
Senyum. Itulah senjata terkuatku hari ini. Senyum lebar, tulus palsu, yang kupasang seperti topeng saat pintu lift mewah di gedung pusat perusahaan Tan Group itu terbuka. Di dalamnya, berdiri seperti patung Yunani yang hidup, lengkap dengan aura dingin yang bisa membekukan api –Leon Tan, CEO sekaligus target dendamku. Dan di sampingnya, menggenggam lengannya dengan posesif, Clarissa Zhang. Wanita itu, dengan gaun merah menyala dan senyum manis bak racun, adalah alasan mengapa ayahku tidak lagi bernapas....
Senyum. Itulah senjata terkuatku hari ini. Senyum lebar, tulus palsu, yang kupasang seperti topeng saat pintu lift mewah di gedung pusat perusahaan Tan Group itu terbuka. Di dalamnya, berdiri seperti patung Yunani yang hidup, lengkap dengan aura dingin yang bisa membekukan api –Leon Tan, CEO sekaligus target dendamku. Dan di sampingnya, menggenggam lengannya dengan posesif, Clarissa Zhang. Wanita itu, dengan gaun merah menyala dan senyum manis bak racun, adalah alasan mengapa ayahku tidak lagi bernapas. Dadaku sesak, tapi senyumku? Tak goyah sedikitpun. Ini demi ayah, Aira. Tahan.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
