Malu malu kucing

12
0
Deskripsi

"Sabrina" adalah kata pertama yang di kirim lewat sebuah aplikasi chat. Selesai mengetik, marka langsung menaruh handphonenya di meja dan jarinya mengetuk meja sehingga menimbulkan suara seperti sedang menghitung. 
Gelisah, 
1 menit, 
2 menit, 
3 menit, 
4 menit, 
5 Menit. 
Doorrrrrrr handphone marka bergetar. 
Menandakan bahwa pesan marka sedang di balas oleh sasa.

"Iya, siapa?" Jawab sasa dengan singkat. Senyum marka keluar dari wajahnya, dia takut banget kalau pesannya tidak akan dibalas oleh sasa

"Hayo lah marka masa iya gini aja lo malu" ujarnya dalam hati. Setelah 3  hari mendapatkan nomor handphone sasa, marka belum berani menghubunginya. Dipikirannya sudah banyak jawaban atas tindakannya yang cukup diluar prediksinya. Ya gimana yaa, awal pertemuan mereka aja udah ribut. Pasti dia bakal mikir aneh aneh deh.

Hari ini marka lagi santai di sebuah cafe, niatnya ingin melepas penat setelah seharian bekerja.  Sudah satu jam dia duduk dengan sebuah americano pesanannya dan pikirannya bagaimana cara dia menghubungi sasa hehehee. Diam dan melamun menjadi aktivitas dia saat ini diiringi lagu yang di putar di cafe tersebut. Entah apa yang memasuki pikiran, dia langsung mengambil handphonenya. Dan tanpa babibu, dia langsung chat sasa

"Sabrina" adalah kata pertama yang di kirim lewat sebuah aplikasi chat. Selesai mengetik, marka langsung menaruh handphonenya di meja dan jarinya mengetuk meja sehingga menimbulkan suara seperti sedang menghitung. 
Gelisah, 
1 menit, 
2 menit, 
3 menit, 
4 menit, 
5 Menit. 
Doorrrrrrr handphone marka bergetar. 
Menandakan bahwa pesan marka sedang di balas oleh sasa.

"Iya, siapa?" Jawab sasa dengan singkat. Senyum marka keluar dari wajahnya, dia takut banget kalau pesannya tidak akan dibalas oleh sasa

Lanjut chat

Marka : marka

Sasa : marka siapa?

Marka : anaknya bu kiki

Sasa : oh yang masuk keruangan bu kiki tanpa permisi. Terus gayanya kaya bapak bapak. Terus yang ngatain gue jutek

Senyum marka yang tadi berubah menjadi datar kembali. "Anjirr belum apa apa gue udah malu banget sama kelakuan gue waktu itu pas ketemu dia" gumamnya dalam hati. Dilanjutkan lagi balasan untuk sasa

Marka : astaga, first impression gue jelek banget ya

Sasa : iya begitulah. Dapat nomor dari siapa?

Marka : mama

Aaaaaaaaah shit kenapa gue jujur banget sih. nah engga dibales kan? Udah dipastikan sasa tidak suka dengan jawaban gue tadi

Marka : sabrina gue ganggu ya?

Sasa : eh dipikir udah dibales. Ternyata cuma dalam hati. Ga kok, ga ganggu

"Syukurlah Tapi kenapa jawabannya lucu banget sih " sekali lagi dia ucapkan dengan nada kecil

Marka : kok lucu sih?

Sasa : apaan sih?

Marka : ga, tadi kucing lewat lucu

"Mampos, tahan markaaa tahan. Lo ga boleh judes kali ini" tarik nafanya

Sasa :  garing lo. Lo ada urusan apa? Mau nawarin apaan? Pinjol? Atau sales mobil? Gue lagi ga butuh

"Anjiirrrrrr, beneran first impression gue sejelek itu kah?"

Marka : emang gue keliatan kaya sales?

Sasa : iya

Marka : karna gue pake setelan hitam putih?

Sasa : iyaa markaaaa. Lo mau ngapain sih?

Marka :  mau kenalan sama lo

"Hah? Ini cari gampang banget ketik sih?"

Sasa : hah? Coba ketik lagi?

Marka : gue mau kenalan sam lo sabrina

Sasa : ngapain? Gue cuma karyawan nyokap lo doang

Marka : lah terus kenapa? Lo gamau?

Sasa : kalau gue bilang gamau. Gimana?

Marka : iya gue mundur

Sasa : oke mundur alon alon ya mas

"Ini gue belum apa apa udah di tolak?"

Marka : beneran ga boleh?

Sasa : emang kurang jelas?

Marka : lo punya pacar atau punya suami?

Sasa : iya punya

Marka : iya punya apa? Pacar? Suami?

Sasa : suami

"Jleeebbbb, lemes seketika badannya marka membaca chatnya ini, tapi marka mencoba positif thinking"

Marka : nyokap bilang lo ga punya pacar atupun suami. Lo baru lulus kuliah loh. Maasa iya punya suami? Umur lo baru 23 tahun kan?

Sasa : emang kenapa? Kenapa kalo gue lulus?

Marka : gue masih ga percaya

Selesai balas balasan chat dengan sasa. Marka menghela nafas dan menyandarkan badannya di sandaran kursi sofa. "gue ga yakin kalau dia udah punya suami? Kalau punya suami kenapa mama setuju kalau gue deketin dia coba. Belum juga apa apa masa iya udah ga ada harapan aja"

Semalam marka memikirkan apa bener anak itu udah punya suami? Masa sih?

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐Ÿฅฐ

Selanjutnya Prolog - Power Of Love
11
0
Pernikahan yang sudah dilalui marka dan sabrina terlihat indah disebagian orang tapi didalamnya banyak sekali rintangan yang harus mereka lalui. Dan mereka akhirnya bisa melewati semua itu karena kekuatan cinta satu sama lain. Disaat marka menjadi api sabrina mencoba menjadi air. Disaat sabrina menjadi api marka mencoba menjadi air. Semua terjadi begitu saja bukan karena paksaan tapi karena sebuah keharusan yang harus dan memang harus dimiliki disebuah ikatan hubungan. Karena kekuatan cinta tersebut akhirnya pernikahan mereka berhasil di 23 tahun. Dimana tahun yang sulit sudah mereka lewati dan sekarang memasuki era dimana mereka harus benar benar mendidik anak anaknya yaitu Nazaleya qianzi baskara yang sudah memasuki kuliah semester akhir dan Reygatha sergio baskara yang sudah memasuki sekolah menengah atas.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan