
๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
Bab ini berisi konten yang menyebabkan trauma seperti pemaksaan/pemerkosaan. Tidak di perkenankan untuk pembaca dibawah usia 18 tahun.
ย
๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
ย
###
ย
Jawaban itu membuat Rex kembali terdiam, segera setelah itu Esther mengangkat tangannya menyentuh bahu Rex lalu mengalungkan kedua tangannya pada leher Rex. Esther bangkit dari posisinya, wanita itu terduduk di pangkuan Rex dengan kaki yang memeluk pinggang Rex serta tangan yang masih melingkar di leher Rex, posisi mereka begitu dekat hingga Rex bahkan bisa merasakan buah dada Esther yang menempel di dadanya.
ย
ย
"Karena itu... Karena itu--hiks, ku mohon... Tuan." tangis Esther, "Bisakah Tuan melakukannya sedikit lebih pelan...?"
ย
ย
Rex tertegun.
ย
ย
"Hiks... Aku minta maaf, Tuan. Aku minta maaf... Aku tidak memiliki pengalaman--hiks! Aku sungguh minta maaf..."
ย
ย
Rex menghembuskan nafasnya gusar, satu alisnya terangkat bersamaan dengan senyuman satu arah yang terbentuk, "Ha...? Kau pasti kesulitan untuk menahannya sampai sekarang, bukan?" gumam Rex dengan nada rendah.
ย
ย
***
ย

ย
Ruangan yang redup seolah membangkitkan gairah liar antara dua orang yang sedang menghabiskan waktu panas mereka, suara desahan semakin membuat suasana ruangan memanas oleh nafsu yang semakin memuncak seperti air laut yang pasang.
ย
ย
Di sana, Rex tengah berbaring di belakang Esther dengan posisi tubuh yang menghadap ke arah samping. Tubuh mereka sudah benar-benar polos tanpa adanya satu benang pun yang menutupi. Satu kaki Esther terangkat tinggi ke atas dengan jari-jarinya Rex yang terus bermain di lubang kewanitaannya yang telah basah, sementara wajah Rex telah berada di bahu Esther.
ย
ย
"Mungkin karena pengaruh minuman keras, tubuhmu menjadi panas..." gumam Rex, "Begitu juga bagian dalam mu." lanjutnya dengan nada rendah.
ย
ย
Jari-jari Rex masih setia membelai kewanitaan basah milik Esther untuk melonggarkan lubang yang akan ia pakai nantinya. Sejak tadi, Esther terus mengeluh takut karena ini adalah pertama kalinya untuk wanita itu.
ย
ย
Sejujurnya, Rex cukup dibuat terkejut mendengar jika ini adalah pengalaman pertama Esther. Pasalnya, Kekaisaran Ozilea ini adalah Kekaisaran yang cukup bebas, dimana banyak putri bangsawan yang menikah dengan kesatria pengawal mereka sendiri, bahkan tak jarang gadis yang belum melewati usia dewasa sudah melakukan hubungan intim beberapa kali.
ย
ย
Jika dipikirkan kembali, Esther adalah wanita dewasa berusia 27 tahun, dimana wanita itu lebih tua 5 tahun di atasnya. Bahkan Rex yakin jika Beryl sudah sering melakukan hubungan intim dengan pria lain atau dengan Julius sekalipun, mereka mungkin sudah sering melakukannya sebelum upacara pernikahan mereka.
ย
ย
Namun, di bandingkan dengan Esther yang jelas bersahabat dengan Beryl, bagaimana mungkin wanita dewasa seperti Esther justru belum melepas keperawanan hingga saat ini? Apa saja yang dia lakukan selama 27 tahun hidup? Pikir Rex.
ย
ย
"Ini cukup mengejutkan..." - gumam Rex dalam hati.
ย
ย
Masih dengan jari-jarinya yang bermain di lubang Esther, Rex pun bertanya, "Hey? Mengapa kau diam?"
ย
ย
"Nghh--Rasanya aneh..."
ย
ย
Rex mengangkat satu alisnya sambil mengeluarkan senyum satu arah, "Di mana?"
ย
ย
"Nghh, di bagian dalam."
ย
ย
Rex tersenyum tipis, "Di sini?" tanya-Nya yang semakin menusukkan jarinya dalam.
ย
ย
Jari-jari Esther tergerak meremas selimut di bawahnya, bersamaan dengan itu tubuhnya menggigil, "Nnghh... Hnghh, huu..."
ย
ย
Rex memutar jarinya, "Bagaimana dengan di sini?" tanya-Nya yang segera menekan suatu tempat yang terasa aneh di dalam.
ย
ย
"Aangh--!! Nghh..."
ย
ย
Rex tertawa kecil melihat reaksi Esther yang menarik untuk dilihat, Rex lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Esther, menggigit dan menjilat daun telinganya dengan gerakan sensual yang ditunjukkan untuk merangsang area sensitif wanita itu, "Jika kau tidak memberitahu ku, aku tidak bisa membantu mu..." bisik-Nya pelan.
ย
ย
Bulu kuduk Esther meremang, "Nghh... Rasanya ... geli..."
ย
ย
Rex terkekeh, "Hmm...?"
ย
ย
"Mmm... Aku tidak tahu..."
ย
ย
Rex mengecup ringan bahu Esther, menjilatnya dengan penuh nafsu hingga ke leher dan telinga, hal itu membuat tubuh Esther semakin menggigil oleh belaian asing yang baru pertama kali ia rasakan.
ย
ย
"Rasanya geli di dalam, hmm? Mau aku melakukan lebih dari ini...?" tanya Rex dengan nada rendah.
ย
ย
Mata Esther mulai terbuka secara perlahan, tatapannya terlihat sayu, sesaat kemudian ia pun menjawab, " ... Ya, Tuan..." lirihnya pelan.
ย
ย
Di detik selanjutnya, sudut bibir Rex terangkat membentuk sebuah senyuman penuh akan kegembiraan liar, wajah tampan itu menunjukkan seringai binatang buas yang siap menerkam mangsa tak berdaya di hadapannya.
ย
ย
"Maka, Tuan mu yang 'baik' ini akan membantumu..." bisik Rex tepat di telinga Esther.
ย
ย
***
ย

Pemandangan indah dari dua kaki putih yang terbuka lebar dengan bibir kewanitaan yang meregang dan lubang kemerahan yang berteriak seolah meminta untuk digali, kini pemandangan itu menjadi pemandangan paling indah di hadapan Rex.
ย
ย
Tak dapat menahan nafsu yang semakin menumpuk hingga membuat sesak, senjata keras dengan ujung lancip itu segera Rex arahkan tepat di depan pintu masuk, dan di detik selanjutnya Rex mulai mendorong pinggulnya maju, memasukkan pen*snya dengan gerakan intens.
ย
ย
Tubuh Esther tersentak merasakan benda keras dan besar yang tiba-tiba memaksa masuk ke dalam, "...?!! A-Ah--Heukk--?!!"
ย
ย
"Haah..." desah Rex tertahan.
ย
ย
"T-Tidak..! Aakkh--Itu akan sobek jika dipaksakan...!" seru Esther dengan tubuh bergetar hebat, "I-Itu tidak bisa masuk, Tuan--!!"
ย
ย
"Tsk!"
ย
ย
Tanpa mendengarkan Esther lebih jauh, dengan paksa Rex memasukkan pen*snya ke dalam lubang kecil yang telah basah itu. Suara teriakkan kesakitan terdengar begitu lantang memenuhi ruangan yang kedap suara, teriakan yang begitu mengerikan seolah dialiri rasa sakit dan keterkejutan yang berpadu menjadi satu.
ย
ย
"HAGHH--ARGGHHH!" teriak Esther dengan suara mengerikan.
ย
ย
Mulut Esther terbuka lebar dengan mata yang membulat sempurna dan pupil yang bergetar karena serangan rasa sakit yang begitu mengejutkan seolah dapat merobek daging.
ย
ย
Tubuh Esther menggelinjang, dengan kakinya yang bergetar hebat seolah kehilangan kendali atas tubuhnya, "I-Itu ... sakit, harghh--ah!!"
ย
ย
Gumpalan daging yang begitu tebal itu segera menerobos masuk dan merobek setiap serat yang ada, rasa sakit seolah membakar kewanitaan Esther dari bagian terdalam. Wajah Esther berubah membiru dengan nafasnya yang tertahan begitu saja, bahkan keringat begitu deras membasahi seluruh wajahnya.
ย
ย
Rex membuang nafasnya lega begitu miliknya telah berhasil masuk sepenuhnya ke dalam. Meskipun begitu sulit di awal, namun bukan berarti ia tak bisa memasukkannya ke dalam sana.
ย
ย
"Haah..."
ย
ย
Melihat Esther yang meringis dengan wajah yang memerah padam serta tubuh yang gemetaran membangkitkan perasaan tersendiri bagi Rex, rasanya seperti ia telah memenangkan sesuatu. Hari ini, seharusnya menjadi hari paling menyebalkan bagi Rex, namun siapa sangka wanita di hadapannya ini berhasil membangkitkan sesuatu dalam dirinya? Seolah-olah ada api yang kini berkobar dengan sangat besar dalam dirinya, dan Esther lah yan telah berhasil menyulut api tersebut.
ย
ย
"Pffft--Haha..." tawa Rex mengalun dengan nada rendah, kilat penuh nafsu menyala di dalam mata ungu yang menawan.
ย
ย
Darah segar mengalir melalui lubang hingga mengotori bibir kemaluan Esther, bahkan pen*s yang telah tertanam ikut dibaluri oleh cairan merah itu, hal itu tak luput dari perhatian Rex.ย
ย
ย
Alis Rex terangkat bersamaan dengan matanya yang terbuka lebar, tubuh Rex ikut bergetar menahan perasaan bersemangat seolah memicu adrenalin. Senyuman liar yang penuh akan kepuasan tergambar jelas di wajah tampan itu.
ย
ย
"Haha--Ini ... memang pengalaman pertama mu..." gumam Rex dengan seringai penuh nafsu.
ย
ย
Melihat wajah Esther yang membiru membuat Rex kembali tertawa, wanita yang dulu selalu bersikap waspada di hadapannya itu kini tengah berbaring memohon belaian dari kehangatan seorang pria, dan entah bagaimana itu menjadi sangat menggoda seolah menjadi pemicu dari nafsu yang berkobar seperti nyala api.
ย
ย
"S-Sakit... Ini menyakitkan." ringis Esther dengan suara tertahan.
ย
ย
Perlahan Rex mendekatkan wajahnya ke wajah Esther, menatap wajah Esther beberapa saat sebelum ia menjulurkan lidahnya menjilati air mata Esther yang mengalir karena rasa sakit.
ย
ย
"Sssshhhh... Tahan sedikit," bisik Rex, "Sakitnya hanya sebentar."
ย
TO BE CONTINUED ~
ย
ย
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐ฅฐ
