
Biarkanlah Cerita Fiksi Ilmiah adalah sebuah perenungan tentang realitas, determinisme, dan kekuatan narasi. Di masa depan yang menolak kemungkinan, di mana semua telah ditentukan dan imajinasi dianggap gangguan sistemik, satu hal tak bisa dihapus: cerita yang menolak mati.
Lewat mata seorang teknisi arsip yang tanpa sadar membuka celah bagi Fiksi untuk bangkit, kita diajak bertanya: apakah kenyataan adalah kebenaran, atau hanya cerita yang paling sering diulang?
Di dunia tanpa mimpi, mungkinkah fiksi menjadi bentuk tertinggi dari keberanian.?
Biarkanlah cerita fiksi ilmiah.
1
0
1
Berlanjut
Di tahun 2144, dunia telah memilih kepastian di atas kemungkinan. Imajinasi dianggap gangguan. Mimpi adalah cacat sistem. Dan cerita fiksi telah dimusnahkan demi ketertiban absolut.Noem, seorang teknisi di Menara Koreksi Narasi, hidup dalam repetisi steril. Tugasnya sederhana: menghapus fragmen sejarah yang menyimpang dari nalar. Namun suatu malam, ia menemukan arsip terlarang yang tidak hanya hidup… tetapi berbicara. Bukan dalam data, tapi dalam makna.Sebuah entitas yang menyebut dirinya Fiksi telah terbangun. Ia tak ingin diceritakan, ia ingin menulis ulang. Dunia, narasi, dan bahkan kesadaran.Ketika batas antara teks dan kenyataan mulai kabur, Noem harus memilih: tunduk pada determinasi, atau melangkah ke dalam kemungkinan—dunia yang ditulis dengan pertanyaan, bukan jawaban.
643 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
“SangKucing dan Teori Segala Hal”
1
0
Dalam cerita Sang Kucing dan Teori Segala Hal, seorang filsuf pensiunan terobsesi mencari makna hidup melalui seekor kucing misterius bernama Nietzsche. Dengan humor absurd dan renungan yang tak disangka-sangka, cerita ini menyoroti betapa kadang kebijaksanaan hadir dalam keheningan atau dalam seekor kucing yang tampaknya tidak peduli. Sebuah satire ringan tentang pencarian makna yang terlalu serius.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan