
Taehyung, Johnny, Mingyu, Jungkook dan Bangchan menatap heran kearah Jimin yang duduk di salah satu kursi meja makan, sementara 3 talent di agensi Jimin siapa lagi yang bukan Haechan, Beomgyu dan Jeongin. Kelima daddy itu menatap heran ketika Jimin bangkit berdiri.
Taehyung, Johnny, Mingyu, Jungkook dan Bangchan menatap heran kearah Jimin yang duduk di salah satu kursi meja makan, sementara 3 talent di agensi Jimin siapa lagi yang bukan Haechan, Beomgyu dan Jeongin. Kelima daddy itu menatap heran ketika Jimin bangkit berdiri.
“Sudah ya aku serahkan kepada kalian untuk menentukan nama grup,” kata Jimin yang sudah mau pergi tapi tertahan karena dipegang erat oleh Jungkook, “Apa sih??”
Pegangan tangan Jungkook dihempaskan kasar oleh Jimin.
“Kenapa kita jadi yang memikirkan nama grup?” tanya Johnny.
“Kan kalian berlima donatur paling besar, jadi ya wajar kan aku memberikan kesempatan untuk kalian menentukan nama,” jawab Jimin.
“Kau mau kemana hyung? Tergesa - gesa sekali sepertinya mau pergi?” tanya Bangchan menatap penuh selidik pada Jimin.
“Ayahmu merindukanku.. jadi aku mau makan malam dengan my honey sweety dulu… bye bye…”
Jimin melangkah pergi dengan meja makan dipenuhi dengan riuh suara tawa, dengan kompak mengejek Bangchan yang memasang wajah kesal.
“Sudah… sudah.. jangan ngejek Bangchan hyung,” kata Jeongin yang pindah duduk dipangkuan Bangchan dan memeluk lembut pada Bangchan.
“Bikin kesel aja… aku semakin enggak setuju dengan hubungan ayahku dan Jimin hyung,” Bangchan mengambil kesempatan memeluk tubuh Jeongin.
“Jangan gitu hyung, kau jadi seperti anak kecil,” Jeongin mengelus lembut pada punggung Bangchan.
“Ya sudah sih, hanya nama saja kan,” kata Taehyung yang kemudian memanggil pelayan, “Kita diskusikan setelah makan malam.”
Haechan menatap dengan takjub pada mungkin lebih dari 10 pelayan yang datang dengan barisan rapi, membawa nampan - nampan berisi makan malam untuk mereka. Di apartemen Jungkook, pelayannya hanya dua saja tapi ini banyak sekali pelayannya. Belum lagi tadi ketika masuk ke gerbang utama juga Haechan melihat banyak orang. Perawat kebun lebih dari 20 orang, itu hanya untuk kebun di bagian depan saja dan Haechan belum melihat kebun atau halaman bagian belakang. Kemudian bagian yang membersihkan rumah di dalam lebih dari 30 orang. Saat tadi Haechan datang ke dapur untuk meminta minum, ada lebih dari 10 koki dan 20 helper kitchen. Banyak sekali memang pekerja di rumah Taehyung ini. Jadi wajar saja ketika makanan yang tersaji juga sangat banyak.
Taehyung tersenyum lebar melihat wajah Haechan yang terkagum - kagum dengan meja yang penuh dengan makanan. Ia suka melihat Haechan yang bersemangat dan selalu merasa kagum dengan apa yang tersaji di hadapannya. Taehyung menolehkan kepala ke arah kiri ketika melihat kepala pelayan berdiri disampingnya.
“Lemari pendingin di pantry lantai 2 dan 3 sudah diisi dengan berbagai makanan ringan, ada cake, ada berbagai minuman bersoda, minuman dengan rasa. Untuk minuman alkohol tentu saja masih ada di tempatnya dan ada di ruang bawah tanah,” kata kepala pelayan.
“Terima kasih,” ucap Taehyung, “Kau dan seluruh pegawai tinggalkan rumah utama dan untuk sementara tinggal dirumah kedua sampai aku memperbolehkan kalian untuk kembali ke rumah utama.”
Haechan yang sedang memasukkan irisan daging steak kedalam mulutnya menatap heran kearah Taehyung. Matanya bergerak mengamati pada kepala pelayan dan seluruh pelayan yang bergegas melangkah keluar dari ruang makan.
“Kenapa disuruh pergi?” tanya Jeongin yang sudah duduk dibangkunya sendirinya.
“Jaga - jaga kalau ada yang melakukan hubungan sex kan, biar enggak ada yang lihat,” Johnny menebak jawaban dari Jeongin.
“Kita hanya mau menentukan nama grup kan.. tidak ada pesta sex kan,” kata Beomgyu yang menggerakkan garpu di piring berisi spaghetti, ia putar - putar sambil menusuk bakso yang ditumis bersama dengan saus spaghetti. Ia memakan spagetti dengan senyuman lebar ketika menyadari semua orang terdiam dan menatap padanya. Kunyahan Beomgyu menjadi pelan dan merasa ada yang aneh dengan tatap mata semua orang.
“Ide bagus Beomgyu sayang,” kata Jungkook.
“Enggak.. enggak…” Mingyu menggelengkan kepala. Tangannya mengambil mangkuk salad dan mengambil sebagian kecil isinya yang kemudian dia pindah ke piring kecil miliknya, “Kita kan disuruh buat nama, jangan sampai namanya tidak ketemu terus kita dimarahi oleh Jimin.”
“Kan bisa kita bahas sambil makan,” kata Jungkook, “Setelah makan bisa kita langsung melakukan ide bagus dari Beomgyu tadi, pesta sex.”
“Aku tidak memberikan ide ya,” kata Beomgyu yang langsung berusaha membenarkan karena melihat tatap mata tajam dari Haechan dan Jeongin, “Gak usah sok nolak kalian berdua ya.. nanti dipegang dikit sama daddy juga langsung mendesah.”
“Seperti kau tidak saja,” balas Jeongin.
“Jadi bagaimana kalau nama grupnya Warrior,” Taehyung langsung membelokkan percakapan daripada 3 baby sugar malah baku hantam.
“Warrior itu kalau konsep mereka seperti ksatria atau setidaknya membernya gagah, kekar seperti kita berlima,” kata Johnny, “Kurang cocok.”
“Hmmm kalau begitu namanya Sweet Potato,” kata Haechan yang langsung mendapatkan gelengan kepala dari 7 orang lainnya.
“Susah juga ya mencari nama,” komentar Beomgyu singkat karena dia sudah sibuk membuka mulut untuk menerima suapan salad dari Mingyu, “Enak hyung… lagi dong tomatnya.”
“Okey Beomgyu sayang,” Mingyu mengambilkan tomat berukuran kecil - kecil yang ia celupkan pada mayonaise. Tangannya bergerak menyuapkan tomat pada Beomgyu.
Beomgyu membuka mulut dengan cukup lebar, dan ketika mayonaise meleleh dan mengotori ujung bibirnya, tangan Mingyu segera bergerak untuk mengusap ujung bibirnya. Para daddy ini memang berbahaya, memberikan perhatian begitu berlebih tetapi menolak untuk dicintai oleh para baby.
“Jadi apa ini namanya?” tanya Jeongin sambil menusuk kentang goreng dengan garpunya. Dia tidak peduli dengan program diet yang baru tadi siang dibuatkan, sementara ada makanan enak ya dia makan saja, “Bagaimana kalau HBJ?”
“Apa itu kepanjangannya?” tanya Johnny.
“Haechan, Beomgyu, Jeongin,” jawab Jeongin, “Simpel kan.. hanya huruf depan dari nama kami bertiga.”
“Aku pikir Haechan BlowJob tadi,” kata Beomgyu yang menertawakan plesetannya sendiri.
“Iiiih aku enggak sebinal itu ya… jangan gitu ah, jadi malu tahu…” kata Haechan yang menolehkan kepala ke arah Jungkook yang menyodorkan sup ayam pedas padanya.
“Jangan marah - marah Haechan. Coba makan, ini enak sekali,” kata Jungkook.
“Suapin daddy…” kata Haechan dengan nada manja.
Pembahasan mengenai nama sepertinya sejenak berhenti karena baik para daddy maupun para baby sama - sama sibuk menyantap makanan yang tersedia di depan mereka.
Taehyung beberapa kali menatap pada Haechan yang masih saja disuapi oleh Jungkook. Dia memang tidak bisa membantah jika Haechan membuat perhatiannya tertuju terus menerus kepada Haechan. Dan terkadang ia merasa jika perasaan seperti ini akan menjadi masalah di kemudian hari. Taehyung tahu jika dia memang jatuh hati pada Haechan maka akan sulit untuk menolak, tapi… Taehyung tidak yakin jika dia mencintai Haechan. Mungkin hanya perasaan ingin memiliki saja. Atau… Taehyung perlu mencoba hal lain untuk memastikan perasaannya.
“Jeongin…” panggil Taehyung.
Jeongin yang sedang memakan steak menolehkan kepala dan menatap pada Taehyung. Dia tidak berkata apapun karena masih sibuk mengunyah daging steak yang terasa enak dan lumer dimulutnya ini.
“Malam ini sama Tae daddy ya,” kata Taehyung, “Yang lain enggak boleh sentuh Jeongin sama sekali.”
“Laaah… laaah…” Jungkook yang mau protes langsung menatap pada Haechan, “Sama daddy lagi mau enggak?”
Haechan tersenyum lebar walaupun dia sempat melirik pada Taehyung, “Terserah daddy.. aku menurut saja.”
Beomgyu yang sedang menikmati cake strawberry menatap pada Mingyu, Johnny dan Bangchan, “Kalau mau dobel penetrasi pelan - pelan ya…”
“Hmmm ada yang binal juga ternyata,” sindir Haechan.
“Ada yang ketularan binal juga ternyata,” tambah Jeongin.
Beomgyu hanya tersenyum saja dan melanjutkan memakan cakenya.
“Ngomong - ngomong.. apa ini nama grup?” tanya Mingyu.
“Aaaa… bodo amat, biar Jimin saja yang cari,” kata Bangchan yang menghabiskan teh hangat di cangkirnya.
Pemilihan nama yang memang sejak awal di prediksi tidak akan berjalan dengan baik.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
