24 VS 37 ( Chapter 02-03-04)

2
0
Terkunci
Deskripsi

Berisi Chapter 02-03-04

 

Ares mengernyitkan kening nya menatap gadis di depan nya dengan aneh, apa yang barusan gadis itu katakan? Namun nyata nya otak dan mata nya tidak bisa di ajak bekerja sama, mata nya malah asik menelusuri lekuk tubuh Sabil yang berisi dan padat di beberapa tempat, berbanding terbalik dengan tubuh Sabil yang mungil, dan itu sangat menggoda sampai membuat jakun nya naik turun.

Entah bagaimana awal nya, tiba-tiba kini Sabil tengah bergulat lidah dengan pria yang tadi ia tabrak...

1 file untuk di-download

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
100
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya 24 VS 37 🔞🔞🔞(05-06-07)
2
1
“Gue pelacur!!! Pelacur sementara yang menghangatkan ranjang nya” -Sabila-  ----  05 - Revan Terik matahari mengintip malu-malu melalui celah-celah jendela bertirai abu-abu itu. Rasa dingin menerpa pundak membuat seorang gadis yang masih enggan membuka mata nya itu menggeliat kecil lalu memeluk erat guling nya. Guling gue kok anget, terus pundak gue dingin banget kayak lagi telanjang -eh, telanjang? Mata Sabil terbuka seketika, namun saat ia membuka mata nya ia langsung di suguhi pemandangan yang baru pertama kali ia lihat di pagi hari. Woooahh. Kata-kata itu spontan keluar dari mulut Sabil yang kagum dengan pemandangan itu. Apa gue masih mimpi, Lanjut nya dengan jari yang sudah mengelus dada keras Ares. Kamu lagi mancing saya, Bil? Deg Sabil mendongak, mata kedua nya bertemu, dan seketika juga Sabil berniat menjauh, namun Ares sudah terlebih dahulu merengkuh pinggang ramping Sabil. Mau kabur ke mana, hm? Suara Ares serak dan basah seakan tengah menggelitik telinga gadis yang tak perawan itu. O-om, a-anu, i-ini, a-aku, kok te-te-telanjang, gagap Sabil yang tidak bisa bergerak dalam pelukan ares. Aaaaaaa, tetek gue kegencet. Teriak Sabil dalam hati. Jangan bilang, kamu lupa lagi, Sabila. Saya benar-benar akan kecewa jika kamu benar-benar melupakan nya. Padahal semalam saya sudah berusaha keras untuk memuaskan kamu sampai kamu mendesah-eeupph. Sabil membekap mulut Ares dengan kedua tangan nya. Sto-stop om, a-aku i-inget kok. Wajah Sabil merah merekah bak udang kukus sekarang. Kilas balik kejadian semalam berputar apik di kepala nya yang membuat nya semakin malu sekarang. Ommh, mau coba lagi sama aku, aku masih penasaran, katanya enak, tapi kok waktu itu perih aja? Mengingat kata-kata itu membuat Sabil malu bukan main sampai membuat nya ingin teriak. Hikkss, maluu. Ares mendelik, ia menunduk menatap Sabil yang sudah menangis dalam dekapan nya. Kamu menyesal? Tanya nya, ia sudah menebak ini, Sabil pasti akan menyesali apa yang sudah terjadi, apa lagi mereka melakukan nya dengan Sabil yang dalam pengaruh alkohol. Namun sebuah gelengan Ares dapatkan sebagai jawaban pertanyaan nya. Kamu nggak nyesel? Sabil kembali menggeleng. Tapi kenapa nangis? Malu... Lirih sabil yang tidak dapat Ares dengar dengan jelas. Apa? Malu.. Nggak denger saya, MALU OM, IIIIHH SAYA MALUUUUU! Teriak nya keras.    Lanjut 👇
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan