
Jaehyun mengerutkan kening, menatap pada istrinya - Taeyong yang sedang berganti pakaian.
“Jangan sampai lupa dan terlambat ya, paling lambat jam 2 jemput Jisung,” ucap Taeyong memberikan perintah pada Jaehyun.
“Kau kan tidak bekerja, kenapa tidak kau saja yang menjemput Jisung?” tanya Jaehyun, “Pekerjaan rumah juga sudah ada pembantu.”
Jaehyun mengerutkan kening, menatap pada istrinya - Taeyong yang sedang berganti pakaian.
“Jangan sampai lupa dan terlambat ya, paling lambat jam 2 jemput Jisung,” ucap Taeyong memberikan perintah pada Jaehyun.
“Kau kan tidak bekerja, kenapa tidak kau saja yang menjemput Jisung?” tanya Jaehyun, “Pekerjaan rumah juga sudah ada pembantu.”
“Aku mau jalan - jalan dengan Jungwoo, sudah janjian sejak minggu kemarin,” balas Taeyong yang kemudian mendekat pada Jaehyun sambil memberikan tas kerjanya, “Ingat jangan lupa.. jemput Jisung jam 2.”
Jaehyun menarik nafas dalam - dalam, dia menghembuskannya perlahan dan kembali tersenyum pada sang istri.
“Siap, aku akan jemput Jisung tepat waktu,” Jaehyun mendekatkan wajahnya, hendak mencium Taeyong tetapi istrinya itu menghindari begitu saja.
“Hati - hati di jalan,” kata Taeyong sambil melambaikan tangan pada Jaehyun dengan senyuman lebar.
Kali ini Jaehyun tidak tersenyum dan melangkah pergi meninggalkan Taeyong begitu saja. Jaehyun tidak tahu apa yang membuat istrinya menjadi begitu dingin, bahkan menolak ‘disentuh’ sudah lebih dari 2 bulan.
@@@@@
“Yuhu…. aku datang…” ucap Ten dengan penuh semangat sambil masuk ke ruang kerja Jaehyun.
Tapi semangat Ten segera menghilang begitu melihat Jaehyun yang tidak duduk di belakang meja kerja, tapi ternyata berbaring lemas di atas sofa.
“Kenapa kau Jaehyun?” tanya Ten menatap prihatin pada teman dari masa SMP ini.
“Ingatkan aku nanti jam 2 menjemput Jisung. Sebelum jam 2 juga boleh tapi jangan sampai lebih dari jam 2,” kata Jaehyun.
Ten mengerutkan kening, “Kau masih belum dapat jatah dari Taeyong ya makanya lemas begini.”
Jaehyun langsung menolehkan kepala, menatap pada Ten yang ternyata sedang menatap prihatin kearahnya.
“Menyedihkan..” Ten geleng - geleng kepala melihat kondisi temannya yang sangat menyedihkan ini.
“Bantuin kek, malah ngejek begitu,” kata Jaehyun.
Ten menggeser duduk, tangannya terjulur mengelus pada paha Jaehyun.
Jaehyun mendongak menatap pada Ten yang masih mengelus - elus pada pahanya.
“Aku bisa sebenarnya membantumu… tapi… kan selama ini kau setia,” kata Ten.
Jaehyun awalnya bercanda ketika berkata meminta bantuan pada temannya ini, tetapi.. ternyata Ten malah serius menanggapi keinginannya. Jaehyun yang sedang berbaring kemudian bangkit menjadi duduk, dan dengan cepat Jaehyun mendorong tubuh Ten hingga berbaring diatas sofa yang ada di ruang kerjanya ini.
“Bodo amat dengan setia.. aku tidak tahu salahku apa pada Taeyong sampai dia memperlakukanku seperti ini,” kata Jaehyun, “Padahal selama ini aku tidak selingkuh, bersikap baik kepadanya, selalu memperhatikannya.”
Dengan senyuman lebar Ten melingkarkan tangannya pada leher Jaehyun, dia agak menarik tubuh Jaehyun lebih mendekat padanya, “Sudah jangan dipikirkan.. sini aku siap untuk membantu dan membuatmu bahagia lagi.”
Jaehyun mendekatkan wajahnya pada Ten, dia langsung saja melumat lembut pada bibir Ten yang mendapat balasan begitu hangat dari Ten.
Suara dari dua bibir yang menyatu terdengar begitu merdu. Bibir Jaehyun dan Ten saling beradu, saling melumat dan saling menghisapi. Jaehyun menekan bibirnya pada bibir Ten, melumati bibir atas dan bawah Ten bergantian dengan tangannya yang bergerak mengelus - elus pada dada Ten. Sambil terus melumati bibir Ten, Jaehyun membuka kancing kemeja kerja milik Ten. Padahal hari ini niat Ten menemui Jaehyun adalah untuk membahas proyek kerjasama mereka, siapa sangka jika ternyata Jaehyun malah mendapatkan rejeki nomplok seperti ini.
Jaehyun dan Ten sama - sama melepaskan ciuman mereka. Keduanya saling tatap sejenak dengan nafas yang berderu seiring naiknya libido mereka. Jaehyun dan Ten sama - sama tersenyum. Dan tanpa di komando siapapun, Ten langsung menggerakkan tangannya melepaskan resleting celana milik Jaehyun.
Jaehyun membantu Ten meloloskan celananya dengan mengangkat pantatnya sebentar. Mata Ten terbelalak lebar ketika melihat ukuran penis Jaehyun.
“Ouuhhh aku tidak tahu kenapa Taeyong tidak melayani penis besar dan panjang ini,” ucap Ten sambil tangannya menggenggam pada batang penis Jaehyun dan mengocoknya pelan.
“Mungkin dia sudah mendapatkan penis lain yang lebih perkasa,” kata Jaehyun yang kemudian segera melupakan Taeyong dan melenguh nikmat, “Aaaah enak sekali kocokan tanganmu Ten.”
“Simpan desahanmu, akan aku manjakan dengan mulutku yang luar biasa,” Ten mengedipkan mata manja pada Jaehyun.
Kepala Ten menunduk, mulutnya terbuka dan memasukkan penis Jaehyun ke mulutnya. Ten langsung menghisapi batang penis Jaehyun dengan tangannya yang tetap bergerak aktif meremas - remas pada twin ball Jaehyun.
“Ouuuh benar katamu enak sekali nghhh…” ucap Jaehyun sambil mengelus - elus kepala Ten.
Ten menggerakkan kepalanya maju mundur membuat penis Jaehyun ikut bergerak keluar masuk di dalam rongga mulutnya yang hangat. Dia terus sibuk menghisapi dan melumati penis Jaehyun untuk beberapa saat, terkadang penis Jaehyun di keluarkan dari mulut Ten untuk dijilati dari ujung kepala penis sampai ke bagian twin ball kemudian dimasukkan kembali ke dalam mulut Ten untuk dihisap penuh semangat.
“Ten aku mau lubangmu,” kata Jaehyun yang memang sudah sulit menahan libidonya. Ingat dia tidak mendapat jatah selama 2 bulan, melakukan mastrubasi tentu saja rasa puasnya berbeda.
Ten mengeluarkan penis Jaehyun begitu mendengar kalimat dari sahabatnya itu. Dia melepaskan celananya sendiri dan tanpa ragu langsung menungging di hadapan Jaehyun.
“Seksi sekali kau ini Ten.. kenapa tidak dari dulu aku masuki, padahal aku tahu kau memiliki prinsip hidup bebas,” kata Jaehyun sambil menggesekkan penisnya pada pantat Ten.
“Masukkan sayang.. masukkan penismu yang besar dan panjang itu ke dalam lubang analku,” kata Ten sambil menggoyangkan pantatnya ke kanan dan ke kiri, “Hujam lubang analku keras dengan penisku… lakukan sesukamu daddy… penuhi lubangku dengan semen hangatmu… ouuuh… aanghhh..”
Di akhir kalimat Ten mendesah panjang dengan penuh rasa nikmat karena Jaehyun mendorong masuk penisnya begitu saja ke dalam lubang anal Ten.
“Aaaah aaah nghhh aaaah Jae aaaaah.. lubangku terasa penuh sekali nghh aaaaah…” desah Ten yang terus merasakan nikmat sejalan dengan penis Jaehyun yang semakin masuk dan semakin masuk ke dalam lubang analnya.
Jaehyun menghentakkan penisnya dengan cukup keras ke dalam lubang anal Ten, membuat desahan Ten terdengar semakin keras.
Kedua tangan Jaehyun secara bergantian menampari bongkahan pantat Ten yang begitu seksi dan sekal.
Jaehyun mulai menggerakkan pinggulnya, membuat penisnya bergerak keluar masuk di dalam lubang anal Ten yang begitu hangat.
“Aaaah aah nghh aaaah enak sekali aaah nggghh aaaaah…” desah Ten.
Jaehyun menambah cepat genjotannya, penisnya bergerak dengan begitu bebas, keluar masuk dan menghentak - hentak dengan cukup keras dan cepat di dalam lubang anal Ten.
Jaehyun memelankan genjotannya, dia kemudian mengeluarkan penisnya dari dalam lubang anal Ten. Tangan Jaehyun mengarahkan Ten untuk berbaring terlentang menghadap padanya.
Ten menurut, kini dia berbaring terlentang dengan menghadap pada Jaehyun. Kedua mata mereka bertemu dan lagi - lagi keduanya tersenyum dalam hubungan terlarang ini.
“Aaaaah aaaaaah…” Ten mendesah kembali ketika Jaehyun memasukkan penis kembali ke dalam lubang analnya.
Jaehyun mendorong terus penisnya sambil tubuhnya membungkuk dan akhirnya menindih tubuh Ten yang lebih mungil dari tubuhnya.
Jaehyun melumat bibir Ten dengan menggerakkan pinggulnya perlahan. Penis Jaehyun bergerak pelan, keluar masuk di dalam lubang anal Ten. Jaehyun dan Ten menikmati slow sex ini karena setiap pergerakan penis Jaehyun yang menggesek pada dinding lubang anal Ten benar - benar memberikan kenikmatan.
Jaehyun dan Ten sama - sama melepaskan ciuman mereka.
Jaehyun menegakkan tubuhnya, tangannya memegangi dua paha Ten dan dia menggerakkan pinggulnya dengan lebih cepat.
Penis Jaehyun bergerak menumbuk - numbuk pada lubang anal Ten dengan hentakan yang cepat dan keras.
“Aaaah anghh aaah aah aah aaah aaaah lagi Jae aaaah enak sekali aaaah penismu luar biasa aangghhhh aaaaah…”
Jaehyun menggerakkan penisnya semakin cepat. Dia benar - benar menambah tempo pergerakannya menjadi lebih cepat. Penis Jaehyun menghentak - hentak dengan cepat di dalam lubang anal Ten.
Ten merasakan penisnya mulai berkedut - kedut, “Aaaah ak.. aaah aku mau keluar.”
“Bersamaan sayang… bersama….” kata Jaehyun yang juga merasakan penisnya berkedut - kedut.
Setelah beberapa kali hentakan penis Jaehyun di dalam lubang anal Ten yang begitu nikmat luar biasa. Jaehyun dan Ten sama - sama mendapatkan klimaks mereka. Semen hangat Ten menyembur keluar mengotori pakaian bagian depan Jaehyun yang memang tidak dibuka dan semen hangat Jaehyun memenuhi lubang anal Ten.
Deru nafas keduanya memburu, dengan senyuman lebar dari masing - masing, keduanya kembali menyatukan bibir, saling melumat hangat seakan ingin mengucapkan terima kasih untuk kenikmatan yang luar biasa.
@@@@@
Senyuman lebar Taeyong tercipta lebar. Dia berdiri di salah satu balkon kamar hotel dengan handphone menempel di telingnya.
“Tenang saja Jungwoo, aku akan mengirimkan uang untukmu. Pokoknya berapapun yang kau minta sebutkan saja, yang penting jangan lupa bilang pada Jaehyun kalau aku sedang bersamamu,” kata Taeyong.
Taeyong terdiam sebentar mendengarkan balasan dari Jungwoo. Dia yang merasakan seseorang memeluknya dari belakang kemudian menolehkan kepala. Tangan Taeyong melingkar pada leher seorang laki - laki muda yang sudah telanjang dada, memperlihatkan tubuh yang berbadan tegak, gagah perkasa dengan sixpack di perut.
“Nghhh iya Jungwoo…” balas Taeyong sambil mendesah tertahan karena si laki - laki muda mulai menciumi ceruk lehernya, “Terima kasih.”
Taeyong mematikan panggilannya, dia meletakkan handphonenya diatas meja yang ada di balkon.
“Berbohong pada suamimu lagi Taeyong hyung?” tanya si laki - laki muda yang kali ini menelusupkan tangannya ke dalam pakaian Taeyong.
“Nghhh aahhhh… kau yang membuatku menggila seperti ini Lee Jeno,” balas Taeyong sambil mendesah karena merasa geli dan nikmat ketika putingnya di pilin - pilin oleh jari jemari anak muda bernama Lee Jeno ini.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
