirinya, tapi tekadnya sudah bulat untuk mempraktekan semua isi buku Icha - icha hanya untuk satu orang perempuan yaitu Haruno Sakura.
 


 

Beberapa menit bel pulang sudah berbunyi mendakan mereka yang ada di sekolah boleh beranjak untuk pulang ke rumah masing - masing setelah belajar.
 


 

Kegiatan singkat yang monoton di kehidupan Sasuke membuatnya terasa malas untuk menghadapi situasi beberapa detik kemudian tekadnya untuk mengalahkan ambisi Itachi sang kakak yang sok keren di hadapan perempuan maupun laki - laki di sekolahnya.
 


 

Sakura merapihkan buku - buku mata pelajaran yang sangat membosankan menarik penutup tasnya setelah selesai memasukan bukunya kedalam tas.
 


 

Ponselnya berdering singkat menampilkan sebuah pesan masuk yang tertulis Duren kuning.
 


 

Sakura - chan, ku tunggu di parkiran plat mobilku 51092 XL Dattebayo. 
 


 

Ha'ik. Naruto-kun. 
 


 

Dengan malu Sakura mengetik lalu mengirim balasan singkat dari Uzumaki Naruto. Jujur saja dia bingung harus bagaimana, sama sekali belum pernah di antar pulang oleh seseorang dengan mobil terutama ayahkan akan bertanya siapa laki - laki tersebut.
 


 

Setelah melangkahkan kedua kaki keluar kelas, melirik kearah laki - laki berambut reven yang terlihat tinggi menutupi dirinya dengan jaket terlihat sangat keren terutama rambutnya sedikit bergoyang karna angin yang menerpa laki - laki tersebut.
 


 

Mencurigakan.
 


 

" Siapa laki -laki itu? " Tanya Sakura pelan pandangan Sakura seketika buram seolah takdir mengatakan bahwa ia tidak boleh menatap laki - laki itu. 
 


 

Setelah membenarkan fokus pupil matanya ke objek laki - laki tersebut yang sudah hilanh dari pandangannya.
 


 

" Kemana laki - laki itu?" Tanyanya lagi penasaran. Rasa penasaran semakin tinggi tapi ia mengingat ada janji dengan Naruto yang sudah menunggunya. 
 


 

Setelah sampai di parkiran, Sakura mengambil ponselnya mengecek plat nomor yang Naruto berikan sedikit bingung tanpa berlama - lama Sakura menemukan posisi mobil tersebut.
 


 

Langkahan kaki enggan untuk bergerak rasa malu dan gengsi membuatnya malu. Lebih baik ia menelfon langsung pura - pura tidak tau letak posisi mobil dari laki - laki tersebut. 
 


 

" Hallo, Naruto - kun." 
 


 

" Yooo—- Sakura -chan." Balas Naruto di dalam siaran telfon seluler. 
 


 

Dengan rasa gugup Sakura menetralkan deru nafasnya " Dimana? Aku tidak melihat mobil mu." 
 


 

" Ara - ara, aku di depan mu Sakura - chan." Balas Naruto dengan kekehan kecil melihat wajah polos Sakura yang begitu menggemaskan. 
 


 

" A- ya. Boleh kau kemari? Aku malu." 
 


 

" Huh. kau manja sekali Dattebayo, baiklah tunggu aku." 
 


 

.
 


 

.
 


 

.
 


 

Di perjalanan, Sakura menarik tasnya untuk menutupi rok pendeknya. Bagaimana pun Uzumaki Naruto seorang laki - laki yang tidak luput dari hawa napsu. 
 


 

Selama di perjalanan Naruto mengigit buku kukunya yang mulai memerah karna gigitan kecil yang sudah ia gigi.
 


 

" Etto— Sakura-chan." 
 

Suara Naruto membuyarkan keheningan di antara mereka berdua. Sakura menoleh menatap gerak gerik dari Naruto.
 

" Sakura, aku tau ini sangat sulit untuk mu melupakan pria bajingan seperti Lee, aku yakin kau sudah melupakannya bukan?" Tanya Naruto.
 

Sakura diam, menundukan kepalanya setelah mendengar nama Lee membuat Naruto merasa bersalah membuat gadis di sampingnya kembali teringat rasa pahit.
 

" Aa. Gomen Sakura - chan, aku menanyai privasimu. Jika kau tidak masalah membagikan keluh kesah mu, aku akan bersenang hati mendengar ceritamu." 
 

Ucapan Naruto seolah menghinoptis Sakura untuk membuka mulut membagi keluh kesah yang sudah ia lalui selama ini. 
 

" Aku sudah putus dengan Lee, dia sangat posesif kepadaku bahkan dia...." Gadis tersebut menunduk lirih tiba - tiba tepukan di pucuk rambutnya terasa olehnya langsung melirik kearah Naruto yang dimana Naruto menepuk kepalanya pelan memberikan semangat dan dukungan kepadanya.
 

Hati Sakura menghangat.

" Tenang saja Sakura - chan, hidup percintaan itu tidak ada yang selalu manis. Aku percaya kau perempuan yang sangat baik dan kuat untuk kehidupan mu ini." Balas Naruto dengan senyuman simpul, tatapan tetap fokus menyetir mobil menuju rumah Sakura.
 

" Hm. Terimakasih." Ucap Sakura pelan sangat pelan, dia malu untuk mengatakan hal tersebut. 
 

Naruto meminggirkan mobilnya di pinggir jalan, setelah itu menatap Sakura melepaskan sabuk pengaman dan fokus dengan pikiranya.

Sakura membelalakan mata setelah merasakan mobil berhenti di pinggir jalan dengan jalan yang cukup sepi bahkan laki - laki berambut kuning melepaskan sabuk pengamannya.
 

" Na- naruto - kun? " Sakura berancang - ancang untuk membuka mobil saat laki - laki tersebut menatapnya seolah menyerigainya.
 

Naruto mengedipkan mata " Sakura - chan, aku tau kau sudah melupakan laki - laki brengsek itu. Aku sudah lama memikirkan ini jadi..." Tangan kanannya mengambil salah satu tangan Sakura " Ku harap kau juga menyukainya." 
 

Sebelum benar - benar mengatakan sepenuhnya, Naruto mengambil sesuatu di belakangnya yang dimana ia meletakannya di belakang jok mobil. 
 

" Lihat."

Emerald manik Hijau Sakura membulat menatap sesuatu yang ada di tangan Naruto. Jantungnya berdebar sangat kencang.

" Ibuku telah memberikanya kepadaku untuk mu—- Katanya." 

" R- roti?" Tanya Sakura kepada Naruto. Dirinya sangat lapar sekarang, rasanya ingin cepat - cepat mengambil roti di tangan Naruto. 
 

Naruto tersenyum " Hm. Ibuku bilang ini untuk mu jika kau menerima cintaku." 
 

" Ha? " 

 

****
 

 

Sasuke mengendus kesal setelah mendapatkan surat persetujuan dari organisasi sekolah untuk ikut lomba.
 

" Huh! Menyebalkan. Haruskah bersama Itachi? Sekolah seakan mendewakan dia." Gumamnya geram. Rasanya ingin mengoyakkan kertas yang berada di tangannya jika tidak menandatangani surat tersebut.
 

Terpaksa ia akan menandatangani surat itu, peluang untuk membuktikan bahwa ia lebih unggul dari sang kakak.
 

" Maaf Sakura, aku lebih mementingkan karir ku lebih dulu baru aku akan berjanji setelah aku sukses akan mengajakmu menikah." 
 

Hari ini Sasuke menekadkan  planningnya  untuk fokus dalam karir terutama fokus untuk memperbaiki dirinya untuk berperang melawan kakaknya sendiri. 
 

" Sasuke - kun, ayo makan." Suara sang ibu membuat Sasuke segera berbalik dan meletakan kertas tersebut di atas meja berjalan menuju meja makan.


 

*****
 


 

Sudah dua hari Sasuke fokus dalam latihannya menempu perlombaan, helaan nafas terdengar kenapa akhir - akhir ini dirinya merasa bersalah telah mengacuhkan Sakura padahal mereka sama sekali belum pernah berkomunikasi

Seorang perempuan datang membawa bekal untuk Sasuke, melihatnya saja dia sudah muak bagaimana jika perempuan itu datang dan merusak moodnya.
 

" Ohayo, Sasuke - kun." Ucap perempuan itu, langsung mendudukan dirinya setelah meletakan bekal makanan.

" Hn." Balas Sasuke dengan mada datar dan wajahnya terlihat sedikit terganggu setelah wajah perempuan tersebut menempel di lengannya.
 

" Sasuke - kun, aku memasak untuk mu. Apa kau menyukainyai masakannya? " 
 

" Karin, kau..." 
 

Uzumaki Karin, perempuan yang berusaha mendekatkan Uchiha Sasuke laki - laki bernotaben dingin dan sulit di luluhkan. Karin mengetahui bahwa Sasuke sangat menyukai perempuan berambut panjang dan selalu memberikannya makanan ringan dengan hasil masakan sediri.

Karin sebelumnya memberikan bekal makanannya kepada Sasuke secara tidak langsung. Pelatih memberikannya sesuai perintah Karin untuk memberikannya kepda Sasuke di saat itu dirinya tidak membawa bekal yang sudah ibunya berikan.
 

Setelah Karin beberapa siswa dari angkatan sebelumnya datang ke kelas Sasuke sepertinya mereka para alumni akan mengunjunginya.
 

" Hai, tampan." Ucap perempuan itu, Karin mengendus kesal menatap tajam ke perempuan tersebut seolah Sasuke adalah pacarnya yang tidak boleh di ganggu.
 

Sasuke mendecih pelan setelah merasakan pergulatan kecil dari perempuan yang berada di samping dan di depannya. 
 

Tangan kanan Sasuke menarik bekal yang Karin berikan, lalu memberikan kepada perempuan bernama Shion.
 

" Ini dari Karin, kau bisa coba siapa tau makanan ini ada obat penggoda yang di berikan olehnya untuk ku." Ujarnya pelan sambiri membisik di telinga Shion. Darah tinggi perempuan yang Sasuke bisikan mendarah daging setelah mendengar ucapan dari Calon kekasihnya. 

" Brengsek. " 
 


 

***
 


 

Perbincangan hangat mulai terdengar dari mulut ke mulut yang sudah terjadi antara Sakura dan Naruto. Keduanya sama - sama memiliki sikap harmonis membuat keduanya terkesan pasangan serasi.

Sasuke yang mendengarnya secara langsung dari mulut Uzumaki Naruto seolah menerangkan hubungan dirinya bersama Sakura terjalin dengan lancar. 

" Ku harap kau tidak cemburu, Dattebayo." 

" Hn." Balas Sasuke angkuh,menggerakan kedua kaki menjauh dari Uzumaki Naruto yang terus memanasi otak dan perasaannya. 

Naruto yang mendengarnya balasan angkuh dari Sasuke merasa kurang puas ia pikir Sasuke akan mengamuk, memukulnya lalu menggigit seperti macam yang meraung.
 

Pikirannya langsung berubah setelah mendapatkan Sasuke yang tidak mempedulikan statusnya dengan Sakura.

 

Flashback.
 

" Hoi! Sasuke." Teriak Naruto di pertengahan jalan menuju koridor yang melihat Sasuke mendudukan diri di bangku panjang sambil membaca buku didepan ruangan.

Sasuke memandang Naruto dengan mata elangnya secara melirik singkat membiarkan pemuda berambut kuning berjalan menghampirinya.
 

" Aku dengar Sakura break dengan Lee, apa kau akan melakukan misi ke B? Maksudku kita jebak Lee dengan perempuan cantik, bagaimana?" 
 

" Rencana B menurutku biasa saja, ku harap kau yang berpaling dengan wanta itu dari pada Lee." 
 

Naruto mengedipkan mata lucu dengan ekspresi bingung dengan ucapan Sasuke yang sok keren menurutnya. 
 

" Maksudmu?" 
 

" Maksudku..." Sasuke menarik nafas cukup panjang menatap lekat mata biru Naruto " Kau berpaling dari Haruno Sakura dan aku akan merebutnya." 
 

" HEH! Jangan seperti itu Dattebayo. Kau dan aku memang rival setidaknya beri aku kesempatan." Meski kau lebih tampan dari ku Timbalnya di dalam hati. Merasa kurang pantas bersaing dengan wajah dan fisik milik Uchiha hanya untuk mendapatkan hati seorang perempuan. 
 

" Jika aku tidak mau?." 
 

 

" Dasar Egois!." 
 


 

***
 


 

T B C
 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya YOU'RE MY ANGEL BABY || Sasusaku FULL CHAPTER
1
0
Bagaimana jika Sasuke di jodohkan dengan gadis rupawan tapi tidak bisa berbicara? Membuat Sasuke sangat muak.Hingga akhirnya Sasuke sangat menyesal membunuh Sakura, istrinya yang baik hati bagaikan malaikat tak bersayap.Membuat Sasuke rela mengubah dunia untuk menghidupkan Sakura kembali ke dalam kehidupannya itu.Bagaimana kisahnya? Apakah Sakura akan kembali bersama Sasuke atau Sasuke gagal membawa Sakura kembali.   
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan