
Chapter 1: "Genetik Ampas Buat Jadi Laki-Laki!
Di chapter pertama ini, Rati mulai membuka mata terhadap kenyataan pahit yang selama ini ia abaikan. Sejak dulu, ia selalu berusaha keras untuk membentuk tubuhnya sesuai dengan standar maskulin yang diinginkannya. Jam demi jam, ia habiskan di gym, angkat beban berat, mengikuti pola makan ketat, berharap bisa memiliki tubuh kekar dan tinggi yang selama ini ia idamkan. Namun, meski usahanya tak kenal lelah, hasil yang ia dapatkan selalu jauh dari harapannya....
Rati: Saatnya menyerah jadi laki-laki dan terima genetik apa adanya
5
2
2
Berlanjut
Rati dulu adalah sosok yang penuh tekad, berusaha keras membentuk dirinya agar terlihat maskulin. Berjam-jam ia habiskan di gym, berharap bisa mencapai tubuh kekar dan tinggi yang selama ini ia anggap sebagai standar seorang laki-laki. Namun, usahanya terasa sia-sia—genetiknya tidak mendukung. Dengan tubuh kecil, mungil, dan lemah, semua kerja keras itu seperti menguap begitu saja. Setiap kali ia bercermin, ia menyadari satu hal: tak peduli seberapa keras ia mencoba, ia tak akan pernah bisa memiliki sosok pria kekar seperti yang ia impikan.Pada akhirnya, Rati mulai mempertimbangkan hal lain. Ia terinspirasi oleh gerakan yang lagi viral dari para beauty influencer transpuan yang memberi pesan lantang bagi laki-laki bertubuh kecil dan mungil: “Sudahlah, berhenti berjuang jadi laki-laki. Waktunya menyerah dan merangkul dunia feminin, tempat di mana kamu bisa merasa nyaman dan diterima.”Dorongan ini membuat Rati memulai perjalanan baru. Ia berhenti ke gym, menyingkirkan dumbbell, dan perlahan-lahan beralih ke pakaian feminin yang selama ini tak pernah ia lirik. Dari sports bra sampai piyama pastel, Rati mulai merasa dirinya lebih tenang, lebih bahagia. Dengan lemari penuh pakaian cantik dan hati yang semakin menerima, Rati menyadari bahwa menjadi dirinya yang sebenarnya adalah pilihan terbaik yang pernah ia ambil.Rati mulai merencanakan terapi hormon estrogen dan bahkan mempertimbangkan implan payudara sebagai bagian dari perjalanannya untuk meninggalkan sepenuhnya sisi maskulin yang selama ini ia paksakan. Dalam hatinya, ada campuran antara rasa takut dan antusiasme. Namun, ia tahu satu hal dengan pasti: tak ada jalan kembali.Akankah Rati akhirnya benar-benar melepaskan maskulinitasnya dan menerima dunia feminin, ataukah ia masih akan berjuang melawan takdir?
4,486 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Rati - Chapter 2: Vitamin Phenokinon Penambah Berat Rekomendasi Teman Cewe
2
0
Rati - Chapter 2: Vitamin Phenokinon Penambah Berat Rekomendasi Teman CeweRati selalu ngerasa ada yang aneh dengan dirinya. Di tengah-tengah dunia remaja yang penuh tawa dan kekacauan, dia mulai mikir, “Kenapa sih gue beda sama yang lain?” Di chapter kedua ini, Rati mulai ngerasa bingung banget soal dirinya. Rasa penasaran tentang siapa dirinya sebenernya makin besar, dan dia mulai nyari cara buat berubah.Dengan bantuan teman-teman cewek yang selalu ada buat dia, Rati mulai coba-coba cari jalan keluar. Mulai dari ngobrol-ngobrol di kantin, sampai beli suplemen & vitamin yang katanya bisa bantu dia jadi lebih ‘berisi’. Rati pikir itu cuma vitamin biasa, tapi ternyata ada efek yang nggak dia sangka. Perubahan fisik dan perasaan yang datang nggak cuma bikin dia bingung, tapi juga ngerasa makin jauh sama dirinya yang dulu.Tapi, perubahan itu nggak semudah yang dia kira. Dari cara ngomong sampai cara jalan, Rati mulai ngerasa kayak dia jadi lebih feminin. Teman-teman di sekolah mulai ngeh, dan meskipun mereka cuma bercanda, Rati ngerasa malu banget. “Kok gue jadi kayak gini sih?” pikirnya, ngerasa bingung dan makin nggak pede.Akhirnya, Rati harus mulai mikir, apakah perubahan ini bakal bikin dia lebih bahagia? Apa dia bakal jadi diri yang dia pengenin, atau malah makin hilang arah? Semua yang dia lakuin sekarang mulai ngebuat dia nanya ke diri sendiri, “Gue udah siap nggak sih dengan semua perubahan ini?”Perubahan ini bukan cuma soal fisik, tapi soal siapa dia sebenernya. Apakah dia bakal nemuin jawaban atas semua kebingungannya, atau malah ngerasa makin terjebak? Di chapter ini, Rati bakal ngelewatin perjalanan yang penuh dengan tawa, malu, dan banyak pertanyaan—semuanya cuma buat nemuin siapa dia sebenarnya.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan