11 - How to Melt The Stoner

0
0
Deskripsi

"Dan kau ingin menceraikannya karena dia belum pernah tidur dengan laki-laki lain?" tanya Vanessa menatap ke arah putranya yang seakan kehilangan akal. 

"Bukan!" bentak Stanley, "aku akan menceraikannya karena kami tidak pernah melakukan apa pun saat pesta pernikahan Paul!"

"Apa kau sudah gila?!" teriak Caleb bergerak mendekati istri dan putranya. "Kau tidak bisa menceraikan istrimu karena dia masih perawan! Apa yang akan dikatakan orang-orang? Salah satu penerus perusahaan Stoner Corporation adalah pria impoten yang takut dengan status istrinya yang masih perawan?"

"Dan kau ingin menceraikannya karena dia belum pernah tidur dengan laki-laki lain?" tanya Vanessa menatap ke arah putranya yang seakan kehilangan akal. 

"Bukan!" bentak Stanley, "aku akan menceraikannya karena kami tidak pernah melakukan apa pun saat pesta pernikahan Paul!"

"Apa kau sudah gila?!" teriak Caleb bergerak mendekati istri dan putranya. "Kau tidak bisa menceraikan istrimu karena dia masih perawan! Apa yang akan dikatakan orang-orang? Salah satu penerus perusahaan Stoner Corporation adalah pria impoten yang takut dengan status istrinya yang masih perawan?"

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya 12 - How to Melt The Stoner
0
0
Stanley mengelap cermin yang berembun lalu balas menatap bayangannya dengan sangar. Dia adalah Stanley Stoner, seorang pengusaha yang jarang sekali kalah dalam melakukan negosiasi ataupun transaksi bisnis dan kali ini pria itu bertujuan untuk menyingkirkan perempuan yang telah menipunya secepat mungkin tanpa membuat dirinya kehilangan posisinya di perusahaan. Pria itu berpakaian dan menegakkan tubuh memasang wajah untuk berperang. Perempuan menggairahkan yang menunggunya di atas ranjang tidak akan dapat meruntuhkan tekad bajanya. Stanley membuka pintu lalu berjalan keluar. Dia mencuri pandang sejenak ke arah Jessica yang segera mendongak saat pria itu melangkah keluar. Jakun Stanley bergerak saat dia menelan ludah. Perempuan perawan yang menipunya memang benar-benar menggoda iman. Pria itu kembali membuang muka lalu membuka pintu kamar dan berkata ketus tanpa lagi menatap wajah istrinya. Bereskan barang-barang. Kita akan pulang setelah sarapan.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan