Mister Kojek

1
1
Deskripsi

Cerita lucu: Mister Kojek. 

Mohon jika sedang membaca cerita ini jangan sambil makan. Takut tersedak. Soalnya, cerita ini mengandung lucu 100%

     Namanya Mister Kojek, tapi lebih dikenal dengan sebutan Mister. Sebenarnya namanya ada kelanjutannya: the Power of Love. Jadi nama lengkapnya Mister Kojek the Power of Love. Karena panjangnya dan KTP tak mampu menampung nama lengkapnya, maka ditulis Mister Kojek. 

     Dia punya kebiasaan buruk, yaitu latah. Jika dia kaget maka latahnya kumat, menampar orang yang kebetulan ada di depannya. 

     Pekerjaannya memburu hantu! Ya, Mister Kojek adalah pemburu hantu. Profesi aneh dan tentu jarang di negeri ini. Soal profesinya ini dia sangat bangga. Katanya dia adalah laki-laki pemberani sejagat raya. Bermacam bentuk dan wajah hantu tak akan menciutkan nyalinya. Vampir? Halaah, kecil. Kuntil anak? Apalagi ini, sekali gertak Kuntilanak lari terbirit-birit. 

     Film yang dia sukai adalah film horor. Jika orang lain ketakutan saat nonton film horor, maka Mister Kojek akan tertawa terpingkal-pingkal. Orang-orang yang kebetulan nonton film bareng dengan dirinya, akan menganggap Mister Kojek gila. 

     Usianya 45 tahun. Belum punya istri. Ya, maklum, wanita waras mana mau menikah dengan orang sinting dan berambut gondrong, apalagi pakai kaca mata yang kacanya super tebal. Gila kali mau nikah dengannya. 

     Hidup sendirian tak membuat Mister Kojek pusing. Dia malah suka. Kemana pun dia pergi, entah itu siang, malam, tak ada yang menghalanginya. 


 

***

     Al kisah, tepat pukul 12 malam telepon Mister Kojek berbunyi. Mister Kojek mengangkat teleponnya. "Halo?"

     "Malam."

     "Malam juga. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Mister Kojek. 

     "Kebetulan malam ini ada. Apakah ini benar Mister Kojek?"

     "Seratus, untuk Anda! Benar saya Mister Kojek. Tapi panggil Kojek saja, biar yang nulis cerita ini tidak kepanjangan nulis namaku."

     "Baik Mas Kojek…"

     "Aduh jangan pakai emas, sekarang emas mahal."

     "Ya, Kojek, tapi, kok kedengarannya lucu kalau cuma Kojek?"

     "Terserah situ, dah, mau panggil apa... "

     "Mister saja."

     "Karepmu."

     "Dari Jawa, Mister?"

     Mister Kojek jengkel. "Ya. Sampean itu malam-malam telpon maunya apa?"

     "Oh, begini Mister. Saya dari Rumah Sakit, aduh maaf, sekarang diganti Rumah Sehat. Nah, di tempat saya itu sekarang sering diganggu makhluk halus."

     "Masalah kecil. Wujudnya seperti apa?"

     "Cewek."

     "Cantik gak?"

     "Ah, Mister, mana ada hantu cantik?"

     "Oh, iya, maaf. Terus?"

     "Hantu itu pakai pakaian perawat lengkap. Kalau jalan seperti orang duduk."

     "Itu hantu Suster Ngesot."

     "Berarti suster yang suka bikin video, Mister?"

     "Maksudnya?"

     "Itu tadi ngesot?"

     "Itu ngeshoot. Wis, terserah kamulah."

     "Jadi nama hantu itu Suster Ngesot?"

     "Iya. Tempat di mana hantu itu sering menganggu?"

     "Tak tentu, sih. Tapi yang lebih sering di sekitar kamar mayat."

     Mister Kojek melepas kaca mata tebalnya. Meniup-niup kacanya lalu mengelap menggunakan kaos bertuliskan Juragan Hantu, kaos yang dia pakai. Pekerjaan mudah untuk mengusir hantu itu, pikir Mister Kojek. 

     "Oke, aku bisa mengatasi itu. Mengusir hantu itu. Tapi ada uang jasanya," kata Mister Kojek. 

     "Berapa?"

     "Satu kali pertemuan satu juta. Jika aku dikontrak selama satu bulan, ada diskon tiga puluh persen. Jika aku dikontrak satu tahun, diskonnya lima puluh persen."

     "Jika seumur hidup?"

     "Cukup gaji UMR. Juga uang pensiun, jika aku sudah pensiun."

     "Oh, gak ada promo coba sekali gratis, Mister?"

     Mister Kojek garuk-garuk kepala. "Tidak ada. Ini jadi gak? Soalnya saya banyak orderan mengusir hantu, nih," kata Mister Kojek, sok sibuk, padahal sudah satu bulan tidak ada orderan. 

     "Jadi, jadi…"

     "Oke, saya siapkan dulu alat pengusir hantunya. Jika sudah siap saya langsung meluncur."

     Mister Kojek mengampil semprotan berisi ramuannya sendiri, yaitu, cuka dicampur dengan air kencingnya sendiri. Itu adalah ramuan yang menurutnya ramuan paling jos untuk mengusir hantu yang bandel. Sekali semprot, dijamin hantu kalang kabut berlarian. Semprotan itu dia taruh di pinggang. Seperti polisi menaruh senjata apinya. 

     Dengan vespa antiknya, Mister Kojek bergerak menuju rumah sakit. Suara vespa itu berisik, karena belakang vespa itu dipasang banyak tali, dimana ujung tali terpasang kaleng-kaleng kosong. Menurut Mister Kojek, itu adalah suara sirine khusus untuk hantu. Menurutnya juga, jika hantu mendengar gesekan kaleng dengan aspal, maka para hantu ketakutan. 

     Sampailah Mister Kojek di rumah sakit. Dia menemui orang yang tadi meneleponnya. 

     "Ayo, tunjukkan di mana Suster Ngesot itu sering menganggu," kata Mister Kojek. 

     Orang yang tadi telepon mengajak Mister Kojek ke tempat biasanya Suster Ngesot muncul. "Di sana, di sana, dan di sana."

     Mister Kojek menangguk-angguk. "Oke, oke."

     Mister Kojek membetulkan kaca mata tebalnya. Orang lain tidak tahu jika sebenarnya kaca mata yang dia pakai itu memiliki kelebihan super. Berkat kaca mata yang dia pakai, Mister Kojek bisa melihat makhluk kasat mata. Dia tahu jika tadi banyak hantu di rumah sakit ini. Mereka berlarian setelah mengetahui kedatangan Mister Kojek. Waktu melewati lorong arah kamar mayat, Mister Kojek juga melihat Pocong dan Kuntilanak sedang berciuman. Begitu melihat Mister Kojek, Kuntilanak lari. Kencang. Sedang Pocong loncat-loncat sambil berteriak "Kunti, Kunti… Tunggu aku…"

     Kini Mister Kojek mulai bekerja. Dia tahu jika Suster Ngesot masih ada di sekitarnya. Dia mengendap-endap membungkukkan badannya. Mengendap mendekati kamar mayat. Membuka pintu kamar mayat. Di dalam kamar mayat, Suster Ngesot tidak nampak. Maka Mister Kojek membalikkan tubuhnya. Mister Kojek kaget melihat Suster Ngesot sudah ada di depannya. Karena kaget, latah Mister Kojek kambuh. Menampar apa saja yang ada di depannya. Plaakk! 

     "Aduh, atiit…" rintih Suster Ngesot sambil mengelus-elus pipinya. 

     Pandangan Mister Kojek mengarah pada kedua paha Suster Ngesot yang putih. "Kenapa kamu suka mengganggu tempat ini?" tanya Mister Kojek. 

     "Maksudku bukan ingin menganggu, tapi mau minta tolong pada manusia. Tapi mereka keburu kabur setelah aku muncul."

     "Mau minta tolong apa?" 

     "Hihihi.. malu kalau kedengaran hantu yang lain," kata Suster Ngesot, tersipu. "Boleh aku bisiki?"

     "Boleh, tapi jangan menciumku," kata Mister Kojek. 

     Suster Ngesot pun membisiki Mister Kojek. Kelopak mata Mister Kojek berkedip-kedip, itu tanda dia sedang mencerna apa yang sedang dibisikkan Suster Ngesot. 

     "Oh, ya, ya, jadi begitu. Akan saya carikan. Kamu tunggu di sini, jangan kemana-mana."

     Mister Kojek berjalan menuju ke ruang orang yang tadi meneleponnya. "Ada Suster tidak di sini?"

     "Banyak. Ruang samping. Buat apa? Tumbal?"

     "Huus, dosa."

     Mister Kojek menuju ruang sebelah yang katanya banyak Suster. Dan di ruangan itu Suster memang melimpah. 

     "Ada pimpinannya di sini?" tanya Mister Kojek. 

     Salah satu suster yang kacamatanya mirip dengan Mister Kojek mengangkat tangan kanannya. "Saya pimpinannya."

     Mister Kojek kemudian mendekati suster itu. "Saya ditugaskan untuk mengusir hantu Suster Ngesot di sini. Suster Ngesot tidak mau mengganggu, dia cuma mau minta tolong. Boleh saya membisiki Suster?"

    Suster melirik ke arah teman-temannya. Kemudian mengangguk. 

     Mister Kojek mendekatkan bibirnya ke telinga suster. "Suster Ngesot cuma minta tolong. Maaf, suster membawa cadangan celana dalam?"

     Suster menjauhkan telinganya dari mulut Mister Kojek, mendelik menyelidik wajah Mister Kojek. 

     "Ini serius, Suster."

     Kembali suster mendekatkan telinganya ke bibir Mister Kojek. 

     "Suster tahu kan kalau Suster Ngesot jalannya ngesot? Sebenarnya dia itu tidak mau mengganggu, dia cuma mau minta tolong agar dia diberi celana dalam. Dia malu kalau ngesot tidak pakai celana dalam. Bagaimana?" bisik Mister Kojek. "Kalau bisa dua, buat serepnya. Siapa tahu pas ngesot celana dalamnya sobek?"

     Suster itu kemudian mengambil celana dalamnya yang ada di tas miliknya. "Ini saya beri tiga."

     "Wow, bagus," kata Mister Kojek. 

     Mister Kojek kemudian mengambil tiga celana dalam itu, kemudian keluar menemui Suster Ngesot. 

     Suster-suster lainnya yang berada di ruangan itu, yang tadi tidak tahu dengan yang dibisikan Mister Kojek, bergegas mengerumuni suster berkacamata. Kemudian mereka cekikikan setelah mengetahui yang sebenarnya. 

     "Ternyata Suster Ngesot punya malu juga, ya?" kata suster yang berkacamata. Kemudian mereka tertawa kembali. 

     

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya MURUAH DAUD
1
2
Cerita Pendek: Muruah Daud
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan