
Rian adalah seorang anak aktif yang sangat menyukai bermain, namun memiliki kebiasaan buruk—ia malas mencuci tangan sebelum makan. Suatu hari, kebiasaan buruk itu menyebabkan Rian sakit perut yang tidak terduga. Dari pengalaman tersebut, ia belajar pentingnya menjaga kebersihan dan mulai mengubah kebiasaan buruknya menjadi kebiasaan baik. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, Rian juga mulai menyebarkan pesan kebersihan kepada teman-temannya.
Cerita ini mengajarkan anak-anak betapa pentingnya menjaga...
Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah desa yang tenang, hiduplah seorang anak bernama Rian. Rian adalah anak yang sangat aktif. Ia suka bermain sepak bola, berlarian di taman, dan bermain petak umpet dengan teman-temannya. Namun, ada satu kebiasaan buruk yang dimiliki Rian. Rian sangat malas mencuci tangan sebelum makan.
Saat pulang bermain dari luar, ia akan langsung duduk di meja makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Ibunya sering mengingatkan Rian untuk selalu mencuci tangan sebelum makan, tetapi Rian selalu menganggap itu tidak penting.
"Ah, cuci tangan itu ribet, kok, Ma. Kan tanganku nggak kotor," kata Rian sambil mengabaikan ibunya.
Ibunya hanya bisa menghela napas, berharap anaknya akan memahami pentingnya menjaga kebersihan. Rian merasa bahwa mencuci tangan itu hanya membuang waktu, dan ia lebih memilih untuk langsung makan apa pun yang ada di meja.
Hari itu, setelah bermain sepak bola di taman, Rian merasa sangat lapar. Ia pulang ke rumah dan melihat makan siang sudah disiapkan di meja. Rian tanpa ragu langsung duduk dan mengambil piring penuh nasi dan lauk-pauk tanpa mencuci tangannya terlebih dahulu. Ia segera memakan makanan itu dengan lahap.
"Enak banget," pikir Rian, menikmati makanannya tanpa peduli dengan kebiasaan buruk yang sudah ia lakukan.
Namun, setelah makan, Rian merasa perutnya mulai tidak nyaman. Awalnya hanya sedikit mules, tetapi lama kelamaan rasa sakitnya semakin menjadi-jadi. Rian merasa sangat tidak enak badan dan memutuskan untuk tidur sebentar.
Rian berbaring di tempat tidur sambil memegang perutnya yang semakin sakit. "Kenapa ya, perutku jadi begini?" pikirnya bingung. Rian merasa sangat lelah dan tidak bisa menikmati apapun. Ibunya datang menghampiri Rian dan melihat wajah anaknya yang pucat.
"Ada apa, Rian? Kenapa mukamu pucat sekali?" tanya ibu dengan cemas.
Rian mengerang pelan, "Perutku sakit, Bu. Aku nggak tahu kenapa."
Ibunya lalu mendekat dan memegang dahi Rian. "Tapi kamu tadi makan tanpa cuci tangan, kan?" Ibunya mengingatkan dengan suara lembut. "Mungkin itu sebabnya kamu sakit. Tanganmu mungkin kotor, dan ada banyak kuman yang bisa masuk ke tubuhmu lewat makanan."
Rian terdiam. Ia merasa cemas mendengar penjelasan ibunya. Baru sekarang ia menyadari bahwa kebiasaan malas mencuci tangan sebelum makan bisa membuatnya sakit. Ia merasa sangat menyesal, tetapi sudah terlambat untuk menyesali semuanya.
Setelah beberapa jam, rasa sakit di perut Rian perlahan mulai hilang. Ibunya menyarankan agar Rian banyak minum air putih dan beristirahat. Rian merasa sedikit lega, tetapi ia masih merasa cemas tentang kebiasaannya yang malas mencuci tangan.
Keesokan harinya, Rian terbangun lebih pagi. Ia berjalan ke dapur dan melihat ibunya sedang menyiapkan sarapan. Rian memutuskan untuk mengubah kebiasaannya. Ia berjalan menuju wastafel dan mulai mencuci tangannya dengan sabun.
"Aku harus mencuci tangan sebelum makan. Itu penting untuk kesehatan," pikirnya sambil menyikat telapak tangannya dengan teliti.
Setelah selesai mencuci tangan, Rian duduk di meja makan dan menikmati sarapannya dengan perasaan lebih tenang. Ibunya tersenyum melihat perubahan sikap Rian.
"Terima kasih, Rian. Ibu senang kamu akhirnya mengerti betapa pentingnya menjaga kebersihan," kata ibunya dengan penuh kasih sayang.
Setelah kejadian itu, Rian mulai menyadari bahwa menjaga kebersihan sangat penting untuk kesehatan. Ia tidak hanya rajin mencuci tangan sebelum makan, tetapi juga mulai mengingatkan teman-temannya di sekolah untuk melakukan hal yang sama.
Pada saat jam istirahat di sekolah, Rian melihat temannya, Adit, yang sedang makan snack tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
"Adit, cuci tangan dulu dong sebelum makan! Kuman-kuman bisa masuk lewat tangan yang kotor!" kata Rian dengan semangat.
Adit tampak bingung, tetapi setelah dijelaskan oleh Rian, ia pun akhirnya pergi mencuci tangan sebelum melanjutkan makan. Rian merasa senang karena bisa berbagi pelajaran tentang pentingnya kebersihan kepada temannya.
Setelah pengalaman itu, Rian belajar banyak tentang pentingnya menjaga kebersihan, terutama mencuci tangan sebelum makan. Kini, ia tidak hanya menjaga dirinya sendiri, tetapi juga mengingatkan orang lain untuk melakukan hal yang sama. Rian merasa bangga bisa berbagi kebiasaan baik dengan teman-temannya.
"Kebersihan adalah hal yang sangat penting. Kita tidak bisa menyepelekannya, apalagi jika itu menyangkut kesehatan kita," pikir Rian sambil tersenyum bahagia. Ia tidak hanya menjaga dirinya, tetapi juga lingkungan di sekitarnya.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
