Naga dan Phoenix di Negeri Imaji Bagian I Draconia

0
0
Deskripsi

Kakek Nero, penyihir terkuat di Negeri Imaji dari Kerajaan Damgo. Suatu ketika saat sedang melatih muridnya yang bernama Sorgina, melihat sebuah telur berukuran besar.

Karena penasaran dibawanya telur itu ke laboratoriumnya, ternyata itu adalah seekor naga hitam.

Bagaimana kisah selanjutnya?

Kakek Nero adalah tabib sekaligus penyihir terkuat di Negeri Imaji. Dia berasal dari Kerajaan Damgo, wajahnya keriput jenggotnya putih panjang dan menggenakan topi khas penyihir berwarna hitam. Di Negeri Imaji ini terdapat empat kerajaan besar, dan satu kerajaan kecil.

Kerajaan tersebut yaitu Damgo, Garbi, Polita dan Maitea. Awalnya Polita dan Maitea  adalah satu kerajaan yang bernama Maitasuna, leluhur mereka itu sama. Hingga pada satu masa yaitu Raja Fer, ayah dari Raja Kama dari Maitea dan Raja Den dari Polita. Memecah kerajaan tersebut dengan nama Polita dan Maitea. Dua kerajaan itu tidak sebesar Kerajaan Damgo dan Garbi tapi cukup besar. Mereka tidak berperang ataupun bertengkar bahkan masih saling bantu. Hanya saja kerajaan dipisah dengan jarak yang tidak terlalu jauh.

Selain empat kerajaan itu, ada satu kerajaan lagi, yaitu Kerajaan Harroa, yang dipimpin Raja Inferno. Sebenarnya ini adalah kerajaan yang sangat kecil, kerajaan yang dibentuk karena rasa sakit hati dan ketidakpuasan semata. Kerajaan yang terbentuk karena, rajanya Raja Inferno ingin menguasai seluruh Negeri Imaji dalam kekuasaannya.

Pagi ini Kakek Nero sedang mengajar muridnya yang bernama Sorgina diluar istana. Kakek Nero sedang mengajar cara melempar bola api dari tenaga dalam yang dimiliki. Sorgina adalah petempuan muda cantik dan ramah serta santun. Seperti Kakek Nero dia memakai jubah hitam sebagai identitas Kerajaan Damgo. Setelah belajar melempar bola api, Kakek Nero membuka sebuah almanak, buku besar berisi ramalan mengenai Negeri Imaji. 

Almanak itu konon disusun oleh seorang bijak yang kuat, cerdas dan baik hati. Dia disebut sebagai Mahaguru Adhyapaka. Almanak itu disusun dan diturunkan ke seluruh murid-muridnya yang tersebar di Negeri Imaji.

Dalam almanak disebutkan kelak Negeri Imaji akan didatangi oleh enam naga dan dua phoenix. Namun sebelum datang enam naga didahului oleh lima naga, akan tetapi satu dari lima naga itu tak terdeteksi. Sedangkan untuk phoenix diawali dengan munculnya satu phoenix terlebih dahulu.

Lima naga itu kelak berwarna hitam, putih dengan membawa kekuatan es, biru dengan kekuatan air, dan merah atau naga api. Naga kelima memang muncul namun dia menyembunyikan diri hingga saatnya tiba dia adalah naga hijau. Sedangkan naga keenam yang berwarna ungu dia berada di angkasa. Disegel oleh kekuatan Mahaguru Adhyapaka di suatu dimensi di angkasa raya. Setelah selesai mengajar, Kakek Nero tiba-tiba melihat sebuah telur besar. Karena penasaran Kakek Nero membawa telur tersebut ke laboratoriumnya di istana.

Berminggu-minggu Kakek Nero terus mengamati telur tersebut hingga akhirnya menetas. Betapa kagetnya Kakek Nero ketika telur itu menetas. Ternyata itu adalah seekor naga berwarna hitam. Tak lama Sorgina datang dengan maksud untuk belajar.

“Apa itu Naga Kek?,” tanya Sorgina kaget.

“Iya ini naga," jawab Kakek Nero yang terus memperhatikan dengan antusias. Kakek Nero mencoba menyentuh naga tersebut yang berukuran dua telapak tangan orang dewasa. Kakek Nero, merasakan kulitnya sangat keras bagai batu. Naga itu melihat Kakek Nero dan tertawa terkekeh-kekeh. Tiba-tiba dia bersin dan keluarlah letupan api kecil. Sorgina dan Kakek Nero kaget.

“Berbahayakah dia?,” tanya Sorgina.

“Mungkin ada baiknya kupelajari almanak dari Mahaguru Adhyapaka dulu, baru kusampaikan kepada Raja Von dan Ratu Ametsa”, kata Kakek Nero. Kakek Nero meminta agar Sorgina jangan bercerita dulu mengenai ini. Sorgina pun mengerti. 

“Hari ini kita mempelajari Almanak Mahaguru Adhyapaka saja ya," ucap Kakek Nero pada Sorgina. Dengan hati-hati kata perkata di almanak itu dibaca. Tapi tidak ada petunjuk.

“Sorgina, coba kamu ambil buku berwarna magenta di rak kedua barisan kedua dari kiri,” kata Kakek Nero kepada Sorgina.

Sorgina melihat bahwa buku itu kecil dan ada tulisan Completa. Sorgina pun menanyakan siapa itu Completa.

“Completa adalah salah satu murid Mahaguru Adhyapaka, dialah yang paling teliti," kata Kakek Nero pada Sorgina, “almanak ini mungkin tersebar ke seluruh penyihir di Negeri Imaji ini dan diturunkan dari guru ke murid. Tapi hanya guruku yang memiliki catatan milik Completa, dan ini kelak kuturunkan padamu."

Setelah dibaca dengan teliti akhirnya diketahui bahwa kelak akan ada empat naga yang akan melindungi Negeri Imaji yaitu Naga Hitam, Naga Putih, Naga Biru dan Naga Hijau yang kelak akan bersembunyi lama sekali. Naga Merah dan naga ungu kelak akan muncul sebagai pengacau.

“Baiklah aku paham sekarang. Besok aku akan menghadap kepada Raja Von dan Ratu Ametsa,” kata Kakek Nero. Kakek Nero juga meminta agar Sorgina bersedia menemaninya. Awalnya Sorgina menolak tapi sebagai murid, Sorgina tunduk kepada gurunya.

Esoknya Kakek Nero menghadap Raja Von dan Ratu Ametsa bersama Sorgina. Dia datang sambil membawa kotak baja tertutup berwarna hitam.

Sesampainya di ruang tersebut, Kakek Nero menyampaikan maksudnya. Awalnya Raja Von dan Ratu Ametsa ketakutan, namun Kakek Nero mengatakan kalau naga itu kelak akan menjadi pelindung Kerajaan Damgo. Setelah selesai berbincang-bincang, Kakek Nero menunjukkan seperti apa naga itu. Tiba-tiba datang Pangeran Gogorra melihat naga itu sembari tersenyum.

“Ayah jangan bunuh naga itu, pelihara saja,” pinta Pangeran Gogorra. Akhirnya Raja Von dan Ratu Ametsa setuju. Ratu Ametsa dan Raja Von masih sangat muda sekali jauh lebih muda dibanding Sorgina. 

Seminggu telah berlalu, Kakek Nero memiliki kesibukan tambahan, selain sebagai penasihat kerajaan dan mengajari Sorgina. Dia sekarang juga merawat Naga Hitam itu. Setiap mengajar Sorgina Kakek Nero selalu ditemani Naga Hitam itu. Ketika mengajar dan mengkaji buku almanak Mahaguru Adhyapaka, Kakek Nero mengatakan bahwa kelak Naga Hitam ini akan menjadi salah satu pelindung Negeri Imaji atau lebih tepatnya pelindung Kerajaan Damgo. Tapi kelak akan ada dua Naga yang mengganggu ketentraman Negeri Imaji yaitu Naga Api dan Naga Ungu.

“Akankah ada naga-naga lain pelindung Negeri Imaji?,” tanya Sorgina.

“Aku yakin di waktu bersamaan kerajaan lainpun mengalami hal ini atau jika belum, akan mengalami ini juga,” kata Kakek Nero.

“Ceritakan lagi padaku mengenai hal ini Kek,” kata Sorgina.

“Kelak nanti bila naga-naga ini besar, di waktu mendatang akan datang jauh setelah ini akan muncul Phoenix Merah. Phoenix Merah kemunginan akan keluar dari wilayah Kerajaan Garbi di sebuah gunung berapi yang mendadak aktif setelah lama mati itu menurut almanak Mahaguru Adhyapaka. Tapi menurut catatan Completa sebelumnya akan ada Harpy, setelah itu Medusa, Hydra dan Cerberus menyusul demikian juga Centaur," kata Kakek Nero.

“Aku punya dua pertanyaan Kek. Apa itu Harpy? Lalu mengenai Centaur, bukankah saat ini banyak Centaur sudah berkeliaran?,” tanya Sorgina.

“Harpy adalah mahluk serupa manusia biasanya perempuan memiliki dua kaki dengan cakar seperti elang dan bersayap. Kau benar, Centaur sudah ada dan bebas berkeliaran sekarang. Tapi saat itu Centaur berlarian keluar dari hutan dengan panik dan ketakutan. Bukan seperti sekarang,” kata Kakek Nero.

Sorgina mengangguk mengerti. Seketika pintu tempat Sorgina belajar bersama Kakek Nero diketuk oleh ajudan istana. Katanya Kakek Nero dan Sorgina diminta hadir ke balairung karena Pangeran Gogorra ulangtahun.

“Astaga aku lupa, baiklah kami akan segera kesana,” kata Kakek Nero sambil mengajak Sorgina.

Di balairung perayaan ulangtahun Pangeran Gogorra terlihat meriah. Kakek Nero dan Sorgina mengucapkan selamat kepadanya juga kepada Raja Von dan Ratu Ametsa. Di akhir perayaan, Raja Von menghadiahi Pangeran Gogorra seekor pegasus kecil berwarna putih bersih dan berbadan tegap. Memang Pegasus adalah hewan yang biasa dimiliki kerajaan. Pegasus juga hewan yang penurut dan selalu bersedia melindungi kerajaan. Apabila ada sesuatu yang mengancam seringkali mereka bergerak tanpa perintah untuk melindungi rakyat di kerajaan masing-masing.

“Terima kasih ayah, akan kuberi nama dia Sembrani,” kata Pangeran Gogorra. Pegasus itupun terlihat senang.

Sudah dua minggu sejak telur naga itu menetas. Kakek Nero selalu mengurusnya, terkadang Pangeran Gogorra pun ikut memberi makan dan memandikannya. Naga itu menjadi sangat akrab kepada Kakek Nero. Kini ukuran Naga itu membesar seukuran orang dewasa. 

Tiba-tiba naga itu berbicara. “Panggil aku Draconia. Terimakasih telah merawatku. Aku berjanji akan melindungi Kerajaan Damgo dan Negeri Imaji,” kata Naga hitam itu.

-Bersambung-

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Naga dan Phoenix di Negeri Imaji Bagian II Fresto
0
0
Di Kerajaan Garbi sedang terjadi badai salju berkepanjangan. Raja Stevig bingung mengapa ini bisa  terjadi. Akhirnya Raja Stevig memutuskan agar Nenek Bianco dan muridnya Bizar menangani ini.Seperti apa cerita selanjutnya?
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan