One Night Stand ( Chapter 1 )

8
0
Deskripsi

🔞 cerita awal pertama Jiwon yang membuatnya menjadi sasaran empuk pria asing yang tak dikenalnya, akibat kesalahannya sendiri yang menuduh pria itu sebagai penguntitnya.

Menjadi idol di industri hiburan korea selatan,  tentunya tak luput dari banyaknya tuntutan yang mengharuskan para idol tersebut menjadi layaknya manusia sempurna bersih tanpa celah, terutama dikalangan penggemar. Menjadi Idol memang tidaklah mudah.

Setiap agensi yang menaungi para idol kpop yang akan mereka debutkan setelah menjalani masa audisi dan masa trainee bertahun-tahun tentunya para calon Idol tersebut dituntut oleh banyaknya peraturan-peraturan yang harus ditaati, contoh salah satunya adalah tindakan perilaku atau attitude yang tidak sedikit merupakan hasil dari ciptaan agensi itu sendiri, para idol dituntut untuk dapat menyembunyikan emosi mereka di depan umum dan harus memaksakan untuk selalu tersenyum, bahkan ketika mereka merasa sedang tidak baik-baik saja. Tentunya hal itu sangat melelahkan bagi mereka, memang ini sudah menjadi rahasia umum jika hal tersebut menjadi salah satu sisi gelap dari sebuah industri hiburan korea.

 

Dan hal itulah yang kini tengah dialami Kim Jiwon, gadis itu merupakan salah satu idol kpop terkenal yang telah debut selama dua tahun, meskipun terbilang masih rookie namun Jiwon memiliki banyak penggemar saat ini. Berkat bakatnya yang pandai bernyanyi sekaligus menari, Jiwon debut sebagai main vocal dan juga center di girlband bernama The Queen Bees yang beranggotakan lima orang. Jiwon dikenal sebagai idol yang memiliki attitude baik, murah senyum, dan memiliki fans service terbaik. Tak ayal jika dia menjadi anggota dari grupnya yang paling banyak memilik penggemar. Hal tersebut terkadang membuat anggota lainnya merasa iri karena Jiwon bersinar lebih dari grupnya sendiri, tanpa tahu jika sebenarnya Jiwon merasa tertekan dan merasa bersalah dengan anggota lainnya. Jiwon sering dikucilkan oleh anggota lainnya, girlband mereka bukanlah grup yang begitu akur antar anggotanya, maklum saja menyatukan lima kepala dengan berbagai sifat serta perbedaan masing-masing tentunya tidaklah mudah.

 

Jiwon menyeka peluhnya yang mengalir dilehernya menggunakan handuk kecil usai latihan untuk persiapan konsernya minggu depan, sungguh melelahkan, namun ia menyukainya. The Queen Bees akan menggelar konser perdananya di Seoul, dan hal tersebut tentunya sudah dinanti-nantikan oleh member lain juga.

 

“Kalian sibuk kah? Bagaimana jika kita ke club malam ini?” tanya Lee Hyeri anggota The Queen Bees termuda.

 

“Tidak juga, ayo kita rayakan untuk menyambut konser pertama kita nanti.” Kali ini sang leader bernama Kim Nana yang menanggapi.

 

Dua member lainnya yaitu Song Min Ah dan Park Nayoung pun mengangguk setuju. Kini tatapan mereka semua beralih pada Kim Jiwon.

 

“Kau bagaimana Ji? Kau memiliki schedule kah hari ini?” tanya Kim Nana, Ya mereka memang sering memiliki jadwal individu, dan yang paling banyak tawaran baik iklan maupun menjadi brand ambassador adalah Jiwon, jadi tak ayal jika mereka berpikir Jiwon mungkin sibuk dan tidak dapat bergabung untuk bersenang-senang malam ini.

 

“Aku bisa, kebetulan hari ini free,” Jiwon menyunggingkan senyumannya setelah menjawab pertanyaan sang Leader.

Oke, Let’s the party tonight girls!” teriak Lee Hyeri dengan wajah riangnya, membuat member lainnya menggeleng-gelengkan kepalanya karena gemas dengan tingkah sang maknae.

 

Sementara itu di lain tempat, terlihat seorang pria berwajah rupawan kini tengah menodongkan pistol ke dahi seseorang yang saat ini tengah berlutut dihadapannya. Pria itu menyeringai sebelum menarik pelatuknya.

“Kau tahu? Aku benci pengkhianatan Lee Jaewon-ssi, jadi terimalah hukumanmu. Go To The Hell, Right Now!!”

 

DOORR

 

Bunyi tembakan menggema di sebuah ruangan  gelap yang lebih mirip seperti gudang tidak terpakai itu. Darah segar mengalir di sepatu pria yang baru saja membenamkan peluru pada kepala orang yang bernama Lee Jaewon.

 

“Bereskan semuanya, bakar dan pastikan mayatnya tidak ditemukan siapapun!” titah pria itu pada salah satu anak buahnya.

 

“Baik Boss,”

 

“Kita ke Club sekarang! Perintahnya kembali pada anak buahnya yang lain.

 

Pria itu—Kim Soohyun, seorang mafia atau lebih tepatnya bandar narkoba kelas kakap yang sampai saat ini tak tersentuh oleh siapapun. Lima tahun sudah ia menjalankan bisnis ilegal ini, yang telah meraup banyak keuntungan besar, membuatnya menjadi kaya raya dengan jumlah uang triliunan, tentu saja kekayaannya tersebut tersebar dibeberapa bank luar negeri dengan menggunakan nama lain, pria itu lebih banyak menyimpan asetnya di luar negeri, selebihnya ia gunakan dikorea seperlunya saja, hal itu bertujuan karena ia tidak ingin membuat bisnis ilegalnya ini menimbulkan kecurigaan ataupun tercium oleh Badan Intelijen Negara. 

Hal itu jugalah yang membuatnya mudah menghilangkan nyawa orang lain jika terdeteksi ada pengkhianat yang bekerjasama dengannya. Entah sudah berapa banyak nyawa yang menjadi korbannya, yang jelas Soohyun tidak akan mengampuni siapapun orang yang berani mengusik atau mengganggu kelancaran bisnisnya—termasuk orang yang bernama Jaewon tadi yang ternyata menyamar sebagai mata-mata dari pesaing bisnisnya.

 

Soohyun menggulung lengan kemejanya dan mengganti sepatunya yang terdapat noda darah dari si pengkhianat yang baru saja dibunuhnya dua puluh menit yang lalu. Pria itu keluar dari mobil dan berjalan memasuki sebuah club langganannya. Matanya menelusuri suasana club yang ternyata tidak begitu ramai seperti biasanya. Entahlah mungkin orang-orang banyak yang sudah bosan atau lebih memilih mendekam di rumah daripada harus repot-repot keluar untuk pergi clubing.

 

Menyesap pelan segelas cocktail ditangannya, mata tajam pria itu kemudian tak sengaja menangkap kegiatan beberapa wanita yang sibuk bermain game dan meminta salah satu diantara mereka meminum segelas wine dalam sekali tegukan bagi setiap orang yang kalah dalam permainan tersebut. 

Pria itu mengamati kegiatan mereka dan kemudian menemukan sebuah kejanggalan, karena hanya ada satu orang wanita disana yang terus-terusan kalah dalam game yang mereka buat, sementara yang lainnya, hanya beberapa kali kalah secara bergantian. Wanita itu terlihat mulai mabuk berat, sementara teman-temannya yang lain satu persatu pergi meninggalkannya. Hanya tersisa satu orang wanita yang sibuk memotret temannya yang mabuk itu dengan ponsel ditangannya, lalu segera pergi menyusul teman-temannya yang lain, meninggalkan wanita yang berbalut dress hitam dengan belahan dadanya yang sedikit terbuka itu sendirian. Ck~ teman-teman yang kejam.

 

Soohyun kemudian menghampiri wanita itu untuk mengecek keadaannya, setelah mendapatkan informasi dari salah seorang bartender disana, jika wanita itu ternyata merupakan salah satu member girlband terkenal.

 

“Hei, kau baik-baik saja?” tanya Soohyun mencoba membangunkan wanita itu yang sepertinya hampir tertidur.

“Kau baik-baik saja Nona Kim Jiwon-ssi?” Soohyun kembali bertanya dan memanggil nama wanita tersebut yang ia ketahui dari anak buahnya setelah mencari tahu informasi mengenai wanita ini.

 

Wanita itu mengerjap-ngerjapkan matanya dan rasa pusing kini menderanya, matanya memicing ke sebelah dimana kini ia melihat seorang pria yang tak dikenalnya itu mencoba memanggil-manggil namanya. Siapa pria ini, mau apa dia disini?

 

Siapa kau?” tanya Jiwon dengan nada yang cukup tak bersahabat.

“Aku? ah, Aku Kim Soohyun, kau bisa memanggilku Soohyun.” Ujarnya memperkenalkan diri.

“Kenapa aku sendirian disini? Dimana teman-temanku?” Jiwon menatap sekeliling dengan mata sayunya, sungguh kepalanya benar-benar pusing sekarang.

“Kau mabuk dan teman-temanmu meninggalkanmu.” Jelas Soohyun membuat Jiwon mengernyitkan dahinya.

“Huh?  Tidak mungkin, kau pasti berbohong, ka-kau pasti stalker ku kan?” kata Jiwon sedikit waspada menatap pria disampingnya itu.

“Kalau iya memangnya kenapa?” jawab Soohyun asal, entahlah apa maksud pria itu, sepertinya Soohyun ingin bermain-main dengan wanita didepannya ini.

 

Alarm tanda bahaya memenuhi kepala Jiwon saat ini, dengan reflek gadis itu pun berdiri dan…

 

Plak!

 

Bunyi tamparan keras mendarat dipipi kiri Soohyun yang terkejut bukan main saat ini.

“Dasar brengsek! Berhenti menjadi stalkerku! Aku akan melaporkanmu! Minggir kau!” dengan kesadaran yang mulai terkumpul Jiwon pun bangun dan berusaha pergi dari sana dengan jalannya yang sempoyongan.

 

Soohyun menggertakan giginya kesal, pria itu menatap tajam punggung Jiwon yang mulai berjalan menjauhinya.

 

“Bawa wanita itu kekamarku sekarang!” Soohyun memerintah dengan tegas anak buahnya untuk segera membawa Jiwon yang telah membuatnya marah itu kedalam salah satu kamar di club tersebut yang biasa dipesannya.

 

“Wanita sialan! Kau harus dihukum Kim Jiwon-ssi,” gumam Soohyun menyeringai sambil berjalan menuju kamarnya dengan segelas cocktail dalam genggamannya.

 

 

-One Night Stand-

To Be Continue.

Lanjutan ada di private Chapter 2 (Ending) 👇🏻


 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya One Night Stand ( Chapter 2-END )
11
8
“Wanita sialan! Kau harus dihukum Kim Jiwon-ssi,”
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan