
Taeyong yang sedang asyik mengobrol dengan Ten dan Hyunjin tiba - tiba berhenti karena melihat ada notifikasi masuk.
“Siapa? Undangan dari klub lagi?” tanya Ten penuh semangat.
“Bangchan mengirimiku 200 juta lagi,” jawab Taeyong, “Maksudku… dia sudah mengirim 2 milyar keseluruhan ke rekeningku.”
Taeyong yang sedang asyik mengobrol dengan Ten dan Hyunjin tiba - tiba berhenti karena melihat ada notifikasi masuk.
“Siapa? Undangan dari klub lagi?” tanya Ten penuh semangat.
“Bangchan mengirimiku 200 juta lagi,” jawab Taeyong, “Maksudku… dia sudah mengirim 2 milyar keseluruhan ke rekeningku.”
“Tidak apa - apa, terima saja,” ucap Hyunjin, “Dia kaya raya, uangnya tidak akan habis.”
“Waktu itu Jaehyun bilang kalau kau baby sugar Bangchan,” kata Taeyong.
“Itu ejekan dari para top buat Bangchan karena memang aku yang paling sering melayani Bangchan,” balas Hyunjin.
“Di klub tidak ada yang boleh pacaran atau memiliki hubungan khusus. Kalau sampai ketahuan dikeluarkan dari klub,” sahut Ten, “Jelas tidak akan enak kan kalau meniduri pacar teman sendiri.”
“Iya sih ya…” kata Taeyong yang kali ini di kejutkan dengan notifikasi lain yang masuk ke handphonenya. Tapi kali ini yang berbunyi tidak hanya handphone Taeyong, handphone Ten juga berbunyi.
“Apakah undangan yang sama?” Ten mendekat menunjukkan pesan yang masuk ke dalam handphonenya.
Taeyong membandingkan pesan yang masuk ke handphonenya dengan pesan Ten dan memang sama, tapi yang jadi masalah bukan itu, “Lapangan golf…”
“Iya lokasi undangannya memang lapangan golf,” kata Ten.
“Serius ini?? Lapangan golf,” kata Taeyong lagi.
“Tenang saja, masih ada yang lebih aneh dari lapangan golf kok,” kata Hyunjin yang bangkit berdiri.
“Kau mau kemana? Bukannya tidak dapat undangan?” tanya Ten yang jelas sekali berniat mengejek Hyunjin.
“Aku dapat undangan khusus,” Hyunjin menunjukkan pesan dari Bangchan yang mengirimkan gambar rantai diatas ranjang.
Taeyong membelalakkan mata tapi tidak berkomentar apapun.
“Jangan terlalu keras okey.. bilang pada Bangchan kau jangan sampai terbunuh,” kata Ten yang kali ini menunjukkan rasa khawatir yang tidak dia buat - buat.
“Tenang saja.. yang perlu kau khawatirkan kakaknya Bangchan kan yang terkadang lebih gila,” kata Hyunjin.
“Bangchan punya kakak,” Taeyong menatap pada Ten.
“Punya.. ini yang mau main dengan kita di lapangan golf,” kata Ten dengan senyuman lebar.
@@@@@
Taeyong tahu jika member di Klub Paradise Jaehyun memang tampan - tampan, dan tiga laki - laki yang ada di hadapannya ini tidak kalah tampan.
“Jadi ini anggota barunya, siapa namamu manis?” tanya seorang laki - laki dengan banyak tindik di wajahnya, bahkan ada satu di bibirnya, “Namaku Jungkook.”
“Aku Taeyong,” Taeyong mengulurkan tangan menerima jabat tangan yang ditawarkan oleh Jungkook.
Jungkook menarik tangan Taeyong hingga tubuh mereka menempel. Jungkook tanpa ragu mencium dan melumat lembut pada bibir Taeyong, padahal mereka masih berada di ruang tunggu lapangan golf. Tapi sepertinya orang - orang tidak peduli juga.
“Jungkook, tahan dirimu jangan bikin anggota baru klub kita takut,” kata seorang laki - laki berwajah tampan dengan rambut hitam pekat.
“Santai Johnny hyung, aku hanya perkenalan saja,” kata Jungkook setelah melepaskan ciumannya dari bibir Taeyong.
Taeyong tersenyum lebar, menatap pada Johnny, “Hallo…”
“Hai.. pukul saja Jungkook kalau kau marah atau kesal dengannya,” kata Johnny.
“Hyung.. yang benar saja…” Jungkook mendengus kesal.
“Dan perkenalkan… ini kakaknya Bangchan,” Ten merangkulkan tangannya pada lengan seorang laki - laki berambut pirang yang menatap pada Ten dengan dahi mengkerut.
“Kau memperkenalkanku seperti itu Ten… kau mau dihukum?” Ancam kakak Bangchan.
“Namanya Bang Taehyung,” Ten segera mengkoreksi sambil mengelus dada bidang Taehyung.
Taehyung yang terlihat kesal menampar cukup keras pada bongkahan pantat sampai membuat Ten menjerit manja.
“Ouuh daddy.. sakit,” kata Ten.
Taeyong sepertinya harus terbiasa dengan sikap manja Ten yang tidak pernah dia lihat.
“Makanya jangan nakal,” kata Taehyung.
“Tapi kan benar kau kakaknya Bangchan,” Ten mengkerucutkan bibir dan justru membuat dilumat lembut oleh Taehyung.
Ten membalas lumatan bibir Taehyung, dia melenguh nikmat di sela - sela hisapan bibir Taehyung pada bibirnya.
“Kenapa Taehyung tidak mirip dengan Bangchan?” Taeyong yang sebenarnya heran dan menahan diri dari tadi kini mengeluarkan pertanyaannya.
Taehyung melepaskan ciumannya dan menatap pada Taeyong, “Kami 8 bersaudara tidak ada yang mirip kok.”
“Kenapa?” Taeyong masih merasa heran.
Johnny dan Jungkook mencoba menahan tawa mereka.
“Kami anak angkat semua,” kata Taehyung yang mulai tidak suka pada Taeyong ini, nanya mulu.
“Daddy sayang… ayok ke lapangan yuk. Kita mau main golf kan.. ayo… ayo…” Ten yang menyadari Taehyung sudah mulai kesal langsung menggandeng Taehyung menuju area depan untuk segera menuju lapangan.
“Baby…” Johnny mendekat dan mengelus lembut pada pinggang ramping Taeyong.
Taeyong menolehkan kepala, menatap pada Johnny.
“Jangan bikin marah Taehyung ya, kau tidak mau dijadikan makanan buaya kan,” kata Johnny.
Taeyong tertawa lirih, “Bercandanya jelek ih.”
“Aku tidak bercanda,” kata Johnny dengan wajah serius. Dia menggandeng tangan Taeyong untuk ikut menuju mobil golf.
“Taehyung hyung itu anak pertama keluarga Bang, bebannya berbeda dengan Bangchan. Taehyung hyung kalau bunuh orang ya beneran bunuh orang,” kata Jungkook.
Taeyong menoleh dengan rasa terkejut luar biasa pada Jungkook, “Jadi beneran Bangchan itu mafia.”
“Naik yuk..” Jungkook menyodorkan tangannya menawarkan bantuan pada Taeyong untuk naik ke golf car.
Taeyong tahu Jungkook sudah malas menjawab pertanyaannya dan dia juga sadar kalau tugasnya bukan untuk mewawancarai, jadi dia menerima tangan Jungkook dan naik ke atas golf car.
Taeyong cukup terkejut ketika Jungkook menarik tangannya dan membuatnya duduk diatas pangkuan Jungkook.
“Awas kalian berdua ya kalau sudah mulai duluan,” Johnny naik ke bagian depan dan bertugas menyetir golf car ini.
“Enggak ada petugasnya? Biasanya ada supir, ada caddy,” kata Taeyong yang kali ini di kejutkan karena tangan Jungkook mulai mengelus lembut pada pahanya yang tertutupi celana olahraga yang agak ketat.
“Memangnya kau mau dilihatin supir dan caddy ketika sedang di genjot lubang analmu itu,” kata Jungkook yang kemudian mendekatkan wajahnya pada ceruk leher Taeyong dan mulai menciumi dan mengigiti lembut pada perpotongan leher Taeyong.
“Enghh… aaaah…. Jangan bikin tanda,” kata Taeyong yang benar - benar panik kalau sampai ada tanda di tubuhnya yang terlihat suaminya.
“Tenang saja.. aman,” ucap Jungkook menelusupkan tangannya ke dalam pakaian Taeyong.
Taeyong merasakan nikmat di sekujur tubuhnya karena perlakuan Jungkook pada tubuhnya. Dan tanpa sengaja, dia melihat Ten yang ada di golf car lain dan juga tidak luput dari ciuman Taehyung. Hanya saja bedanya, di golf car Ten, ada supir. Taeyong menggerakkan tubuhnya dengan sengaja menggesekkan pantatnya pada penis Jungkook yang masih terkurung di balik celana olahraga. Setidaknya karena tidak ada supir, Taeyong bisa lebih bebas.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
