(Part 9) Bulan Hujan Dan Perempuan Di Sudut Taman

1
0
Terkunci
Deskripsi

Di sudut ruangan terlihat tiga orang duduk bersila melakukan ritual tertentu. Dua diantaranya dapat dikenalinya, yaitu sosok perempuan renta dengan wajah menyeramkan dan Ki Wongso. Sedangakan sosok yang terakhir, seorang pria tua yang sama-sama menyeramkan baru pertama dilihatnya. Pikiran Sundari berkecamuk. Jadi selama ini Ki Wongso mengenal orang-orang menyeramkan itu. Apa hubungan di antara mereka? Apa mungkin Ki Wongso sendiri berkaitan dengan teror yang terjadi di desanya?

Sundari berusaha memberontak...

1 file untuk di-download

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
35 konten
Akses 30 hari
500
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
100
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Part 10 - Bulan Hujan dan Perempuan di Sudut Taman
0
0
“Ampun, Ndari. Ampuun. Aku jaluk welas asihmu. Aku ora melu wida ibumu. (Ampun, Ndari. Ampuun. Aku meminta belas kasihmu. Aku tidak ikut menyiksa ibumu)” ucap salah satu warga mengiba ketika menyadari sosok Sundari sudah berdiri di hadapan mereka. Angkara ingkang kemanjing ananing atmaNora gampil kaeros ngana baeRaos angres ingkang gematu jroning wredayaWiyosaken kalabendu kangge kowe sedayaLaksyapati yoiku kang nodhegNanging aku nora bakal nyukak kanthi gampilKowe kabeh kudu ngraos jrih kang anggrasKowe kabeh kedah kawidaNgantya angarep laksyapati kados adati Sosok Sundari melantunkan kidung bernada menyeramkan sebagai bentuk ancaman. Apapun yang diucapkan warga tidak lagi berarti baginya. Kemudian sosoknya melayang menuju ke alas kidul meninggalkan warga dalam himpitan teror. Sisa warga dibiarkan hidup supaya mereka merasakan teror dan siksaan, hingga mengharap kematian adalah jalan yang lebih baik.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan