
1 - Grant’s Mate : Belahan Jiwa Manusia Serigala - Fantasi Romansa
Delapan vampir muda berdiri gemetar, ini yang kesekian kalinya mereka gagal memasuki dataran Skotlandia.
"My Lord, mungkin kita lebih baik membatalkan niat untuk masuk ke daerah itu dan tetap di Inggris," saran vampir yang mengenakan jubah berwarna hitam, "para werewolf sepertinya tidak berminat menginjakkan kaki kotor mereka ke sini."
Karya ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta no. 28 tahun 2014. Segala bentuk pelanggaran akan diselesaikan menurut hukum yang berlaku di Indonesia.
Skotlandia, 1835
Ribuan pohon raksasa memadati hutan belantara di daerah Skotlandia utara, di bawah sinar bulan purnama, lima ekor serigala berbulu putih keperakan berhadapan dengan sepuluh makhluk penghisap darah yang menatap marah ke arah mereka.
Grant, alpha dari werewolf, yang memiliki ukuran tubuh paling besar, berada di depan, memimpin kawanannya.
"Anjing pengganggu," geram salah seorang vampir yang mengenakan jubah panjang berwarna hitam. Penampilan para makhluk itu tidak jauh berbeda satu dengan lain. Mereka memiliki mata merah darah, jari-jari yang memiliki cakar, dan taring lebih panjang dibanding manusia normal.
Salah satu vampir mengangkat senjata api yang berisi peluru perak lalu menembakkan ke arah kawanan werewolf.
"Berpencar!" perintah Grant melalui mind link yang langsung dituruti oleh mereka.
Peluru itu melesat bersarang pada batang pohon yang berada di belakang mereka.
"Charles! Sudah kubilang jangan menembak sembarangan!" bentak Viscount Oswald, menoleh ke arah anak buahnya.
"Grant, apa yang harus kita lakukan?" tanya Adair menggeram, menekuk keempat kaki, mengamati musuh mereka.
Makhluk yang ditanya mengawasi Charles. Tinggal dua vampir yang memiliki pistol yang masih terisi peluru perak.
"Adair, Blair, dan Cailan fokuskan serang kepada vampir bodoh yang baru menembak. Darach ikut aku! Sekarang!"
Melesat, kelima werewolf berpencar menjadi dua kelompok. Adair dan kawanannya mengelak dari serangan para vampir yang telah membuang pistol kosong lalu menghunuskan pedang panjang berbilah tipis dengan pegangan berwarna hitam yang memiliki simbol kepala iblis.
Charles menembaki mereka berulang kali, tetapi gerakan kawanan itu lincah, merunduk bahkan berguling, mereka berhasil menerjang vampir itu dan menggigit putus kepalanya.
Grant berlari bersisian dengan Darach, menghindar serangan senjata tajam yang diarahkan kepada mereka. Target kedua makhluk itu adalah seorang vampir yang memakai jas dengan rambut disisir rapi berbelah pinggir.
"Penampilannya menjijikkan," gerutu Darach menyebabkan Grant tidak dapat menahan tawa.
Vampir itu mengangkat pistol lalu menembak ke arah Grant, tetapi makhluk itu segera menepi, hingga peluru perak melesat hanya berbeda beberapa inci dari tubuhnya.
Darach mengambil kesempatan, melompat menerjang makhluk penghisap darah itu dari sisi kanan. Namun, vampir itu dengan sigap memutar tubuh mengokang senjata api yang dia genggam ke arah Darrach.
Grant bertindak cepat, sebelum tembakan dilepaskan, dia berhasil menabrakkan diri ke tubuh vampir itu. Peluru melesat ke atas langit, bersamaan tanda kehidupan dari kematian makhluk bermata merah itu.
"Mundur!" raung Viscount Oswald. Peluru perak sudah habis, kemungkinan menang melawan binatang bulan yang menghalangi mereka memasuki tempat itu sudah lenyap.
Vampir yang tersisa bergerak cepat melompat menaiki kuda milik mereka lalu memacu pergi mengikuti majikan mereka.
"Grant! Perlukah kita mengejar mereka?!" tanya Blair, kelima kawanan itu terus berkomunikasi melalui mind link, mengatur strategi dan mengikuti alpha mereka.
Werewolf raksasa itu berjalan beberapa langkah ke depan, memperhatikan para vampir telah meninggalkan perbatasan Skotlandia. "Tidak usah, apa yang terjadi di Inggris bukan urusan kita, tugas kita hanya menjaga tanah ini."
Setelahnya, makhluk itu merubah wujud kembali menjadi manusia, bulu putih keperakan yang menutupi tubuh, menghilang, digantikan oleh dada bidang, otot perut yang berbentuk six pack. Moncong pada wajahnya mengerut bersamaan dengan kuping juga taring serigalanya, hingga yang tersisa adalah wajah seorang pria sekitar tiga puluh tahun dengan rahang keras dan struktur tulang kuat.
Mengikuti pemimpin mereka, keempat werewolf pun kembali menjadi manusia.
"Di mana kilt kita?" tanya Cailan, pria bermata biru mencari kain kotak-kotak tradisional milik bangsa Skotlandia yang akan digunakan untuk menutupi tubuh telanjangnya.
Darach mengangkat bahu. "Kita tidak perlu mengenakannya, para gadis masih tertidur di kastil."
Keempat pria lainnya tertawa, teringat saat para werewolf betina menjerit waktu melihat Darach berjalan tanpa sehelai benang pun.
Meraih kilt dengan warna biru bergaris putih simbol dari klan Faol yang berhasil dia temukan di antara pepohonan, Grant berseru, "Mari kita pulang!"
*****
Kastil milik klan Faol berada di tengah hutan yang tersembunyi di antara pepohonan lebat. Grant yang merupakan Alpha dan juga Laird dari klannya, telah puluhan tahun menjaga Skotlandia dari serangan vampir setelah ayahnya tewas tertembus peluru perak dan diikuti oleh kematian ibunya yang tidak dapat bertahan hidup tanpa mate-nya.
Mendongak, menatap bangga bangunan milik leluhur mereka, sebuah kastil berdinding batu yang memiliki tinggi tiga lantai yang dikelilingi tembok dengan pintu kayu yang tertutup rapat. Grant berteriak lantang. "Buka pintunya! Laird kalian telah pulang!"
Tidak berapa lama suara mesin yang mendorong pintu hingga terbuka lebar terdengar. Belasan werewolf bersorak sorai menyambut kepulangan Alpha mereka yang membawa kemenangan.
Grant bersama keempat kawanan berjalan melewati lapangan kosong yang berada di antara tembok pembatas dan kastel dengan membusungkan dada.
Beberapa gadis berpenampilan menarik keluar dari bangunan dan menyambut kepulangan mereka. Beberapa mendesah, menatap Grant, berharap terpilih menjadi mate-nya.
Namun, hingga saat ini, Laird Faol, belum menemukan pasangan dan dia tidak mempermasalahkan hal itu. Menjaga tanah kelahirannya jauh lebih penting dibanding mengejar-ngejar seorang betina.
"Laird, apakah para vampir itu telah tewas?" tanya seorang gadis berambut pirang bergelombang, menatap Grant dengan mata hijaunya yang menawan.
Grant menoleh ke arah wanita itu dan tersenyum. "Saat ini mereka melarikan diri, tetapi kita akan membunuh mereka apabila mereka berani kembali menjejakkan kaki ke tanah kita."
Wanita itu tersenyum lebar, mengelus lengan Grant yang berotot. "Terima kasih, Laird. Kau membuat tidurku lebih nyenyak malam ini."
Terdengar suara tawa tertahan dari Blair. "Cukup Bridget, kau juga tahu bahwa Grant hanya akan tertarik kepada mate yang telah ditakdirkan untuknya oleh Dewi Bulan."
Bridget mendelik kesal ke arah pria berambut kuning itu. "Kita tidak tahu, bisa saja Laird yang belum menyadari bahwa akulah mate-nya, itu pernah terjadi sebelumnya."
Menepis pelan tangan gadis itu, Grant berkata, "Bridget, biarkan kami lewat, pertarungan tadi membuat kami lelah dan membutuhkan istirahat."
Sinar kecewa terlihat pada mata Bridget sebelum menarik tangan dan menepi agar rombongan Laird-nya dapat masuk ke dalam kastel.
"Kau harus segera menemukan Luna-mu sebelum para gadis bertengkar untuk mendapatkanmu," ucap Cailan menyeringai sehingga membuat Grant mendengus.
Pria itu tidak berminat berkelana mencari pasangan hidupnya. Seandainya gadis itu memang ada, maka wanita itu lah yang harus mendatanginya, karena tugas yang dia emban terlalu penting untuk ditinggalkan.
Berbekal dengan pikiran itu, Grant menaiki tangga menuju kamar miliknya yang berada di lantai tiga untuk beristirahat.
*****
Viscount Oswald berteriak marah, melempar cawan berisi darah seorang gadis. "Anjing-anjing keparat!"
Delapan vampir muda berdiri gemetar, ini yang kesekian kalinya mereka gagal memasuki dataran Skotlandia.
"My Lord, mungkin kita lebih baik membatalkan niat untuk masuk ke daerah itu dan tetap di Inggris," saran vampir yang mengenakan jubah berwarna hitam, "para werewolf sepertinya tidak berminat menginjakkan kaki kotor mereka ke sini."
Bangsawan itu menautkan jari-jari di balik punggung lalu berjalan bolak balik di ruang kerjanya yang bergaya modern. Satu set sofa kulit binatang berada di tengah ruangan. Sebuah lampu kristal raksasa memantulkan cahaya pada langit-langit. Meja kerja terletak di sudut ruang, dekat dengan jendela yang telah tertutup rapat oleh tirai hitam tebal, dan beberapa rak berisi buku bersandar pada dinding dekat perapian yang tidak pernah lagi menyala.
"Pihak kerajaan telah curiga akan kehilangan para gadis, kita membutuhkan tempat lain untuk mencari korban baru." Pria itu menggerutu. Dia telah melakukan kesalahan dengan menculik lalu membunuh dua orang anak bangsawan, dan sekarang raja yang berkuasa memerintahkan pasukan khusus untuk melakukan penyelidikan.
Tiba-tiba pintu ruang kerja terbuka dan masuklah seorang wanita cantik, bermata merah, berambut hitam panjang semata kaki. Langkah perempuan yang berparas dua puluh tahun-an itu gemulai.
"Lord, sepertinya kau membutuhkan bantuanku," ucap vampir perempuan itu dengan suara jernih dan lembut.
"Emerald, My Love," sapa Viscount Oswald mengulurkan tangan kanan ke arahnya yang segera wanita itu sambut.
Menoleh ke arah para vampir yang masih berdiri mematung. Emerald tersenyum manis. "Kalian tidak akan menang melawan mereka apabila hanya menggunakan otot, mereka jauh lebih kuat."
"Emerald, jangan menambah penghinaan," gerutu Oswald menggenggam keras jemari lentik kekasihnya.
Wanita itu tertawa kecil. "Lord, biarkan aku yang mengurus hal ini, dalam waktu satu bulan, aku akan membawa Alpha mereka dalam keadaan terantai, bersimpuh di hadapanmu."
"Tidak mungkin," bisik salah seorang vampir dengan tatapan meremehkan, "apa yang bisa kau lakukan?"
"Diam!" bentak Oswald melotot ke arah anak buahnya. Menoleh kembali menatap Emerald, dia bertanya, "Apa yang ada di dalam benakmu?"
Wanita itu menyeringai. "Sebelum menjadi vampir, aku adalah seorang peramal, dan aku menemukan hal menarik yang dapat dimanfaatkan untuk menjebak anjing itu."
Viscount Oswald memiringkan kepala, menatap Emerald penuh tanya.
Senyum pada bibir wanita itu semakin mengembang, menunjukkan sepasang taring. "Luna-nya adalah gadis yang akan menyebabkan kejatuhan anjing itu."
Notes:
*Laird : pemimpin klan (suku)
*Kilt : mirip sarung (rok)
2 Oktober 2023
Wulan Benitobonita / Luna S. Winterheart
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
