
Asih kawelas ing kunjaraning atma
Mring pungkasan reranti
Curma dening angkara
Sruwa arda kamanungsan
Titi wanci datan nedya kaendhe
Sedaya pinesthi winarah
Nalika ing wayah lingsir wengi niki
Lagi-lagi lantunan kidung menelusup pendengaran Sundari. Kidung ini membawa pesan, selalu membawa pesan. Namun ada yang berbeda dari pesan yang dibawa kidung kali ini. Dia merasakan seolah malam ini puncak dari segala teror yang dialaminya.
Kidung itu terus terlantun parau. Mempengaruhi pikiran Sundari. Membuatnya...
BULAN HUJAN DAN PEREMPUAN DI SUDUT TAMAN
12
3
11
Selesai
Apakah kalian mempercayai reinkarnasi?Atau roh penasaran yang belum bisa tenang hingga ratusan tahun karena masih ada urusan di dunia ini yang belum selesai?Bagaimana dengan perjanjian setan antara manusia dengan iblis?Apakah bisa dihentikan? Bulan hujan, kekasih...Aku di sini masih saja memeluk rembulanBintang-bintang mengutukkuTapi aku akan tetap di siniSelalu di siniUntuk menari... Aku bertemu dengan seorang perempuan, aku seperti mengenalnya, tapi aku benar-benar tak bisa mengingatnya. Tapi entah bagaimana aku bisa begitu akrab dengannya, bercanda, tertawa, bersajak bersama. Aku dan dia, benar-benar seperti sepasang kekasih, tapi aku tak tahu siapa perempuan itu. Dia memanggilku dengan sebutan yang aneh. Damar... Damar... dia memanggilku Damar... Padahal yang aku tahu dan yang pernah ku baca di KTP, akta kelahiran, ijasahi-jasahku, dan surat-surat yang lain namaku adalah Burhan, bukan Damar. Tapi entah mengapa panggilan itu benar-benar akrab di telingaku.
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Balas DendamCerita HorrorCerita MistisDramaFiksiHororHorrorIlmu HitamKisah HorrorMistisRomansaSantetTeluhTeror
Selanjutnya
(Part 9) Bulan Hujan Dan Perempuan Di Sudut Taman
1
0
Di sudut ruangan terlihat tiga orang duduk bersila melakukan ritual tertentu. Dua diantaranya dapat dikenalinya, yaitu sosok perempuan renta dengan wajah menyeramkan dan Ki Wongso. Sedangakan sosok yang terakhir, seorang pria tua yang sama-sama menyeramkan baru pertama dilihatnya. Pikiran Sundari berkecamuk. Jadi selama ini Ki Wongso mengenal orang-orang menyeramkan itu. Apa hubungan di antara mereka? Apa mungkin Ki Wongso sendiri berkaitan dengan teror yang terjadi di desanya?Sundari berusaha memberontak untuk membebaskan diri. Tapi usahanya sia-sia. Mulutnya bergetar seolah ingin mengucapkan sesuatu, tapi bibirnya tetap kelu tak mampu mengucap sepatah katapun.“Perjanjian karo Sinuhun Prabu Kolosetro wus kalakon. Getihmu kang wangi lan anget wus kacaosaken. (Perjanjian dengan yang Mulia Prabu Kolosetro sudah terlaksana. Darahmu yang wangi dan hangat sudah dipersembahkan)”
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan