DATING WITH BENEFITS

3
1
Terkunci
Deskripsi

[Terdiri dari 20 part, sebagian besar berisi adegan dewasa]

BLURB

Dytonn Harris dan Sierrena Mallen sepakat terlibat kencan yang panas, Dating With Benefits.

Sierrena sudah lama menyukai Dytonn, dan menjadi kekasih pria itu adalah tujuan utamanya. Cinta Dytonn pun didapatkan, termasuk hasrat pria itu di ranjang hanyalah untuk dirinya.

Begitu juga dengan Dytonn yang senang berkencan bersama Sierrena. Ia bisa membuat video bercinta membara dan membuktikan orientasi seksualnya normal, tak menyimpang seperti...

11,149 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
100
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya ON BODYGUARD's BED
1
0
[Terdiri dari 20 part, sebagian besar berisi adegan dewasa]BLURBDick Vrom kira jika tak akan berurusan lagi dengan Zenile Williams, setelah kisah asmara rahasia mereka selesai.Namun, wanita itu malah berontak dan melakukan misi pelarian ke rumahnya. Dick bimbang antara melindungi sang mantan kekasih atau membawa Zenile kembali ke keluarga wanita itu.Pesona Zenile sangat memengaruhinya. Terlebih, cinta untuk wanita itu masih terlalu besar. Zenile pun tak segan merayu dan merangsang gairahnya.Sang mantan kekasih sangatlah berbahaya. Dick merasa terancam.Kalau kau berani mengembalikanku, rumahmu ini akan jadi tempatku bunuh diri. Aku tidak main-main, Dick.Jangan gegabah, Zenile.Lebih baik aku mati, daripada harus hidup bersama pria lain. Hanya kau yang aku inginkan selama ini.Kalau begitu, ayo kita ulangi dosa kita, Zenile. ***********************************************************— BAGIAN 01 (21+) — Kau bilang kau salah melihat? Dick menekankan setiap kata diluncurkan.Berengsek! lanjutnya mengumpat.Teruskan pencarian. Kau dan mereka harus bisa segera menemukan Nona Williams. Dick memerintahkan tegas.Tanpa didengar jawaban bawahannya lebih dulu, sambungan telepon ditutup. Tak perlu membicarakan apa-apa lagi.Yang dibutuhkan adalah kerja nyata, bukan janji belaka para pengawalnya akan bisa tahu keberadaan Zenile.Waktu pencarian semakin menipis. Dan sudah dua hari dilewatkan tanpa hasil yang jelas. Ia merasa sia-sia bekerja.Berengsek! Sekali lagi umpatan keluar dari mulut. Emosinya kembali meluap.Dick berjalan cepat memasuki areal  dapur, setelah melewati ruang tamunya yang gelap karena tak diterangi lampu.Lalu, diletakkan ponsel di meja. Baru bergegas berjalan ke lemari pendingin, hendak mengambil sekaleng bir.Ketika hendak ditenggak, telinga pun menangkap senandung lagu oleh suara wanita yang lembut. Dikenali betul.Tidak mungkin dia di sini. Dick pun berujar dengan nada setengah kaget. Ia juga menggerakkan kakinya gesit.Benar, menuju ke areal kamar mandi luar, dimana suara didengar berasal. Letaknya tidak jauh dari dapur.Sesampai di depan pintu yang tertutup, Dick langsung saja bergegas masuk karena tak dikunci dari dalam.Saat pandangan sudah tertuju tepat ke bilik shower, mata seketika melebar melihat sosok yang amat tak asing.Benar, wanita dimaksud adalah Zenile Williams. Adik perempuan sang atasan.Hai, Mantan Kekasihku!Akhirnya kau pulang juga, aku sudah menunggumu sejak pagi, Dick.Tak diberikan balasan apa pun. Namun tetap menatap Zenile yang berjalan ke arahnya dengan tubuh telanjang. Tak ada sedetik pun untuk berkedip.Aku senang melihatmu, Sayang.Dick seketika kaku berdiri mendapat rengkuhan mesra dari Zenile. Dan walau kemejanya basah oleh air di tubuh polos wanita itu, ia tetap diam.Kau tidak rindu denganku?Aku sangat rindu denganmu, aku pun memilih ke sini untuk bersembunyi.Tanpa ditanya lebih dulu, Zenile sudah memberitahunya. Ia pun paham akan maksud wanita itu datang ke rumahnya.Kini, tugasnya membawa Zenile untuk kembali ke keluarga Williams, seperti perintah diberikan oleh Zendec.Aku sangat rindu kau, Dick.Cup!Walau tak memperoleh respons apa pun dari sang mantan kekasih, Zenile tetap memilih mencumbu pria itu.Kecepatan melumat mulut tertutup Dick pun dilakukan kian ganas. Upaya untuk membangkitkan segera hasrat seksual pria itu terhadap dirinya, tentu saja.Zenile pun mengabaikan nihilnya reaksi yang ditunjukkan oleh Dick. Ia sangat yakin dengan rencana dilakukannya.Sang mantan kekasih pasti akan dapat dirangsang. Dulu sering diterapkan cara seperti ini guna mengajak bercinta.Belum ada setahun mereka putus. Dan ia yakin tak semudah itu untuk Dick melupakan gairah di antara mereka.Apalagi tadi, pria itu masih menatap dirinya dengan sorot memuja. Tentu kian diyakini Dick tetap menyukainya.Hanya saja, gengsi pria itu besar. Butuh usaha tidak mudah menaklukan. Dick pun belakangan bersikap dingin.Zenile tak akan menyerah begitu saja. Ia akan mendapatkan kembali pria itu.Sembari merasakan bagaimana ciuman diciptakan kian panas, tentu ditambah kecepatan melumat mulut Dick.Sial, belum membuka juga.Harus digunakan cara lain merangsang hasrat dalam diri Dick. Ia pasti akan bisa. Hanya perlu terus berusaha.Tak sampai semenit, ide pun sudah ada di dalam kepala dan tinggal dilakukan.  — BAGIAN 02 — Dick tidak ada ide memasak makanan yang rumit. Ia hanya menyajikan salad dan sup hangat untuk Zenile.Jika wanita itu tak suka, maka akan dibelikan saja santapan di luar, apa pun yang diinginkan oleh Zenile nanti.Dick sungguh sudah sangat lelah hari ini. Tak hanya tubuh terasa pegal, tapi otak pun sudah pasti ikut buntu.Sejak pagi, terus dilakukan pencarian terhadap Zenile yang sudah hilang dari dua hari lalu. Dan wanita itu malahan bersembunyi di kediamannya.Fakta yang sangat mengejutkan.Harusnya ia merasa lega sudah dapat menemukan Zenile. Tinggal dibawanya wanita itu pulang. Namun, tak semudah akan rencana yang dimilikinya.Perdebatan muncul di dalam kepalanya dan membuat dirinya kian bimbang.Zenile memohon agar ia bisa memberi perlindungan pada wanita itu. Di sisi lain, ia harus membawa Zenile kembali atas perintah diberikan Zendec.Bagaimana pun, tanggung jawab penuh ada pada dirinya atas wanita itu. Dan tentu termasuk semua kejadian yang dialami oleh Zenile sampai sejauh ini.Kau membuat apa?Pandangan langsung diarahkan ke asal suara yang didengar. Tertuju tepat ke depan. Zenile tak berada jauh darinya.Mereka jelas beradu pandang. Ia tidak segan menunjukkan tatapan dingin dan juga menusuk kepada wanita itu.Tidak ada pasta yang sering kau buat?Dan hanyalah gelengan pelan dilakukan sebagai balasan. Tak perlu mengatakan apa pun guna menjelaskan pada Zenile.Jika sungguh tak berkenan dimakan, ia pun bisa menerima. Tidak perlu untuk diambil pusing jika Zenile enggan.Namun, wanita itu malah menyantap sampai habis makanan di atas meja. Tanpa melontarkan satu pun protes.Walau tidak ada, Dick berusaha tetap siaga, andai Zenile membutuhkan apa pun yang harus dilakukannya.Kau sungguh tidak mau? Aku begitu haus seks dan aku mau tidur dengan dirimu. Kau harus tahu itu, Dick.Zenile semakin gila karena penolakan ditunjukkan tadi padanya. Tak dapat diterima perlakuan Dick kepadanya.Sampai detik ini, sikap sang mantan kekasih masih saja dingin. Seolah-olah mereka menjadi musuh bebuyutan.Sialnya, Zenile amat tidak suka.Belum cukup ditolak mengajak bercinta saja. Malah ditambah dengan tindakan yang sama sekali tak dibayangkannya.Setiap mengingat kejadian tadi di kamar mandi, dadanya terasa mendidih. Rasa kesal yang bercampur dengan amarah.Ingin sekali mengamuk dan mengumpat kasar ke Dick. Akan dikeluarkan semua yang terpendam selama ini di hatinya.Aku akan membawa kau kembali besok pada keluargamu. Bangunlah pagi.Kunyahan salad buah di dalam mulut lekas ditelan. Lalu meminum air segelas dengan tenggakan yang amat cepat.Dadanya semakin panas oleh amarah. Ia mungkin akan benar-benar murka.Sebelum menanggapi perintah dingin Dick, lebih dulu dilempar cincin putih yang terpasang di jemari manisnya.Tentu, sangat tepat mengenai dada sang mantan kekasih. Dick tampak kaget.Aku tidak butuh itu. Kau bisa menjual kembali agar kau mendapatkan uang.Zenile masih punya kalimat lain yang bernada pedas, namun karena Dick sudah bereaksi, maka dibatalkan.Ya, pria itu bangun dari kursi dengan rahang wajah mengeras dan tatapan yang semakin tajam ke arahnya.Jangan membuat masalah, Zen. Aku tidak mau hubungan kita memburuk.Akan semakin memburuk jika kau tetap tidak mau mengakui perasaanmu. Kau masih menyukaiku, Dick.Kalaupun aku masih menyukaimu, kau harus tahu kita tidak akan bisa bersama lagi karena kau akan bertunangan.Persetan dengan pertunangan sialan itu! Zenile meninggikan suaranya.Aku tidak akan pernah bertunangan ataupun menikah dengan pria yang berengsek seperti Pradh. Yang aku cintai hanyalah kau, Dick.Apa kau tidak mau memperjuangkan diriku untuk bisa bersamamu?Saat mulut ingin mengatakan kalimat tambahan, Dick malah berjalan kian menjauh dan meninggalkannya sendiri di meja makan dengan rasa kesal.Aku tidak akan pernah pulang. Aku akan tetap berada di sini. Titik!— BAGIAN 03 — Dick sangat waswas jika Zendec akan menelepon saat dirinya ada di rumah. Untung sang atasan hanya mengirim pesan agar dirinya menghadap.Tentu, bukan kediaman Zenile yang didatangi. Namun, kantor Zendec.Dalam waktu tempuh setengah jam dari rumahnya untuk sampai di sana. Itu pun jika tidak terjadi kemacetan.Dan keberuntungan kembali dirasakan Dick karena selama perjalanan, tak ada gangguan yang didapatkannya.Bisa tiba di perusahaan Zendec tepat waktu. Langsung saja dibawa dirinya ke ruangan pria itu, letaknya di lantai yang paling atas. Digunakan lift khusus.Dilakukan ketukan satu kali, sebelum benar-benar masuk ke dalam. Tentu, Zendec pasti sudah menunggunya.Dan ketika sudah melewatinya ambang pintu, fokus pun tertuju ke depan. Yang hendak dicapainya adalah meja kerja sang atasan. Ada di paling ujung.Namun, saat didengar suara isakan, tak dilanjutkan langkahnya. Seketika diam dan arahkan pandangan ke sofa.Di sana, ada sosok Zendec yang tengah bersama seseorang. Tentu amat dapat dikenali dengan baik siapa pria itu.Benar, Pradh Harris. Tunangan Zenile.Aku sangat sedih mengalami kejadian ini. Aku seperti tidak dihargai oleh Zenile. Dia tidak menyukaiku.Selama ini, aku memilih diam dan tidak menghiraukan ketidaksukaan dirinya agar keluarga kita damai.Lalu, dia merencanakan acara kabur di hari pertunangan yang penting.Dick mendengar semua celotehan Pradh dan juga tangisan pria itu. Tentu, ia kian merasa jijik, alih-alih bersimpatik.Seorang lelaki dewasa dan sejati, tidak akan bersikap demikian hanya untuk mencari perhatian. Malahan harus bisa menunjukkan ketegaran yang kuat.Walau bukan seorang ahli, ia tahu jika ekspresi dan gestur terluka ditunjukkan oleh Pradh hanyalah kebohongan.Omongan Zenile tentang pria itu pun kembali berputar di kepalanya. Semua terdengar seperti memang kebenaran.Namun, jika belum melihat langsung buktinya, maka akan ditahan untuk mengambil kesimpulan secara cepat.Dan akan segera ditemukan kebenaran.Kenapa kau diam saja? Duduklah dan beri laporan yang kau punya padaku.Baiklah, Mr. Zendec.Dipilih menempatkan dirinya pada sofa kosong. Letaknya tepat di samping kursi diduduki oleh Pradh. Jadi, ia semakin jelas melihat ekspresi pria itu.Jika saja mengentarai akting Pradh yang begitu bagus bisa dilakukan sekarang, ia pasti sudah memuji dengan sinis.Bagaimana perkembangannya?Ingin lebih lama pula atensinya diberi pada Pradh, namun karena sang atasan mengajukan pertanyaan, maka sudah pasti pandangan harus dialihkan.Masih nihil.Belum satu pun detektif yang melapor tentang tanda-tanda menemukan Miss Zenile, sampai aku tiba di sini.Ya, Dick sudah memutuskan membantu sang mantan kekasih, maka dari itu ia harus menginformasikan kebohongan.Tak mudah. Namun, kenyamanan serta ketentraman hati Zenile akan tetap jadi prioritas, dibandingkan profesionalitas pekerjaan yang dipegang teguh.Kenapa belum ada juga? Apakah kau menyewa detektif kelas tiga?Harusnya bisa ditemukan segera, kalau mereka punya kinerja yang bagus.Semua butuh proses. Ditekankan tiga patah kata dengan nada juga dingin.Kita tidak bisa gegabah bertindak. Jika kita lakukan, Miss Zenile bisa saja akan melakukan hal yang tambah buruk.Jadi, sampai kapan kita harus teru s saja mencari? Semakin lama, maka semakin mundur acara pertunangan ulang kami. Dan aku tidak akan bisa menerima.Pradh bicara begitu angkuh dan marah seenaknya, sudah jelas membuat Dick muak. Andai tak ada Zendec bersama mereka, maka ia bisa lepas kendali.Tunggu saja prosesnya jika kau masih ingin calon tunanganmu kembali. Aku dan tim juga sedang terus mencari.Dick memutuskan mengalihkan atensi. Lebih baik memandang sang atasan dan ingin tahu bagaimana reaksi Zendec.Pria itu tak berkomentar, hanya satu anggukan ditunjukkan. Dan Dick pun sudah memahami sebagai perintah yang tetap harus dilakukan sampai akhir.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan