(21+) Tergoda Pegawai Bank (BAB 1 GRATIS)

1
0
Deskripsi

Tejo adalah seorang office boy di salah satu bank. Dia sangat tergoda dengan seksinya pegawai bank bernama Sinta yang merupakan supervisor call center di bank tersebut. Bermula dari acara jalan sehat yang mereka hadiri dan secara tiba-tiba Sinta sakit. Tejo pun hadir sebagai malaikat penyelamat menawarkan pertolongan. 

Pertolongan yang ditawarkan oleh Tejo berupa pemberian air minum yang ternyata telah diberinya obat bius. Tak semudan itu menaklukkan Sinta meski dalam pengaruh obat bius karena...

BAB 1 : Membius Sinta

 

Sinta, seorang wanita muda berusia 25 tahun, dengan langkah gontai menembus kerumunan para peserta jalan sehat yang masih terus mondar-mandir ke sana kemari dengan ramai menunggu hasil pengumuman door prize undian. Sejak tadi malam, kondisi badan Sinta memang sedang kurang fit, namun karena ia telah berjanji dengan temannya untuk mengikuti acara ini, ia pun memaksakan diri untuk mengikuti acara ini. Berbeda dengan hari kemarin yang terus menerus dirundung hujan, Kota Jakarta hari ini benar-benar terbasuh dengan terik mentari yang begitu dahsyat. Akibat perubahan cuaca yang begitu ekstrim ini, dapat dipastikan kondisi tubuh Sinta kian bertambah parah. Untuk mengistirahatkan diri, ia pun terduduk sejenak di pinggiran trotoar di sekitar lapangan tempat berkumpulnya peserta jalan sehat. Tas punggung yang hanya berisi barang seadanya itu, ia sampirkan di sampingnya.

Sinta adalah seorang supervisor call center bank swasta terkemuka di Indonesia. Ia adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Hari ini ia memakai setelan kaus dan celana training berwarna ungu yang memanjang hingga ke mata kakinya yang terbungkus kaus kaki berwarna krem yang agak transparan. Selain itu ia juga menali rambutnya gaya ekor kuda, sehingga tampak lehernya yang putih dan jenjang. Wajahnya bulat dihiasi dengan poni rambut, kulitnya kuning langsat, bola matanya hitam tajam. Tampak begitu manis walaupun dengan mimik yang lesu seperti itu. Hidungnya yang sedikit mancung nampak begitu mempesona. Sesaat ia mengeluarkan lidahnya dan menjilati bibir bawahnya, ia tampak kehausan.

Tanpa ia sadari, seorang lelaki bertubuh gempal telah mengawasinya sejak awal acara jalan sehat. Lenggak-lenggok tubuh Sinta di balik baju sporty-nya telah mampu membuat darah muda lelaki berusia 20 tahunan itu menggelegak. Tejo namanya, Ia hanya cleaning service di gedung tempat Sinta bekerja. Jabatannya hanya sebagai pegawai biasa yg kerjanya bersih-bersih kantor, ia ikut gerak jalan ini karena ajakan rekan kerjanya yang lain dan ia mendengar Sinta ikut serta. Selama ini Tejo memendam rasa tertarik pada Sinta tapi segan karena perbedaan status yang mencolok. Namun kali ini, kemolekan bodi pegawai bank yang memang aduhai ini, ditambah dengan wajahnya yang mempesona, membuat rasa haus dan lapar Tejo hilang seketika. Berkali-kali ia meneguk liurnya sendiri memandang Sinta dari belakang. Perlahan ia mendekati Sinta dan menyapanya, “Kenapa Mbak, tampangnya pucat begitu? Mau diambilkan air?“

“Eemmm, tak usah, Mas. Nanti biar saya cari minum sendiri“ jawab Sinta sekenanya.

“Nggak apa-apa, Mbak, sebentar ya!” Secepat kilat Tejo si pria muda itu telah kembali dari tempat pembagian air minum. Ia membawa dua botol Aqua sekaligus, satu untuk dirinya dan satu untuk Sinta, yang telah menggoda imannya.

“Terima kasih banyak ya, Mas.”

Tanpa persetujuan Sinta terlebih dahulu, Tejo langsung duduk tepat di samping pegawai bank cantik tersebut. Sinta pun menjadi sedikit risi dibuatnya. Ia sedikit menggeser pantatnya ke arah berlawanan. Karena merasa tidak enak sudah diambilkan minum, ia pun membiarkan lelaki itu duduk bersebelahan dengannya walaupun tetap dengan menjaga jarak. Karena ia telah demikian haus, ia pun menenggak air minum itu hingga setengah botol. Entah mengapa mendadak kepala Sinta menjadi pusing. Matanya berkunang-kunang, pandangannya kabur dan tenaganya melemah.

Terdengar cekikikan dari mulut Tejo. Ternyata pria muda itu telah mencampurkan sesuatu di minuman Sinta sebelum ia menyantapnya. Dengan santainya ia mengalungkan tangannya ke leher Sinta dan menarik tubuh molek si pegawai bank yang cantik itu ke dalam pelukannya. Orang-orang masih sibuk lalu-lalang mengikuti menunggu pengumuman door prize undian. Walaupun ada orang melihat Tejo yang memeluk Sinta, mereka hanya menyangka kalau mereka adalah sepasang kekasih, karena umur keduanya tidak terpaut begitu jauh, selain itu karena akting Tejo yang meyakinkan. Apalagi wajah Sinta yang demikian lemah membuat para peserta lain tak berani mengganggu pasangan itu.

Sinta merasa geli merasakan usapan-usapan tangan kasar Tejo di pipinya. Ia benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa. Tubuhnya terasa lemah dan kaku. Ia merasa bingung akan apa yang terjadi padanya. Setelah minum air mineral tadi, kesadarannya terasa tertahan. Ia tidak bebas menggerakkan anggota badannya padahal ia masih dapat melihat dan merasakan segala sesuatu di sekelilingnya. Keringat semakin deras membasahi wajah dan kaus yang dikenakannya. Hampir-hampir pegawai bank nan molek itu basah kuyup oleh keringatnya sendiri.

Melihat hewan buruannya telah begitu jinak di pelukannya, Tejo malah makin bernafsu. Bau keringat Sinta yang semakin menyengat membuat gelegak birahi Tejo makin meletup-letup. Ia membayangkan dirinya menyetubuhi pegawai bank cantik dan menawan itu dengan liar hingga Sinta bergetar hebat dibuatnya. Ia dekap tubuh indah itu lebih erat dan diciuminya bau keringat Pegawai bank yang merangsang itu. Ditempelkannya hidungnya di pipi Sinta dan sesekali Tejo mengeluarkan lidahnya dan menjilati wajah Sinta. Sinta pun hanya bisa meringis dan menikmati perlakuan Tejo pada dirinya.

“Akkhhh …” terdengar sedikit lenguhan Sinta begitu pelan namun telah cukup membuat nadi Tejo berdenyut-denyut. Pegawai bank yang kini makin basah bermandikan keringat itu, campuran dari keringat bekas mengikuti acara jalan sehat dan keringat dingin akibat dijamah oleh Tejo, itu terlihat begitu gelisah. Tubuhnya yang basah menjadi makin menggiurkan bagi pria muda yang tengah meraba-raba tubuhnya. Kegiatan mereka makin mendapat perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Tejo sedikit khawatir dengan hal itu, ia pun memikirkan jalan agar bisa menikmati tubuh Sinta dengan lebih leluasa.

Tejo pun memutuskan untuk membawa Sinta ke sebuah tempat sepi, mumpung pegawai bank nan menawan itu masih dalam pengaruh bayang-bayang campuran obat bius dan obat perangsang yang tadi diberikannya. Dengan cepat ia melepas pelukannya pada Sinta dan bergegas mengambil motor bebeknya yang diparkir tak jauh dari situ. Ia pun membimbing Sinta untuk berdiri dari trotoar dan mengajaknya untuk naik motor bersamanya. Dengan lembut Tejo membisikkan sesuatu di telinga Sinta.

“Sayang, bila kau ingin merasakan kenikmatan yang jauh lebih indah dari ini, ikutilah kata-kataku. Sekarang naiklah ke motor ini dengan membonceng padaku.”

Layaknya seorang kerbau yang dicocok hidungnya, Sinta pun menuruti semua yang diperintahkan Tejo. Ia merasakan adanya dorongan yang begitu dalam dari dirinya untuk merasakan kembali sentuhan dan belaian seorang Tejo. Ia merasakannya seperti gairah. Mungkin ini adalah efek dari obat perangsang yang diberikan oleh Tejo tadi. Sinta yang tadinya merupakan seorang pegawai bank yang anggun, menawan, cantik, dan santun kini telah tergila-gila dengan perbuatan cabul Tejo. Setelah Tejo naik motor pun, Sinta dengan pasrah menurutinya dan duduk menyamping sambil memeluk pinggang Tejo dengan erat.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya (21+) Tergoda Pegawai Bank (BAB 1-7 LENGKAP)
1
3
Tejo adalah seorang office boy di salah satu bank. Dia sangat tergoda dengan seksinya pegawai bank bernama Sinta yang merupakan supervisor call center di bank tersebut. Bermula dari acara jalan sehat yang mereka hadiri dan secara tiba-tiba Sinta sakit. Tejo pun hadir sebagai malaikat penyelamat menawarkan pertolongan.  Pertolongan yang ditawarkan oleh Tejo berupa pemberian air minum yang ternyata telah diberinya obat bius. Tak semudan itu menaklukkan Sinta meski dalam pengaruh obat bius karena Sinta punya masa lalu buruk dengan seorang pria  Apakah yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Sinta akan melakukan perlawanan setelah sadar dari obat bius itu atau malah pasrah dengan rayuan maut sang OB bank?  Cerita ini terdiri dari 7 bab, total 7.200 kata :  • Bab 1 : Membius Sinta • Bab 2 : Masa Lalu Sinta dan Tejo • Bab 3 : Terpaksa Pasrah • Bab 4 : Lelaki Berpengalaman • Bab 5 : Bagai Memiliki Kehidupan Sendiri • Bab 6 : Tanpa Merasa Lelah • Bab 7 : Halal dan Aman (TAMAT)  Catatan Penting :  1. Novel ini hanya untuk dewasa (21+) 2. Pembelian bab lengkap sudah termasuk versi pdf yang akan langsung dikirimkan ke email pembeli yang terdaftar di Karyakarsa. 3. Silakan chat author jika belum menerima kiriman pdf di email atau memiliki email aktif yang lain. 4. Jangan sungkan untuk chat author jika ingin melakukan pembayaran lewat transfer pribadi. 5. Terima kasih sudah membeli.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan