
JaeXuchiha
____________________
2022
S A s u S A k u
______________________________
Beginilah masa laluku dimasa remaja tingkat atas yaitu di bangku sekolah Konoha High School.
___________________
Reading
JaeXuchiha
____________________
2022
S A s u S A k u
______________________________
Beginilah masa laluku dimasa remaja tingkat atas yaitu di bangku sekolah Konoha High School.
___________________
Pagi yang cerah, udara menerpa rambut reven laki - laki yang baru saja memarkirkan motornya di tempat parkiran.
Lirikan sengit yang di dapatkan dari laki - laki berambut kuning, membalas tatapan sengit tersebut dengan wajah datar bermata dingin.
" Jangan sombong dulu, Uchiha Sasuke-- Dattebayo."
Anggukan kecil yang Sasuke lakukan untuk laki -laki bernama Uzumaki Naruto yang sudah berjalan menuju gerbang sekolah sedikit melewati lapangan untuk sampai kekelasnya.
Sampai di kelas, Sasuke hanya bisa mendiamkan diri membaca buku dengan kacamatanya yang terlekat di hidung mancung melirik kesebelah kiri yang dimana laki - laki berambut kuning masih menatapnya dengan angkuh.
" Huh! Semua perempuan selalu saja mendewakan pria tidak jelas seperti dia." Gumam Naruto kepada laki - laki reven yang masih terpaku diam.
Lembaran kertas Sasuke balikan setelah membaca semua buku, sedikit terkekeh kecil setelah mendapatkan tulisan Ohayo Hidung belang di buku Icha - icha milik pamannya.
Naruto mengeritkan alis lalu menaiki salah satu alisnya setelah menerka - nerka laki - laki yang sedang ia tatap tertawa seolah mentertawakan dirinya.
" Berengsek! " Naruto berjinjit dari kursi, Sasuke yang merasakan lawan sengitnya marah secara tiba - tiba menghiraukan teriakan dari laki - laki berambut kuning.
Naruto mengambil paksa buku Icha - icha yang dibaca oleh Sasuke, menutup buku tersebut. Sasuke ikut berjinjit setelah bukunya di ambil alih.
" Apa mau mu?! "
Suara Sasuke terdengar oleh Naruto bagaikan cicit burung yang marah kepada serangga yang sudah mengusik ketenangannya.
" Mauku? " Tanya Naruto dengan nada meremehkan, mengusap pelan buku Icha - icha membuka buku secara menyeret lembaran setiap buku dengan jemari jempolnya.
Sasuke terdiam, melihat sikap Naruto yang masih mengusik kehidupanya dia tau bahwa laki - laki berambut kuning itu sengaja mengusiknya untuk mundur secara halus sehingga tidak ada satupun saingannya untuk mendapatkan Sakura.
Setelah membuka buku dengan jemari, Emelard biru Naruto membulat setelah mendapatkan isi buku yang tertulis Aku membuka hatiku untuk mu hanya karna kau adalah belahan jiwaku.
Tips mendekatkan belahan jiwa dengan rasa bersyukur hidup di dunia perdamaian.
" Buku macam apa ini."
***
Hari sudah usai, pagi sudah berganti malam. Sasuke memasukan buku Icha - ichanya setelah di pergok oleh Uzumaki Naruto yang selalu mengusiknya.
" Sial! Dia sudah mengetahui isi bukuku." Gumam Sasuke pelan mengingat Naruto mengambil paksa dan membaca buku tersebut.
Setelah memasuki bukunya, Sasuke merangkul tas biru kepunggung menatap langit malam yang ada di depannya dengan jendela yang terbuka.
Terdiam sejenak, setelah itu melangkahkan kedua kaki menuju luar kelas melewati koridor yang cukup panjang.
Siulan kecil dari bibir Sasuke terdengar kecil selama perjalan di koridor. Helaan nafas terdengar setelah mengetahui seseorang yang berada di kelas.
" Lepas! Aku muak dengan sikapmu kau tau itu."
Suara itu membuat Sasuke menghentikan langkahannya, menarik diri untuk bersembunyi di balik tembok tebal.
" Sakura..." Gumam Sasuke kecil setelah mendapatkan Sakura menangis hanya karna laki - laki berambut mangkok menyebalkan untuk Sasuke.
Lee laki - laki berambut mangkok yang Sasuke katakan sedang menahan tangan Sakura hendak melangkah jauh dari ruangan ini.
" Alasan aku seperti ini, karna mu. Aku mencintaimu bahkan lebih sekedar mencintai."
" Kau hanya terobsesi denganku." Balas Sakura dengan nada sandu menatap Lee dengan rasa campur aduk seperti Sedih,Kecewa,pupus harapan dan lelah menghadapi sikap Lee kepadanya.
Kau hanya terobsesi denganku.
Ucapan Sakura untuk Lee sedikit menyindir Sasuke yang berada di balik tembok tebal. Entahlah Sasuke sendiri merasa dirinya bukan sekedar terobsesi melainkan ada sesuatu untuk membawa Sakura kedalam kehidupannya tapi bukan sekedar berpacaran melainkan hidup semati.
Apa ini termasuk obsesi?
Sasuke menggeleng, pertanyaan yang ada di otaknya membuat tekad dan egonya bercampur untuk mengatakan ini bukan obsesi.
" Diam! Aku membencimu, Lee. Lupakan semuanya aku muak dengan mu. " Balas Sakura dengan sekuat tenaga mengatakan membenci Lee padahal hatinya masih sama seperti awal berpacaran.
Sakura menepis pergelangan tangan Lee yang sempat memegang tangannya, menarik nafas untuk melangkah keluar dari ruangan.
Dari balik tembok Sasuke sedikt panik dengan wajah datar berjalan santai untuk melewati Sakura yang berpapasan seolah tidak terjadi sesuatu. Tanpa melirik Sakura yang sedang menangis, hatinya cukup tercabik kecil melihat orang yang sangat ia sayangi itu menangis hanya karna laki - laki brengsek bermuka jelek seperti mangkuk.
Lupakan.
Sasuke dan Sakura mengucapkan hal tersebut di dalam hati. Lupakan Sakura yang menangis berusaha untuk tidak khawatir dan bersikap konyol di depan Sakura.
Lupakan untuk hari ini yang dimana Sakura memutuskan hubungan dengan mantan kekasihnya yang sudah lama membuat dirinya muak dengan semua sikap laki - laki sok keren seperti Lee.
***
Sampai di rumah, Sasuke memarkirkan motornya digarasi yang hanya cukup tiga kendaraan seperti satu mobil dan dua motor.
Ayahnya memakai mobil untuk kekantor dan kakak beserta dirinya memakai motor kesekolah.
Hubungan Sasuke dan Sang kakak yang berbeda hanya 5 Tahun, kalian harus mengetahui kakak Uchiha Sasuke sangat berbeda dengan kakak yang lain.
Memiliki sikap berbeda 100% dengan dirinya, ibratkan cermin yang bermiror. Sasuke memiliki tipe pendiam dan sang kakak memiliki sikap protektif dalam segala hal termasuk ambisinya.
SasuKe sibuk dengan perang pikiran dan sang kakak sudah selesai dengan planing yang sudah di buat secara merata.
Kadang suka iri dengan sang kakak yang sangat berani untuk melangkah demi menjalankan planning di masa depan yang akan datang.
Tapi kali ini Sasuke memiliki sisi prositf yang sangat sulit di tebak oleh orang lain terutama dengan kedua orang tua beserta sang kakaknya sendiri.
Dan bukan berarti penakut. Sasuke memilih diam tetapi sikapnya diam - diam bertindak untuk melumpuhkan lawannya.
" Tadaima." Ucap Sasuke setelah memasuki rumah yang terlihat sederhana dengan cat tembok bernuansa putih biru berlambang kipas merah yang berada di tengah tembok.
" Okaeri, Sasuke - kun." Ucap sang bunda, ibu dari Uchiha Sasuke dan sang kakak. Kesibukan sang ibu hanya memasak,menyapu rumah, membereskan rumah hanya dirinya seorang perempuan di rumah ini tetapi-- terkadang putera bugsunya membantu membersihkan rumah jika hari weekend dengan beralasan Gabut.
Sasuke melangkahkan kedua kaki menuju kamar pribadinya setelah menyapa sang bunda di depan televisi sambiri menonton siaran drama seperti biasa yaitu drama kerajaan kadang Sasuke suka sekali memarahi sang bunda jika menonton kerajaan yang tidak di ketahui oleh sang ibu bahwa yang di tonton merupakan gendre laki - laki bersama laki - laki bukan berbeda jenis di dalam percintaan.
Bunda terlalu polos. Itu yang Sasuke katakan kepada sang kakak setelah mengadu semua hal menenai sang bunda yang sering menonton siaran televisi maupun di web lain yang sempat viral di kalangan remaja.
Sasuke mengeluh lelah setelah melemparkan dirinya di atas kasur yang cukup menenangkan pikirannya.
Rasa sejuk setelah menyalakan ac bertegangan 1 PK model Knowha berwarna putih menempel di dinding bernuansa hijau terang.
Pikirannya sedikit melayang setelah mengingat kejadian Sakura dan Lee berkelahi bahkan mereka berdua putus hubungan.
Apa sudah saatnya?
__TBC____
08/11/2022
" Jangan lupa berkomentar untuk kehidupan percintaanku yang akan segera dimulai dengan aksiku sendiri." - Sasuke.
T B C
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
