Ludwig Andreas Feuerbach

1
0
Terkunci
Deskripsi

Ludwig Andreas von Feuerbach adalah seorang filsuf dan antropolog Jerman. Awalnya ia mengembangkan filsafat Hegel, sebelum pengaruh Hegelian akhirnya pudar pada dirinya. Baginya agama adalah kesadaran yang tak terhingga. Maka dari itu, Tuhan dalam agama tidak lain adalah proyeksi luar dari hakikat batin manusia itu sendiri.

Ludwig Feuerbach adalah seorang Hegelian sayap kiri. Pada masa mudanya ia meninggalkan studi teologi untuk belajar filsafat Hegel. Meski begitu, ia justru sukses dan dikenal...

Post ini tidak mengandung file untuk diunggah/baca ataupun tulisan panjang.

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
5 konten
Akses 30 hari
100
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
200
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Aku Mohon Aku Ingin Hidup Hedon.
0
0
Istilah hedonisme sebenarnya merujuk pada beberapa teori yang, walaupun berbeda satu sama lain, semuanya memiliki gagasan dasar yang sama: Kesenangan dan rasa sakit adalah satu-satunya elemen penting dari fenomena spesifik yang dijelaskan oleh teori-teori tersebut. Dalam filsafat, hedonisme sering dibahas sebagai teori nilai. Ini berarti bahwa kesenangan adalah satu-satunya hal yang secara intrinsik berharga bagi seseorang setiap saat dan rasa sakit adalah satu-satunya hal yang secara intrinsik tidak bernilai bagi seorang individu. Kita akan membahas terlebih dahulu asal-muasal dan sejarah dari hedonisme itu sendiri. Gerakan hedonistik besar pertama berasal dari abad ke-4 SM oleh Cyrenaics, sebuah sekolah pemikiran yang didirikan oleh Aristippus dari Cyrene. Cyrenaics menekankan keyakinan Socrates bahwa kebahagiaan adalah salah satu hasil dari tindakan moral. Tetapi Cyrenaics juga percaya bahwa kebajikan tidak memiliki nilai intrinsik. Mereka percaya bahwa kesenangan, khususnya kesenangan fisik, adalah kebaikan tertinggi. Selain itu, ada juga penganut Epikureanisme (dipimpin oleh Epikurus). Epikurus percaya bahwa kesenangan itu diperoleh melalui ketenangan dan pengurangan keinginan (reduction of desire). Menurutnya, menjalani kehidupan sederhana yang penuh dengan teman dan diskusi filosofis adalah kesenangan tertinggi yang dapat dicapai seorang manusia. Selama Abad Pertengahan, hedonisme ditolak oleh para filsuf Kristen karena tak cocok dengan kebajikan & cita2 Kristen (iman, harapan, menghindari dosa, membantu orang lain). Namun, beberapa filsuf berpendapat hedonisme memiliki kelebihan karena keinginan Tuhan agar orang bahagia. Hedonisme mencapai masa paling populernya pada abad ke-18 dan 19 karena karya dari Jeremy Bentham dan John Stuart Mill yang berpendapat tentang variasi prudential hedonism, hedonistic utilitarianism, dan motivational hedonism. Kata intrinsik sering dilontarkan ketika membahas hedonisme, dan itu adalah kata yang sangat penting untuk dipahami. Berbeda dengan kata instrumental, penggunaan kata intrinsik menyiratkan bahwa sesuatu itu berharga pada dirinya sendiri. Uang bernilai instrumental. Memiliki uang hanya memiliki nilai nyata ketika Anda membeli sesuatu dengannya. Karena itu, secara intrinsik tidak bernilai. Sebaliknya, kesenangan secara intrinsik berharga. Ketika seseorang mengalami kesenangan, bahkan jika itu tidak mengarah pada sesuatu yang lain, kesenangan (pleasure) itu sendiri pada dasarnya sudah menyenangkan (enjoyable). Menurut hedonisme, segala sesuatu yang bernilai itu direduksi menjadi kesenangan. Hedonisme yang bijaksana kemudian melangkah lebih jauh dan mengklaim bahwa semua kesenangan dapat membuat hidup seseorang lebih baik, dan bahwa semua rasa sakit dapat membuat kehidupan lebih buruk. Dalam perkembangan lanjutnya, ada sebuah istilah bernama Hedonisme psikologis, dikenal juga sebagai hedonisme motivasi, yakni keyakinan bahwa keinginan untuk mengalami kesenangan & menghindari rasa sakit, baik secara sadar/tidak, bertanggung jawab atas semua perilaku manusia.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan