
Pergi berkencan dengan pacar selalu membuat jantung berdegup kencang, terutama saat pertama kali mengalaminya. Ini kisah Sham yang sudah mempikan kencan romantis dengan kekasihnyaLea. Tapi karena ini kencan pertamanya ada banyak hal menarik yang terjadi tak seperti dugaan nya.
.
.
.
Akhirnya setelah sekian lama aku memimpikan nya hari seperti ini terjadi juga. Hari ini akhirnya aku akan berkencan dengan pacar ku, memikirkan nya saja sudah membuat ku bahagia. Dia adalah gadis pertama yang mau menjadi pacarku, saat menyatakan cinta padanya aku tidak yakin dia akan membalas perasaan ku. Saat itu aku hanya ingin mengatakan nya agar perasaan ku jadi lega. Tapi tidak ku sangka dia malah mengajak ku untuk menjalin hubungan. Sejak hari itu semua impian ku perlahan menjadi nyata. Memiliki pacar yang cantik, tidak lagi di sebut cupu, dan juga notifikasi ponsel yang bukan hanya dari oprator tapi dari kekasih hati yang selama ini ku impikan. Karena dia sudah membuat mimpi ku menjadi nyata kencan hari ini harus menjadi kencan terbaik dan tak terlupakan untuk nya. Aku sudah merencanakan banyak hal agar hari ini menjadi hari yang indah.
"Trriiinggg....." suara notifikasi ponsel ku berbunyi dengan segera aku berlari mengambil ponsel ku. Aku tak bisa menahan senyum di bibirku saat ku lihat pesan yang di kirim padaku.
"Sampai nanti jam 10 pagi....." begitu isi pesan tersebut, pesan singkat itu saja sudah membuat ku melayang bahagia. Mungkin ini yang di namakan jatuh cinta, hal kecil saja terasa sangat indah dan berbunga.
"Iya sampai jumpa jam 10 di taman hiburan...." balas ku
"Sekarang baru jam 6 pagi tapi dia sudah mengirim pesan pasti dia sangat menantikan hari ini...." gumam ku sambil membalas pesan, karena pesan itu dengan segera aku bangkit dan merapihkan tempat tidurku. Setelah selesai merapihkan kamar aku pergi mandi dan sarapan. Lalu aku mulai melihat daftar tempat dan detail apa saja yang akan ku lakukan pada saat bersama dengan kekasihku.
"Pertama kami akan pergi ke taman hiburan, lalu kami akan makan siang di restoran Jepang kesukaan nya, setelah makan siang aku akan membawanya jalan-jalan di taman sambil menikmati waktu berdua. Dan saat menjelang malam aku akan mengantarkan nya pulang sampai ke depan rumah...." aku sangat bersemangat saat membayangkan semuanya berjalan lancar. Ini adalah kencan sederhana tapi akan di rasa berkesan, itu yang aku baca di internet.
-------------------
Waktu yang di nantikan akhirnya tiba, aku sudah sangat siap dengan pakaian terbaik dan juga dandanan yang ku jamin mirip dengan aktor korea. Aku pergi satu jam lebih awal dari jadwal untuk berjaga-jaga bila terjadi hal yang tidak di inginkan seperti macet atau motor yang kugunakan mati mendadak. Ku nyalakan motorku dan langsung tancap gas ke lokasi yang di janjikan, seperti yang ku duga jalanan sangat macet. Tapi aku tidak panik karena aku sudah memperkirakan nya, walaupun macet parah waktu yang aku butuhkan untuk tiba di lokasi kurang lebih hanya 30 menit. Rasa percaya diriku membuahkan hasil aku tiba di lokasi 30 menit lebih awal walau jalanan macet. Sambil menunggu kekasihku datang aku kembali merapihkan pakaian dan juga penampilan ku. Waktu terus berputar aku duduk di dekat loket tiket dengan sabar, 20 menit berlalu dan ku lihat gadis cantik yang ku tunggu datang dengan wajah yang tersenyum indah.
"Sham.....!" suara imutnya memanggil namaku membuat senyum di wajah ku otomatis langsung terukir dan tanpa sadar aku langsung melambaikan tangan. Sebenarnya bukan hanya melambaikan tangan tapi sampai melompat kegirangan.
"Lea, gaun yang kamu kenakan sangat cantik...." sadar aku bertingkah berlebihan dengan segera aku bersikap tenang dan memuji nya.
"Hanya bajunya?" tanya Lea dengan wajah imutnya, jantung ku rasanya hampir meledak saat melihat ekspresi wajah nya itu.
"Tentu kamu juga sangat cantik, hari ini kamu adalah wanita paling cantik yang aku temui...."
"Oh, jadi sebelum bertemu dengan ku kamu menemui wanita lain....?"
"Bukan begitu.... Maksud ku.... Kamu hari ini sangat cantik...."
"Jadi kemarin di sekolah aku tidak cantik?"
"Kemarin di sekolah kamu juga cantik, jepit rambut berbentuk pita dan jaket yang kamu gunakan sangat cocok untukmu. Sepatu berwarna putih dengan kaos kaki pendek semata kaki membuat mu terlihat tinggi. Parfume yang kamu gunakan kemarin bahkan masih bisa ku ingat wanginya. Saat olahraga kemarin walau kamu berkeringat, aku tidak melihat ada gadis yang secantik dirimu....."
"Kamu mengingat semua itu dengan baik....." Lea tertawa, saat dia tertawa aku sedikit khawatir tentang pandangan nya terhadap ku. Apa dia menganggapku aneh karena mengingat nya secara mendetail? Aku mengatakan semua itu tanpa berpikir, saat dia berada di hadapan ku seperti ini aku terlalu gugup hingga mengatakan hal-hal konyol.
"Kamu pasti mengira aku aneh bukan?" aku menundukan kepala tak berani menatapnya.
"Tidak sama sekali aku malah berterima kasih karena sudah mengingat ku sampai sedetail itu...."
"Kamu tidak merasa aku keterlaluan?" pertanyaan ku membuat Lea tampak terdiam beberapa saat, melihat dia diam aku langsung memikirkan banyak hal negatif. Lea mungkin tidak suka tapi untuk sopan santun dia malah berterima kasih padaku.
"Aku tidak masalah asalkan kamu tidak berpikiran kotor tentang ku....."
"Tentu saja aku tidak akan memikirkan hal seperti itu, aku tidak berani membayangkan nya. Bagiku kamu sangat berharga....." di tengah jawaban ku tiba-tiba Lea tertawa, aku langsung terdiam melihat tawanya yang manis.
"Kamu sangat lucu, itu sebabnya aku sangat menyukaimu....." kata-kata itu benar-benar mendarat di jantung hatiku, jantung ku semakin berdegup kencang. Aku tak berani menatap Lea, dia terlalu berbahaya untuk jantung dan mataku.
"Bagaimana kalau kita masuk sekarang....?" ajakan Lea langsung menyadarkan ku, aku langsung mengeluarkan tiket yang sudah ku beli sebelumnya.
"Ayo kita masuk sekarang...." jawab ku sambil berjalan menuju pintu masuk, baru saja aku berbalik tiba-tiba saja tangan kecil dan lembut milik Lea meraih tangan ku.
"Hmmm......" Lea tersenyum berjalan di samping ku sambil menggenggam tangan ku. Aku sangat gugup tapi sebagai lelaki tidak mungkin aku terus-terusan memperlihatkan nya. Walau hatiku terasa akan meledak tapi aku berusaha keras menampilkan wajah yang tenang. Setelah masuk taman hiburan permainan yang menyenangkan membuat ku lupa dengan rasa gugup ku. Aku benar-benar menikmati semua permainan dan Lea pun tampak sangat senang. Hampir semua permainan sudah kami naiki, tanpa sadar perut mulai keroncongan.
"Bagaimana kalau kita makan di restoran Jepang di sekitar sini? Jarak nya hanya 15 menit dari sini....." aku langsung menawarkan tempat yang sudah ku rencanakan.
"Baiklah kita pergi ke sana, lagi pula di sini hanya ada jajanan biasa...." Lea setuju untuk pergi ke sana, kami pun langsung pergi ke parkiran untuk mengambil motor. Di luar dugaan motor yang ku kendarai ban nya kempes, padahal aku sudah mengecek kondisi motor sebelumnya. Tapi aku lupa kalau hal seperti ini sering kali terjadi di parkiran umum. Ada saja orang yang jahil, padahal aku sudah membayar parkir dan ada petugas yang mengawasi. Tapi tampak nya petugas itu tak perduli dan hanya menginginkan uang nya saja.
"Maaf Lea, sepertinya kita harus pergi ke bengkel terlebih dahulu sebelum makan...." aku menunduk malu, seingat ku bila hal seperti ini terjadi saat kencan maka gadis yang kita kencani akan mengamuk.
"Aku tidak masalah kalau harus pergi ke bengkel dulu, tapi apa kamu baik-baik saja? Kamu kelihatan sangat sedih....." pertanyaan Lea membuatku bersyukur, karena gadis yang menjadi pacarku bukan gadis yang egois. Dia bahkan mengkhawatirkan aku yang tidak bisa mengantarnya ke tempat makan di cuaca sepanas ini. Bila gadis lain mungkin akan marah, tapi Lea bahkan membantu ku mendorong motor yang kempes menuju bengkel terdekat. Sepanjang jalan dia terus membahas banyak hal dari mulai hal-hal yang sepele sampai keseruan yang dia rasakan di wahana permainan tadi. Wajah nya tak menunjukan rasa kesal sama sekali. Dia terlihat ceria meski harus mendorong motor di cuaca panas bersamaku. Sesampai nya di bengkel Lea bahkan membelikan aku minuman dingin, dia terlalu sempurna untuk jadi kenyataan dalam hidupku.
"Karena akan memakan waktu lama bagaimana kalau kita makan siang seperti rencana awal. Restoran nya kebetulan ada di dekat sini...." aku menunjuk ke arah restoran Jepang yang berada tak jauh dari bengkel. Kami tinggal menyebrang dan berjalan melewati minimarket lalu sampai. Tapi nasib buruk lain malah menghampiri, restoran yang kami kunjungi pegawainya sedang mogok kerja menuntut kenaikan gaji.
"Bagaimana kalau kita jajan baso saja?" Lea menunjuk ke arah warung baso yang tak jauh dari restoran, dia tersenyum manis padaku Karena perut sudah lapar dan motor ku sedang berada di bengkel aku hanya menurut dengan saran Lea. Warung baso biasa menjadi tempat makan kencan pertama kami. Lea tampak sangat lahap saat memakan baso yang dia pesan, aku tidak tahu apakah dia benar-benar senang dengan makanan yang ada di hadapan nya atau sedang berpura-pura untuk menjaga sopan santun.
"Ini Pak....." Lea mengeluarkan dompet hendak membayar dengan segera aku melarang nya.
"Biar aku saja yang bayar....." aku bangkit dengan percaya diri dan meraih saku jaket ku. Tapi dompet yang ku cari tak ada di sana, aku tetap berusaha bersikap tenang dengan meraba saku celana ku. Dan setelah mencari beberapa saat aku menyadari kalau dompet ku tak ada dimanapun. Ku lihat tatapan yang meremehkan dari penjual baso, dia pasti berpikir kalau aku hanya sedang berakting. Karena dompet ku yang menghilang akhirnya makan siang itu Lea yang membayar. Aku sangat yakin membawa dompet jadi ku putuskan mencarinya ke taman hiburan. Untungnya dompet dan isinya itu ada di ruang penitipan barang hilang yang ada di taman hiburan. Kalau sampai tidak ada aku bingung membayar motor ku di bengkel. Setelah berjalan kesana kemari seperti anak hilang kami memutuskan untuk menyudahi kencan ini. Kami pergi ke bengkel untuk mengambil motor, lalu aku mengantarkan Lea pulang. Kencan sempurna yang ku impikan gagal, padahal semula semuanya berjalan lancar.
"Lea, maafkan aku karena membuat mu kesusahan. Aku membuat mu berjalan sambil mendorong motor di panasnya siang hari. Lalu aku juga membuat mu membayar makan siang kita, di tambah kamu juga harus kembali berjalan ke taman hiburan untuk mencari dompet ku. Kencan hari ini sangat kacau, aku sungguh minta maaf......" setiba nya di depan rumah Lea, dengan segera aku meminta maaf. Sebagai lelaki aku sudah membuat gadis yang ku kencani mengalami masa sulit karena perbuatan ku.
"Apa hanya aku yang menikmati kencan ini?" dengan wajah cemberut Lea menatap ku.
"Aku.... Menikmatinya.... Tapi..... Tadi....."
"Aku sangat suka kencan hari ini, rasanya sangat menyenangkan bermain dengan mu di taman hiburan. Saat mendorong motor mu ke bengkel juga aku senang karena bisa mengobrol dengan mu dengan bebas. Lalu makan siang juga, aku memang berencana membayarnya. Kamu sudah membeli tiket masuk ke taman hiburan dan juga memberikan ku makanan ringan di sana jadi makan siang menjadi tanggung jawab ku. Aku bukan gadis yang hanya bergantung pada uang pria yang ku kencani....." Lea tersenyum dan tatapan matanya terlihat sangat tulus mengatakan semua itu.
"Ku pikir kamu menyesal pergi berkencan dengan ku....."
"Aku tidak akan menyesal asalkan bersamamu semua nya akan terasa baik-baik saja...." ucapan Lea sebelum mengakhiri kencan kami sangat berarti untuk ku. Kata-kata itu membuat ku tersentuh, bersyukur dan juga bahagia, kencan pertamaku akhirnya sukses. Walau tidak sesuai dengan keinginan ku tapi semua tetap berjalan baik dan indah karena kencan ku hari ini aku pergi dengan gadis yang ku cinta.
~Selesai~
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
