Raja Muda

0
0
Deskripsi

Ini adalah sebuah kisah tentang 2 buah kerajaan dan upaya masing-masing raja untuk menyatukan kerajaan mereka lewat pesta pernikahan. Tulisan ini akan berfokus pada perspektif masing-masing pelaku yang terlibat dalam peristiwa ini. Selamat membaca. (Part 2)

Raja Muda :

“Siapa nama dia?” Tanya raja muda itu sambil menatap lukisan hasil karya utusannya.

“Putri, Tuanku. Dia baru saja menginjak umur 17 tahun. Hamba diundang untuk ikut makan bersama mereka dalam pesta ulang tahunnya.” Jawab utusan itu sambil membungkuk hormat.

“Oh ya? Bagaimana pestanya? Apakah meriah?” Jawab sang raja.

“Meriah sekali, Tuanku. Tampaknya seluruh rakyat pun sangat menyayangi tuan putri ini. Ratusan hadiah dihantarkan langsung ke gerbang istana. Mulai dari para bangsawan sampai ke rakyat jelata.” Jawab utusan itu lagi.

“Begitu? Aku pun akan membuat pesta meriah di kerajaan ini sebentar lagi, undanglah kerajaan tuan putri ini untuk ikut berpesta bersamaku. Mereka akan menjadi tamu kehormatanku dan aku akan memohon untuk meminang sang tuan putri ini.” Titah sang raja kepada utusannya.

“Baik, tuanku. Kalau begitu, hamba mohon undur diri dari hadapan tuanku untuk menjalankan perintah tuan rajaku.” Jawab utusan itu sambil berjalan mundur dalam posisi membungkuk.

Raja muda itu pun tersenyum puas menatap lukisan sang putri. Dia bangun dari singgasananya dan berseru dengan lantang kepada segenap pengawal, pelayan, dan dayang-dayangnya.

“Kalian semua, siapkan alun-alun kota untuk pesta ini. Aku mau memberi pesta termegah untuk aku meminang tuan putri ini. Belilah hewan ternak dan gandum terbaik. Siapkan jamuan terbaik dan anggur-anggur terbaik untuk pesta ini. Sebarkanlah undangan ke seluruh penjuru negeri dan kota. Biarlah pesta ini menjadi bahan perbincangan bangsa-bangsa lain sampai 7 turunan berikutnya. Ini perintah raja.” Kata raja itu dengan lantang.

“SIAP, TUANKU RAJA!” Jawab segenap penghuni istana dan segera menjalankan tugasnya.

“Hai, penasihatku. Kau kuperintahkan untuk segera membuat surat undangan atas namaku untuk putri negeri yang diberitakan utusan itu. Katakanlah bahwa aku ingin meminangnya. Buatlah surat ini dengan penuh hormat sehingga raja di negeri itu tahu bahwa aku tidak bermaksud buruk terhadap kerajaannya.” Titah sang raja kepada penasihat kepercayaannya.

“Siap, tuanku raja. Hamba akan segera mempersiapkan surat undangannya. Hamba mohon pamit terlebih dahulu.” Jawab penasihat itu dengan hormat.

Tampak di belakang penasihat seorang pemuda dengan mata ungu-kemerahan seperti batu permata yaspis.

“Hai, kamu! Siapa namamu, anak muda?” Kata raja itu.

“Tidak tahu, tuanku raja.” Jawab pemuda itu. Suara pemuda itu terdengar berat dan seperti tidak sesuai dengan penampilannya.

“Berapa umurmu? Dari mana kau berasal? Warna matamu, tidak pernah kulihat sebelumnya. Aku sangat yakin kau bukan berasal dari negeri kami.” Tanya raja itu dengan teliti.

“Hamba tidak tahu, tuanku raja. Hamba tidak ingat siapa dan darimana hamba berasal.” Jawab pemuda itu. Pemuda itu tersenyum. Senyumnya sangat terlihat seperti dibuat-buat, namun sang raja tidak terlalu mengindahkannya karena pikirnya, pemuda itu hanya berusaha untuk bersikap hormat.

 “Baiklah, layanilah penasihatku itu.” Jawab raja itu mengutus pemuda itu pergi.

“Baik, tuanku raja. Hamba mohon undur diri terlebih dahulu.” Jawab pemuda itu sambil membalikkan badannya dan mengikuti penasihat raja itu ke kediamannya di istana.

Raja kembali duduk di singgasananya sambil menatap punggung pemuda itu yang semakin lama semakin menjauh. Pikirannya terganggu oleh senyuman dan mata itu. Entah mengapa, hatinya menjadi tidak tenang.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Sepucuk Surat
0
0
Ini adalah sebuah kisah tentang 2 buah kerajaan dan upaya masing-masing raja untuk menyatukan kerajaan mereka lewat pesta pernikahan. Tulisan ini akan berfokus pada perspektif masing-masing pelaku yang terlibat dalam peristiwa ini. Selamat membaca. (Part 3)Notes: Gunakan earphone untuk pengalaman yang lebih baik.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan