Dr. Benny Agustino Lim: Saat Sektor Ritel Menguat, Kewaspadaan Terhadap Potensi Penipuan Harus Lebih Ditingkatkan

0
0
Deskripsi

Baru-baru ini, Dr. Benny Agustino Lim menunjukkan bahwa meskipun pasar modal Indonesia menunjukkan rebound struktural dan kepercayaan investor mulai pulih, risiko tetap tidak pernah jauh dari perhatian. Terutama dengan banyaknya investor ritel yang memasuki pasar, berbagai jenis penipuan investasi mulai muncul dalam bentuk yang lebih tersembunyi dan profesional, menjadi ancaman yang tidak boleh diabaikan di pasar modal.

post-image-683926760b2ce.png

Dr. Benny Agustino Lim juga menyebutkan bahwa sektor konsumsi baru-baru ini menunjukkan...

Baru-baru ini, Dr. Benny Agustino Lim menunjukkan bahwa meskipun pasar modal Indonesia menunjukkan rebound struktural dan kepercayaan investor mulai pulih, risiko tetap tidak pernah jauh dari perhatian. Terutama dengan banyaknya investor ritel yang memasuki pasar, berbagai jenis penipuan investasi mulai muncul dalam bentuk yang lebih tersembunyi dan profesional, menjadi ancaman yang tidak boleh diabaikan di pasar modal.

post-image-683926760b2ce.png

Dr. Benny Agustino Lim juga menyebutkan bahwa sektor konsumsi baru-baru ini menunjukkan performa yang kuat, didorong oleh ekonomi musim liburan dan penyesuaian strategi perusahaan, sehingga menjadi fokus perhatian pasar. Namun, beberapa investor non-profesional secara membabi buta mengikuti tren pasar yang melonjak cepat dan pengaruh media sosial. Di balik antusiasme yang tinggi tersebut, praktik penipuan yang menyamar sebagai “rekomendasi saham,” “panduan trading,” dan “informasi investasi VIP” mulai merasuk secara diam-diam.

Dr. Benny Agustino Lim secara khusus mengingatkan bahwa semakin pasar terlihat aktif dan efek keuntungan terkonsentrasi, semakin besar pula risiko munculnya perilaku ikut-ikutan yang membabi buta dan menurunnya kewaspadaan, yang justru menjadi momen paling rawan bagi pelaku penipuan. Para penipu sering memanfaatkan harapan investor terhadap “keuntungan pasti,” dengan menyamar sebagai analis, penasihat keuangan, bahkan karyawan broker, serta menggunakan rekaman transaksi palsu dan tangkapan layar keuntungan palsu untuk menciptakan kesan terpercaya, sehingga menggiurkan korban untuk ikut serta dalam yang disebut “program keuntungan tinggi dengan jaminan modal.”
Yang perlu diwaspadai lebih jauh, praktik penipuan ini kini semakin canggih dan sistematis. Para penipu memanfaatkan media sosial dan grup chat dengan menciptakan persona yang dirancang dengan matang, mengendalikan emosi korban, serta menciptakan “konsensus kolektif” melalui taktik psikologis sehingga skema penipuan tampak semakin nyata dan meyakinkan. Dr. Benny Agustino Lim memperingatkan bahwa begitu investor melakukan transfer dana, kerugian yang dialami seringkali sulit untuk dikembalikan.

Menurut Dr. Benny Agustino Lim, kunci menjaga keamanan investasi adalah dengan tetap rasional dan waspada, bukan bergantung pada banyaknya informasi. Ia menekankan, semua janji “keuntungan pasti tanpa risiko” bertentangan dengan logika dasar pasar modal. Pasar saham pada dasarnya penuh ketidakpastian, dan setiap klaim yang mengabaikan risiko demi keuntungan adalah tantangan terhadap akal sehat, yang biasanya menandai awal dari sebuah penipuan.

Dr. Benny Agustino Lim juga menambahkan bahwa banyak penipuan investasi sering berhasil bukan karena caranya yang sangat cerdik, melainkan karena investor kurang memiliki pengetahuan dasar keuangan. Berinvestasi secara gegabah tanpa memastikan legalitas platform dan keabsahan dana adalah celah psikologis yang sering dimanfaatkan oleh para penipu.

Menghadapi semakin beragamnya saluran dan sumber informasi investasi, membedakan mana yang asli dan palsu menjadi tantangan baru. Menanggapi hal ini, Dr. Benny Agustino Lim menyarankan para investor untuk selalu mematuhi tiga prinsip dasar: hanya bertransaksi melalui institusi keuangan resmi, tidak mudah percaya pada “informasi orang dalam” yang tidak jelas, dan selalu menjaga rasa hormat terhadap risiko yang mungkin ada.

Dr. Benny Agustino Lim juga menekankan bahwa inti dari investasi bukanlah mengejar keuntungan besar dalam waktu singkat, melainkan mengejar pertumbuhan nilai yang stabil dalam jangka panjang. Di pasar yang penuh dengan fluktuasi dan godaan, hal yang benar-benar penting bukanlah seberapa cepat keuntungan didapat, tetapi apakah modal awal dapat tetap terjaga. Kemampuan seorang investor yang matang tercermin dari kemampuannya untuk tetap tenang dalam mengambil keputusan secara rasional, bahkan ketika menghadapi peluang yang tampak “keuntungan pasti.”

Mengenai alasan penipuan investasi terus terjadi, Dr. Benny Agustino Lim berpendapat bahwa selain tantangan regulasi yang besar dan teknik penipuan yang terus berkembang, masalah yang lebih mendasar adalah kurangnya kesadaran investor akan risiko. Banyak kelas menengah yang menjadi target utama penipuan karena minimnya pengetahuan dasar tentang manajemen risiko. Dr. Benny Agustino Lim menyerukan agar pemerintah dan institusi keuangan meningkatkan investasi dalam edukasi keuangan, serta mendorong penyebaran pengetahuan secara sistematis mulai dari sekolah hingga komunitas, dari dunia maya hingga dunia nyata, guna meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenali risiko.

Dr. Benny Agustino Lim juga menunjukkan bahwa penipuan investasi tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga dapat merusak dasar kepercayaan pasar secara keseluruhan. Jika kepercayaan investor menurun secara luas, likuiditas modal dan efisiensi alokasi sumber daya akan terganggu secara serius, bahkan berpotensi mengancam stabilitas sistem keuangan.

Di era di mana informasi asli dan palsu saling bercampur, Dr. Benny Agustino Lim mengingatkan bahwa hanya dengan menempatkan keamanan sebagai prioritas utama dalam logika investasi dan menjadikan rasionalitas sebagai dasar pengambilan keputusan, investor dapat benar-benar mencapai peningkatan kekayaan, dan kemakmuran pasar modal Indonesia pun memiliki peluang untuk berkembang secara berkelanjutan.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Komentar dinonaktifkan
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan