
Jadi kan, ceritanya mandeg (berhenti) pas aku lagi pasrah keenakan (pasrah keenakan) digenjot (disetubuhi) pelan tapi pasti dari belakang sama Bapak Bakri di atas kasurku sendiri. Aku masih dalam mode ethok-ethok turu (pura-pura tidur), meskipun sandiwara itu rasanya udah tipis banget koyo kertas (tipis sekali seperti kertas). Kontol (Penis)-nya Bapak yang gedhe ngungkuli ukuran normal (besar melebihi ukuran normal) itu rasanya pas banget (pas sekali) ngisi kebak (mengisi penuh) di dalem memek (vagina)-ku,...
Fara: Pusaran Hasrat Kelam di Rumah Tembalang
1
0
10
Berlanjut
Di sebuah rumah tenang di sudut Tembalang, Semarang, kehidupan Fara tampak sempurna. Menantu idaman, istri dari Mas Budi yang penyabar. Tapi di balik senyum manis dan daster batik sederhananya, tersimpan api rahasia – hasrat membara untuk sosok yang paling terlarang: Bapak Bakri, ayah mertuanya sendiri.Apa yang dimulai dari fantasi liar dan lirikan curi-curi, segera berubah menjadi permainan seduksi berbahaya yang menantang takdir. Ketika sang suami justru mendorongnya ke dalam fantasi aneh, Fara menemukan sisi gelap dalam dirinya yang tak pernah ia kenal.Ia bukan lagi menantu pemalu. Ia adalah pemain api ulung. Tubuhnya menjadi senjata, rumahnya menjadi panggung sandiwara dosa. Eksibisionisme menjadi candu, dominasi menjadi kesenangan baru. Batas antara cinta, nafsu, dan kekejaman semakin kabur.Saksikan Fara menari di antara dua api – cinta terlarang yang kian membara dengan sang mertua, dan permainan psikologis menyakitkan dengan sang suami. Sejauh mana ia akan melangkah? Rahasia apa yang akan terungkap di balik pintu kamar tidur dan tatapan penuh makna? Dan saat api itu akhirnya membakar segalanya, siapa yang akan selamat dari kehancuran?"Fara" - Sebuah kisah tentang hasrat yang membutakan, pengkhianatan yang tak termaafkan, dan transformasi mengerikan seorang wanita yang terjebak dalam pusaran dosanya sendiri. Berani membacanya?Cerita ini remake dan pengembangan dari Ayah Mertuaku, Suami Baruku By: MiaWhttps://kisahbebe.blogspot.com/2012/08/ayah-mertuaku-suami-baruku.html?m=1
2,844 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Episode 10: Racun Nikmat & Permainan Fantasi (Guilt, Pleasure, and a Dangerous Game)
1
0
Jadi kan, setelah 'perang dunia ketiga' paling dahsyat dan terlarang antara aku dan Bapak Bakri di kamarku itu, di mana beliau akhirnya tertidur pulas di sampingku setelah ngikrarke (mengikrarkan) aku sebagai istri barunya dan kami berciuman mesra... aku pun ikut terlelap dalam pelukannya yang hangat dan mantep (mantap), nduk. Tidurku pulas banget (sekali), mungkin karena kelelahan fisik dan emosional yang luar biasa.
Entah berapa lama aku nglilir (tertidur), mungkin beberapa jam atau sampai subuh menjelang, aku nggak yakin. Pas aku mulai sadar lagi, perlahan membuka mata, yang pertama kurasakan adalah... dingin. Ranjang di sebelahku udah kosong, nduk. Bapak udah nggak ada! Yang tersisa cuma bekas lekukan tubuhnya di sprei yang kini terasa dingin, sama aroma... ehm... aroma khas kami berdua setelah 'bertempur' hebat semalam. Aroma keringat Bapak yang maskulin bercampur dengan aroma anyir lendir (lendir) dan sperma, ditambah aroma tubuhku sendiri. Bukti nyata perzinahan kami masih ngambar (menguar) kuat di udara kamar tidurku dan Mas Budi.
Aku langsung duduk mak jegagik (terduduk kaget), clingukan (tengak-tengok) panik. Jantungku langsung deg-degan banter maneh (berdebar kencang lagi).
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan