KBAKK 1

1
0
Deskripsi

KAU BUANG AKU, KUNIKAHI KAKAKMU

Blurb

Aku melamarnya dengan cinta, tapi dia menolakku dengan alasan yang tak pernah kupahami. Luka yang dia berikan membuatku mengambil keputusan yang menyakitkan_kunikahi kakak kandungnya sebagai balasan. Bukan karena aku berhenti mencintainya. Tapi karena aku ingin dia tahu, seperti apa rasanya kehilangan. 
Dan ternyata benar, cinta ini tidak pernah benar-benar pergi. Dia tetap tinggal_dalam diam, dalam tatapan tersembunyi, dalam bara yang tak kunjung padam. 
Ketika...

Part 1 : Pernikahan Balas Dendam

SAH …

SAH... 

Kata sah menggema disusul kata hamdallah oleh para saksi. Senyuman haru dan bahagia memenuhi wajah seluruh orang yang hadir di sana.

Di pelaminan, Alina mengusap sudut matanya yang basah. "Alhamdulillah," bisiknya pelan, lalu menoleh ke arah pria di sampingnya.

Farhan mengangguk kecil. Tersenyum menatap wanita yang kini telah resmi menjadi istrinya. Ia kemudian beralih posisi_menghadap sang istri. menyematkan cincin di jari manisnya, begitupun sebaliknya. Dengan perasaan haru dan mata berkaca-kaca Alina mencium tangan Farhan penuh takdim. Lalu dengan memejamkan mata Farhan mencium kening Alina seraya membaca doa.

"Terima kasih Mas," lirih Alina yang masih tak percaya jika cintanya mendapatkan balasan dari laki-laki yang selama ini ia cintai secara diam-diam.

Hanya senyuman yang Farhan berikan sebagai balasan. Faktanya dirinya sama sekali tidak mencintai wanita yang telah dinikahinya tersebut. Baru saja Alina hendak membuka kata lagi, mereka diminta untuk segera meninggalkan tempat ijab kabul dan naik ke pelaminan untuk menyambut para tamu yang telah hadir.

Namun, di tengah-tengah euforia acara pernikahan ada seorang gadis sedang menangis dalam diam. Gadis itu tengah berusaha mati-matian mencoba tersenyum seraya mengusap jejak basah di pipinya. Langkah kecilnya menuju pelaminan.

"Selamat ya atas pernikahan Mbak Alina dan Mas Farhan, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warrohmah," ucap Alya dengan suara serak, sambil memeluk Alina erat.

"Terima kasih, Alya. Kamu juga buruan selesaikan skripsimu dan nyusul nikah," jawab Alina, mengurai pelukan mereka. Ia menatap adiknya dengan senyum hangat.

"Siap, Mbak!" Alya menyahut, meskipun senyumnya terasa dipaksakan. Matanya menatap ke tempat lain, menghindari pandangan Farhan.

Setelah beberapa detik hening, giliran Alya mengucapkan selamat kepada Farhan. Ia melangkah mendekat, dan tatapan mereka bertemu. Dalam sekejap, dunia seolah terhenti berputar dan hanya menyisakan mereka berdua. Tatapan lembut itu kini berubah dingin dan penuh kebencian.

"Selamat, Mas. Semoga bahagia selalu." Alya berkata, suaranya hampir tak terdengar. Perasaan bersalah sekaligus kecewa begitu menyesakkan d4-da.

Senyuman tipis penuh makna terlukis di bibirnya sebelum menjawab dengan nada datar. “Terima kasih, Alya.”

Sesaat Alya tertegun, tapi dengan cepat segera tersadar_kini semuanya telah berbeda. Status mereka tidak lagi sama. Saat ia hendak menarik tangannya, Farhan justru mengeratkan genggaman tangannya.

"Apa hanya itu saja yang kamu ucapkan pada kakak iparmu?" Tanya Farhan penuh makna. Namun kata itu berhasil mengiris-iris hati Alya.

Alya terkejut, tetapi tetap mencoba untuk tenang. "Mas!" Alya menatap tajam. Memberi peringatan agar Farhan segera melepaskannya sebelum orang lain menaruh curiga.

Dengan gerakan cepat, Farhan menunduk dan mendekatkan bibirnya ke telinga Alya. "Ini kan yang kamu harapkan, adik ipar?" bisiknya pelan, namun begitu dalam dan tajam.

Deg!

Jantung Alya berdegup lebih keras, seakan seluruh tubuhnya terasa beku. Ia mencoba menarik tangannya, namun Farhan tetap menggenggamnya erat. "Apa maksudmu, Mas?" Alya berusaha menyembunyikan kegelisahannya.

Farhan melepaskan genggamannya, tapi hanya untuk menatapnya lebih dalam. "Kamu tahu persis apa yang aku maksud, kan?" Farhan menjauhkan diri, lalu tersenyum tipis.

Alya merasa tubuhnya lemas. Matanya beralih ke arah Alina yang sedang sibuk berbicara dengan rekan kerjanya. Alya terperangkap dalam jebakan yang diciptakan oleh Farhan. Lalu, tanpa Alya duga, Farhan beralih dan menyapa tamu yang sedang menunggu giliran di samping Alya. Segera Alya tersadar dan turun dari pelaminan. Gegas ia pergi menjauh untuk menenangkan diri_menuju kamar mandi.

Namun, tiba-tiba ibunya mendekat dan memegang lengannya. "Kamu mau kemana, Alya?" Tanya wanita itu dengan nada khawatir. Wanita paruh baya itu menatap putri bungsunya dengan tatapan iba.

"Ibu," lirih Alya, berusaha tidak terlihat gugup. “Aku ... aku mau ke kamar mandi sebentar, Bu.”

"Oh, ya udah. Jangan lama-lama ya? Sebentar lagi sesi foto keluarga," peringat ibunya dengan senyuman penuh harapan.

Alya menganggukkan kepala, mencoba untuk tetap tenang. Begitu keluar dari kerumunan, ia langsung melangkah ke kamar mandi, berharap bisa menenangkan diri. Namun, beban di hatinya kini terasa semakin berat. "Apa yang sebenarnya terjadi? pikirnya. "Kenapa Mas Farhan melakukan ini semua?

Alya menatap dirinya di cermin. "Aku yakin ini semua adalah kehendak-Mu ya Allah." Alya menyakinkan diri mampu menghadapi ini semua sendirian.

Namun, tanpa bisa dicegah air mata yang sejak tadi ditahan itu jatuh, membasahi pipinya. "Alya, please. Jangan menangis di hari bahagia ini. Bukankah melihat orang yang kamu cintai bahagia adalah tujuan hidupmu?" Alya berdialog pada diri sendiri, menguatkan hatinya yang sedang patah hati.

Untuk menyamarkan jejak air mata di pipinya Alya mengusap dengan tisu yang sejak tadi dipegang. Berulang kali pula Alya mengatur napas agar kembali normal. Sebelum kembali ke tempat pesta Alya menarik segaris senyuman di kedua sudut bibir. Namun secara tiba-tiba seorang pria berdiri tepat di belakangnya, melalui pantulan cermin menatapnya dingin.

"Mas Farhan?" Tubuh Alya mematung, degup jantungnya menggila saat dua pasang mata mereka bertemu.

"Bukankah ini keinginan kamu, Alya?" Sinisnya. Tatapan penuh luka itu membuat tubuhnya bergetar hebat.

"Maaf, Mas. Kita harus kembali. Jangan sampai orang lain melihat kita di sini!" Alya mencoba kabur dari situasi yang tak nyaman itu. Tapi sebelum Alya melangkah pergi kedua tangan besar laki-laki itu menguncinya.

“Aku butuh penjelasan darimu!”

"Mas, jangan gini!" Alya mencoba membebaskan diri, tapi Farhan semakin gelap mata. Laki-laki itu mendekatkan wajahnya, memaku kedua bola mata cantik yang selama ini sangat dikaguminya.

"Kenapa kamu menangis? Bukankah kamu yang membuangku seperti sampah?" Cecar Farhan yang tak terima karena Alya memutuskanya tanpa alasan yang jelas.

"Cukup, Mas! Nggak ada yang perlu kita bicarakan lagi. Kita sudah putus hubungan!" Tegas Alya seraya membuang muka. Dirinya tak ingin terlarut kembali dalam romansa mereka berdua. Kini mereka harus menjaga jarak, berpura-pura tidak pernah memiliki hubungan apapun. Melupakan semua kenangan indah yang telah mereka ukir berdua.

"Tapi ..." Farhan mengulurkan tangan, meraih d4-gu Alya agar menatap matanya. “Aku nggak pernah setuju!”

"Ingat Mas. Kamu sekarang adalah suami Mbak Alina!" Peringat Alya seraya membalas tatapan mata Farhan. Sekuat tenaga Alya tetap berdiri dengan kedua kakinya yang terasa lemas.

"Itu, hanya status di atas kertas!" Jawaban Farhan membuat Alya terkejut. Jadi benar laki-laki itu sengaja menikahi kakaknya hanya ingin balas dendam padanya?

"Astaghfirullahaladzim. Istighfar Mas! Pernikahan bukanlah permainan!" Alya tak menyangka Farhan bisa bicara seperti itu. Sosok laki-laki penyayang dan religius itu bisa menjelma seperti iblis.

"Permainan?" Ulang Farhan dengan tertawa kecil. “Justru saat ini aku sedang mengikuti permainan kamu, Baby!”

Deg .…

"Mas, jangan salah paham. Semua ini aku lakukan demi kebaikan kita," sahut Alya mencoba memberikan pengertian. Semua yang terjadi di luar kendali dirinya.

Kembali Farhan mendekatkan wajahnya, napasnya menerpa wajah Alya yang bergerak gelisah dalam kuasanya. Lalu, tatapan dingin itu berubah sendu, membuat Alya tertegun. “Klau begitu, beri aku satu alasan, kenapa kamu memutuskan hubungan kita?”

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Kbakk
Selanjutnya KBAKK 2
1
0
KAU BUANG AKU, KUNIKAHI KAKAKMUPart : Pacar Jadi Kakak Ipar
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan