10. Katanya, Rumah Tempat Ternyaman

0
0
Terkunci
Deskripsi

SPOILER!

Mentari bahkan belum setinggi tombak ketika benda berbahan dasar kaca itu beradu dengan dinginnya lantai. Gema nyaring yang dihasilkan sukses membuat penghuni rumah besar itu kini berkumpul di satu titik. Yaitu, dapur.

"Astaghfirullah, Den! Jangan!" pekik wanita paruh baya yang kini memegangi tangan sang tuan muda.

Meski kalah dalam tenaga, tetapi wanita itu enggan melepas genggamannya. Sembari berteriak heboh, dia berusaha menarik pemuda berambut cokelat itu untuk mundur hingga menciptakan jarak aman dari jangkauan.

1,448 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
25
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Kategori
Struggle
Selanjutnya 39. Fear
1
0
SPOILER!Malam semakin larut, dan ini adalah kali kedua remaja berbaju khas rumah sakit itu membuka matanya. Setelah sebuah tragedi kecil, perawat terpaksa menyuntikkan cairan penidur pada Arsen agar bocah itu tenang. Kini, ketika terbangun, dia hanya duduk dan termenung.Berbagai cara sudah dilakukan demi mendengar suara bocah itu. Dari bujuk rayu nan lembut dari Tia, hingga lelucon kaku Elan sudah dikeluarkan. Namun, tak ada satu pun yang berhasil. Arsen tetap bergeming, tidak tertawa maupun menangis seperti saat pertama kali dia bangun.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan