

Chapter 11
-Kelahiran Kyu Bi-
Dua minggu setelah pernikahan.
Di rumah Fen Yuan, tepatnya di belakang halaman rumah terlihat keluarga kecil yang sangat bahagia. terlihat seorang anak laki-laki yang sedang berlari-lari dan bermain di teras rumah itu.
Dan terlihat juga sepasang suami istri yang terlihat sangat serasi sedang duduk santai sambil memperhatikan anak laki-laki satu-satunya itu bermain dengan bahagia.
"Hati-hati terjatuh nak." Ucap sang istri yang sangat cantik dan anggun itu, dia adalah Qian Yu dan pria tampan yang sedang merangkulnya itu adalah Fen Yuan.
Tentu saja anak itu adalah Xio Feng, Saat Xio Feng sedang asik bermain tiba-tiba dia menghampiri ibu dan ayah nya.
"Ayah. . Ibu. . Lihat ada telur yang bergerak-gerak di dalam liontin Feng'er." Ucap Xio Feng lalu tanpa sengaja dia mengeluarkan telur itu dari dalam liontin.
"Feng'er telur apa itu nak?" Tanya Fen Yuan terkejut saat melihat telur yang di keluarkan oleh Xio Feng.
Telur itu ukuran nya seperti telur-telur hewan iblis pada umumnya yang sebesar telur dinosaurus, dan telur yang di pegang oleh Xio Feng memiliki warna cangkang merah kecoklatan tetapi memiliki aura yang sangat agung berbeda dengan aura telur-telur hewan iblis lainnya.
"Hmm. . Dulu saat di goa, Ibu Kyu Ryi yang kasih telur ini kepada Feng'er, dan memasukannya ke dalam liontin, dan masih ada 1 lagi tetapi warna nya merah. Dan yang coklat ini terus bergerak di dalam liontin Feng'er." Jawab Xio Feng menjelaskan.
Tiba-tiba telur yang di pegang oleh Xio Feng retak, dan beberapa saat kemudian, keluar sebuah kepala dari dalam telur itu, kepala itu seperti kepala rubah dan dia berusaha untuk keluar dari cangkang telur itu.
Setelah keluar dari telur, mahkluk itu langsung memakan cangkang telur tersebut sampai tak tersisa, lalu dia menatap dengan bola mata coklatnya itu ke arah Xio Feng, Fen Yuan dan juga Qian Yu.
"Ayah. . Apakah itu seekor serigala atau anjing?" Tanya Xio Feng yang tidak bisa membedakan hewan yang ada di depannya itu.
"Inii. . Ini adalah rubah merah nak." Jawab Fen Yuan demgan terperangah.
Fen Yuan dan Qian Yu tidak menyangka di depan mata mereka sekarang, mereka bisa melihat kelahiran dari binatang ilahi yang melegenda dari ras rubah merah.
"Wahh. . Berarti dia sama dengan ibu Kyu Ryi, ya yah?" Tanya Xio Feng polos.
"Bu. .bukan sama nak, tapi dia adalah keturunan dari ibu rubah merah mu itu." Ucap Qian Yu dengan terbata-bata.
Rubah kecil itu pun berjalan menuju ke arah Xio Feng lalu dia menggosok-gosokan kepalanya ke kaki Xio Feng.
"Hehehe. . Berarti kamu adalah adik ku, dan aku adalah kakak mu." Ucap Xio Feng yang tidak tahu apa-apa tentang binatang ilahi tersebut.
Fen Yuan dan Qian Yu yang masih terkejut dan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat sekarang masih terdiam membeku.
"Itu adalah rubah merah, anak ras rubah merah asli. ." Gumam mereka dalam hati.
Bahkan kehadiran seekor rubah merah di dunia langit sangatlah langka, karena ras rubah merah adalah salah satu mahkluk tertinggi yang sangat kuat bahkan di katakan ras mereka adalah salah satu dari 4 binatang ilahi terkuat di alam semesta ini.
Fen Yuan dan Qian Yu masih terdiam di tempat melihat anaknya Xio Feng yang sangat bahagia mendapatkan teman baru nya seekor rubah merah.
"Ibu. . Ayah. . Dia akan menjadi adik Feng'er. . Hehehe. . Yee. . Aku punya adik dan teman bermain.." ucap Xio Feng bahagia.
"Feng'er, dengar nak simpan rubah itu ke dalam liontin mu lagi, biarkan untuk sementara dia berada di dalam sana. . Oke, jangan biarkan dia keluar." Ucap Qian Yu yang sudah sadar dari keterkejutannya.
Qian Yu dan Fen Yuan mengehela nafasnya berat, walaupun mereka masih terkejut tetapi mereka juga berfikir tidak boleh sampai ada yang melihat anak ras rubah merah ini, mereka juga berfikir mungkin suatu saat nanti anak rubah itu bisa membantu dan melindungi Fen Lian saat dewasa nanti.
"Kenapa bu? Kenapa dia tidak boleh main keluar?" Tanya Xio Feng sedih.
"Kalau Feng'er mau dia berada di luar, kamu harus menjadi kuat dulu nak, karena kalau sekarang kamu biarkan dia keluar, apa kamu mau nanti dia di ambil orang lalu di bunuh ? Apa kamu mau adik rubah merah mu ini di ambil dan dibunuh orang lain nak? Bahkan ibu dan ayah akan berada dalam bahaya." Ucap Fen Yuan menjelaskan.
"Eh. . Hmm, baik yah Feng'er mengerti." Ucap Xio Feng.
"Bagus anak ayah memang pintar. . Tapi sebelum itu kita harus memberikannya nama." Ucap Fen Yuan sambil berfikir
"Hmm. . Bagaimana kalau kita kasih nama Kyu Bi, karena dia keturunan dari ibu Kyu Ryi. . Soalnya Feng'er pernah membaca jika mereka keluarga maka harus memiliki nama depan yang sama yah." Ucap Xio Feng dengan polos.
Rubah kecil yang mendengar nama Kyu Bi juga mengangguk dan menatap Fen Lian.
"Hmm. . Kamu benar nak. . Itu adalah nama yang bagus, mulai sekarang nama adik mu ini adalah Kyu Bi. . Yasudah sekarang bawa dia masuk ke dalam liontin mu nak." Ucap Fen Yuan.
"Mmm. . Feng'er tidak tahu caranya yah." Ucap nya lucu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal gitu.
Mendengar itu Fen Yuan dan Qian Yu sedikit terkejut, tapi mereka langsung sadar dan berfikir mungkin Xio Feng tanpa sadar mengeluarkan telur itu dari dalam liontin nya tadi, dan dia belum mengerti bahwa dia dan kalung nya sudah terikat kontrak jiwa.
Fen Yuan dan Qian Yu pun tersenyum hangat, lalu Fen Yuan berbicara sambil mengelus lembut pucuk kepala Xio Feng.
"Feng'er, cobalah untuk fokus lalu tenangkan fikiran mu. Lalu gunakan kesadaran ilahi mu dan bayangkan kamu dan kalung itu adalah satu, lalu kamu masukan rubah itu ke dalam liontin mu itu." Ucap Fen Yuan menjelaskan dengan pelan.
Xio Feng pun langsung mengikuti arahan dari ayahnya itu, lalu dia mencoba membayangkan hal yang diucapkan ayah nya tadi dan whusshhhh. . Rubah kecil itu pun menghilang dan masuk ke dalam liontin yang terdapat dunia kecil di dalam nya.
"Ayah. . Ibu. . Aku berhasil. ." Teriak Xio Feng senang sambil meloncat-loncat.
"Hahahaha. . Anak ibu memang pintar." Ucap Qian Yu sambil mengelus lembut pucuk kepala Xio Feng.
Fen Yuan dan Qian Yu langsung berfikir bahwa anaknya Xio Feng dapat dengan mudah belajar, dan mereka sepakat tidak mengajarkan Xio Feng untuk berkultivasi terlebih dahulu, mereka akan mengajarkan ilmu-ilmu dasar seni beladiri kepada Xio Feng.
"Feng'er, mulai sekarang kamu harus rajin membaca kitab-kitab yang berada diruangan ayah mu itu ya nak, ibu dan ayah akan membantu mu, jadi kamu jangan malas, jika kamu malas ibu akan menghukum mu." Ucap Qian Yu lembut.
"Hmm. . Bu. . Feng'er ingin bermain, aku tidak suka belajar, tapi ibu mengatakan akan menghukum ku jika malas, jadi demi ibu dan ayah Feng'er akan belajar dengan giat." Ucap Xio Feng sedikit mengeluh, tapi tetap menuruti apa kata orang tua nya tersebut.
"Hahaha. . Bagus sini peluk ibu dan ayah." Ucap Qian Yu tersenyum lembut.
Mereka pun berpelukan dengan hangat, rumah Fen Yuan sekarang menjadi lebih hangat penuh dengan kasih sayang dan cinta, itu karena kehadiran sosok cantik yang sangat di puja-puja para lelaki dan sosok kecil yang manis dan sangat menggemaskan.
☆☆☆
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
