Super Love Trap bab 19

0
0
Deskripsi

Berseting di Singapura,

Kevan, Bos Chan’s Property, terjebak cinta semalam dengan Jolene setelah berpesta di rumah sepupunya. Kesalahannya meninggalkan wanita itu tanpa penjelasan dan malah meninggalkan segepok uang, menjadi bencana baginya.

Di ulang tahun anak angkatnya yang juga bertepatan dengan ulang tahun cabang perusahaan yang dia pimpin, Papanya menyewa jasa Party Organizer milik Jolene. Pertemuan demi pertemuan antara keduanya tak dapat dihindarkan. Mulai dari sejarah keluarga mereka yang...

Evelyn Kabur

 

“Eve, kenapa kau mengendap-endap begitu?”

Evelyn terkejut, kemudian nyengir lebar melihat Daren memandangnya curiga.

Daren baru saja pulang kantor, baru juga turun dari mobil. Mau masuk rumahnya. Belum sempat membuka pintu, pintu sudah dibuka dari dalam. Evelyn yang muncul, mengendap-endap keluar dari rumah sambil celingukan ke kanan, kiri, dan belakang. Daren heran, biasanya Evelyn masuk rumah nyelonong saja, pulangnya pun langsung pergi tanpa pamit. Tidak pernah mengendap-endap seperti sekarang ini. Sudah seperti maling saja keponakannya itu.

“Eh, Papa. Kau sudah pulang?” tanyanya balik masih sambil cengar-cengir. “Aku mau pulang dulu, Pa!” pamitnya yang kemudian dengan santai melenggang melewati Daren.

“Eh, kau mau ke mana?” Meski sudah biasanya melihat keponakannya tidak sopan, Daren masih harus mengingatkan. “Main pergi saja. Tidak sopan, Eve!”

“Aku buru-buru. Ada pekerjaan di rumah,” dalihnya.

Barusan dia melenggang santai, sekarang bilang ada pekerjaan dan terburu-buru pulang. Jelas bohong sekali Evelyn ini.

“Lalu kenapa kau mengendap-endap tadi?”

“Tidak apa-apa. Akting saja, Pa,” dalihnya lagi. “Biasalah, anak muda,” tambahnya. “Aku buru-buru. Sampai jumpa lain waktu!” pamitnya lagi.

“Kau tidak ikut makan malam dulu?” tanya Daren yang lagi-lagi menghalangi niat Evelyn untuk segera meninggalkan rumah besar Chan.

Daren hanya tidak tahu, Evelyn sangat terburu-buru. Terburu-buru kabur dari Jolene maksudnya.

Tadi sore sesuai permintaan Jolene, Evelyn membawa sereal dan susu. Jolene menerimanya dengan muka cerah ceria, bahkan dia sampai menunjukkan senyum untuk Evelyn untuk mengekspresikan rasa terima kasihnya. Walau tak mengucapkan secara langsung, Evelyn cukup senang. Tetapi kebaikan Jolene hanya sampai situ saja, sebentar kemudian Evelyn disuruhnya menemani nonton. Bagus kalau cuma nonton film, Jolene malah mengajak evelyn nonton serial drama. Ingin muntah rasanya saat Jolene bilang pemain dramanya cantik sekali, kemudian memaki-maki pemeran utama pria karena karakter yang dibawakannya tak sesuai kemauan Jolene. Bahkan menyebut kelakuan pemeran itu persis seperti Kevan yang tidak ada baik-baiknya di mata Jolene.

Jolene bukan orang yang menulis skenario, bukan juga sutradara, tetapi dia seenaknya memaki-maki adegan di TV. Yang dimakinya-makinya pemain drama, tapi pelampiasannya pada Evelyn. Jolene bilang artisnya jelek, bodoh dalam berakting, adegannya buruk, dan jenis makian lain-lainnya juga, tapi arah jari telunjuk Jolene menuding pada Evelyn, bagaimana Evelyn tidak berasa mau muntah coba?

Nonton drama bersambung setelah hampir sejam, penderitaan Evelyn juga bersambung. Tiba-tiba Jolene menyelonjorkan kakinya di pangkuan Evelyn, lalu mengodenya untuk memijat. Evelyn sudah mau melemparkan kaki Jolene, tapi batal setelah Jolene mengancam akan melaporkan tindak kejahatannya pada Lucas. Evelyn sebenarnya tidak pernah melakukan kejahatan serius, tapi ketika nama Lucas dibawa-bawa, sangat berpengaruh bagi Evelyn. Kalau sampai Lucas menyangka Evelyn memang pernah melakukan kejahatan, pasti lelaki itu akan menjauhinya. Akan percuma saja usahanya selama ini menjodohkan Kevan dan Jolene agar Lucas menjauh dari wanita iblis itu. Dengan terpaksa Evelyn menyanggupi perintah Jolene.

Malangnya, baru kali ini Evelyn disuruh memijat orang lain, kakinya pula. Evelyn kesal setengah mati jadinya.

Yang membuat Evelyn memutuskan kabur itu karena telinganya terasa panas. Tiga jam duduk dengan Jolene, si iblis tidak berhenti bicara. Mengomel tepatnya. Mulai dari serial drama tadi, lalu menceritakan keluarganya sendiri yang sekarang dibencinya. Menyebutkan meteran berjalan yang menjanjikan baju padanya tapi sampai sekarang belum ada hasilnya. Kemudian soal kakeknya yang datang membawa bencana padanya.

Memangnya Evelyn paham apa yang diceritakan Jolene? Siapa meteran berjalan itu? Yang mana kakeknya Jolene? Kan, Evelyn jadi pusing. Belum lagi saat dia dimintai paksa mengaku kalau Kevan itu jelek, bodoh, tidak berperikemanusiaan, seenaknya sendiri, kurang ajar, dan banyak lagi cacian untuk Kevan keluar dari mulut Jolene. Evelyn cuma bisa mengangguk, bukan bermaksud membenarkan, tapi pura-pura membenarkan karena dia berada di bawah ancaman.

 

Barusan Eveleyn diajak makan jeruk. Evelyn yang mengupas, tapi pada akhirnya Jolene lah yang memakannya. Ini namanya bukan mengajak, tapi makan sendiri dengan bantuan Evelyn. Lama-lama Evelyn jadi berpikir kalau Jolene memang sedang balas dendam padanya atau terjadi keanehan di otaknya. Seperti Kevan waktu itu. Dari sini saja Jolene yang galak jadi makin galak. Penjahat saja rasa-rasanya kalah jauh. Bukan cuma Kevan, Evelyn juga diperbudak.

Dan saat jeruk yang harus dimakannya habis, Jolene mau makan buah yang lainnya. Ketika akan diambilkan apel oleh Bibi, dia menolak dengan alasan tidak ingin makan apel. Diambilkan anggur, dia juga menolak degan alasan tidak mau makan anggur. Diambilkan strawberi, Jolene masih menolak dengan alasan tidak mau makan buah itu. Malah berakhir dengan mengomeli Bibi karena dianggap tidak mengerti kemauan Jolene. Akhirnya Jolene pergi sendiri ke dapur untuk mengambil buah, dan kesempatan itulah yang digunakan Evelyn untuk kabur.

“Aku akan makan malam dengan teman. Bisnis tak bisa ditunda, Pa,” terangnya yang sudah pasti bohong besar dari awal.

Evelyn akan beranjak saat mobil yang ditumpangi Jithu masuk halaman rumah, lalu berhenti tepat di depan mereka. Jithu baru pulang dari rumah Faris, main di sana dengan teman-temannya. Dia pulang jam segini demi bisa makan dengan Jolene. Seperti izin yang diberikan Jolene pagi tadi, boleh main di rumah Faris asal pulang tepat sebelum jam makan malam.

Aunty, kau pulang? Aku bawa kue dari tokonya Mama.” Dia mampir sebentar di tokonya Moon Hae. Mengucapkan terima kasih dan mengabarkan kalau akhir pekan ini dia akan menginap di rumah Moon Hae. “Kau tak mau makan kue dulu?”

“Aku tak suka kue.”

Evelyn tidak suka kue, Jithu jelas tahu. Biasanya kalau Evelyn dapat kue dari mana pun, jatuhnya tetap ke tangan Jithu. Jithu pura-pura lupa saja sambil basa-basi menawari biar terlihat baik.

“Eve! Evelyn!” teriak seseorang dari dalam rumah. Suaranya menggelegar mengalahkan guntur. Siapa lagi kalau bukan Jolene.

“Aunty, kau dicari Mommy.”

“Jolene mencarimu, Eve.” Daren ikut-ikuta

Mendengar suara Jolene, Evelyn belingsatan. Harus segera pergi kalau tidak mau ditelan iblis itu hidup-hidup.

“Aku buru-buru!” katanya lagi untuk yang kesekian kalinya. Salah tingkah karena bingung mau bagaimana menghadapi Jolene kalau wanita itu sampai menangkap basah dia. “Katakan saja pada Jolene, aku ada rapat penting malam ini!” pintanya hampir memelas.

“Kau ada masalah dengan Jolene?”

Evelyn menggeleng.

“Lalu kenapa Jolene mencarimu sampai berteriak-teriak begitu?”

Evelyn menggeleng lagi. “Kau tidak mengerti, Pa!” Jolene itu iblis. Pastilah semua orang akan menjauhinya.

“Evelyn!” teriak Jolene lagi. Lebih keras dari sebelumnya.

Evelyn lebih panik lagi.

“Aunty Eve di sini, Mom. Dia buru-buru, ada rapat penting!” teriak balik Jithu.

Ah, bocah bodoh ini. Harusnya bilang begitu setelah Evelyn pergi dari sini. Baru juga mulai melangkah, gara-gara Jithu memberitahukan keberadaannya, Evelyn jadi kalang kabut berusaha kabur.

“Eve, kembali ke sini! Awas kalau kau sampai lari!” ancam Jolene dari dalam rumah. Tampaknya tengah dalam perjalanan keluar.

Evelyn mengambil langkah seribu. Menghampiri mobilnya, membuka pintu, masuk mobil, dan menutupnya dengan kecepatan kilat. Dia menyalakan mobil, menekan pedal gas, dan mengendarai mobil dengan cepat pula. Menghilang dari rumah besar Chan adalah keinginan terbesarnya saat ini.

“Aunty Eve perginya cepat sekali, Pa.”

Jithu bingung kenapa Evelyn harus pergi cepat-cepat. Daren tidak mau menjelaskan meski dia sudah mendapatkan dugaan yang tepat. Dia hanya menggeleng, lalu segera menggiring cucunya masuk rumah.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Super Love Trap
Selanjutnya Super Love Trap bab 20
0
0
Berseting di Singapura,Kevan, Bos Chan’s Property, terjebak cinta semalam dengan Jolene setelah berpesta di rumah sepupunya. Kesalahannya meninggalkan wanita itu tanpa penjelasan dan malah meninggalkan segepok uang, menjadi bencana baginya.Di ulang tahun anak angkatnya yang juga bertepatan dengan ulang tahun cabang perusahaan yang dia pimpin, Papanya menyewa jasa Party Organizer milik Jolene. Pertemuan demi pertemuan antara keduanya tak dapat dihindarkan. Mulai dari sejarah keluarga mereka yang saling mengenal, sampai rencana Jolene melaporkannya ke polisi atas tuduhan pelecehan dan pencemaran nama baik, membuat Kevan dan Jolene jadi tidak akur.Kevan meminta saran dari sepupunya, Evelyn, untuk memecahkan masalah. Bukannya membantu, Evelyn malah menjerumuskan Kevan ke masalah yang lebih dalam. Tentu saja karena Evelyn punya maksud di balik penjerumusannya itu, yaitu mendapatkan lelaki idamannya yang selama ini lebih menyukai Jolene dari pada dia. Kevan dibujuknya untuk mendekati Jolene, alih alih untuk mengulur waktu atau mencari celah agar terbebas dari jerat hukum, Evelyn malah fokus menjodohkan mereka.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan