
Chapter 15
-Mendapatkan Telur Emas-
Beberapa menit sudah berlalu, mereka berlima hampir sampai di depan gerbang masuk ke pusat kota.
"Saudara Chen, sampai disini kita akan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, dan ketika di dalam pusat kota kita tidak di perbolehkan untuk terbang." Ucap Li Bai menjelaskan.
"Baiklah saudara Bai, terima kasih atas infonya." Ucap Xio Feng, dia juga baru mengetahui aturan di sebuah kota.
Mereka berlima pun berjalan ke arah pintu gerbang pusat kota yang sangat besar, dan dari kejauhan terlihat pintu gerbang itu sangat sepi sedikit sekali orang yang memasuki pusat kota benua tengah.
Setelah sampai di depan gerbang dan menunggu antrian masuk yang tidak terlalu panjang mereka berlima sampai di depan penjaga gerbang.
Li Bai maju ke depan para penjaga gerbang, dan memberikan token sekte pedang langit yang berbentuk persegi panjang yang tipis berwarna perak dan di tengahnya ada simbol pedang.
Penjaga yang melihat token perak yang di berikan oleh Li Bai itu langsung mengetahui, kalau Li Bai adalah murid dalam dari sekte pedang langit dan langsung bersikap hormat kepada rombongannya.
"Silahkan senior untuk melakukan administrasi terlebih dahulu, dan untuk harga masuk ke pusat kota, di kenakan biaya perorangnya 1 keping perak." Ucap penjaga dengan sopan.
"Baiklah." Ucap Li Bai sambil memberikan 5 keping perak kepada penjaga gerbang.
Sebelum rombongan Li Bai memasuki pusat kota, Li Bai mengeluarkan jasad pemimpin perampok kapak darah kepada para penjaga.
Para penjaga gerbang yang melihat mayat dengan kondisi yang sangat mengenaskan mebelalakan mata karena terkejut.
"Senior, ini!" Ucap penjaga gerbang terkejut.
"Ini adalah jasad kedua pemimpin kapak darah yang sudah meresahkan banyak kultivator dan warga biasa yang ingin mengunjungi pusat kota ini, dan saudara ku Feng Chen sudah membunuhnya." Ucap Li Bai sambil mengarahkan pandangan nya kepada Xio Feng.
Para penjaga yang mengikuti arah pandangan mata Li Bai ke arah Xio Feng lebih terkejut lagi, mereka seperti tidak percaya, karena di hadapan mereka hanya ada seorang anak muda yang tidak memiliki tingkat kultivasi tapi mampu membunuh dengan sangat sadis kedua pemimpin perampok yang berada di tingkat surga lapisan 8 dan 9.
Xio Feng yang menjadi pusat perhatian itu hanya terlihat santai dan acuh tak acuh.
"Dan di dalam hutan masih ada 8 orang anak buah mereka dalam keadaan tidak sadarkan diri, aku rasa kalian dapat menemukan keberadaan mereka, dan aku harap mereka mendapatkan hukuman yang pantas atas perbuatan mereka selama ini." Sambung Li Bai tenang.
"Ba. . Baik senior, terima kasih atas bantuan senior dan yang lainnya, aku akan segera melaporkan masalah ini kepada walikota, dan sekte pedang langit pasti akan mendapatkan imbalan yang besar karena telah memberantas perampok di sekitar pusat kota kami." Ucap penjaga dengan hormat.
"Baiklah, kami akan masuk ke dalam." Ucap Li Bai.
"Ba. . Baik silahkan masuk senior dan yang lainnya." Ucap penjaga sopan dan membiarkan rombongan Li Bai masuk ke dalam pusat kota.
Setelah rombongan Li Bai masuk kedalam, para penjaga gerbang itu menghela nafas dalam-dalam.
"Hufh. . Seperti yang di rumorkan para ahli di benua tengah ini saudara, sekte pedang langit walaupun terlihat yang paling lemah di antara sekte super lainnya, mereka tidak boleh di singgung sedikit pun." Ucap penjaga sambil menghela nafas.
"Benar saudara, kekuatan sekte pedang langit sangat misterius dan sangat menakutkan kita bisa lihat sendiri tadi, hanya seorang pemuda yang terlihat lemah tapi dia mampu menghabisi ahli di tingkat surga lapisan 8 dan 9 dengan kondisi yang sangat mengenaskan." Ucap penjaga yang satu lagi bergidik ketakutan.
☆☆☆
Xio Feng dan Li Bai beserta yang lainnya sekarang sudah berada di dalam pusat kota.
"Saudara Chen, apa saudara akan ikut bersama kami keliling pusat kota ini?" Tanya Li Bai.
"Maaf saudara Bai, sepertinya aku akan pergi sendiri, karena ada beberapa urusan yang harus aku selesaikan di sini." Jawab Xio Feng.
"Baiklah saudara Chen, sepertinya kita harus berpisah di sini, senang bisa berkenalan dengan anda saudara Chen, di masa depan semoga kita akan bertemu kembali dengan keadaan yang lebih baik." Ucap Li Bai dengan tulus.
"Hahaha. . Kita pasti akan bertemu kembali saudara Bai, saudara Bai tidak perlu mengkhawatirkan hal itu." Ucap Xio Feng.
Li Bai yang mendengar perkataan Xio Feng mengerutkan keningnya. "Maksud saudara Chen?" Tanya Li Bai sedikit curiga.
"Ahh. . Tidak, tidak ada saudara Bai, tidak perlu dihiraukan perkataanku, baiklah aku akan melanjutkan perjalanan ku." Ucap Xio Feng dan langsung menghilang dari hadapan mereka berempat.
"Aissss. . Bodoh sekali aku, Hampir saja aku keceplosan tadi." Ucap Xio Feng yang sudah menghilang dari hadapan Li Bai dan yang lainnya.
Li Bai dan ke 3 murid yang melihat kecepatan Fen Lian menghilang hanya terdiam di tempat.
"Saudara Bai, apa dari tadi kamu memperhatikan binatang kecil yang selalu berada di leher saudara Chen? aku seperti mengenalnya." Tanya Kiew Le yang memecah keheningan.
"Benar saudara, hewan itu terlihat sangat tidak asing, apa jangan-jangan Feng Chen itu?" Sambung Lo Lo.
"Iya, aku juga tidak asing dengan hewan berbulu merah itu, hewan itu seperti milik Feng'er yang selalu di bawa nya." Ucap Li Bai yang sudah mulai sadar.
"Benar senior, tidak salah lagi itu pasti Feng'er yang sedang menyamar." Ucap Kiew Le.
"Kalo benar itu adalah Feng'er, kita harus cepat menyelesaikan urusan kita di pusat kota ini dan mengecek keberadaan nya di sekte, kalau memang dia tidak berada di sekte, kita akan melaporkan ini kepada tetua agung." Ucap Li Bai.
"Baik." Ucap para murid.
Mereka berempat memutuskan untuk menyebar agar lebih cepat menyelasaikan tugas mereka dan kembali ke sekte.
☆☆☆
Sedangkan Xio Feng sendiri sekarang sedang santai berjalan-jalan di tengah-tengah pusat kota dengan senyum sumringah.
"Hehehe. . Ternyata pusat kota ini 2x lebih luas di bandingkan dengan pusat sekte pedang langit, hmmm dan banyak sekali makanan lezat disini." Ucap Xio Feng senang.
"Benar kak, aku sudah tidak sabar ingin merasakan daging lezat di sini." Ucap Kyu Bi yang air liurnya sudah menetes melihat banyak makanan di depan matanya.
"Tapi sebelum itu, kita harus mengecek jarahan yang kita dapat dari para perampok tua itu." Ucap Xio Feng.
"Baiklah kak, kita harus mencari tempat yang lebih sepi." Ucap Kyu Bi.
Xio Feng dan Kyu Bi berjalan menuju lorong gang yang terlihat sepi, dan mengecek cincin penyimpanan para perampok yang di ambil oleh gerbil kecil tadi.
"hehehe.. isinya ada 2 juta koin emas dan ada beberapa koin perak di dalamnya, ternyata lumayan juga harta para perampok tua bangka itu, yaah.. cukup lumayan mendengar ketenaran mereka sebagai perampok.." ucap Xio Feng senang saat menghitung hasil jarahan nya itu.
"Yoshh. . Ayo kak, kita bersenang-senang di sini." Ucap Kyu Bi senang.
"Aissss. . Kamu ini di fikiran mu itu hanya makanan saja, kita akan mencari palu bladesmith terlebih dahulu baru kita akan bersenang-senang." Ucap Xio Feng.
"Huuuh. . Maaf ka." Ucap Kyu Bi pura-pura sedih.
"Shi Ba." Panggil Xio Feng pada gerbil kecil.
Gerbil kecil itu keluar dari liontin Xio Feng. "Piitt. . Piitt. ." Ucap Shi Ba.
"Shi Ba pergilah berjalan-jalan, dan berhati-hatilah." Ucap Xio Feng sambil mengelus kepala gerbil tersebut.
"Piit. . Piit." (Siap ka) ucap gerbil itu lalu turun dari pundak Xio Feng dan pergi melaksanakan tugasnya.
Setelah kepergian Shi Ba, Xio Feng menatap Kyu Bi.
"Kyu Bi, apa kamu tidak berjalan-jalan seperti Shi Ba kecil." Tanya Xio Feng.
"Tidak kak, aku akan tetap bersama kakak." Ucap Kyu Bi
"aku seperti merasakan ada sesuatu aura yang sangat tipis di pusat kota ini." Gumam Kyu Bi di dalam hatinya dan dia menjadi lebih waspada sekarang.
Xio Feng yang tidak tau Kyu Bi sedang berbicara apa di dalam hatinya dan tidak merasakan aura yang di rasakan oleh Kyu Bi, tetap bersikap biasa saja dan terus melanjutkan perjalanan.
"Baiklah, kita akan mencari palu bladesmith terlebih dahulu." Ucap Xio Feng lalu dia melangkah keluar dari lorong tersebut.
Dia mengelilingi pusat kota tersebut dan menghampiri setiap toko-toko senjata tapi tidak ada satu pun toko yang menjual palu bladesmith, dan itu membuat Xio Feng sangat frustasi.
"Hufhh. . Ugh. .Kenapa tidak ada yang menjual palu bladesmith di pusat kota sebesar ini, apakah tidak ada seorang ahli bladesmith di kota besar ini." Ucap Xio Feng frustasi.
"Kak Feng, di benua tengah ini memang sangat jarang seorang ahli bladesmith kalau pun ada itu pun hanya segelintir orang dan mereka juga tidak terkenal di benua tengah." Ucap Kyu Bi.
"Huffh….." Desah Xio Feng yang sudah sangat frustrasi.
Xio Feng berjalan dengan gontai dan tidak jelas arah dan tujuannya, badannya hanya mengikuti langkah kaki nya saja.
Dan tanpa sadar dia sudah berjalan jauh meninggalkan pusat kota yang sangat ramai, dan sekarang Xio Feng sudah berada di pinggir kota, dia berjalan menunduk seperti manusia yang tidak mempunyai gairah hidup dan tetap di temani dengan setia oleh Kyu Bi.
Dan saat Xio Feng sedang menunduk dan melamun sedih, karena dia teringat wajah bibi Yi nya, tiba-tiba Kyu Bi mengeluarkan suara nya yang dari tadi juga hanya terdiam.
"Kakak lihat, ada sebuah toko di ujung jalan sana." Ucap Kyu Bi sambil menunjuk ke arah sebuah toko.
"Hmm…." Jawab Xio Feng malas.
"Kak Feng coba lihat dulu, aku bisa merasakan aura yang sangat dekat dengan ku dari arah toko tersebut." Ucap Kyu Bi dengan serius.
"Baiklah." Ucap Xio Feng malas, dia mencoba mengangkat kepalanya. Saat dia melihat ke arah toko itu, toko tersebut ternyata adalah toko senjata, tapi keadaan toko itu sudah sangat memperihatinkan. Toko senjata itu sudah terlihat sangat tua dan rapuh mungkin jika ada seseorang yang menendang kayu penyangga nya, toko itu akan langsung rubuh berantakan.
"Kak, ayo kita coba mendekat ke toko itu." Ucap Kyu Bi yang penasaran dengan sedikit aura yang keluar dari toko tua yang sepertinya akrab dengan dirinya.
"Baiklah kita akan mencoba melihatnya dari dekat." Ucap Xio Feng.
Akhirnya Xio Feng pun melangkah lebih dekat ke arah toko tua, agar mereka berdua bisa melihat dengan jelas ke dalam toko tersebut.
Xio Feng berhenti melangkah saat jarak dirinya dan toko itu sudah berjarak 30 meter dan sudah dapat terlihat isi dari toko tua tersebut.
"Kyu Bi, aku melihat ada sebuah telur di dalam sana, apa itu yang kamu maksud?" Tanya Xio Feng yang sudah mulai terlihat seperti biasa.
"Benar kak, tidak salah lagi aura yang sangat tipis yang aku rasakan dari tadi itu berasal dari dalam telur tersebut." Jawab Kyu Bi dengan tatapan mata serius.
"Lalu telur apa itu?" Tanya Xio Feng penasaran.
"Itu adalah telur emas kak, itu adalah salah satu saudara kita yang pernah ku ceritakan dulu, tapi aura kehidupannya sudah sangat tipis sekali, jika di biarkan satu atau dua tahun lagi, dia akan lenyap dari dunia ini. Kita harus mendapatkannya sekarang dan membawanya ke dalam liontin, karena di dalam liontin kakak memiliki energi qi yang sangat padat dan itu bisa menyelamatkan nyawa nya." Ucap Kyu Bi dengan bersunguh-sungguh.
"Baiklah, kita akan masuk ke dalam dan mendapatkan telur emas itu apapun caranya." Ucap Xio Feng dengan tatapan serius.
Lalu dia melangkah ke arah toko, dan setelah sampai di depan pintu, Xio Feng membuka pintu rapuh toko tua tersebut.
"Kreeeeet." Suara pintu tua toko itu saat di buka oleh Xio Feng.
Dari dalam toko tersebut terlihat wanita biasa yang sudah sangat tua berjalan perlahan menghampiri nya lalu menyapa Xio Feng dengan ramah.
"Selamat datang tuan muda di toko kecil ku ini, aku pemilik toko tua ini. Silahkan tuan muda melihat-lihat terlebih dahulu." Ucap nenek itu dengan sopan sambil tersenyum memperlihatkan gigi nya yang sudah tidak lengkap.
"Ahh. . Iya nek, terima kasih." Ucap Xio Feng dengan sopan.
"Tuan muda, ada yang bisa saya bantu? maaf jika toko ku ini sudah sangat usang." Ucap nenek tersebut ramah.
"Tidak perlu sungkan nek, aku datang kesini untuk mencari palu bladesmith, apa nenek menjualnya?" Tanya Fen Lian.
"Ahh, kebetulan sekali tuan muda, saya mempunyai satu palu bladesmith tapi keadaan palu itu sudah banyak mengalami kerusakan dimana-mana." Jawab nenek itu dengan jujur.
"Tidak masalah nek, boleh aku melihatnya." Ucap Xio Feng senang karena dapat menemukan barang yang dia cari.
"Baiklah tuan muda, silahkan duduk terlebih dahulu, aku akan pergi ke dalam untuk mengambilnya." Ucap nenek itu lalu dia pergi masuk ke dalam dengan tergesa-gesa, nenek itu sangat senang karna mendapatkan pelanggan yang sudah lama dinantinya.
Xio Feng duduk di kursi yang di sediakan di sana, dia melihat-lihat sekeliling toko dengan sedikit perihatin karena toko tersebut terlihat sudah sangat usang dan sudah banyak debu yang menempel dimana-mana.
"Mungkin nenek itu tinggal sendiri dan sudah tidak sanggup merawat toko ini." Fikir Xio Feng.
Tidak beberapa lama, nenek tua pemilik toko itu keluar dari dalam ruangan nya dan membawa sebuah palu bladesmith yang di inginkan Xio Feng.
"Tuan muda, ini palu bladesmith yang tuan muda cari, silahkan tuan muda mengeceknya sendiri." Ucap nenek itu sambil memberikan palu tersebut kepada Xio Feng.
Xio Feng mengambil palu bladesmith itu dan mengeceknya, ternyata palu bladesmith itu tingkatan nya berada di level surga sama seperti tingkat pedang yang di miliki oleh Jiang Yi tapi sayangnya palu tersebut sudah banyak mengalami kerusakan dimana-mana.
"Palu bladesmith ini sebenarnya lumayan bagus dan berada di tingkat surga sama seperti pedang milik bibi Yi, tapi sayang palu bladesmith ini sudah banyak mengalami kerusakan dimana-mana, mungkin hanya sekali pakai untuk memperbaiki sebuah pedang, palu ini akan hancur berantakan." Gumam Xio Feng di dalam hati.
Nenek pemilik toko yang melihat Xio Feng hanya membolak-balikan palu bladesmith itu, hati nya hanya harap-harap cemas takut Xio Feng mengurungkan niat untuk membeli barang nya.
"Bagaimana tuan muda?" Tanya nenek itu dengan sedikit ragu.
"Aku akan mengambilnya nek, berapa harga palu ini?" Tanya Xio Feng.
Nenek pemilik toko yang mendengar Xio Feng ingin membeli palu nya itu tiba-tiba menangis karena senang.
"Terima kasih tuan muda, terima kasih. . Karena tuan muda adalah pembeli pertama ku setelah beberapa bulan terakhir ini, tuan muda akan mendapatkan diskon dari toko ini, harga sebenarnya palu ini 2 keping perak tapi untuk tuan muda saya menjualnya hanya 1 koin perak saja." Ucap nenek tua itu sambil menangis haru.
Xio Feng yang melihat nenek tua itu menangis tiba-tiba mengingat nenek nya Sun Tzi, hati nya sangat tersentuh melihat nenek tua pemilik toko itu, bisa di lihat kalau nenek tua itu hanya memakai pakaian yang sudah sangat lusuh dan nenek itu sudah sangat kurus sekali seperti sudah tidak makan berhari-hari dan terlihat sangat menyedihkan di mata siapa pun. Tetapi nenek itu masih berusaha untuk tetap tegar dan tersenyum di hadapannya, tanpa sadar air mata sudah terjatuh, dia seperti merasakan kondisi berat yang di jalani nenek tua pemilik toko tersebut.
Xio Feng mendekati nenek itu dan memeluknya dengan hangat.
"Nek panggil aku Xio Feng, apa nenek tinggal sendiri di toko ini?" Tanya Xio Feng lembut sambil mengusap air mata nenek pemilik toko itu.
"Baiklah nak, panggil aku nenek Fei." Jawab nenek Fei dengan senyum hangat, lalu dia menjawab pertanyaan Xio Feng dan mulai bercerita.
"Nenek tinggal sendiri di toko ini, sebenarnya nenek memiliki seorang anak laki-laki dan satu cucu perempuan, tetapi anak lelaki nenek meninggal karena suatu musibah bersama dengan istrinya, dan mereka pergi meninggalkan anak perempuan satu-satunya, lalu nenek mengasuh cucu perempuan nenek satu-satunya itu bersama dengan suami nenek di toko ini, cucu perempuan ku itu adalah anak yang sangat manis dan periang, tapi tiga tahun yang lalu." Ucapan nenek itu terhenti, dia sudah tidak kuat menahan kesedihannya jika mengingat peristiwa yang terjadi 3 tahun yang lalu, peristiwa tragis yang di alami oleh suami dan cucu nya.
Xio Feng memeluk lagi nenek Fei, nenek itu menangis di dalam pelukan Xio Feng, nenek Fei seperti sudah sangat memendam kesedihanya itu sangat lama dan baru di tumpahkannya saat bertemu dengan Xio Feng. Xio Feng sendiri membiarkan nenek Fei menumpahkan kesedihan di hatinya.
Setelah nenek Fei sedikit mereda Xio Feng baru membuka suaranya lagi.
"Sudahlah nek, tidak perlu di lanjutkan ceritanya, jika nenek Fei tidak sanggup." Ucap Xio Femg lembut.
"Tidak apa nak, nenek akan melanjutkan bercerita." Balas nenek Fei
Nenek Fei melanjutkan ceritanya kepada Xio Feng, di dalam cerita nya dia memberitahu bahwa suami dan cucu nya mati di bunuh saat ingin kembali ke pusat kota, dan saat mereka berada di hutan perbatasan kota, mereka berdua di hadang oleh para perampok kapak darah , saat itu para perampok kapak darah dengan kejam membunuh suami dan cucu nya yang masih kecil.
Saat Xio Feng mendengar bahwa kapak darah adalah pelakunya, dia mengepalkan tangan nya dia menyesal karena tidak membunuh sisa anak buah kapak darah, tapi ada sedikit kelegaan karena dia berhasil membunuh para pemimpinnya.
Setelah mendengar cerita dari nenek Fei, Xio Feng mengeluarkan satu kantong kulit besar dari dalam cincin penyimpanannya dan memberikan nya kepada nenek Fei.
Nenek Fei terkejut saat tiba-tiba Xio Feng menaruh kantong kulit besar di atas meja.
"Nak Feng, apa ini?" Tanya nenek Fei penasaran.
"Nenek bisa membuka dan memeriksanya sendiri." Jawab Xio Feng sambil tersenyum tulus.
Nenek Fei membuka kantong kulit besar itu dengan hati-hati saat dia melihat isi di dalam kantong, bola mata nenek Fei membulat seperti ingin keluar dari mata nya, dia melihat tumpukan ribuan keping emas di dalamnya.
Dengan tubuh bergertar karena selama hidupnya, nenek Fei yang hanya manusia biasa, baru pertama kali melihat ribuan tumpukan keping emas di depan matanya.
"Nak. . Nak Feng'er apa aku sedang bermimpi.?" Tanya nenek Fei dengan terbata-bata.
"Hehehe. . Nenek tidak bermimpi dalam kantong kulit itu ada sekitar 1 juta keping emas dan beberapa koin perak, dan itu semua untuk nenek." Balas Xio Feng dengan senyum yang tulus.
"Ta. . Tapi nak ini banyak sekali, ini terlalu berlebihan." Ucap nenek Fei yang sudah meneteskan air matanya memandang Xio Feng.
"Hehehe. . Tidak nek, ini tidak berlebihan, nenek Fei pantas mendapatkan ini karena nenek adalah orang yang sangat baik dan juga telah menolong ku untuk mendapatkan palu bladesmith ini, dan saat aku melihat nenek, aku jadi teringat nenek ku Sun Tzi yang juga sangat sayang kepada ku, dan aku harap dengan koin emas ini nenek tidak perlu berjualan lagi, nenek bisa menghabiskan masa tua nenek dengan tenang dengan emas-emas ini." Ucap Xio Feng dengan tulus.
"Terima kasih nak, kamu adalah anak yang sangat baik dan berbakti." Jawab nenek Fei lalh memeluk Xio Feng dengan hangat.
Akhirnya Xio Feng dan nenek Fei duduk bersama dan saling bercerita satu sama lain, saat mereka berdua saling bertukar cerita terlihat raut wajah mereka berdua yang terkadang berubah-ubah, raut wajah mereka kadang bersedih, senang dan tertawa bersama-sama, kehangatan Xio Feng dan nenek Fei terus berlanjut hingga menjelang sore hari.
"Nek, sepertinya hari akan menjelang sore, aku harus melanjutkan perjalanan ku sekarang." Ucap Xio Feng sambil tersenyum.
"Apa kamu mau pergi sekarang nak?" Ucap nenek Fei dengan raut wajah sedih.
"Iya nek, tapi sebelum aku pergi aku ingin membeli sesuatu lagi di tempat nenek ini." Ucap Xio Feng.
"Oh. . Apa itu nak?" Tanya Nenek Fei.
"Aku ingin membeli telur yang berada di ujung toko nenek itu, apa nenek menjualnya?." Tanya Xio Feng sambil menunjuk sebuah telur emas.
"Ahh. . Telur itu ternyata, nenek tidak menjualnya nak, tapi nenek akan memberikannya kepada mu." Jawab nenek Fei dengan tulus.
"Wahh benarkah nek? Nenek emang yang terbaik hehehe." Ucap Xio Fenga senang, sambil memberikan dua jempol nya ke arah nenek Fei. Tadi dia berfikir akan sulit untuk mendapatkan telur emas itu, tapi ternyata nenek Fei memberikannya secara cuma-cuma kepada nya.
"Benar nak, nenek akan memberikan telur itu secara gratis kepada mu, lagi pula telur itu sudah lama sekali berada di toko ini, dan tidak ada yang memperhatikannya." Ucap nenek Fei.
"Baiklah nek, kalo begitu aku tidak akan menolak pemberian dari nenek hehehe." Ucap Xio Feng yang terlihat sangat senang, lalu dia beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri telur emas itu dan memasukannya ke dalam liontin miliknya.
"Semoga saja dia dapat bertahan di dalam." Ucap Xio Feng setelah memasukan telur emas ke dalam liontin nya.
"Aku yakin dia dapat bertahan dan menetas kak, karena di dalam sana ada Niu'er, dia pasti akan membantunya." Ucap Kyu Bi.
"Benar, kita hanya bisa berharap kepada adik Niu'er untuk membantunya menetas." Ucap Xio Feng.
Setelah mendapatkan telur emas, Xio Feng berbicara sebentar dengan nenek Fei, lalu dia pamit dari toko itu dan kembali ke pusat kota bersama dengan Kyu Bi.
☆☆☆
Di pusat kota.
Setelah pamit dari toko nenek Fei, Xio Feng dan Kyu Bi sudah berada di pusat kota kembali, setelah mendapatkan apa yang mereka cari, sekarang waktunya mereka berdua untuk bersenang-senang di sana.
"Perjalanan kita kali ini mendapatkan keberuntungan yang sangat hebat sekali Kyu Bi, selain kita sudah mendapatkan palu bladesmith kita juga menemukan saudara kita (telur emas) dan juga ribuan kepingan emas untuk kita bersenang-senang disini hehehe." Ucap Xio Feng dengan gembira layaknya anak kecil berumur 7tahun.
"Hahaha. . Benar ka, aku tidak menyangka perjalanan kita ke pusat kota ini mendapatkan keberuntungan yang besar, yossshhh… dan sekarang waktunya kita untuk bersenang-senang." Ucap Kyu Bi tidak kalah antusias dengan kakaknya.
"Yosshaaaa. . Baiklah saudaraku jangan menahan diri lagi, waktunya kita bersenang-senang…" Teriak Xio Feng.
"Baiklah kak, aku tidak akan menahan diri ku lagi, waktunya untuk mencari daging segar" Ucap Kyu Bi lalu dia turun dari pundak Xio Feng dan dengan cepat menyelinap di kerumunan banyak orang lalu memasuki kedai-kedai restoran untuk mencuri beberapa daging dan ikan yang lezat untuk dia makan sendiri.
Sedangkan Xio Feng berkeliling dan membeli berbagai jajanan yang ditemuinya.
☆☆☆
Setelah kedua kakak-beradik itu puas bersenang-senang di dalam pusat kota, Xio Feng dan Kyu Bi kembali ke dalam hutan yang terdapat array formasi teleportasi yang di buat oleh Xio Feng.
Kakak-beradik itu sekarang terlihat sedang santai di pinggir danau yang ada di hutan, sambil membakar daging dan ikan yang sudah di curi oleh Kyu Bi.
Xio Feng dan Kyu Bi saat ini sedang tiduran di atas badan hewan iblis yang sudah di jinakan oleh Kyu Bi, terlihat Xio Feng sedang tiduran di atas badan hewan iblis harimau bertanduk sedangkan Kyu Bi di atas badan hewan iblis singa api.
"Ahh. . Indahnya hidup ini jika kita bisa terus seperti ini." Gumam Kyu Bi sambil memakan ikan bakar dengan gaya angkuh nya yang menaikan sebelah kaki nya ke atas paha.
Sedangkan Xio Feng sedang tidur-tiduran dengan mata tertutup menikmati angin sore yang damai menerpa wajahnya.
"Hmm. . Tenangnya hidup ini jika tidak ada pertempuran dan permusuhan." Gumam Xio Feng.
Xio Feng saat ini sangat menikmati suasana tenang seperti sekarang, karena kalau dia berada di sekte, dia tidak akan bisa mendapatkan suasana tenang seperti ini, karena setiap hari Xio Feng pasti akan di suruh berlatih oleh neneknya Sun Tzi, dia tidak membenci cara nenek nya itu sama sekali, karena dia tau nenek nya melakukan hal itu karena sangat sayang kepadanya. Dengan cara seperti itu Xio Feng akan menjadi kuat dan bisa melindungi orang-orang yang dia sayang dan juga keluarga nya.
"Tapi sesekali menikmati hidup seperti ini juga sangat penting hehehe." Gumam Xio Femg di dalam hati.
"Nyam. . Nyaam. . Kak, ku rasa paman Bai sudah mengetahui penyamaran kita saat di pusat kota tadi." Tanya Kyu Bi yang mulutnya penuh dengan daging bakar.
"Ya kurasa seperti itu, tapi apa boleh buat." Jawab Xio Feng santai.
"Kira-kira paman Bai sudah sampai sekte belum ya? Dan melaporkan kita ke nenek Tzi?" Tanya lagi Kyu Bi.
"Aku rasa paman Bai belum sampai ke sekte, sepertinya dia akan sampai tengah malam nanti, karena tadi paman Bai bercerita kepada ku, mereka membeli banyak barang di pusat kota untuk keperluan pertandingan antar sekte." Jawab Xio Feng.
"Wahh. . Bagus, Sepertinya kita akan aman kak, pasti kita akan lebih dulu sampai ke sekte dengan array teleportasi." Ucap Kyu Bi yakin.
"Ya itu benar, dan mumpung hari masih sore. . Hoaaaam lebih baik kita tidur dulu, karena sangat di sayangkan jika kita menyiayiakan kesempatan langka ini Kyu Bi." Ucap Xio Feng sambil menguap.
"Betul sekali kak, kita tidak boleh menyiayiakan kesempatan emas ini." Balas Kyu Bi.
Akhirnya kakak-beradik itu tidur di pinggir danau itu dengan tenang, tanpa merasa bersalah sekalipun.
Tapi yang mereka berdua tidak ketahui sekarang adalah kalau ternyata Li Bai dan para murid lainnya sudah menyelesaikan tugas dengan cepat di pusat kota, karena Li Bai dan para murid tidak mampir terlebih dahulu di kedai atau di tempat pembelanjaan lain, mereka langsung pulang ke sekte karena ingin mengecek keberadaan Xio Feng, mereka sudah sampai di sekte pedang langit sekitar 1 jam yang lalu.
Dan sekarang di sekte pedang langit sedang terjadi kegaduhan akibat ulah mereka berdua.
☆☆☆
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
