
Lili and Dream Chapter 2
2. Ilmuan Gila
Segera setelah wili memberikan bukunya kepadaku, seisi kelas cukup terkejut bukan apa-apa anak seperti wili terasa tidak mungkin lupa untuk membawa buku pelajaran, terlebih lagi ini pelajaran bu sisi, yang ada siswanya bisa dijadikan ayam geprek .
“Pemisi bu, maaf saya ijin keluar mau minjam buku, hari ini saya lupa bawa buku pelajaran ibu” suara wili cukup mengagetkan bu sisi, sambil mengerutkan dahi dan menurunkan kaca matanya
. “Kamu wil, iya silahkan ibu beri waktu 5 menit” kata bu sisi sambil menggelengkan kepalanya, antara heran dan tidak percaya murid teladan seperti wili bisa seceroboh itu meninggalkan buku pelajaran. Wili berlalu keluar dari kelas, tapi tak berselang lama tentu dia bisa mendapatkan pinjaman buku dengan mudah.
“Permisi bu, saya sudah dapat bukunya, apa saya boleh masuk”
“Oh, iya silahkan” balas bu sisi, tak lama pelajaran dimulai segera setelah wili duduk ditempat duduknya, kulihat wili dari tempat dudukku, mata kami saling bertatapan dan dengan cepat kupalingkan wajahku. Kurasa waktu terasa lama saat ibu sisi mengajar, sampai akhirnya bel istirahat berbunyi.
“Perhatian waktu istirahat, telah tiba kepada seluruh siswa dipersilahkan istirahat, dihimbau kepada para siswa yang membeli jajanan, untuk membuang sampah di tempat yang telah disediakan, terima kasih” bunyi toa istirahat sekolah menjadi tanda akhir pelajaran bu sisi yang kemudian beranjak keluar dari kelas.
“Makasih” kata lili yang langsung berdiri menuju meja wili setelah pelajaran selesai dengan meletakkan buku wili diatas meja, kemudian berlalu pergi.
“Widih, bisa ngomong makasih ternyata sih batu, lain kali sering-sering ngomong yah ” kata teman sebangku wili dengan nada mengejek, lili tidak perduli dan langsung berlalu tanpa menoleh kebelakang.
“Li, jangan gitu dong harusnya kamu bisa ngomong makasih sama wili itu baik-baik jangan main asal pergi aja” tegur izma.
“Hmmmm iya”
“Dih, beneran tau, kalau bukan karna dia juga hari ini pasti lu pusing mikir harus pinjam buku kesiapa mana kelas lain, yah kali lu mau ngomong kemereka minjam buku, negur siswa lain aja gak pernah, ingatloh lu utang budi” tegas izma.
Lili berpikir omongan izma ada benarnya juga kalau dipikir-pikir.
“Ya, udah jadi gue harus gimana sujud sambil bilang, baginda raja wili terima kasih banyak atas pertolonganmu kepada hamba yang lemah dan susah ini” ujar lili dengan bernada.
“Gak gitu juga kali li, lu tuh kaya apa yah menghindari wili banget awas malah jadi suka loh”
“Dih ogah mana mungkin, gue suka yang ada geli iya” sahut lili dengan cepat
“Yakin lu, gak suka gue” suara wili datang dari depan mereka
“Dih najis, jauh-jauh lu” kata lili
Wili kemudian berjalan kearah lili, menurunkan sedikit tubuhnya lalu menghadapkan wajahnya kedepan wajah lili sambil berkata.
“Jarang-jarang loh gue mau bantuin cewe, di sekolah ini aja, ada banyak yang berharap dipinjamin buku dari cowo paling tampan satu sekolah ” kata-kata yang keluar dari mulut wili membuat lili tidak tahan dan langsung pergi sambil mendorong wili agar wajahnya menjauh dan menggandeng tangan izma menuju kekelas.
Sesampainya di kelas, lili menggerakkan bahu dan tangannya dengan geli diatas bangkunya.
“Hahahahaha, sejak kapan sih kalian jadi dekat begitu li, so sweet deh wili dan lili eaaaaaa” dengan rawut wajah izma meledek lili yang masih menggerakkan tangan dan bahunya.
“Iz dengerin yang pertama yah kami gak dekat sama sekali, kedua stop bilang wili dan lili terus ketiga gue gak suka wili” tegas lili
“cieeee…ciee…
Perasaan gak ada yang bilang lu suka sama wili deh” ejek izma yang semakin menjadi-jadi kepada kepada temannya itu.
“Terserah deh iz, intinya enggak”
Waktu pulang sekolahpun tiba, bel sekolah tanda pembelajaran sudah selesai.
“Li, yuk pulang hari ini lu joki yah hehehe, tenang hari ini motor yang gue bawa bukan yang biasa, taaraa ini kata bapakku sudah waktunya aku ganti motor jadi ini motor baru” ucap izma dengan bangga.
Lili tersenyum dan mengambil kunci motor izma, karna dalam beberapa hari ini memang dia tidak membawa kendaraan.
“Cieee, motor baru, kuylah test drive dulu” kata lili, sambil mereka beranjak menuju keparkiran sekolah. Ditempat parkir juga sudah banyak siswa yang juga mengantri mengambil kendaraan mereka keluar dari sekolah untuk pulang.
“Hei, lu gak apa-apa” itu suara rey cowo yang kemarin menolong lili bersama teman-temannya, saat kejadian memalukan kemarin terjadi.
“Oh hai, lili gak apa-apa kok kemarin dia cuma kaget aja, iyakan li” izma membalas sapaan rey sambil menyenggol tangan lili, karna tau pasti lili tidak akan menjawab”
Lili menoleh kearah rey sambil tersenyum berkata
“Rey terima kasih yah, kemarin udah nolongin gue, lu sama temen-temen lu keren sampaikan kemereka juga yah, bilangin terima kasih”
“Iya Li pasti, aman” rey membalas senyuman lili
“oke, kita diluan yah bye rey” lili dan izma beranjak sambil melambaikan tangannya kepada rey.
Diatas motor, izma merasa bingung karna kejadian tadi bukan seperti lili yang dia kenal yang biasanya menghindari perbincangan dengan orang lain.
“Li, lu kok bisa ngobrol sampai bilang makasih terus dadada lagi ke rey”
“Iz, rey itu anaknya humble terus baik juga lagian dia udah nolongin kita kemarin ya kali gue gak ngomong atau interaksi sama dia”
“Tapikan li lu tu orangnya gak suka ngobrol, lu bakalan ngobrol itu cuma sama orang tua, guru, gue dan teman-teman dalam obrolan penting aja, jadi gue heran sih hehehe”
“Ya berarti rey penting” ucap lili dengan singkat
“Apa bedanya sama wili, diakan juga nolongin elu”
“Bedalah, itu orang paling kepedean paling ih sudahlah gak mood banget ngomongin orang sinting kaya wili”
Merekapun tiba di rumah lili,
“Iz, mau mampir gak” tanya lili
“Hah tumben nih, gue sih pengen tapi kayanya bentar lagi hujan deras di rumah lagi gak ada siapa-siapa jadi gue langsung aja li, thakyou yah ketemu besok”
Izma pun berlalu meninggalkan lili yang kemudian masuk ke dalam rumah.
“Bu Lili pulang” sambil memeluk ibunya dari belakang
“Iya anak ibu paling cantik sudah pulang, ayo bersih-bersih dulu terus makan”
“oke, siap nyonya besar” ucap lili sambil memberi hormat kepada ibunya.
Setelah membersihkan diri dan mengganti pakaiannya, lili menuju meja untuk makan siang bersama ibunya.
“Bu hari ini lili kesel banget sama satu cowo kelas lili, sudah ngeselin sok kegantengan lagi, jeleknya kuadrat deh bu” keluh lili
“Wih anak ibu mulai kenal cowo nih, siapa namanya, rumahnya dimana, nama orang tuanya siapa, ibu penasaran kok bisa anak ibu yang super duper anti sosial ini bisa dekat sama cowo sih, ayo cerita”
“Apaan bu, gak ada yang namanya dekat-dekat yang ada lili kesel, iya”
“Hati-hati loh li, bisa jadi suka nantinya’
“Gak mungkin” jawab lili dengan langsung dan lantang
Ibu hanya mengerutkan senyumnya sambil melanjutkan makan bersama dengan putrinya tersebut.
Hari kembali malam lili, masuk ke kamarnya, diambilnya hpnya sambil memutar lagu yang dia sukai dan ikut bernyanyi didepan kaca, membayangkan seolah-olah dirinya sedang mengadakan konser tunggal dengan banyak penonton di kamarnya.
Tak lama setelah itu lili menyempatkan diri untuk membuka sosial medianya dan muncul notifikasi postingan foto baru dari wili, ditatapnya foto wili dalam waktu yang cukupp lama, tanpa disadari lili merasa jika wili memang ganteng juga jika diperhatikan.
“Iya sih lu emang lumayan ganteng tapi sisanya najis… iih apaan sih, peduli apa dia mau ganteng atau enggak” ucap lili sambil melempar hpnya kesamping.
“Sudahlah” kata lili sambil bangun dan berkata
“Tuhan malam ini kasih mimpinya yang keren yah terima kasih” ujar lili sambil menarik selimutnya dan tertidur malam itu.
Lili tertidur dengan malam dan mimpi yang selalu dinantikan setiap hari untuknya.
“Li…Li…Lili, Lili bangun ini sudah siang” teriak ibu dari luar.
Tumben dalam hati lili harusnya suara mobil tetangganya sudah berisik pagi ini, tapi kali ini kenapa suara ibu yang mendominasi. Lili merasa jika suara ibunya hanya khayalannya dan ini masih waktunya dia untuk tidur.
Ibu mengetok kamar lili dengan keras sekali lagi dan berkata,
“Lili bangun, kamu sudah terlambat, lili ini bukan mimpi ibu serius kamu sudah terlambat” teriak ibu dari luar pintu kamar lili
Lili langsung membuka matanya, mengambil hpnya dan melihat jam sudah menunjukan pukul 06:45 menit, kurang dari 15 menit bel masuk sekolah akan berbunyi tetapi dirinya masih belum melakukan apapun.
Lili langsung bangkit melompat dari kasurnya dengan terburu-buru langsung bersiap menuju ke sekolah.
“Li, sarapan dulu, nanti lambungnya sakit” kata ibu khawatir
“Gak dulu bu, lili sudah telat sih ini, lili berangkat dulu yah nanti lili makannya di sekolah” kata lili sambil memakai sepatu, lalu menyalim tangan ibunya dan langsung tancap gas menuju kesekolah dan benar saja dia terlambat.
“Wih, sih batu terlambat juga nih, gue lihat-lihat kayanya lu gak bisa jauh-jauh yah dari gue” suara yang tidak asing terdengar dari arah belakang dan benar saja itu wili, dalam hati lili entah dosa apa yang sudah dibuatnya sehingga harus terjebak diluar gerbang, bersama laki-laki yang paling dihindarinya di sekolah.
“Hai li” ditengah pembicaraan mereka,dari belakang suara rey menyapa lili
Lili menengok kebelakang dan mengangguk iya kepada rey.
“Kayanya kita udah terlambat hari ini, mana yang tugas piket hari ini ibu sisi” kata rey.
“Hah, astaga sial bener deh sial gue hari ini mampus gimana dong”
“Gak apa-apa li santai ini baru pertama kalinya kita terlambat” kata rey menenangkan lili
“Gue sama rey sih gampang kitakan anaknya aktif, banyak dikenal guru juga, mana kita berprestasi lagi pasti dibebaskan sih, gak tau nih kalau sih batu” ejek wili
Lili hanya menengok dan mengerutkan dahinya kepada wili lalu menendang kakinya.
“Siapa bilang" suara ibu sisi mengagetkan mereka bertiga.
"Kalian bertiga ibu hukum cuci kamar mandi sekolah hari ini sampai selesai jam istirahat pertama” Kata ibu sisi yang sudah memperhatikan Lili, Rey dan Wili sedari tadi dari dalam gerbang sekolah.
“Lu sih ngomong gitu” kata Lili
“Bu, maaf nih saya sama reykan anaknya gak pernah telat, kita juga murid teladan, masa gak dikasih keringanan ya kan rey” kata wili merayu
“Baik bu, saya pastikan kamarmandi sekolah kami bersihkan hari ini dengan segera” balas rey
“Eh bro, lu gak salah” kata wili
“Gak apa-apa wil…
"Permisi bu, yuk li” sambil merangkul dan menarik tangan lili
“Kamu gak mau cuci kamar mandi wil, mau ibu hukum hormat bendera sampai pulang sekolah?” kata ibu sisi
“Enggak bu, permisi” sambil berlari menyusul lili dan rey.
Lili melepaskan rangkulan tangan rey.
“Yah udah ini mulai bagi tugas yah” kata lili
Mereka mulai membersihkan kamar mandi, sampai jam istirahat pertama selesai.
“Akhirnya beres nih”kata rey
Lili tersenyum sambil menahan sakit lambungnya yang sudah terasa saat bersih-bersih tadi, wajahnya pucat, dicengkramnya perutnya sambil berjalan keluar dan secara tiba-tiba rebah dan pingsan.
Lili terbangun dan mendapati dirinya sudah di UKS dengan rey dan wili disamping kiri dan kanannya.
“Li, lu gak apa-apa nih makan dulu” kata rey
“Eh batu, nyusahin aja lu pake acara pingsan lagi, moduskan lu supaya digendong kita” sambung wili
“Dih diem lu, najis banget” jawab lili
Kemudian terdengar suara yang masuk dan membuka pintu UKS dan berlari kearah kasur lili
“Lili…Lili…Lili, lu gak apa-apa, astaga li nih gue bawakan makan sama obat” kata izma sambil menyentuh wajah lili.
‘Gak apa-apa lambung gue sakit doang belum makan tadi pagi” jawab lili
“Li, kita berdua balik yah kekelas, sudah ada izma nih, jadi dia bisa jagain kamu” kata rey dengan lembut kepad Lili.
“Oh, iya rey, balik aja, terima kasih yah sudah bantuin gue hari ini” kata lili dengan senyum.
“Gue juga kali, bukan rey aja” kata wili menimpali
“Dih, apaan sih lu, iya makasih” jawab lili singkat
“Yuk wil, kita keluar, bye li cepat sembuh” kata rey sambil berjalan keluar dengan tersenyum.
“Bye batu, jangan nyusahin lagi yah” tambah wili
Lili tersenyum kepada rey tetapi menengok sinis kepada wili saat mereka beranjak pergi.
“Ciee, prikitiw ehem…ehem…uhuk bau-bau pendekatan nih, jadi milih yang mana nih li sih cowo humble good boy atau cowo pinter tapi tengil ngeselin mana dua-duanya ganteng lagi cinta segitiga nih” kata izma sambil menggoda Lili.
“Dih, apaan enggak itu tadi kita telat terus dihukum bareng, gak ada cinta-cintaan najis banget”
Lili memakan makanan yang dibawakan izma untuknya lalu beristirahat sampai bel sekolah tanda pulang dibunyikan, hari ini Lili menghabiskan harinya di sekolah dengan membersihkan kamar mandi dan berakhir di UKS.
*******
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
