"CINTA BEDA AGAMA"

0
0
Terkunci
Deskripsi

Saat itu pukul 02:19 ketika suamiku terbangun untuk sahur dan menjalankan puasa Ramadan. Ia tidur lebih malam dariku namun bangun lebih awal karena puasanya dimulai 28 menit lagi. Tapi aku tidak puasa. Lebih tepatnya, agama kami berbeda. Aku Kristen dan dia Islam, dan kami menjalani pernikahan beda agama.

Pensarann,yuuk liat keseruan selanjutnyaaa.🤗

826 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
150
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Sebelumnya Menikah Beda Agama, Begini Kami Membangun Cinta dengan Cibiran Orang
1
0
Cinta memang tidak melihat apakah tuhanmu sama dengan tuhanku. Pebedaan agama seringkali tidak menjadikan cinta lebur begitu saja, dan itu juga yang dialami seorang perempuan yang berbagi ceritanya dalam karyakarsa dengan nama Saat itu pukul 02:19 ketika suamiku terbangun untuk sahur dan menjalankan puasa Ramadan. Ia tidur lebih malam dariku namun bangun lebih awal karena puasanya dimulai 28 menit lagi. Tapi aku tidak puasa. Lebih tepatnya, agama kami berbeda. Aku Kristen dan dia Islam, dan kami menjalani pernikahan beda agama.Mengapa menikahi pria muslim? Sayangnya, jawabannya bukanlah karena aku tak bisa menemukan pria baik yang seagama denganku. Ada banyak pria baik di luar sana dan bahkan aku sempat berharap bisa pergi ke gereja bersama dengannya dan beribadah dengan khidmat setiap Minggu-nya karena itu terbayang sangat damai dan romantis.Namun yang kuinginkan selama ini adalah seorang suami yang mencintai Tuhan seperti aku, atau mungkin lebih dari itu. Menuliskan tentang keputusan menikah ini pun bukan hal yang mudah bagiku, tapi tak bisa begitu saja kupendam.Jadi akan kuceritakan bagaimana ini bisa terjadi.Jadi akan kuceritakan bagaimana ini bisa terjadi.Di hari ketika aku berjalan menyusuri altar dan menyambut tangan suamiku, aku tahu aku tak bisa membatalkan keputusan ini dan memang aku tak mau. Aku bersyukur menemukannya….Meski menjalani pernikahan seperti kami sangatlah sulit. Misalnya kami hanya bisa makan makanan halal atau ketika Ramadan kami tak bisa saling berdekatan. Dua tahun setelah menikah aku mulai menemaninya sahur dan puasa selama seminggu agar ia tak merasa kesepian menjalani ibadahnya. Kami selalu berusaha mencari jalan tengah agar bisa tetap bersama.Setiap kali orang bertanya padaku apakah aku akan masuk Islam suatu hari nanti, aku diam-diam sangat kesal. Bukan karena aku membenci Islam, tidak. Tapi aku merasa marah pada orang-orang yang seakan punya hak untuk menanyakan hal itu padaku, apalagi mereka yang sebenarnya tidak benar-benar beragama.Pada akhirnya aku menebalkan telingaku setiap kali mendengar komentar mereka karena yang perlu kulakukan hanyalah fokus membangun cinta dan pernikahan ini semakin kuat, saat ini hingga masa mendatang.                                TAMATSemoga dapat menghibur teman teman semua🤗Cerit apa lagi yg kalian mauu?Mau kisah kalain dijadikan sebuah cerita,yuuk,langsung aja coment,(Kisah ku)#ceritacerpen(singkat dan padat)#cintabedaagama
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan