Deskripsi
Hanjuang dengan daun kemerahan tumbuh di setiap pekarangan rumah berdinding kayu di desa kecil itu. Kabarnya, tanaman tersebut digunakan sebagai sawén tulak bala dan pembatas kebun. Begitu pula dengan kebun di pekarangan rumah yang ditempati Sartika, anak gadis yang kini menginjak usia 14 tahun. Ia telah menghabiskan hari-harinya dengan seorang ibu yang merupakan penjual kue dan nenek yang sudah pikun. Seperti keluarga pada umumnya, hari-hari berlalu dengan suka dan duka, kebahagiaan dan kesedihan,...
3,048 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
40
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Selanjutnya
ORANG-ORANG PANDIR
4
0
Tiga manusia dengan latar belakang, generasi dan permasalahan hidup yang berbeda melewati jalanan berkelok menuju makam keramat di sebuah gua. Entah kepada siapa mereka akan berdoa, ketika keputusasaan tumbuh dan merayap liar dalam diri mereka.
Dengan peluang berupa kejayaan dan keruntuhan, harapan dan keputusasaan, kesialan dan keberuntungan, pengampunan dan hukuman, mereka terus berlari kencang agar tetap hidup. Namun mereka menyebut diri mereka sebagai orang-orang pandir yang berusaha sekuat tenaga melawan takdir. Untuk apa mereka berjuang? Apa hasil dari perjuangan itu?
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan