sejak pertengkaran kita yang terakhir, aku mulai menyadari bahwa menjadi wanitamu ternyata aku banyak gagalnya. aku terlalu banyak tidak tau tentang bagaimana kamu dan seperti apa dunia yang mengitarimu.
aku terlalu naif untuk mau membuka mata bahwa kamu juga banyak meraba-raba tentang siapa dan bagaimananya aku. kamu tidak benar-benar mengenali seutuhnya aku sebab katamu aku terlalu menutup diri pada seseorang yang aku sebut-sebut sebagai pasangan.
dua hari pasca menerima pesan singkat yang terakhir...
Post ini tidak mengandung file untuk diunggah/baca ataupun tulisan panjang.
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
150
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Selanjutnya
aneh
0
0
belakangan aku banyak bertanya-tanya tentang mengapa diam menjadi satu-satunya teman bicara, atau mengapa keramaian bisa menjadi pembunuh berdarah dingin paling banal yang pernah ada.aku punya banyak kesempatan untuk bersenang-senang seperti apa yang dulu dicita-citakan, tapi bagaimana bisa aku justru malah memilih teronggok bisu di pojokan kamar. mengajukan permohonan cuti dari menjadi manusia.satu dari tujuh hari aku memilih mengasingkan diri dari mereka yang bernamakan manusia, mengharamkan beragam bentuk interaksi pun sosialisasi. satu dari tujuh hari hanya akan ada aku dan diriku sendiri dan perayaan kecil-kecilan untuk minggu-minggu yang telah dilalui.seiring bertambah usia aku jadi mengerti bahwa menjadi dewasa tidak melulu perlu bersenang-senang, tapi juga satu paket dengan duduk diam tanpa gangguan apa-apa dan siapa-siapa.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan