SWINGER CLUB volume 6

4
5
Terkunci
Deskripsi

SPOILER FROM PREVIOUS VOLUME:

 

"Liliana!" teriak Samuel. Dari suaranya, sepertinya laki-laki itu masih di tangga dan sedikit mabuk.

Lutut Liliana gemetar. Mungkin sekarang lah satu-satunya kesempatan untuk meloloskan diri dari Samuel. Tetapi bagaimana? Liliana dikurung di rumah setelah nekat kabur. Hanya asisten rumah tangganya yang berbaik hati mau bekerja sama dengannya mengirimkan surat untuk Benedict. Namun tetap saja tidak mengizinkan Liliana keluar rumah. Samuel tidak membiarkan dia kabur lagi....

6,452 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
13 konten
Akses 30 hari
490
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
150,000
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya SWINGER CLUB VOLUME 7 (TAMAT)
5
10
SPOILER PREVIOUS CHAPTER: Benedict dan Gilbert turun dari Marcedez Benz Gilbert, mereka sepakat berangkat melayat bersama. Keduanya tampak rapi dalam balutan pakaian serba hitam. Jika tampilan Gilbert lebih resmi dengan dasi dan jas yang dikancing rapi. Benedict menutupi kaus hitam dengan potongan blazer abu-abu yang lebih sederhana, jin hitam menutupi tungkai panjangnya.Bendera kuning terpasang di dekat portal masuk dan perempatan jalan di dekat kediaman Daud Lunggono. Alih-alih rumah mewah milik Samuel dan Liliana, rupanya kolega penting HAD Law itu lebih memilih putra mereka disemayamkan di rumah mereka sendiri.Karangan bunga dari HAD Law & Partner dan rekan bisnis dibariskan di depan rumah berlantai dua itu. Mendung menggelayut di langit, gumpalan-gumpalan serupa kapas berwarna kelabu menggantung di angkasa, alam seolah bersiap menumpahkan duka yang dirasakan keluarga Lunggono.Pelayat datang silih berganti. Rumah besar Daud Lunggono seakan tidak mampu menampungnya, mereka bergantian masuk ke ruangan di mana jenazah disemayamkan sekadar untuk memberi penghormatan terakhir kepada almarhum. Sebagian lagi menunggu di bawah tenda sambil berbincang. Tampak di kejauhan, Daud sedang berbicang dengan Felix, Benedict mengenalnya sebagai direktur utama perusahaan penyedia jasa keamanan terbesar di Indonesia, JAWS Guard. Keduanya menjauh dari keramaian seperti ada hal penting yang mereka bicarakan.Daud Lunggono sontak bangkit dari duduknya saat menyadari kedatangan Gilbert dan Benedict. Beruntung sekali, Benedict melayat bersama Gilbert. Lihat saja tatapan Daud padanya, laki-laki itu seperti ingin menelannya hidup-hidup. Setelah kejadian di kantor polisi kemarin, di mana dia mengumumkan akan membela Liliana di pengadilan, keluarga Lunggono tak lagi menatap ramah. Meski masih menghormati Gilbert, Ben tahu tatapan nyalang Daud saat ini penuh kebencian.Gilbert! Kukira kau enggak akan datang. Kedua tangan Daud terentang, lengan Hanfu putihnya berkibar diterpa semilit angin.Tentu saja aku akan datang, Daud. Gilbert menjawab ramah, menjabat tangan lantas merangkul pundak sahabatnya. Samuel sudah seperti putraku, aku pun berduka, Daud.Gilbert tersenyum lebar menyambut Felix. Halo, Bos Bodyguard. Kudengar sebentar lagi ada pesta di JAWS Guard.Yah, begitulah. Dari pada mereka kawin lari lebih baik segera direstui. Felix menepuk pundak Gilbert, tetapi tatapannya terarah pada Benedict. Dia putramu?Ya, dia Benedict. Putraku satu-satunya,  jawab Gilbert penuh kebanggaan.Bendict tersenyum saat menjabat tangan Felix. Laki-laki meremas pundaknya, seolah menyatakan jika semua akan baik-baik saja. Sementara sudut mata Benedict jelas menangkap bibir Daud mencibir sinis. Namun sudahlah, tak ada guna memancing keributan di tengah duka cita.Pa, sebentar lagi ritualnya dimulai. Seorang wanita berpakaian hanfu berwarna putih keluar, rambut pendeknya sedikit digelung, dijepit di atas telinga. Wanita itu membungkuk hormat pada para tamu. Silakan masuk, Bapak, Ibu.Ritual apa? bisik Gilbert pada Felix saat Daud dan wanita tadi menghilang di balik pintu.Daud menyelenggarakan prosesi pemakaman sesuai budaya leluhurnya.Cina Benteng?Pertanyaan Benedict dijawab anggukan kepala oleh Felix. Laki-laki paruh baya itu tertunduk sedih. Daud bahkan ingin mengkremasi putranya.Bemedict termangu, darahnya seperti membeku beberapa saat lamanya. Jika Gilbert tidak menyentuh lengannya, mengajak masuk ke aula yang disiapkan untuk para pelayat, Benedict pasti masih akan berdiam diri di tempatnya berdiri.Daud mendatangkan orang-orang dari Yayasan Rumah Duka untuk membantu prosesi pemakaman.Felix menunjuk rombongan berpakaian putih di samping peti jenazah. Mereka lah yang bertugas memandikan, merias, dan mendoakan serta memakamkan jenazah.Kapan Samuel dikremasi? tanya Benedict penasaran.Yang dia tahu kremasi adalah salah satu metode penanganan jenazah setelah meninggal, menjadi metode alternatif penguburan. Agama di Indonesia yang memperbolehkan jenazah umatnya untuk dikremasi adalah penganut agama Buddha, Hindu, Katolik, Kristen Protestan, dan Khonghucu. Daud Lunggono adalah penganut Kristen. Namun mengapa putra satu-satunya harus menjalani prosesi di luar agama yang mereka anut?Seharusnya sih tiga hari setelah hari ini.Bisik-bisik Gilbert, Felix dan Samuel dijeda oleh lantunan doa-doa. Jenazah Samuel yang sudah berada di dalam peti dibacakan doa oleh seorang pemimpin prosesi pemakaman jenazah atau biasa disebut Xin Shang.Daud dan dua wanita mendampingi, ketiganya memakai hanfu putih dengan secarik kertas yang bertuliskan aksara mandarin di tangan, Xin Shang mulai melantunkan doa dengan nada-nada yang cukup teratur. Dengan sesekali mengarahkan gerakan anggota keluarga jenazah, kapan harus berdiri, berlutut, atau pun bersujud untuk memberi penghormatan kepada jenazah. Benedict tidak habis pikir apa yang ada di pikiran Daud dan keluarganya.Bukannya mereka ...? Ucapan Benedict dipintas gerakan tangan Gilbert dan gelengan kepala Felix.... Biarkan saja, mungkin dengan begitu, Daud merasa lebih tenang, lanjut Felix setelah keterdiaman Benedict.Aroma kayu dan wewangian menguar ke udara, Xin Shang memberikan dupa kepada Daud, Vivianne dan wanita yang mempersilakan mereka masuk. Ketiganya diikuti kerabat anggota keluarga yang hadir untuk mengelilingi peti jenazah yang terbuat dari kayu solid berwarna merah terang khas warna masyarakat Tionghoa, sembari terus melantunkan doa.Xin Shang Mausan yang pada saat itu memimpin prosesi pemakaman jenazah menjelaskan jika masyarakat Tionghoa meyakini jika pada saat mengelilingi peti jenazah, arwah dari jenazah tersebut juga ikut berkeliling. Di akhir putaran akan langsung menuju ke pemakaman agar arwah jenazah tersebut dapat melalui proses perjalanannya di alam lain dengan lancar dan tanpa hambatan. Namun, karena keluarga memutuskan untuk melakukan kremasi, peti jenazah Samuel akan disemayamkan di rumah abu selama tiga hari seperti kebiasaan Cina Babah atau Cina peranakan.Gilbert, Felix dan Benedict keluar ruangan lalu duduk di kursi yang disediakan untuk para tamu, ketiganya tampak sibuk dengan pikiran masing-masing. Sesekali, Felix membuka ponsel membaca pesan yang masuk, sementara Gilbert menatap kumpulan pelayat berbaju putih yang lanjut melantunkan doa, mengiringi jenazah yang sudah dimasukkan ke mobil. Lain halnya dengan Benedict, pikirannya berkelana menembus angkasa, belum apa-apa dia sudah merindukan Liliana. Wanita itu akan dipindahkan ke rumah tahanan sambil menunggu prosesi persidangan.Gilbert, menurutmu tidak apa-apa kalau Benedict membela Liliana? Felix tiba-tiba buka suara.Meski itu bukan Liliana, saya pasti akan membela, Pak.Bukan Gilbert yang menjawab, melainkan Benedict. Dia memang sudah mantap menjadi pengacara Liliana setelah kejadian ini. Benedict tahu, membela Liliana akan membuat hubungan HAD Law Firm dengan Keluarga Lunggono memburuk. Namun, Gilbert sudah memberikan restunya, dan bagi Benedict dukungan Gilbert Andes adalah senjata paling kuat yang dia miliki sekarang.Kamu pasti tahu kalau Daud tidak akan tinggal diam, dia ....Ya, dia sudah mengancamku kemarin, Felix, sela Gilbert lalu mengekeh saat melihat kerutan di dahi Felix.Lalu kalian tetap berkeras melanjutkan? Kenapa tidak biarkan saja Liliana mendapatkan pendampingan yang disiapkan oleh negara? Kalian ini cari masalah saja. Felix bersungut-sungut kesal. Laki-laki tua itu tampak kebingungan berada di antara perselisihan dua keluarga, di mana keduanya adalah kawan baiknya.Tetaplah netral, Felix. Begitu lebih baik.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan